A Fanfiction story by AthenaAD

It's F and Y

Disclaimer: Boboiboy dkk belongs to Animonsta. This story belongs to me.

Note: Typo, kata tidak baku, gaje, EYD tidak sesuai, dll

Happy Reading

•••

Mata biruku terbuka. Menjelajah setiap inchi ruang istirahatnya. Kemudian aku mencoba menghitung domba dengan harapan sesuatu bernama kantuk mengunjungiku dan menuntunku ke alam mimpi. Namun nihil, bukannya mengantuk, justru aku hanya membuang waktu dan tenaga.

Tubuhku akhirnya bangun. Kacamata berlensa bulat di meja nakas kuraih, lantas kukenakan. Menurut pendapat teman-temanku, membaca buku adalah cara paling ampuh untuk mengundang kantuk. Oleh karena itu, aku beranjak dari kasur untuk mengambil buku paling tebal.

Tiga jam berlalu. Aku sudah sampai pada Bab 3, tapi tak menghasilkan apapun. Aku menyerah. Bukunya kuletakkan di meja nakas, kemudian kuletakkan kacamatanya di atas buku itu. Sepertinya insomnia sedang berkunjung malam ini.

Aku kembali berbaring. Menatap kosong langit-langit kamarku yang juga berwarna biru cerah. Sebuah ide melintasi benakku. Dan otakku memerintahkan tubuhku untuk memenuhi ide tersebut.

Sebuah handphone kini ada di genggamanku. Aku menekan kontak seseorang, lalu membuka ruang chat dan mengiriminya pesan.

Kekasihku

Aku tidak bisa tidur.

10.25 PM

Cukup lama aku menunggu. Tapi denting notifikasi tak kunjung menghampiri. Aku menghela napas, baru menyadari ideku yang agak nyeleneh. Tentu saja, siapa yang masih bangun jam segini di hari dimana besok kau masih bersekolah? Jawabannya, tidak ada.

DRRT

Aku tersentak. Getaran yang cukup panjang menghampiri handphoneku. Berhenti sesaat, kemudian bergetar lagi. Aku mengintip, rupanya orang yang kukirimi chat tadi meneleponku.

"Halo Fang? Ada apa? Tumben telpon." Aku langsung menyambar setelah menerima telepon tersebut.

"Tadi bukannya kamu mengirimiku chat? Apa isinya tadi, kamu nggak bisa tidur? Kenapa?" Sirat khawatir terdengar cukup jelas melalui sambungan suara. Aku tersenyum.

"Jadi karena itu kamu nggak balas? Atau setidaknya, membaca chatku? Jahat!" ucapku. Tapi tentu saja, aku hanya bermain-main mengucapkannya.

"Begitukah? Maaf kalau begitu." Mendadak aku merasa bersalah. Nada suaranya begitu sendu. Sepertinya aku telah melukai hatinya.

"Jangan minta maaf, kamu nggak salah. Tadi aku hanya bermain-main. Harusnya aku yang mengucapkannya," ucapku penuh sesal.

"Ying, lihatlah ke luar jendela."

Aku mengernyitkan dahiku, meski dia takkan bisa melihatnya. Tapi tetap kuturuti permintaannya.

Begitu aku sampai di depan jendela, pemandangan yang pertama kali menyambutku adalah motor sport berwarna merah dengan helm berwarna hitam tergantung di kaca spion, lalu di depan motor itu ada seorang pemuda mengenakan kaus oblong berwarna ungu, rambut bersurai ungu gelap, dan mata ruby yang tertutup kacamata. Orang bertampang familiar itu sedang berdiri di depan pagar rumahku.

"Surprise!" Seruannya mengalun lembut di telingaku, namun bagai memberikan kejutan elektrik ke seluruh tubuh. Aku sampai melompat dibuatnya.

"Kaget ya?" Suaranya kembali terdengar melalui sambungan telepon. Aku cemberut.

"Kok kesini sih? Di luar kan dingin!"

Aku melihat dirinya yang menggelengkan kepala sembari tersenyum teduh. "Gapapa. Katanya susah tidur kan? Aku temani."

"Tapi di luar dingin."

"Gapapa." Dia masih bersikukuh rupanya.

"Biar kubawakan selimut," tawarku.

"Gak usah." Dia lagi-lagi mengulas senyum teduh. "Aku disini aja. Temani kamu sampai tidur."

"Tapi--"

"Please." Dia memohon. Jurus yang tidak akan pernah bisa kuhadapi. Pada akhirnya, aku terpaksa menurut.

Hening tercipta di antara kami. Aku dan dia saling bersitatap dengan handphone yang menempel di telinga. Bukan hening yang canggung, namun hening yang menenangkan. Setiap detik yang terlewati, kami sangat menikmatinya.

"Udah ngantuk?" tanyanya.

"Belum," jawabku.

"Perlu ciuman selamat tidur?"

Aku bisa merasakan pipiku menghangat. "Sembarangan! Aku matiin nih!" Dia hanya tertawa sebagai balasan. Tawanya menular, membuatku ingin tertawa juga.

"Kamu cantik."

Aku tersenyum. "Dan kamu tampan."

"Kamu manis kalau tersenyum."

Senyumku semakin mengembang. "Kamu tampan kalau tertawa."

"Siapa yang bilang ketawa itu tampan?"

"Mantan."

"Bodo Ying bodo."

Tawaku menguar di udara. Memang kalau urusan moodbooster, ekspresinya adalah yang terbaik. Fang menyadari itu ketika dia tanpa sengaja memasang wajah melongo yang justru terlihat idiot di mataku. Dan seterusnya, dia terus menggunakan ekspresi wajahnya ketika aku sedang sedih atau stress. Seperti sekarang ini.

"Ying."

"Apa?"

"Nikah yuk."

"Apaan sih?" Aku berujar kesal. Sial! Wajahku pasti sangat merah sekarang. Aku segera berjalan ke kasur.

"Merah nih ya."

"Diam," ucapku. Dia tertawa. Sungguh, aku sangat menyukai suara tawanya, sangat menenangkan. Begitu pula dengan suaranya.

"Gapapa. Teruslah memerah, selagi itu untukku. Tidak ada yang boleh membuat wajahmu memerah selain aku. Nggak boleh."

"Kalo sampai ada?" tantangku.

"Aku kasih kentut."

"Apa sih." Aku protes, namun aku tertawa. Gila memang. Fang membuatku lupa dengan apa yang namanya saraf.

"Ying."

"Ya?"

"Mau kunyanyikan lagu tidur?"

Lagi-lagi aku tersenyum. Ah, cara ampuh yang terakhir untuk tertidur, menurut teman-temanku. Fang memang tau apa yang terbaik untukku.

"Boleh."

Dan alunan suaranya mengalun lembut di telingaku. Sangat lembut, sampai-sampai mataku terbuai untuk terpejam. Namun kutahan karena aku masih ingin mendengar suaranya.

Dan pada akhirnya, aku kalah. Aku tertidur sebelum dia menyelesaikan lagunya.

Namun sebelum aku benar-benar tertarik ke alam mimpi, sayup-sayup aku mendengar dia mengucapkan, "i love you."

Sepertinya ini akan menjadi mimpi terindah untuk malam ini.

--Ying

Why are you so sweet and cute at the same time?

~

~

~~~

~

~

TBC/FIN?

Ekhem ekhem..

Greetings, readers! Kali ini aku comeback dengan membawakan cerita Fang dan Ying. Sebenarnya mau di publish di malam hari, jadiin cerita selamat tidur untuk kalian sebelum berkunjung ke alam mimpi. Tapi ternyata masih long way to go, so I decided to finish it this morning.

Cerita ini terinspirasi dari OA Line bernama #K4700mg. Aku benar-benar jatuh cinta dengan cerita romansa yang ia buat antara ia dengan pacarnya. So sweet, dan romansanya juga ringan jadi nggak bikin muntah.

Kuharap dengan ini juga, kalian tertarik untuk add OA itu :v

Regards,

AthenaAD