Refel.
By : Nyan9950
DISCLAIMER : still, ku bukan pemilik GW, apalagi Frozen Teardrop orz. Ini bikinnya dadakan jadi mungkin masih failed yha wkwkwkwk XD .
.
.
.
Di hari itu...
Aku berlari tanpa arah mencarinya,
Aku melihat dirinya, menghampirinya.
Hentakkan kakiku berhenti di depannya,
Menyadari kehadiranku tepat di belakangnya, dia pun menoleh dan...
"Heero ..."
Selalu seperti itu, saat kami bertatap muka secara langsung, dia selalu memanggil namaku yang terkutuk itu.
"Relena..."
Aku menyebut namanya,mungkin terdengar seperti bisikan jika dari jauh.
Tanpa menghiraukan dirinya, aku mengangkat pistolku tepat kearah jantungnya.
Terlihat jelas tidak ada keraguan di wajahnya.
Terlebih seperti dia berusaha mengundangku untuk menarik pelatuknya secepat mungkin.
Tetapi, hanya satu hal yang terpikirkan di kepalaku.
'Apakah ini benar-benar sesuatu yang kau inginkan?'
Aku merasa tanganku bergetar,
Tanpa ku ketahui, aku memejamkan mataku,
'Apakah ini yang hatiku inginkan?'
Berlahan, aku membuka mataku kembali,
Hanya untuk menjadi saksi untuk sesuatu yang sangat tidak kuduga.
BANG!
Bunyi pelatuk yang ditarik.
Itu yang kudengar.
Merah.
Itu yang kulihat.
Dan ku hanya menatapnya, berlahan mengeluarkan darah dari dadanya, tubuhnya pun mulai kehilangan keseimbangannya, dan ku melihatnya mengucapkan sesuatu yang tak bisa kudengar.
"Tolong ... maafkan dia..."
Entah apa yang merasukiku, aku meraih tubuhnya yang sudah tidak bernyawa itu, aku memeluki tubuhnya di tanganku. Tanganku yang penuh dengan dosa ini pun terlumuri oleh darah darinya.
Membelai lembut rambut pirangnya yang berkeliaran dari wajah ovalnya, aku menatap kosong ke wajahnya yang mulai memucat.
Lalu, perasaan aneh itu kembali menyelimutiku, perasaan itu saat aku 'membunuh.' Gadis kecil dan anjingnya. Rasa bersalah, rasa dosa menjadi seorang pembunuh.
Dan saat itu kembali berulang seperti roda takdir keji yang tak akan berhenti mengejarku.
Rasa terbakar di sekitar wajahku, panas karena emosi, kemudian meleleh dan menetes tepat di pipinya yang lembut.
Tak berhenti sampai di sana, tetesan itu pun terus menetes, aku benar-benar tidak mengerti mengapa aku ... menangis.
"... Relena..."
Rintihan suaraku bergema keseluruh ruangan, aku tak pernah merasa sangat kosong seperti ini lagi.
Aku selalu mengira bahwa airmataku sudah membeku selama 30 tahun ini.
Ternyata aku salah.
'Ini semua hanya mimpi.'
Walaupun dalam faktanya aku harus menghadapi semua yang menghalangiku.
Tetapi ... aku ...
Ingin memperbaiki semuanya.
.
.
.
"Heero."
Sebuah tepukan lembut pada bahuku menyadarkanku dari lamunanku,
Seolah terbangun dari sebuah mimpi buruk, aku menoleh ke sekelilingku dengan bingung.
"Ada apa?" Dia menatapiku dengan khawatirnya.
"Tidak, aku baik-baik saja."
Aku menatapi matanya yang biru sendu, senyumnya yang manis.
Yang barusan tadi, hanya lamunanku?
"Heero, ini tehmu."
Dia menyodorkan secangkir teh kepadaku.
"Mungkin ini bisa menyegarkanmu, berhubung hari ini sangatlah panas."
"Huh? Oh, ya..."
Aku hanya menatapi teh hitam tersebut dengan tatapan kosong, lalu mengalihkannya kepada dirinya.
Walau sedikit kebingungan, dia tetap memasang senyum terbaik di wajahnya untukku.
Mungkin dia benar, musim panas di Mars memang benar-benar parah.
"Relena."
"Ya?"
"Apakah teh ini masih panas?"
-Fin-
A/N : SUMPAH INI TUH GORE ATO APAH SIH?! HSSHSHHSHS INI YHA RABB KUBINGUNG ORZ. Ku bingung abis kerasukan setan macem apa yha, ada bapernya, ada gorenya, ada fluffnya, lengkap deh rasanya puas bisa ngemaso OTP-ku yang satu ini kwkwkwkwkw hshshsh X'''''''''DDDDDDDD
Tadinya sih ini buat challegge, Cuma kependekan, mungkin ada full reffnya/sekuel untuk challeggenya yhe- .-.
Anyway, thanks for reading this! wkwkwkk bye!
