Hetalia – Axis Power belongs to Hidekaz Himaruya. I gain no profit from writing this fic. Just for fun.
[up and down] by nocturnenx
PruHun, AU!arkeologi/astronomis, a fiction for Prussia's b'day!
.
.
.
Kamu sibuk dengan lembar-lembar kertas, mendekapnya erat dekat dada, lalu memupus jarak dengan observatorium. Ada binar bahagia lewat sorot mata. Kamu memandangi tiap konstelasi bintang pada bidang datar seolah itu adalah benda paling menarik yang kamu temui seumur-umur. Jari menelusur salah satu rasi bintang, bergerak mengikuti garisnya. Akan kamu jadi yang pertama mengatakan bukan lagi 87 rasi bintang, tapi semesta telah kedatangan satu lagi rasi baru. Pihak International Astronomical Union akan kamu buat mengatupkan rahang dengan presentasimu. Lalu kakimu berlari menggapai teleskop. Di sana si rasi bintang baru berada. Di sana pulalah proyek ini akan menemui ujungnya.
▫️▫️▫️▫️
Lengan baju digulung sebatas siku. Peluh membanjiri dahi. Matahari sedang terik-teriknya. Dia sampai harus mengangkat satu tangan guna menghalangi mata menatap tepat sang Surya.
"Kita masih punya dua hari sebelum izin ekskavasi habis. Makan siang sebentar tak akan membuat waktu dua hari jadi menyusut, Gil." Dia setuju. Ditinggalkannya tulang-belulang yang berserakkan menunggu digali, melangkahi pita pembatas. Sejarah akan selalu ada di sana. Dia tidak pergi menjauh seinci pun dan tetap akan ada di sana menunggu siapa saja murah hati berhenti dan menengok ke belakang dan belajar padanya.
▫️▫️▫️▫️
Kamu melingkari kalender, membuat penanggalan sendiri. Lalu kamu agak tergelak mendapati fakta bahwa spidol hitam dan bukannya merah yang sedang kamu pakai. Lalu sekelebat perdebatan kecil kamu dan dia melintas: soal ini bukan atas nama aestetik tapi spidol hitam memang lebih senada dengan warna angka pada kalender. Kamu ingat betul. Merah terlalu norak, begitu katanya. Lalu kamu menawar dengan, bagaimana kalau merah jambu? Dia menangkap tanganmu lalu berkata: "Beri warna saja semua. Asal jangan berhenti mewarnai hidupku." 1 Desember dan kamu setuju 23 hari lagi bukanlah waktu yang lama.
▫️▫️▫️▫️
"Dariku yang menggali keping kehidupan dari permukaan tanah untuk diceritakan, untukmu yang menggapai-gapai langit atas nama memeluk rasi bintang
—aku akan pulang pada saat salju turun, Liz. Saat itu, mari kita berhenti mengunyah rindu karena sudah terlalu lama waktu berlalu. Tunggu aku pulang."
Dia menuliskan kata-kata itu pada selembar karton, menggulungnya rapi untuk dilesakkan pada ransel.
"Kemarilah. Kita menemukannya lebih cepat dari perkiraan."
Temannya menunjuk sebuah tulang memanjang lagi bergerigi tapi baginya itu berarti kejutan pulang lebih cepat.
end.
a/n: happy birthday, Gilbert Beilschmidt! You're still my favourite Prussian all this time. Hope you will stay awesome forever (ofc you will haha) and Prussian's flag is the most awesome flag ever! And here a short but awesome spam pics of the awesome you, for your awesome birthday (tbh everything about you is awesome. You're happy now?)
((((happy birthday, gil))))
(thank you, Hima-papa, for creating him )
