A NARUTO Fan Fiction
Princess 7174 Proudly Present
My Baby Girl
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: Uchiha SasukexHaruno Sakura & Uzumaki NarutoxHaruno Sakura
Genre: Romance, Humor, Friendship and Family
Warning: AU, OOC, Typo(s) aneh, ngga jelas dll
I hope you give a good respect for my first fanfiction
If you like please reand and review
If you don't like?just read and you will like it ^^
My Baby Girl Chapter One : Murid baru yang menyebalkan
Seorang gadis dengan mengenakan seragam sekolah menengah ke atas alias senior high school menuruni tangga rumahnya dengan langkah perlahan nan anggun. Di bawah sang kaka sudah menunggunya di ruang makan atau lebih tepatnya meja makan untuk sarapan pagi bersama.
"Pagi nii san.."
"Hmm.. pagi Sakura-chan.."
Setelah mencium pipi sang kaka –yang memang merupakan rutinitas di awal paginya- gadis berambut soft pink sepunggung itu langsung duduk di kursi depan kakanya.
"Ini sarapanmu Sakura.."
"Arigatou Sasori-nii san.." Senyum Sakura.
Sasori hanya menjawab ucapan Sakura dengan senyuman, setelah itu Sasori memasukan kotak bekal berwarna biru dongker ke dalam tas ransel milik adik tersayangnya itu. Sasori tersenyum kecil melihat Sakura yang sedang memilah-milah sarapannya dan ia pun kembali melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.
Tin..tin..
Tin..
Sepertinya suara klakson mobil itu selalu terdengar di saat yang benar benar tepat. Klakson itu berbunyi selalu di saat Sakura selesai sarapan, membuat Sasori sebagai kaka Sakura merasa di acuhkan secara tidak langsung oleh adik manisnya. Kekesalan Sasoru karena dia jadi tidak bisa mengajak adik tersayangnya itu ngobrol kalau klakson itu selalu berbunyi di saat yang benar benar tepat.
"Nii san..aku berangkat.." Senyum Sakura.
"Biar Nii-san antar sampai depan.." Kata Sasori dan beranjak dari tempat duduknya, berjalan melewati Sakura yang masih memandanginya dengan tatapan aneh serta heran.
"Eh? Tumben sekali.." Gumam Sakura.
Sakura hanya bisa bertanya tanya kepada dirinya sendiri. Aneh, kakanya adalah musuh bebuyutan Sasuke yang notabenenya adalah kekasihnya. Biasanya, Sasori tidak pernah mau melihat tampang Sasuke, yang menurut Sasori jika ia melihat tampang bungsu Uchiha itu di pagi hari, ia bisa langsung kena sial.
Rasanya Sasori ingin menyiram pemuda berambut emo itu dengan seember susu basi karena gaya tengilnya tapi ia urungkan karena sayang dengan susu basi itu. Masih terlalu pagi untuk berdebat dengan Uchiha bungsu itu, lagi pula Sasuke adalah kekasih dari Sakura dan juga adik dari sahabatnya. Coba kalau bukan adik dari sahabatnya, pasti si Sasuke sudah babak belur kena amukan Sasori.
"Pagi Sasori.."
"Hei Uchiha, bisa tidak sabaran dikit kalau menekan klakson sialan itu.." Kesal Sasori sudah benar benar kesal karena tingkah Sasuke atau penyakit sister complexnya yang kambuh?
"Hmm?Memangnya ada yg salah?" Kata Sasuke memancing amarah sasori.
Sakura hanya bisa diam, pasrah. Jika bertemu dengan Sasuke, Sasori selalu saja mempeributkan masalah sepele dengan detail terkecil begitu juga Sasuke yang selalu saja menggoda dan memancing amarah Sasori. Padahal seperti yang kita tau, Sasuke biasanya pelit bicara bukan? tapi kalau dengan Sasori, Sasuke bisa cerewet melebihi Sakura.
"Sakura ayo kita berangkat.." Kata Sasuke dan dengan santai tanpa dosa menarik tangan Sakura. Tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Sasori.
Ctak..
Dengan sukses bungsu Uchiha itu membuat empat siku di dahi seorang Akatsuna Sasori.
'sialan..dia mengacuhkanku..' batin Sasori.
"hn?"
Sasuke menoleh dan melihat sasori yang sedang menundukkan kepalanya dengan kedua tangan terkepal. Melihat hal itu tiba-tiba selintas ide jahil muncul dalam kepala bungsu Uchiha itu, seringaian jahil terukir dengan jelas di wajah tampan Sasuke.
"Ada apa Sasori-nii san?" Tanya Sasuke.
"..."
"Kalau ada yg ingin kamu katakan, katakanlah Sasori.." Kata Sasuke masih berusaha memancing amarah Sasori.
'sabar Sasori..sabar..' batin Sasori.
"Tak usah di tahan, wajahmu sudah jelek, makin jelek karena mengkerut.." Kata Sasuke. Sakura makin heran sendiri, biasanya Sasuke itu dingin dan pelit bicara tapi entah karena apa, kalau bertemu dengan Sasori, Sasuke bisa cerewet melebihi dia hanya untuk menjahili kakanya itu.
Ctak..
"Dasar Uchiha sialan, aku tak restui adik kesayanganku bersamamu.." Kesal Sasori. Walaupun amarahnya sudah memuncak, tapi mati-matian, Sasori berusaha menahan dirinya, agar tidak memukul kepala pantat ayam sialan itu.
Seketika luapan emosi dari seorang Akatsuna Sasori pun meledak di pagi hari yang cerah dan indah. Sakura hanya bisa merinding sendiri, kalau marah wajah baby face Sasori langsung berubah menjadi wajah Evil Face yang amat sangat menyeramkan.
"Tanpa restu dari Sasori, aku sudah dapat restu dari paman dan bibi.." Acuh Sasuke.
Sasori masih berusaha menahan geramannya. Di tutup kedua matanya, menghela nafas dan berusaha menenangkan dirinya. Sasuke yang melihat gelagat Sasori yang berusaha menahan emosinya, makin tersenyum jahil.
"Sudah Sasuke-kun, nanti menyesal loh.." Kata Sakura. Sasuke diam dan mengacuhkan nasihat dari kekasih tersayangnya itu.
"Sasori, maaf ya, nanti Sakura akan pulang malam karena kencan denganku. Aku tau kamu pasti nantinya akan kesepian.." Kata Sasuke.
"..."
"Oh iya, aku lupa alasan Sasori-nii san kesepian karena tidak punya kekasih kan? Alias tidak laku hn?" Goda Sasuke.
"Sialan..selama 1 bulan penuh kamu di larang mengajak kencan Sakura dan di larang bertamu kemari.." Kata Sasori dengan wajah merah karena amarah yang sejak tadi berusaha ia redam.
Duaarrr..
Bagaikan bom yang meledak di pagi hari, baik Sasuke maupun Sakura langsung membantu satu bulan tidak kencan mana mungkin mereka bisa? Kalau satu minggu mungkin mereka masih bisa tahan tapi kalau Sasuke di larang bertamu kemari, Sakura tidak bisa membayangkan gimana jadinya dirinya itu.
"Nii-san, Sasuke-kun kan harus menjemput dan mengantarku.." Kata Sakura dan membujuk kaka tersayangnya itu.
".."
"Di rubah dikit ya?" Bujuk Sakura dengan menggunakan Puppy Face andalannya.
"Boleh ke sini tapi hanya sebatas pagar ini.." Kata Sasori tidak tahan dengan puppy face yang Sakura lancarkan padanya.
'ugh, aku selalu lemah kalau Sakura sudah memasang wajah seperti itu..' batin Sasori.
"tch.." Decih Sasuke.
"Kalau aku ngga boleh ke sini, kamu bisa ke rumahku Sakura-koi.." Kata Sasuke dan mata Sakura berbinar terang.
"Tidak bisa, aku akan mengawasi Sakura.." Kata Sasori.
"Terserah coba yang mau memperhatikan anak SMA selama 1 bulan?Kalau ada, orang itu pasti kurang kerjaan.." Kata Sasuke.
"Kali ini aku serius dan aku akan meminta bantuan dari Itachi, dia pasti dengan senang hati, akan membantuku.." Kata Sasori.
'Ah, Itachi pasti mau membantu Sasori, apalagi setelah kejadian kemarin malam..' batin Sasuke. tadi malam Sasuke dengan sengaja mendelete file milik Itachi dengan sengaja karena Itachi memakan persediaan tomatnya. benar benar adik yang kejam.
"nii san.."
"Sudahlah Sakura, kita berangkat kita terlambat kalau terus mengurusi tuan Sasori ini.." Kata Sasuke dan masuk ke dalam mobil volvo hitamnya.
"Apa katamu? Sialan.." Geram Sasori.
Bruuummm..
Mobil volvo itu langsung menghilang dari pandangan mata Sasori yang terlihat masih kesal dan dengan cepat tangan Sasori meraih handphonenya mulai mengetik sesuatu dan setelah itu mengirimnya.
"Sasuke kali ini aku serius mengerjaimu..hehehe.." Tawa Sasori dan kembali masuk ke dalam kediaman Akatsuna. Aktivitas paginya selalu saja mengomel kalau bertemu dengan Sasuke. Oleh sebab itu, Sasori bilang ia bisa kena sial, kalau pagi pagi sudah melihat tampang Sasuke.
.
.
"Sasuke kun.."
"hn.."
"Apa tidak apa apa?" Tanya Sakura. Sepertinya gadis soft pink ini sedang mengkhawatirkan tentang hukuman dari Sasori.
"Tentang apa?" Tanya Sasuke.
"Hukuman dari kak Sasori.." Kata Sakura.
"Tenang saja, paling nii san mu itu tidak tega kalau melihat adik kesayangannya hampir mati kalau kangen ingin bertemu dengan ku.." Kata Sasuke dengan tingkat keprecayaan diri dan kenarsisan yang maksimal.
Blush
"Apa sih?ngga usah sampe mati juga kali Sasuke kun." Kesal Sakura.
"Iya hanya perumpamaan.." Kata Sasuke lebih memilih mengalah dari pada harus menghadapi Sakura yang ngambek.
'bisa repot urusannya kalau Sakura sampai ngambek juga..' batin Sasuke.
Hening
Selama sisa perjalanan menuju ke sekolah hanya ada keheningan dan begitu sampai di sekolah, Sasuke langsung mengandeng tangan kiri Sakura.
Banyak sekali siswa dan siswi yang menyapa mereka yang pastinya, Sakura yang akan membalas sapaan itu, mengingat sifat Sasuke bukan tipe orang yang suka beramah tamah dan berbasa basi.
Bruukk..
Druaakk..
Semua mata di koridor itu melihat dengan ceroboh dan entah sengaja atau tidak, pemuda –yang sepertinya anak baru- menabrak Sasuke dan Sakura. Membuat dua sejoli itu terjatuh hingga terduduk.
"Gomen gomen.." Kata pemuda itu dengan santainya. Mata Sasuke memincing tajam tanda tidak suka. Kalau bukan karena ia mendengar suara rintihan dari Sakura, mungkin pemuda itu sudah akan di hajarnya.
Sasuke tak jadi memukul pemuda berambut kuning jabrik itu. Sekarang yang menjadi prioritas utama sang bungsu Uchiha itu adalah sang kekasih yang masih terduduk sembari memengangi pergelangan kakinya.
"Bisa bagun Sakura?" Tanya Sasuke seraya mengulurkan tangannya.
"Iya.." Kata Sakura dan menerima uluran tangan Sasuke.
"Ada yang sakit?" Tanya Sasuke.
"Ti..aduh.." Sakura kembali jatuh terduduk masih memengangi pergelangan kakinya. Sasuke langsung berjongkok dan melihat pergelangan kaki Sakura yang sepertinya terkilir. Pria berambut jabrik itu hanya menatapnya dengan tatapan yang aneh.
"Terkilir ya?Padahal kan tidak terlalu keras.."
Bruakk..
"Kyyaaaa.."
Beberapa siswi menjerit dan siswa lainnya memekik tertahan melihat Sasuke mengangkat kerah baju pemuda berambut jabrik kuning itu dan membenturkan punggung pemuda itu ke dinding dengan kasar dan keras.
"Hei..aku tak sengaja.." Kata pemuda itu sembari menahan rasa sakit yang mulai menjalar. dia ingin membuka mulutnya, tapi kembali tertutup lagi saat melihat Onyx kelam di hadapannya itu berkilat.
'menakutkan..'
"Mau sengaja atau tidak kamu sudah melukai himeku.." Kata Sasuke.
"Gomen.."
"Maaf? Kamu kira akan selesai dengan kata maaf?" Kata Sasuke dan kembali membenturkan punggung pemuda itu ke dinding membuat pemuda itu merintih kesakitan.
Siapapun yang menjadi penghuni konoha senior high school pun tau Sasuke adalah ketua klub dojo yang memiliki kemampuan yang luar biasa. lelaki mana pun harus berpikir ribuan kali bahkan jutaan kali kalau ingin menyentuh Sakura.
Ingin melirik gadis berambut soft pink itu saja mereka harus berpikiran ribuan sudah jadi peraturan, kalau melirik ataupun memperhatikan Sakura saja resikonya sudah sangat besar apalagi jika sudah membuat Sakura terluka?tak terbayang apa yg akan di lakukan bungsu Uchiha itu.
"Pasti di hajar.."
"Melukai Sakura sih.."
"Patah berapa nantinya itu orang?"
Pemuda itu mendengar semua bisik bisik yang para siswa dan siswi itu katakan. Mata safirnya menatap mata onyx nan kelam di hadapannya dan bisa ia rasakan tatapan dingin nan tajam di hadapannya itu.
"Sudahlah Sasuke kun.."Kata Sakura yang entah sudah sejak kapan berdiri di samping Sasuke dan mulai menurunkan tangan Sasuke perlahan.
"Dia melukaimu.." Sinis Sasuke dan cengkraman tangannya yg sempat kendor pada kerah pemuda itu, kembali mengencang, membuat pemuda bermata safir itu makin sulit untuk bernafas.
"Banyak yang melihat.." Kata Sakura.
"Lagipula, kalau di perhatikan kita juga salah maafkan saja hmm?" Bujuk Sakura.
".."
"Ku mohon.." Bujuk Sakura dan keluarlah jurus puppy face andalan Sakura yang merupakan kelemahan terbesar bagi bungsu Uchiha itu. Ternyata bukan hanya kelemahan milik Sasori saja heh?
"Baiklah.." Kata Sasuke dan secara perlahan melepaskan cengkraman tangannya dari kerah baju pemuda berambut kuning jabrik itu.
Mata sasuke memperhatikan ekspresi pemuda itu yang melihat Sakura dari atas sampai bawah. Ternyata jurus puppy face Sakura bukan hanya menjadi kelemahan baginya tapi mulai menarik perhatian pemuda bermata safir itu. Sasuke berdecih lalu menendang kaki pemuda itu membuat pemuda itu jatuh ke lantai yg dingin dengan kasar dan cukup keras.
"Dengar ya, aku tak akan mengampunimu lagi jika melakukan hal menjijikan seperti tadi.." Ancam Sasuke.
"Sasuke.."
"Kita ke uks.." Kata Sasuke dan mengendong Sakura ala bridal style. Berbagai komentar komentar keluar dari mulut para siswa dan siswi yang ada di koridor sekolah semuanya tidak di hiraukan oleh Sasuke.
Pemuda itu mengumpat dalam hatinya.
Tak percaya di dunia ini ada orang yang tampan dan kelihatannya jenius tapi menurutnya sangat bodoh dan aneh. Umpatannya terganggu saat ada uluran tangan di hadapannyaa.
Pemuda itu mendongkakan kepalanya dan hampir saja kepalanya membentur tembok karena kaget melihat sosok di hadapannya ini. Pemuda aneh dengan alis tebal dan gaya rambut tebal yang mirip sekali dengan alien.
"Aku Rock Lee. Mari ku bantu.." Kata Lee.
'manusia ya?ku kira makhluk jadi jadian..' batinya dalam hati.
"Kenapa bengong saja?" Tanya Lee.
"Salam kenal lee san, aku Uzumaki Naruto.." Kata Naruto dan menerima uluran tangan Lee.
"Panggil Lee saja. Salam kenal Naruto.." Kata Lee.
Kakashi sensei masuk dengan di ikuti seorang pemuda berambut jabrik kuning. Beberapa siswa dan siswi kelas itu ada yang sudah mengenali pemuda dengan mata safir itu. bagi yang menyasikan kejadian tadi pagi antara pangeran sekolah mereka –pastinya Sasuke- dengan seorang pemuda bodoh berhati sempit.
"Silahkan perkenalkan dirimu.." Kata Kakashi.
"Hai.. nama saya Uzumaki Naruto. Panggil saja Naruto.." Cengir Naruto.
"Baiklah..hmm..kita lihat kamu duduk dengan siapa.." Kata Kakashi dan mulai mencari kursi yang kosong untuk Naruto tempati.
Melihat karakter Naruto, kakashi harus mencari teman sebangku untuk naruto yang pintar dan juga sangat memperhatikan pelajaran, hati-hati, sabar, bisa mengendalikan Naruto dan juga tak mudah tersinggung.
Kakashi sempat pusing mencari teman yang cocok bagi Naruto. Pasalnya, Naruto baru masuk saat pertengahan semester kedua, di tambah lagi mulai minggu depan sekolah ada event pertandingan antar sekolah, membuat Naruto harus ekstra mengejar pelajaran.
Senyuman kakashi langsung terkembang walaupun tak ada yang bisa melihatnya.
"Kamu duduk dengan Sakura.." Kata Kakashi.
"Sakura, tolong bantu Naruto.." Kata Kakashi.
"Baik sensei.."
Senyuman Naruto terkembang begitu melihat teman sebangkunya adalah gadis yang tadi pagi yang sangat ingin ia ajak kenalan dan di kelas itu ia juga, ia melihat ada Lee dan juga cih pantat ayam sialan yang tadi pagi mempermalukannya.
Saat berjalan, dengan sengaja Naruto menyenggol meja Sasuke, membuat goresan pulpen lumayan panjang tercoret di buku milik Sasuke karena saat Naruto menyengol mejanya Sasuke sedang menulis.
Brukk..
"Maaf aku tak sengaja.." Kata Naruto seraya duduk di samping Sakura.
'sabar Sasuke..sabar..' batin bungsu Uchiha itu.
"Ohayou Sakura-chan.." Senyum Naruto.
"Ohayou Uzumaki san.." Senyum Sakura.
"Panggil Naruto-kun saja.." Cengir Naruto.
"Heh? Baiklah Naruto kun.." Senyum Sakura. Naruto diam senyuman manis dari wajah gadis bermata emerald itu, membuat darahnya berdesir cepat dan juga jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
"Kamu memiliki senyum yang sangat manis ya?" Puji Naruto.
Blush
Sukses membuat seorang Akatsuna Sakura yang mendengar hal itu merona. Sasuke hanya bisa mengengam bukunya dengan penuh amarah.
Brakk..
Sasuke dengan kasar memasukan buku buku yang tadi Naruto jatuhkan dengan sengaja ke lantai dan sekarang sudah ia pungut dan ia lempar dengan kasar ke kolong. Kakasih hanya bisa diam saja. Tidak mengomentari keributan kecil tadi, sudah resiko jika ia menempatkan Naruto di samping kekasih dari Uchiha bungsu itu.
Naruto tersenyum puas melihat tingkah Sasuke yang kesal pembalasan dendam seorang Uzumaki Naruto akan segera di mulai.
'kamu kira aku akan diam saja?tunggu saja..' batin Naruto.
'sialan..murid baru menyebalkan..' batin Sasuke.
Sakura hanya bisa merasakan perasaan yang tidak enak semenjak bertemu dgn Naruto tadi Sasuke jadi emosian kian buruk saja.
'semoga saja hanya perasaan..' batin Sakura.
Ya semoga saja sakura tapi perjalanan kalian bertiga masih jauh ke depan.
.
.
To be continued..
Maaf kalau masih abal, jelek dan pastinya gaje dan kesalahan kesalahan lain ada di fic ini..
Aku baru bikin fic ini dan memberanikan diri, mempost di web ini.
Kalau memang ficnya bagus, mohon di review agar aku tetap bisa melanjutkan fic ini.
Satu review itu sangat berarti dalam melanjutkan fic ini.
Kritik dan saran juga di tunggu untuk perkembangan saya aku nantinya.
Review for next chapter ..
Sincerenly yours
Princess7174
