hai semuanya kembali lagi dengan ff author terbaru ini, dan sebenarnya ff ini udah lama sih -_- tapi ga pernah dipublish yap, karena author baru aja bisa pake ffnet dan author pengen cepet-cepet ngepost semua ff author yang udah ga kehitung itu dirumah,. tapi author memutuskan untuk ngepstnya sedikit demi sedikit aja. dan juga buat pembaca from another galaxy tenang aja ff itu tetap berlanjut kok sampe tamat...
ini ff murni buatan author
ya.. walaupun ada kemiripan mungkin itu tidak disengaja, karena kita semua kpoper mungkin aja cara berpikirnya sama -_- eh author juga ga tau jua dah.
happy reading
its ganderswitch
hunhan
slight : taoris, kaisoo, baekyeol, sulay, chenmin
yo, okay! sexy !
.
.
.
Seorang yeoja manis dengan surai panjang madu itu tengah memainkan laptopnya. Menonton drama kesukaannya. School 2013, the hiers dan seemua drama ataupun film tentang sekolah. Benar-benar membuatnya iri.
"Huufthh" lirihnya melihat keluar jendela. Beberapa mobil memasuki pagar rumahnya yang mewah. Bisa dibilang mansion mewah. Ya, dia tinggal dengan kakak tirinya.
Kris, adalah kakak tiri seorang luhan.
Luhan yeoja cantik bertubuh mungil, yang hidup dengann keadaan buta sosial setelah berumur 6 tahun sampai umurnya 17 tahun. Yap 11 tahun tanpa bisa melihat dunia luar. Hidupnya hanya dikeliling rumah mewah dan megah ini. Dan beberapa bulan lalu kris datang sebagai kakak tirinya. Tentu luhan sangat senang, bisa memiliki teman sekaligus saudara. Tapi, mimpinya lenyap ternyata kris tidak menyukainya karena ia adik tirinya. Alasan menyakitkan..
Luhan memandangi teman-teman kris yang masuk kerumahnya mengenakan seragam yang cantik dan keren. Ia tidak bisa melihat wajah teman-teman kris karena ia dilantai atas.
Lagi-lagi luhan menghela nafasnya berat.
"Ini rumahku, mengapa ia seenaknya menyuruhku berdiam dikamarku seperti itu. Sudah cukup aku terkurung dimansion ini dan sekarang aku malah terkurung dikamar. Kris menyebalkan" gerutu luhan berdiri didepan cermin menatap wajah pucatnya karena jarang terkena sinar matahari.
Kembali luhan berjalan kebalconnya.
"Eh? Sepedanya datang?" Gumam luhan sepeda pesanannya datang dengan pickup itu. Segera ia berlari keluar, tapi langkahnya terhenti melihat teman-teman kris duduk diruang tamunya. Terpaksa ia jalan melewati pintu belakang dan mengelilingi rumahnya yang super besar ini.
.
.
.
Chanyeol berjalan menegelilingi taman air mancur dirumah kris.
"Eh?" Gumamnya melihat punggung yeoja berpakaian daster putih rambut tergerai panjang. "Dilihat dari belakangpun tampak cantik" batin chanyeol.
"Ya! Apa yang kau lakukan! Cepat kesini!" Panggil kris pada chanyeol dan mendecak sebal melihat langkah luhan yang sudah menghilang.
"Kris? Apa ada seorang yeoja disini?" Tanya chanyeol berbisik. Kai, sehun dan suho yang mendengar itu segera bergabung. Sedangkan chen sudah lebih dulu disisi kris.
"apa maksudmu? Mungkin maid yang ada disini" ucap kris santai.
"Kau benar-benar tidak menyenangkan kris. Oh iya, apa kabar tao dichina? Katanya ia akan kembali sekolah disini?" Tanya chanyeol penasaran.
"Em, mungkin lusa. Sebenarnya apa maksud kalian kerumahku sih" tanya kris malas.
"Anyi, aku berencana mengadakan pesta dirumah. Tapi belum tau diirumah siapa. Kita harus merayakan masuknya sehun dan kai" ucap chanyeol girang.
"Hm, ide bagus. Keclub saja" ucap kris.
"Eiiyy, itu membosankan. Bagaimana kalau kita sulap mansion mu ini menjadi club?" Rayu chanyeol tersenyum didekat wajah kris. Kris berdecak kesal dengan tingkah chanyeol yang mengerikan menurutnya.
"Kau gila, aku tidak mau rumahku dimasuki orang lain"
"Hyung, ayolah. Demi kami" ucap sehun dan kai beraegyo.
"Andwae"
"Hyung!" Rayu kai lagi. Tetap kris pada pendiriannya. Tidak.
.
.
.
Luhan berjalan keluar kamarnya menuju lantai bawah. Dilihatnya kris memasuki rumahnya baru saja setelah mengantarkan teman-temannya pergi
Luhan side
"Oppa?" Seruku berjalan kearahnya. Seperti biasa ia menatapku dingin.
"Jangan berbuat ceroboh jika ada teman-temanku" ucapnya dingin.
Aku menatapnya kesal. Sangat sangat kesal. Mengapa ia terus memperlakukanku seperti ini. Ia bukannya membuat hidupku tambah berwarna malah lebih suram.
"Oppa! Aku salah apa? Mengapa kau selalu dingin padaku" ucapku lirih. Ia hanya menataapku datar.
"Akhir bulan nanti aku akan mengadakan pesta dirumah. Kau tidur lah dihotel satu hari. Aku akan mengurus semuanya" ucapnya santai sambil meminum segelas air didapur. Mwo? Ini benar-benar keterlaluan! Aku membencinya! Ia kesini disuruh menjagaku oleh appa. Tapi? Dia malah memperlakukanku seperti pembantu, dan sekarang ia mengusirku?
"Sirheo!" Ucapku kesal. Ia hanya terdiam memakan saladnya.
"Aku membencimu kris! Mulai sekarang aku akan berbuat sesukaku!" Ucapku kesal meninggalkannya sendirian didapur. Aku membanting pintu kamarku kesal.
"Seharusnya aku bisa memanfaatkan ini, dulu aku tidak bisa kabur karena dijaga oleh puluhan penjaga disini. Dan saat ini hanya kris yang menjagaku. Buat apa aku patuh padanya padahal dia sendiri tidak memperdulikanku. Nappeun oppa!" Ucapku kesal didepan cermin.
Tok tok tok
"Nugu!?"
"Na! Kyungsoo!" Pekiknya dari luar. Segera aku berlari kepintu dan membukakan pintu kepada sahabatku satu-satunya itu.
"Kyungie-ya! Bogosipo!" Pekikku memeeluknya dalam.
"Akh, kau membuatku sulit bernafas paboya" ucapnya kesal.
Kini kami tengah duduk disofa kamarku.
"Benarkah? Huhh .. Aku jadi takut berpacaran" gumamku kecil.
"Hiks, kai benar2 jahat lu. Dia selingkuh dibelakangku! Aku benar-benar kesal padanya!" Rengeknya memukul-mukul boneka krong ku.
"Aku harus memberi pelajaran pada namja itu kyung! Kau bilang dia satu sekolah kan denganmu? Aku akan kesekolahan dan memarahinya!" Ucapku kesal.
"Ya! Andwae! Kau ingat terakhir kali kau mencoba kabur kesekolahan?"
*flashback
Saat itu aku baru saja masuk kemobil box yang baru mengirimkan barang dirumahku. Aku jalan-jalan dikawasan hongdae sambil menunggu kyungsoo. Saat itu aku benar-benar bingung bertemu banyak orang. Karena itu pertama kalinya aku kabur sejauh ini. Dan baru saja aku melihat kyungsoo berlari kearahku para pengawal sudah memengang kedua tanganku dan membawaku kemobil. Huuhh ...
*flashback end
"Hey hey, kau tidak lihat dirumah ini tidak ada pengawal lagi kyung, aku bebas" ucapku memeluknya lagi.
"Jinca?"
"Em, hari ini aku ikut denganmu ne. Aku ingin tidur dirumahmu seperti didrama-drama yang kutonton jika kita sahabat kita berbagi kamar. Bukannya hanya kau yang selalu menginap dirumahku" ucap ku panjang lebar mengingat-ingat drama yang kutonton.
"Jinja? Apa tidak apa-apa. Aku takut nanti rumahku dikepung oleh para pengawalmu" lirihnya cengo.
"Tidak selama aku diam dan mengunci piintuku. Lagi pula aku sedang marahan dengan kris jadi ia tidak curiga kalau aku tidak keleuar kamar 2 hari" ucapku tersenyum lebar.
"Hmm .. Baiklah. Kajja kita siapkan baju-bajumu" ucap kyungsoo.
"Setelah mengepak keperluanku. Diam-diam aku dan kyungsoo keluar rumah dan langsung melesat jauh dengan mobil kyungsoo.
"Kyaaaaaaaa! Aku bebass!" Pekik ku saat atap mobil dibuka.
"Kau memalukan luhannie!" Ucap kyungsoo kecil.
"Anyi! Aku ! Aku sangat bahagia! Benarkan ahjussi!" Pekikku pada supir truk disebelah mobil kyungsoo. Ia menatapku aneh, but i don't care!
Aku memasuki rumah kyungsoo disana ada eommanya dan appanya. Membuatku iri saja .. Huuhh .. Aku bahkan lupa berapa bulan yang lalu bertemu appaku.
"Waah, jadi ini luhan sangat cantik ne" ucap padaku.
"G-gomawo ahjumma, kyungsoo juga cantik" ucapku tersenyum kikuk.
"Eiygoo, jangan panggil ahjumma. Panggil eomma saja dan panggil ahjussi appa saja" ucap padaku.
"Em, ne eomma !" Seruku senang.
Aku memasuki kamar kyungsoo setelah berbincang pada ms dan . Sangat sangat menyenangkan.
"Lu, aku jadi kuatir kalau kalau kris tau kau kabur" gumam kyungsoo padaku.
"Gwaenchana, aku sudah tidak peduli padanya kyung. Aku membencinya .." Lirihku merebahkan diriku ditempat tidur kyungsoo.
"Yasudah lah, lebih baik malam ini kita jalan-jalan othe? Aku juga ingin melupakan kai si jahat itu. Huhh! Dia benar-benar tega padaku lu" lirih kyungsoo padaku.
"Jinja? kita jalan-jalan?" Pekikku senang
"Tentu"
Kyungsoo mengajakku kesungai han, sungguh suatu fenomena dalam hidupku. Kami membeli makanan jalanan yang nyaman. Huaaaa aku senang sekali. Setelah lama jalan-jalan dan kaki kami mulai sakit ia kami mencari caffee. Tapi tempat sejenis kedai bertuliskan bubble tea mengalihkan perhatianku.
"Kyung, kita kesana saja" ajakku menarik lengannya.
"Bubble tea grape" ucap kyungsoo. Aku merenyitkan keningku bingung.
"Kau pilih apa luhan? Bubble tea sangat enak lo" ucap kyungsoo padaku.
"Hmm, aku taro" ucapku ragu.
Kami duduk dimeja dekat jendela dan amazing! Bubble teanya sangat sangat enak! Rasanya aku ingin tinggal dikedai bubble tea ini saja. Sungguh menyenangkan.
"Aku beli 2 lagi ne kyung, untuk dirumah" ucapku tersenyum polos lalu kami berdua meninggalkan kedai bubble tea itu.
.
.
.
"Mau sampai kapan kau mengikutiku dana. Lepaskan aku. Kita akhiri saja semuanya" ucap namja itu dingin. Yeoja bermata rusa dengan surai hitam itu menatapnya penuh harapan.
"Sehun .."
"Kau membohongiku kalau kau sedang sakit dan akan mati. Kau benar-benar lucu. Aku hanya menghargaimu saat itu tapi, sepertinya kau menganggap itu lucu" ucapnya berbalik dari yeoja yang sudah mengejarnya hampir 3 tahunan ini.
"Sehun-ah! Kita bahkan baru berpacaran 4 hari" lirihnya.
"Lalu? Huh aku menyesal pacaran denganmu" gumam sehun malas.
"S-sehun-ah.. Pernah kah kau mencintaiku?" Lirih yeoja itu lagi.
"Tidak, tidak pernah. Jadi jangan pernah berdiri dihadapanku lagi" ucap sehun dingin meninggalkan dana sendiri.
Dana berdesis sebal walaupun air matanya menetes. Ia menghapus air matanya kasar, melajukan mobilnya asal.
"Baru aku 2 hari kekorea sudah disambut dengan kepedihan ini. Menyebalkan!" Pekiknya membanting stir mobilnya kasar. Dana memarkirkan mobilnya didepan club ternama diseoul. Melangkah dengan pasti dan langsung mengambil botol brandy dan meminumnya asal.
"Kau harus lebih pelan meminumnya dana" gumam si bartander itu malas.
"Eoh? Chen? Kim jongdae? Ya! Bangapta! Kau tau oh sehun sialan itu memutuskanku!" Racau dana lalu berjalan sempoyongan ketiang dansa. Chen hanya menggelengkan kepalanya prihatin. Ia mengenal dana saat diparis, ia selalu mengikuti kemanapun sehun pergi, termaksud kumpul dengan teman-temannya. Dan dana tidak pernah akrab dengan tao. Itu yang ia tau tentang dana.
Beberapa hari berlalu setelah kejadian sehun, dana berniat kekantor appanya untuk salam kembali ke paris. Ia bersekolah disana. Dana memasuki ruang kantor mewah appanya, dan melihat meja yang dipikirnya adalah meja appanya dengan santai ia berjalan kearah meja itu. Dan amplop besar yang terbuka memperlihatkan foto yang setengah terlihat. Dana merenyitkan keningnya bingung. Dengan penasaran ia membuka amplop untuk melihat foto itu.
"Eeh?" Kerutan didahi dana semakin jadi melihat dirinya yang bermain dijalanan, memakan jajanan dipinggir sungai han bersama yeoja bermata bulat.
"I-ini aku?" Gumamnya bingung memperhatikan foto itu lagi. Dan tanggalnya tepat baru saja diambil kemaren malam, saat ia diputuskan sehun dan mabuk diclub.
"Ini bukan aku" gumamnya lagi memperhatikan wajah yeoja bermata rusa bersurai cokelat madu itu.
"Dan 7 bulan yang lalu aku berwarna rambut ini? Dan 7 bulan yang lalu aku ada diparis" gumamnya lagi.
Terdengar suara pintu terbuka segera dana memasukan kembali foto keamplop seperti asal dan bersembuyi dibalik bilik diruangan besar itu.
Terlihat lelaki dewasa dengan mungkin sekertarisnyya atau apa dana tidak tau.
"Bagaimana bisa luhan kabur seperti ini! Sejak kapan ia kabur? Apa kris tau?" Ucap lelaki dewasa itu yang tak lain adalah lu zhoumi ayah dana.
"Maaf sajangnim, ini diambil baru tadi malam dan sepertinya ia belum 2 hari kabur. Tuan muda kris tidak tau" ucap sekertarisnya. Lalu namja bertubuh tinggi berwajah kebaratan memasuki ruangan itu masih dengan seragam sekolahnya.
"Appa?"
"Luhan kabur. Apa kau tau! Cepat cari dia! Jangan sampai ia berbuat ulah!" Ucap itu kesal.
"Dan juga, nanti malam sapa adikmu dana. Dia kembaran luhan. Tapi tetap rahasiakan ini darinya" ucap . Kris membelalakan matanya kaget dan kembali menormalkan wajahnya.
"Ne, appa" ucapnya sopan.
"Baiklah, kembali lah kesekolah" ucap appanya.
Dana masih terpaku ditempat persembuyiannya. Menunggu appanya pergi, setelah pergi segera ia berlari mencari kris. Tentu dana mengetahuinya karena dia teman sehun walaupun kris tidak pernah melihat dana.
.
.
.
Kris melangkah kemobilnya "Sungguh tidak disangka. Akan ada luhan lagi didunia ini? Cukup satu luhan!" Pekik kris membanting stir nya kesal.
Terdengar suara pintu mobilnya terbuka, menampakan seorang yeoja bermata rusa bibir tipis kulitnya tidak terlalu pucat seperti luhan. Dengan baju yang lumayan minim memasukki kursi penumpangnya.
"N-nuguya!" Umpat kris kaget.
"Perkenalkan oppa, namaku dana. Dan aku adikmu" ucapnya santai.
"Mwo?" Kris menatap dana tidak percaya.
"Dimana luhan" ucap dana dingin. Kris mengerjapkan matanya, mencoba mengontorl dirinya.
"Mengapa kau ada disini? Dan aku bukan oppamu" ucap kris malas.
"Itu tidak penting, aku mencari luhan dan juga, jangan banyak bertanya" ucap dana malas.
"Aku tidak mau memberitau mu, sudahlah keluar dari mobilku" ucap kris malas.
"Apa jadinya jika appa tau kalau aku sudah tau tentang kembaran dan itu karena kau" ancam dana.
.
.
.
Luhan dengan percaya diri keluar dari mobil jemputan bersama kyungsoo dan memasuki gerbang sekolah. Matanya berbinar melihat pemandangan siswa siswi berseragam.
"Kyungie, coba kau rasakan. Jantungku berdebar kencang" ucap luhan mengarahkan tangan kyungsoo kejantungnya.
Kami berjalan memasuki sekolahan bersama, kulihat beberapa mobil mewah memasuki sekolahan dan salah satunya namja berkulit putih pucat di mobil ferrari merah itu menatapku dingin.
"Apaan" gumamku bingung.
"Ne?"
"Aniyo kyung, oh iya kelasmu dimana?" Tanyaku penasaran.
"Aku dikelas atas lu. Oh iya, otokhe aku tidak bisa menemanimu saat pelajaran" gumam kyungsoo bingung.
"Tenang saja kyung, aku akan keliling sekolahan sendiri. Kau kekelas saja. Nanti istirahat kita bertemu dicaffetaria disini" ucapku saat kami melewati kantin mewah sekolah ini.
"Em, hati-hati ne. Jangan sampai ada yang tau" ucap kyungsoo tersenyum padaku. Aku hanya mengangguk paham dan mulai jalan-jalan disekolahan.
Aku duduk dibangku koridor dan tidak lupa senyum diwajahku pada murid yang melewatiku. Oh tuhan, aku bahkan ingin meteskan air mataku saking senangnya. Aku memperbaiki sedikit brazerku.
"Hey!" Sapa seseorang duduk disebelahku. Aku menatapnya bingung.
"Kau kelas mana?" Tanya namja itu lagi.
"Emm .. A-akuu .." Otokhe? Bagaimana jika aku ketahuan!
"Kau murid baru?" Tanyanya lagi.
"E-i iyaa" ucapku kikuk.
"Perkenalkan namaku taehyung" ucapnya tersenyum padaku. Sungguh namja yang tampan.
"Namaku luhan" ucapku tersenyum padanya.
"Oh iya taehyung-ah, kau tau namja ini?" Tanyaku menunjukan foto kai diponselku.
"Ooooh, kai sunbae? Ada urusan apa luhan dengannya?" Tanyannya malas.
"Hmm, hanya ingin bertemu dengannya" ucapku tersenyum lebar.
"Mmm, dia biasanya berkumpul diexo camp dilantai atas. Kau bisa kesana saat istirahat mereka selalu berkumpul disana" jelas taehyung.
Tengg tengg teengg
"Eh? Bel masuk berbunyi. Aku kekelas dulu yeppo nuuna" ucapnya melambai kearahku. Sungguh menyenangkan.
"Exo camp?" Gumamku berjalan menaiki tangga.
Tap
Tap
Tap
Brukk
"auww" gumamku saat sudah tersungkur dilantai.
"Eh?" Ia menatapku bingung.
"Aduuh" omelku merapikan kembali rokku yang singkat karena memakai rok kyungsoo yang leebih pendek dariku.
"Maafkan aku, kau kelas mana? Oh iya perkenalkan namaku chanyeol" ucapnya tersenyum lebar.
"Hm, aku murid baru. Masih belum menentukan kelasku. Aku disini ingin liat2 sekolahnya" ucapku masih kesal.
"Hmm, araseo. Kalau begitu aku kekelasku dulu ya. Annyeong" ucapnya tersenyum menepuk2 kepalaku.
"Apa yang dia lakukan" gumamku menatap punggungnya yang berlari kekelasnya mungkin. Pakaiannya yang terlihat tidak rapi. Sepertinya ia jenis bad boy yang ada didrama-drama. Ehm? Dia mirip kim tan?
Aku kembali bejalan santai saat aku bertemu guru yang terlihat galak.
"Yacckkk! Kau membolos ya!" Pekiknya dari jauh.
Deg?
Otokhe. Ia menghampiriku dan aku pun lari -_-
"Huwaaa!" Pekikku menuuruni tangga.
Setelah kejar-kejaran cukup lama dan juga keliling2 dari lap komputer sampai lab sains akhirnya aku kembali kecaffetaria menunggu kyungsoo.
"Kyungsoo lama sekali, apa aku sendiri saja yang melabrak kai ya" gumamku, dan aku pun memutuskan kembali kelantai atas. Memikirkan kyungsoo yang menangis saat menceritakannya membuatku naik darah.
"Luhannie! Kau kemana?" panggil kyungsoo. Aku menghentikan langkahku.
"Kemana lagi, aku akan melabrak kai" ucapku melanjutkan jalanku.
"Mwo? Ya! Andwae!" Pekiknya mengejarku? Eh? Aku pun kembali berlari. Untung aku sudah hapal ruangan exo camp nya. Sesaat aku terdiam didepan pintu itu. Dan membukanya kasar karena kyungsoo semakin dekat. Dan tepat kai berdiri menatapku aneh. Aku tidak peduli aku membencinya.
"Ya!" Baru saja aku menunjuknya dan melangkah sosok namja dingin yang salama ini aku benci berada didepanku.
Glep.
"Lu!" Kyungsoo memanggilku didepan pintu. Aku menatap kai tajam dan langsung berlari kepintu tanpa menatap kris. Aku melewati yeoja tinggi yang juga baru saja memasuki ruangan.
Aisshh, paboya jinja! Mengapa aku tidak bisa memprediksi iniii !
Kyungsoo menyeretku kembali kecaffetaria.
"Kyung otokhe, kris melihatku" lirihku kesal pada diriku sendiri.
"Kau sendiri! Otokhe. Lebih baik aku mengantarmu pulang lu" ucap kyungsoo.
"Mwo? Sirheo aku masih ingin disini" lirihku.
"Tapi bagaimana kalau kris akan memarahimu. Aishh luhannie pabo" omel kyungsoo disepanjang jalan.
.
.
.
"Ya!" Pekik luhan menunjuk kearah kai. Kai menatap yeoja itu bingung, sama halnya sehun disebelahnya. Chen yang duduk disofa, chanyeol yang tengah memakan jjangmyeonnya dan suho yang tengah membaca buku.
"Lu!" Pekik kyungsoo. Membawa luhan pergi. Kris menatap adiknya entah itu luhan atau dana. Tapi ia yakin kalau itu luhan karena bersama kyungsoo.
"Apa yang dilakukan yeoja itu kemari" gumam chen. Kris dan kai menatap chen bingung.
Sehun hanya menghela nafas bosan.
"Ya oh sehun, kau tau setelah kau memutusinya ia mabuk dibarku dan terpaksa aku membopongnya pulang" oceh chen malas.
"Kau mengenal yeoja itu?" Tanya kris bingung.
"Hmm, dana pengikut sehun" ucap chen malas.
"Ooh, jadi anak itu" batin kris.
"Tapi kenapa ia menunjukku" gumam kai bingung.
"Mungkin efek alkoholnya belum hilang hyung" ucap sehun terkekeh.
"Eh? Dia yeoja murid baru disini" ucap chanyeol.
"Mwo? Dia gila?" Ucap chen memekik.
"Sehun-ah hentikan dia! Aku tidak ingin menjadi budaknya untuk terus memperhatikanmu! Kau tau betapa menderitanya aku" omel chen.
"Bukankah dia seharusnya diparis. Benar-benar" timpal suho malas.
"Molla, aku tidak ingin beriurusan dengannya lagi hyung" ucap sehun berhambur disebelah chen dan chanyeol.
Tao yang sedari tadi berdiri disana mendesah lemah. Yup, dana adalah musuh bebuyutannya saat diparis.
"Kau juga mengenalnya?" Tanya kris.
"Hm, dia yeoja menyebalkan yang pernah ada" ucap tao kesal.
"Okey, sepertinya hanya aku yang tidak mengetahui dana" batin kris kesal.
.
.
.
Dengan terpaksa sangat-sangat terpaksa luhan keluar dari mobil kyungsoo yang mengantarnya kerumahnya.
"Gomawo ahjussi" ucap luhan malas.
Luhan side
"Dasar kris menyebalkan!" Gerutuku memasuki rumahku yang sepi sepertii kuburan ini.
"Hey! You!" Panggil suara yeoja dibelakangku. Molla, aku ingin cepat-cepat masuk kamar dan mencetak beberapa foto selca ku disekolahan. Hihihii
"Ya!" Panggil yeoja itu lagi dibelakang.
"Maid kurang aj-"
"Eh?" Aku menatapnya bingung.
"Aku didepan cermin?" Gumamku menatapnya lagi.
Ia menatapku lekat, aneh.
"N-nuguseyo?" Ucapku ragu. Apa aku sudah gila?
"Benar-benar ajaib. Kau kembaranku" ucapnya tersenyum kecil.
"M-mwo? K-kembaran?" Tanyaku ragu.
Namanya dana, sudah lebih 1 jam ia menjelaskannya padaku. Kini kami dikamarku, tentu aku sangat senang. Dia sangat manis, ia banyak bercerita tentangnya dan aku pun hanya menceritakan hidupku seperti disangkar emas.
"Appa benar-benar jahat" lirihku kesal.
"Luhan? Maafkan aku, tapi hidupku tidak semanis itu" ucap dana tersenyum padaku.
"Maksudmu?"
"Aku tidak pernah diperhatikan disana lu. Yaa, kau tau. Apapun yang kulakukan tidak pernah ia peduli sedikitpun. Mungkin ia memperlakukanmu seperti ini untuk masa depanmu" ucap dana tersenyum.
"Itu yang selalu ia katakan padaku. Oranng tua menyebalkan. Kau tau bagaimana rasanya terkurung seperti ini bertahun-tahun tanpa tau dunia luar. Sungguh menyebalkan" omel luhan lagi.
Luhan side
"Dana-ya? Kau serius? Kau tidak akan tahan harus terus-terusan terkurung seperti aku" lirihku saat dana menawarkan untuk menggantikan posisiku.
"Gwaenchana, lagipula aku sudah bosan hidup diluar. Aku ingin memberikan kebebasan kepada dongsaengku. Dan juga hatikuu juga sedih masa kau pertama kali kesekolahan kemaren" omel dana.
"Biarpun aku jahat, tapi aku tidak akan jahat pada saudaraku. Apalagi kau satu-satunya saudaraku" ucap dana lagi tersenyum padaku.
"Tapii, apa aku juga harus berakting seperti mu?" Tanyaku kuatir.
"Ahaha, tentusaja tidak perlu. Jadi dirimu saja, dan kau hanya perlu memakai namaku" ucap dana tertawa.
"Aku tidak peduli pada orang lain luhan. Jadi lakukan apa yang kau mau dengan namaku" ucapnya lagi tertawa kecil.
"Hmm, gomawo" ucapku sudah berlinang air mata.
"Kita kembar, aku sangat senang. Nado gomawo"
TBC
.
.
.
othe? mau lanjut lagi? review yang banyak eaaaaaaa...
sampai ketemu dichapter selanjutnya ne ^.^ kalo masih mau baca jugaa T_T
anyeong !
