My true love

Hahaha... bertemu dengan saya lagi author teraneh di seluruh jagat raya. Sekarang first chapter. Seperti biasa, ini terusannya cerita You are my boy friend. Kalo gitu langsung aja deh, First chapter, Read.

Summary : Ran sekarang bertemu dengan Shinici. Tapi saat mereka bertemu, semua cerita masa lalu mereka sudah terhapus dari pikiran Shinici. Akhirnya Ran marah, Dan... pokoknya Haibara POV (kalo ada POV lain pasti di beri tau) gaje, OOC dll.

Disclamer : Gosho-sensei, aku pinjem lagi ea *bang Gosho angguk-angguk*

Rating : T

Genre : romance/general

Ai x Conan and Shiho x Shinici

My true love chapter 1

Haibara masuk rumah sakit...

Angin musim panas masih terasa, tapi sekarang angin musim gugur berhembus lebih terasa. Pagi-pagi sekali aku di bangunkan oleh kakak. Dan pada akhirnya aku harus bangun dan sekolah. Sekarang sudah 3 bulan aku dan Conan berpacaran. Dan seperti dugaan kami, kakak-kakak kami belum mengetahuinya.

"Ohayo Ai, kenapa kau kelihatannya tak bersemangat begitu?"

"Apa kakak tidak tau kalau aku sudah bosan mempelajari pelajaran SMP."

"Apa kau mau langsung kulaih?" tanya Shinici.

"Nggak tau ah… lagi males ngapa-ngapain."

"Meskipun begitu lebih baik sekolah kan daripada nganggur di rumah," Saut Conan.

"Lebih baik lagi kalau kita sarapan dulu," kata kakak.

"Baiklah, itadakimasu."

Setelah makan aku dan Conan bergegas untuk berangkat sekolah. Kali ini kami berangkat agak pagi karena ada acara sekolah. Selain kami jadi panitia, kami juga di undang sebagai tamu istimewa, karena sebulan lalu kami memenangkan olimpiade tingkat nasional.

"Haibara-chan… Conan-kun… kenapa lama sekali?" tanya Ayumi.

"Maaf kami tadi tidak di antarkan kakak-kakak kita, jadi terpaksa kita harus berjalan untuk berangkat ke sekolah," jelasku.

"Bukannya setiap hari kita jalan kaki," saut Conan.

"Tapi biasanya kitakan di antar kak Shinici, Conan."

"Meskipun begitu tapi itu jarang sekali kan."

"Terkadang kak Shiho juga ngantar kita kan."

"Halah… al…" katanya terhenti karena Mitsuhiko menyela.

"Sebaiknya kalian ke kantor guru dulu, karena para sensei sudah sibuk mencari kalian."

"Baiklah, ayo Conan," sambil menariknya.

"Eh… iya."

Kami berlari ke ruang guru.

+ Sesampainya di ruang guru +

Para sensei kelihatan panik. Aku dan Conan terus mendekati mereka.

"Maaf sensei kami agak terlambat," kataku.

"Iya itu karena Haibara tadi mandinya nggak selesai-selesai," saut Conan.

"Bukannya kau yang mandi paling pertama."

"Tapikan kau mandinya sudah hampir sejam lebih."

"Itu karena…" kataku terpotong karena Eri menyela.

"Tidak di rumah, tidak di sekolah, kenapa kalian harus bertengakar terus."

"Maaf sensei."

"Sekarang kalian segera bersiap, karena acara akan segera kita mulai."

"Baik sensei."

Kami berdua bergegas mengikuti Eri sensei untuk mengikuti acara. Pembukaan di mulai, sambutan dari kepala sekolah sudah selesai, hiburan juga sudah berlalu. Sekarang waktunya pemberian penghargaan. Kami berdua *aku n Conan* di panggil ke atas panggung.

"Kepada Ai Haibara dan Conan Edogawa di perislahkan naik ke panggung."

Kami naik panggung bersama.

"Kepada kak Shiho miyano dan kak Shinici kudo di persilahkan naik ke panggung juga untuk memberikan penghargaan."

Aku dan Conan melongo di atas panggung sambil melihat kak Shiho dan Shinici naik ke panggung sambil senyam senyum gaje *di tendang ma Shinici dan di deathglare Shiho*. Saat sudah mendekat.

"Hai Ai, ternyata kau tidak lupa dengan pelajaran SMP ya," kata kakak.

"Iya… kau juga Conan," kata Shinici.

"Ke… kenapa kalian ada di sini?" tanya kami barengan *aku n Conan*

"Tentu saja kami di undang untuk melakuakan semua ini," kata kakak.

"Kami kan termasuk orang yang terkenal di sekolah ini," terus Shinici.

"Karena kami adalah lulusan SD di sini," kata mereka barengan *kakak dan Shinici*

"Kalau begitu selamat ya Ai," kata kakak setelah memberi penghargaan.

"Iya kau juga Conan," kata Shinici.

Kami semua turun dari panggung. Dan semuanya sudah selesai. Sekarang kami pulang barengan dengan jalan kaki.

+ Saat di depan gerbang +

Aku melihat ada Ran di sana.

"Shinici… akhirnya kau datang," kata Ran.

"Kau mau apa lagi, Ran?" tanya kakak.

"Tentu saja aku akan mengambil Shinici lagi."

"Sekarang kau tak akan bisa mengambilnya lagi."

"Kenapa aku tidak bisa? memangnya dia itu siapamu?"

"Dia sekarang sudah jadi milikku."

"Shiho… tenanglah… aku tak akan mengikutinya," kata Shinici.

"Tapi kenapa, Shinici?" tanya Ran.

"Karena sekarang aku sudah menemukan cinta sejatiku."

"Kau bohong kan, kau tak mungkin mau dengannya."

"Sebaiknya kita pergi dulu sebelum membuat keributan di sekolah ini," kataku.

Kami pun meninggalkan Ran sendirian. Saat sudah agak jauh, dia berteriak.

"Kalian semua lebih pantas mati sekarang…" teriak Ran. Dan,

'Duorr…'

"Aw… Sakit," kataku. Setelah mengatakan itu tubuhku terjatuh di tanah.

"Ha… Haibara," kata Shinici.

"Ai…!!!" teriak kakak dan Conan barengan.

Semua berbalik melihat ke Ran. Terlihat di sana Ran yang masih menggenggam pistol yang entah ia dapatkan dari mana.

"Kenapa kau lakuakan ini Ran-nee?" tanya Conan.

"Kalau kau merasa kalah, apa kau harus melakuakn ini?" terus Shinici.

"Kau ini… kenapa kau melukai adikku?" kata kakak sambil berlari ke Ran.

"Shiho jangan mendekat," teriak Shinici.

"Iya… Shinici benar, kau jangan mendekat, kalau kau mendekat kau akan bernasib sama dengan adikmu itu," jelas Ran.

"Ai… Ai bangun…" kata Conan sambil menggoyang-goyang badanku.

"Tenang Conan, dia masih hidup kok, sekarang bawa dia ke rumah sakit dulu saja," jelas Shinici.

"Baik kak," Conan berlari menjauh dan menuju ke rumah sakit terdekat dengan membawaku *ya iyalah masa' bawa kelinci*.

"Shiho kau jangan…"

'Duorr….'

"Shiho…" teriak Shinici.

^_TBC_^

*Author : kenapa ? kenapa harus masuk rumah sakit ? kenapa ? *nangis gaje*

Shinici : loe sedih ya.

Auhtor : ya eya lah... masa' gue seneng.

Shinici : loe sedih gara-gara Haibara masuk rumah sakit ya ?

Author : nggak.

Shinici : lha... kalau gitu loe nangisi apa ?

Author : uang gue yang hilang karena gue yang bayarin pengobatannya Haibara.

Shinici : yee... sama aja, beneran loe nggak kasihan ama Haibara ?

Auhtor : nggak.

Shinici : kalo gitu gue bilang Shiho aja deh, agar loe di racuni dengan APTX 4869.

Auhtor : eh... *cengar-cengir*

Shinici : kalo gitu gue berangkat dulu ya auhtor, bye.

Author : Shinici... jangan gitu dong, iya deh, gue kasihan banget ama Haiabara.

Shinici : Cuma itu.

Auhtor : kalo gitu nanti di cerita gue tak banyakin ShinShihonya deh.

Shinici : apa ? *blusing*

Author : ShinShiho.

Shinici : kalo itu sih... mmm... gimana ya, jangan ngomong di depan umum deh.

Author : gampang... yang penting jangan ngomong ke Shiho ya.

Shinici : ok... tapi perjanjian tetep perjanjian ya.

Author : ok... gue inget-inget deh.

Shinici : kalo gitu gue mau ngejenguk adik ipar gue dulu ya, bye *lari seribu kaki*

Author : huh... sendirian deh... kalau gitu gur tutup aja deh. Yang penting REVIEWnya, kalau nggak ngereview awas loe –maksa mode on- *di gebukin readers*. Heheh.... nggak kok just to kidding aja. Kalo gitu Arigatou to Sayonara.*

!!! REVIEW !!!

I I

I I

I I

V