Lorong gelap menuju kamar-kamar kecil di suatu kelab malam. Dipenuhi oleh suara cecapan antara dua bibir yang beradu.

Dinding abu tua menjadi saksi bisu oleh satu tubuh yang menggesek di atas permukaannya. Ditekan oleh satu lagi tubuh tegap yang merengkuh si mungil di depan dadanya.

Adu bibir itu tidak main-main. Bukan hanya sekedar kecupan ringan, namun sesuatu hal yang melambangkan kerakusan. Begitu dalam dan penuh hasrat.

Sang gadis hampir melilit tubuh itu seutuhnya. Kedua tangannya suka sekali bermain-main di antara surai-surai hitam dengan aroma anyelir yang memabukkan.

Sang pria ingin sekali menarik diri namun sesuatu di dadanya membuncah tinggi. Menuju satu titik yang menginginkan sentuhan-sentuhan hangat.

Ia inginkan lebih dari hanya sekedar ciuman panas.

Sang gadis paham, apa yang diinginkan pria itu. Jadi, ia memajukan tangannya pada bagian paling sensitif yang dimiliki oleh pria di depannya. Bermain nakal.

"Kau..."

Geraman sang pria terdengar sebal karena sang wanita suka sekali mempermainkan emosinya.

Ciuman itu terlepas saat sang wanita menarik diri kemudian menyeringai.

"Kau yang membawaku ke sini. Kenapa sekarang kau terlihat menyesal?"

"Aku berniat untuk menyelamatkanmu, tapi kau terlihat akan mencelakaiku."

Gadis itu menggigit bagian bawah bibir pria itu sebelum berkata, "Anggap saja itu sebuah insiden yang menyenangkan."

Pria itu hampir frustrasi. Jika ia ingin, ia bisa saja menanggalkan semua pakaian di tubuh wanita itu sekarang juga. Namun, ia tahu, kapan ia harus menjadi liar dan terkendali di waktu yang berbeda.

"Pergilah!" katanya dingin.

Sang wanita tertawa. "Kau ingin membuangku?"

Wanita itu menyerang bibir lembab itu lagi. Bergerak liar seakan bisa memakan itu. Dan itu sangat cukup untuk membuat sang pria kehilangan kendali lagi.

Wanita itu melepaskan bibir sang pria. Tersenyum kecil dan mencoba masuk ke dalam arti tatapan kilat napsu yang terpancar di dua bola mata hitam itu.

"Aku sudah biasa dibuang," bisik Sakura.

"Aku tidak akan pernah membuang gadis manis sepertimu," sahut Sasuke.

Sakura membalas, "Kalau begitu ... sentuh aku!"

"REACH FOR YOU"

Fanfiction - Romance

Rate M

A fanfiction by Novita S

-Cerita berchapter pendek-

[On Going]