Ini adalah fanfiction Captain Tsubasa pertamaku. Aku suka dengan serial anime dan manga Captain Tsubasa, walaupun tidak terlalu mengikuti. Karakter favoritku di serial itu adalah 3M (Misugi, Matsuyama, Misaki). Di cerita ini, Aku lebih menekankan kepada karakter Misaki. Untuk alur ceritanya, Sebagian besar Aku ambil dari MV Nogizaka46 - Ima, Hanashitai Dareka ga Iru dan beberapa bagian dari Captain Tsubasa: Golden 23. Ngomong ngomong, kemarin tanggal 31 Agustus, Jepang menang atas Australia di ajang kualifikasi Pra-Piala Dunia 2018. Congratulation!

Untuk para pembaca, Selamat Menikmati.

WARNING! TYPO, ABSURD, ALUR TERLALU CEPAT


IMA, HANASHITAI DAREKA GA IRU

Pada suatu senja yang hampir tiba, terlihat tiga orang laki-laki mengenakan jersey biru timnas sepakbola Jepang melewati sebuah jalan yang tidak beraspal. Mereka adalah pemain sepak bola terkenal bernama Misaki Taro, Misugi Jun, dan Matsuyama Hikaru. Mereka dan rekan timnas lainnya telah selesai bertanding dengan Australia di sebuah Stadion dan sekarang pulang menuju asrama.

"Ahhh.. benar-benar hari yang melelahkan," kata Matsuyama sambil menendang kerikil keci di tanah.

Sejenak, Misaki menghentikan langkahnya. Dia menunduk, memejamkan mata, dan mendesah pelan. Sepertinya, Dia sedang teringat sesuatu. Matsuyama dan Misugi menoleh ke belakang. Mereka berdua merasa heran dengan perilaku Misaki.

"Eh, Misaki. Kenapa dia berhenti? Apa yang sedang dipikirkannnya?" tanya Misugi.

Kemudian, Keduanya datang menghampiri Misaki.

#####

Suatu hari, Seperti biasanya Team Nasional Sepakbola Jepang sedang melakukan latihan sepakbola di lapangan. Para pemain berlatih seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola). Mereka sedang giat melakukan latihan setiap hari untuk siap menghadapi team dari negara lain agar bisa masuk dalam ajang Piala Dunia di Rusia. Para pemain U-22 yang dibimbing oleh pelatih Kozo Kira ini dijuluki sebagai Golden 23. Sejak Tsubasa dan Hyuga tidak memperkuat Team Jepang karena fokus di luar negeri, Mereka menaruh harapan kepada Misaki sebagai pemain kunci. Dia dikenal sebagai salah satu 'Golden Combi' bersama Tsubasa Ozora yang membawa Jepang menang dalam setiap pertandingan sepakbola. Lalu, Misugi dan Matsuyama juga dipercaya untuk menjadi pemain inti Timnas Jepang, bahkan Matsuyama ditunjuk sebagai Captain menggantikan Tsubasa. Ketiganya kemudian dikenal sebagai 3M.

Selesai latihan, para pemain beristirahat. Saat yang sama, Misaki tidak sengaja melihat ke luar, ternyata ada sosok gadis yang sedang mengintip dibalik jaring besi. Lalu, Misaki berjalan menuju tempat yang dimaksud. Tetapi sayang, gadis itu pergi begitu saja. Misaki pun merasa heran.

"Misaki, Apa yang Kamu lakukan?" tanya Misugi menghampirinya.

"Oh.. Itu, Misugi. Aku seperti melihat sosok gadis mengintip disana. Tapi, Sekarang tidak ada" jawab Misaki.

Misugi pun melihat sekitar, memastikan bahwa ada seorang gadis yang dimaksud dan berkata, "Dimana? Aku tidak melihatnya. Mungkin itu hanya perasaanmu saja. Sudahlah, latihan sebentar lagi dimulai. Ayo, Misaki."

Misaki pun mengannguk, lalu kembali untuk latihan. Di dalam hatinya, Ia merasa heran. Siapakah gadis itu?

Esoknya, Misaki, Misugi, dan Matsuyama sedang berjalan melewati sebuah taman. Waktu itu tidak ada jadwal latihan, jadi Mereka memanfaatkan hari libur untuk sekedar jalan-jalan ke tempat sekitar. Secara tidak sengaja, Misaki melihat lagi seorang perempuan yang sedang duduk di ayunan sambil menggambar.

"Misugi, Matsuyama. Coba lihat, Itu adalah gadis yang mengintip Kita sewaktu latihan di lapangan. Sedang apa Dia sendirian di taman?"

"Kenapa tidak kamu temui saja Dia? Siapa tahu, cewek itu suka kamu atau jangan-jangan malah kamu sendiri yang suka sama Dia?" kata Matsuyama sambil meledeknya.

Misaki pun menepis. "Ah, itu tidak mungkin! Aku kan hanya penasaran saja."

"Ayo, coba kita kesana" ajak Misugi.

Mereka bertiga pun langsung berjalan menuju ayunan menghampiri perempuan itu. Selanjutnya, Misaki mencoba untuk memanggilnya, tetapi sang perempuan tidak merespon panggilannya. Misaki terus mencoba memanggil, lagi-lagi Dia tetap tidak menengok ke arahnya. Akhirnya, Dia mendekati gadis itu dan menepuk pundaknya. Perempuan itu terkejut, lalu bangkit dari ayunan. Dia terlihat ketakutan melihat Misaki, Misugi, dan Matsuyama. Mereka saling memandang satu sama lain.

"Hey, Siapa namamu?" tanya Misaki.

Gadis itu hanya diam seribu bahasa. Kemudian, Dia menggerak-gerakkan tangannya, berbicara dalam bahasa isyarat. Mereka bertiga tidak tahu apa maksudnya dan merasa bingung. Tiba-tiba, Ia lari menjauhi ketiga laki-laki itu. Sejak saat itu, Misaki menyadari bahwa gadis perempuan itu adalah penyandang tuna rungu.

Keesokan harinya setelah latihan, Trio 3M ke perpustakaan. Mereka mencari buku tentang bahasa isyarat. Alhasil, Misugi mendapatkan buku yang dimaksud.

"Yes! Akhirnya Aku mendapatkan bukunya!" serunya.

Lalu, Dia mengambil buku tersebut dari rak dan membawanya ke meja baca. Misaki dan Matsuyama memerhatikan dengan seksama dan belajar tentang bahasa isyarat. Pada waktu yang sama, Mereka juga menemukan gerakan tangan yang dilakukan oleh gadis waktu itu yang artinya "Minna Ureshii desu (Semuanya Menyenangkan)"

"Oh, jadi gadis itu mengatakan bahwa 'Kita itu Menyenangkan'? Sekarang, Aku sudah paham." Kata Misaki sambil kembali mengulangi gerakan yang dilakukan gadis perempuan yang Ia temui.

Misugi dan Matsuyama juga ikut belajar sambil mempraktekkan beberapa bahasa isyarat dan akhirnya berhasil.

Setelah dari perpustakaan, ketiga laki-laki tampan itu berjalan menyusuri taman kota sambil mendribble bola. Mereka kembali menemui gadis cantik yang kemarin Mereka lihat di taman. Dengan memakai baju rok panjang, berambut panjang dan bertopi, Dia terlihat sedang duduk santai di kursi taman.

"Lho, Itu kan gadis yang kemarin di ayunan. Ternyata, Dia suka ke taman yah", ujar Matsuyama.

"Ayo, teman-teman. Kita ajak untuk berkenalan. Tadi di perpustakaan sudah belajar sedikit demi sedikit tentang bahasa isyarat" ajak Misugi.

Kemudian, Misaki, Misugi, dan Matsuyama datang menghapirinya. Dengan bahasa isyarat, Misaki bertanya, "Hey, siapa namamu? Bolehkah Kita berkenalan?"

Gadis itu membalasnya. "Namaku Nishino Nanami. Aku adalah penderita tuna rungu sejak kecil. Apa Kalian mau berteman denganku?"

"Kami tidak pernah membeda-bedakan dalam teman. Kita mau kok berteman denganmu" jawab Matsuyama.

Kemudian, Mereka bertiga saling berkenalan satu per satu.

"Namaku Matsuyama Hikaru, salam kenal."

"Aku Misugi Jun, salam kenal."

"Namaku Misaki Tari. Senang bertenu denganmu."

Selanjutnya, Misaki memberikan bola yang dibawanya kepada Nanami.

"Apa kamu suka sepak bola?"

Nanami mengangguk dan berkata, "Iya, Aku juga sangat menyukai bola sejak masih kecil. Apakah kita akan berteman?"

Misaki mengangguk diikuti dengan dua temannya. Nanami merasa senang sambil menggemgam tangan yang berarti 'berteman'. Setelah berkenalan, Trio 3M pulang ke asrama. Ketiganya melambaikan tangan sambil mengucapkan sampai jumpa, begitu pula dengan Nanami.

Beberapa minggu berlalu. Nanami, Misaki, Misugi dan Matsuyama menjalin pertemanan dengan baik. Nanami selalu menemani Mereka latihan sepakbola di lapangan dan selalu antusias melihat para pemain Timnas Jepang yang giat berlatih.

Suatu ketika, Nanami datang ke lapangan. Dia tidak tahu bahwa hari itu sedang libur latihan sehingga sesampainya disana, kondisi lapangan sepi kecuali Misaki yang sedang asyik berlatih menendang bola sambil melompat kearah gawang. Penasaran, Nanami pun mendatanginya. Dia bertepuk tangan sehingga membuat Misaki kaget.

"Eh, ternyata Kamu Nanami. Ada apa Kamu kesini?" tanya Misaki

"Ah, tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, tendanganmu tadi bagus sekali." Kata Nanami.

Sehabis itu, Mereka pun duduk di bangku dekat lapangan.

"Misaki-kun, Kenapa Kamu berlatih sendiri. Dimana Misugi-kun dan Matsuyama-kun?" tanya Nanami.

"Oooh.. itu Mereka sedang berada di kamarnya. Hari ini memang tidak ada jadwal alias libur, jadi mereka habiskan waktu dengan beristirahat" jelas Misaki.

"Terus kenapa Kamu berlatih sendirian?"

Misaki menunduk dan mendesah pelan. "Sebenarnya… Aku ingin seperti Tsubasa. Dia memiliki teknik permainan yang sangat baik. Sebab itulah Dia direkrut ke sebuah klub sepakbola di Brazil dan Barcelona. Lagipula, Aku kan sudah dipercaya sebagai pemain kunci Timnas Jepang."

Dengan polosnya, Nanami membalas, "Tapi kan masih ada pemain lain seperti Misugi-kun atau Matsuyama-kun sebagai captain. Jadi bukan hanya Kamu saja sebagai pemain kunci"

Misaki hanya bisa tekekeh melihat pernyataanya dan berkata, "Oh ya, menurutmu bagaimana permainanku tadi? Apakah ada persamaaan atau perbedaan disbanding dengan Tsubasa?"

"Hmm.. bagaimana ya? Kalau menurutku, Tsubasa lebih menekankan kepada kekuatan dan taktik sedangkan Misaki lebih cenderung kerjasama. Kamu selalu mepercayakan kepada teman-temanmu untuk mencetak gol. Berbeda dengan Tsubasa yang bisa menghadapi lawan mainnya sendiri. Jadi, kurasa ada perbedaannya"

"Oh, jadi seperti itu."

"Tapi, kalau Aku boleh saran, Kamu harus percaya pada dirimu sendiri. Bermainlah sesuai dengan gaya yang biasa Kamu pakai. Aku tahu, Kamu ingin sekali seperti Tsubasa karena Kalian sudah dikenal sebagai 'Golden Combi'. Tapi, alangkah baiknya Kamu tetap bermain dengan caramu sendiri."

Misaki tersenyum, lalu secara reflex Dia menggenggam tangan Nanami. "Terimakasih, Nanamin. Kamu sudah menyemangatiku."

Nanami mengangguk. Lalu, Mereka berdua sadar karena saling menggenggam tangan lalu melepaskannya. Pipi keduanya terlihat merah tersipu malu.

"Hayo… Kalian lagi ngapain berduaan disini? Kencan yah?"

Matsuyama datang mengejutkan Misaki dan Nanami. Dia juga datang bersama Misugi.

"Ah… Kalian membuatku terkejut saja!" Kata Misaki mendengus kesal. Nanami hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Mereka walaupun tidak mengerti apa yang dibicarakan.

"Sudah-sudah. Jangan berkencan melulu. Ayo kita kembali. Pelatih akan mencari Kita kalau tidak ada di asrama. Nanami, Kami harus kembali ke asrama. Sampai jumpa besok" Ujar Misugi.

Misaki mengangguk. Dia bangun dari bangku dan bergabing bersama kedua rekannya kembali ke asrama.

"Sampai jumpa, Nanami. Kita lanjutkan besok yah.." kata Misaki sambil melambaikan tangan.

"Sampai jumpa lagi, Misaki-kun!"

TBC