TITLE: HOME
CHARACTERS: Sasuke, Naruto, Gaara, Kyuubi, and the others
GENRE: Saya bingung menentukan genrenya, tapi mungkin Romance, Family
RATING: T+
DISCLAIMER: Naruto milik Masashi Kishimoto
WARNING: Shounen ai, AT (Di sini Naruto 5 tahun lebih tua dari Sasuke), alur yang agak berantakan, dll.
Pertama kali saya buat fict SasuNaru di fandom Naruto ini, mohon bantuan semuanya... Fict ini adalah versi lain dari fict saya sendiri, "A World To Believe In" di fandom Hetalia.
.
.
Part 1: Welcome to our life
.
.
Di hari bersalju itu, seorang remaja berkulit tan sedang berjalan menuju rumahnya setelah bekerja selama delapan jam nonstop. Tubuhnya begitu lelah tapi ia tetap berjalan dengan senandung riang karena ia paling tidak berhasil mendapat gaji ekstra setelah lembur.
Tengah berjalan dengan riang, tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu sehingga membuat remaja itu, yang memproklamirkan diri paling tampan (padahal wajahnya itu benar-benar sangat biasa menurut teman-temannya) , jatuh tersungkur dengan tidak elitnya.
"WOII, KURANG AJAR! SIAPA YANG BERANI-BERANINYA MEMBUATKU YANG GANTENGNYA LUAR BIASA NYOSOR SEPERTI IN-" Naruto menghentikan teriakannya karena menyadari apa yang tadi membuatnya terjatuh, seorang anak, usianya sekitar sepuluh tahunan, terbaring dihadapannya dengan tubuh penuh darah.
Remaja itu terdiam lama, dia berniat meninggalkan tubuh berlumuran darah itu dan pulang keapartemennya yang hangat. Tapi ketika baru akan menyingkir dari tempat itu sesuatu menahan kakinya. Mata biru itu menoleh dan sesuatu yang dilihatnya membuat ia tidak bisa melanjutkan langkahnya. Hitam yang lebih kelam dari langit di malam hari menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.
Mungkin dia bisa menunda kepulangannya untuk beberapa saat ke depan? Lagipula hal yang wajar kalau dirinya yang baik hati dan tidak sombong (kata siapa?) ini menolong anak kecil yang sedang terluka kan? Karena itu ia berjongkok dan menanyai anak itu dengan senyum lebarnya, "Hei, Siapa namamu? Bagaimana kau bisa terluka seperti ini?"
Anak itu tidak menjawab, hanya terus menatapnya sampai akhirnya mata hitam itu tertutup karena kelelahan.
.
.
Anak itu membuka matanya, bingung dengan keadaan di sekitar. Saat ini dia tengah berbaring di sebuah ranjang empuk di ruangan yang menurutnya sangat besar.
"Kau sudah sadar?"
Anak itu menoleh dan melihat seseorang berjalan kearahnya. Dia mengingatnya, sosok berambut pirang dan bermata biru itu adalah orang yang waktu itu menemukannya.
"Kelihatannya keadaanmu sudah membaik, jadi siapa namamu?"
Bocah berambut hitam itu menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak bisa mengingat apapun, siapa namanya? Kenapa ia bisa terluka seperti itu? Darimana asalnya?, tidak ada satupun dari pertanyaan itu bisa ia jawab. "Aku tidak tahu..."
Naruto terdiam, anak didepannya ini sama sekali tidak mengingat apapun, lagipula bahasa yang digunakannya terlalu sopan untuk anak seusianya.
...
"Siapa namamu?"
"Naruto"
"Kemana orang tuamu?"
Bocah berambut pirang itu menggeleng keras, air matanya tidak bisa berhenti mengalir.
"Ti..tidak tahu.., Hiks...Kaa-chan, KAA-CHAAAN!, HUAAAA..."
...
Naruto menggeleng pelan, anak ini sendirian, sedikit banyak mengingatkannya akan masa lalu,bahkan mungkin lebih parah karena sama sekali tidak punya ingatan, jadi kenapa ia tidak tinggal disini saja bersamanya ?, lagipula ia terlalu sibuk untuk membersihkan kamarnya sendiri...
"Hei, apa kau mau tinggal disini?" Anak itu membelalakkan matanya, ia tidak salah dengar kan? Orang ini mengajaknya, yang baru saja ditemui untuk tinggal bersama? Karena itu ia mengulang pertanyaan yang ditujukan kepadanya tadi, "Tinggal disini?"
"Ya, bagaimana kalau kau jadi adikku saja? Lagipula kau cukup manis, jadi mulai hari ini kau akan jadi adikku" Naruto mengacak rambut hitam bocah itu dan tertawa lebar, puas dengan hasil pemikirannya.
"Mungkin di sini akan sedikit ribut berhubung banyak orang aneh, tapi tidak ada seorangpun dari kami yang akan menolak seseorang yang membutuhkan bantuan."
Bocah itu hanya kebingungan, tidak tahu harus berkata apa. Tempat ini sama sekali asing baginya, semua yang ada di sekitarnya tidak dapat ia kenali. Hanya saja, ketika telapak tangan itu menyentuh kepalanya, perasaan hangat dan nyaman menyeruak di dadanya, karena itu ia memutuskan walaupun ia tidak punya dan tidak ingat apa-apa, ia tidak akan sendirian lagi selama ada bersama orang ini.
"Jadi kau mau kan?"
Perlahan bocah itu mengangguk, "Ya.."
Naruto tertawa puas, "Kalau begitu panggil aku Nii-chan!"
"Ya, Nii-chan"
.
.
"Jadi?"
"Apanya yang jadi Gaara?"
"Naruto, ternyata kamu punya hobi seperti itu ya?"
"APAAAA? No way, aku jelas bukan PEDOFILE Gaara"
"Lalu kenapa begitu aku pulang ada anak kecil disini?"
"Kurang ajar kau!, Sudah kubilang kan, dia ini adik baruku!"
"Tapi Naruto"
"Ada apa lagi Kyuu-Senpai?"
"Berhubung aku Senpai yang baik, biar kuberitahu kau, Naruto, adik itu bukan sesuatu yang muncul begitu saja ketika kau minta kan"
"Tentu saja tidak, sudahlah, dasar kalian berdua sama-sama bodoh, ayo Sasu-chan kita pergi saja!"
Begitulah kekacauan yang sempat terjadi ketika Naruto memperkenalkan Sasuke, adik barunya ke dua orang teman sekamarnya. Kyuubi dan Gaara hanya bisa melongo memandang makhluk kecil yang menatap mereka dengan mata polosnya, dalam otak mereka langsung berkumpul pertanyaan-pertanyaan yang makin dipikirkan makin membuat mereka pusing, tapi yang utama, siapa yang akan merawat anak ini? Naruto itu orang yang ceroboh dan urakan, bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, terbukti dari seringnya ia ke kamar para tetangganya Kiba, Chouji, atau Hinata menyebabkan kekacauan hanya untuk makan malam, bagaimana ia bisa mengurus seorang anak?
"Uhm, Nii-chan?" Sasuke menyela pembicaraan Naruto dengan Kyuubi dan Gaara, wajahnya tampak malu-malu, ada sedikit rona merah dipipinya.
"Ya, Sasu-chan?"
"Makan malamnya sudah siap, kamar nii-chan juga sudah kubersihkan"
"Kau memang adik paling imut di dunia Sasu-chan"
Kini Gaara tahu kalau Naruto tidak akan pernah mengurus Sasuke, dia yang diurus oleh Sasuke.
Kyuubi menghela nafas, lagi-lagi Naruto membuat masalah , bayangkan, mana ada orang yang memungut anak bermasalah begitu saja di jalanan? Lagipula darimana anak itu mendapatkan luka-luka seperti itu? Memungut anak itu kan sama sekali berbeda dengan memungut anjing atau kucing. Tapi melihat Naruto dan Gaara yang kelihatannya sama sekali tidak keberatan, dia hanya bisa pasrah, dia tidak setega itu untuk membiarkan seorang anak terlantar begitu saja, lagipula sepertinya anak itu lumayan juga untuk dijadikan adiknya (baca: pembantunya).
.
.
Sejak hari itu, genap sebulan Sasuke, sekarang Uzumaki Sasuke tinggal bersama tiga orang aneh (baca: Naruto, Kyuubi, dan Gaara) berdesak-desakan di apartemen yang sebenarnya hanya berkapasitas untuk dua orang. Sedikit demi sedikit Sasuke mulai mengenali orang-orang di sekitarnya itu. Gaara, pemuda berambut merah itu adalah sahabat dekat Naruto yang lebih muda setahun darinya, entah kenapa pemuda ini bisa tinggal dengan Naruto dan Kyuubi.
Lalu ada Namikaze Kyuubi, pemuda super tampan berambut pirang kemerahan dengan mata merah yang selalu berkilat licik, seseorang yang entah kenapa dipanggil Naruto sebagai Senpai padahal mereka seumuran, kata Naruto sendiri Kyuubi adalah seniornya di panti asuhan dulu, Kyuubi seperti seorang kepala keluarga di rumah kecil mereka itu.
Sedangkan Naruto, dia baru berusia 16 tahun, tanpa orang tua atau saudara yang lainnya, dia harus bersekolah sekaligus bekerja banting tulang untuk bertahan hidup. Sekarang sudah setahun ia bekerja setelah meninggalkan panti asuhan. Bersama dengan Kyuubi yang merupakan seniornya di panti asuhan, mereka menyewa sebuah apartemen murah (yang lebih cocok disebut rumah susun) yang digunakan untuk tinggal bersama. Sasuke tidak bertanya terlalu banyak soal ini karena melihat wajah Naruto maupun Kyuubi yang tampak menegang kalau ada yang membicarakan soal masa lalu mereka.
Walaupun sifat dari mereka bertiga benar-benar berbeda, Sasuke menemukan satu kesamaan di antara kakak-kakak barunya itu, mereka tidak pernah sekalipun membicarakan masa lalu mereka. Sasuke sebenarnya tidak ada masalah dengan hal itu, karena sekarang yang paling penting adalah mereka bertiga mau menerimanya, seorang anak aneh yang tidak punya ingatan.
Tapi sekarang berbeda, Sasuke adalah bagian dari orang-orang ini, walaupun mereka semua tidak ada hubungan darah tapi Sasuke bahagia karena ingatannya telah dimulai di tengah orang-orang ini...karena mereka adalah...
...keluarga barunya...
...
...
-TBC—
Author Note:
Padahal sudah lama banget jadi fansnya SasuNaru , tapi baru kepikiran buat publish fictnya. Sebenarnya fict ini sudah nganggur di document saya sejak dua tahun yang lalu, jadi mohon maaf kalau kalimatnya berantakan banget.
Terima kasih banyak buat yang sudah meluangkan waktu membaca, kritik dan saran sangat diharapkan...
