Me, My Family, And My Idol
SUPER JUNIOR
.
.
.
Cast : You and your future family
Genre : Family
Rate : T
.
.
.
author pov
.
6 November 20_
.
At home
Ku jejakkan kaki di tempat yang sudah lama ku tinggalkan. Ku buka jendela kamar tempat dimana kenangan itu tersimpan rapat. Debu menutupi hampir setiap sudut ruangan.
Terlihat komputer yang sudah lama tak terpakai disamping lemari tua. Tempat tidur putih itu kini berubah kecoklatan. Ku lihat dinding kamar yang sengaja ku cat warna sapphire blue, terlihat disana masih terpajang foto wajah-wajah tampan mereka.
Meskipun agak kusam, tapi ketampanan mereka tetap terpancar. Ku tarik sedikit ujung bibir ku, tersenyum. Ku sentuh gambar itu, ku usap debu disana, menatap mereka dengan perasaan senang.
Sedikit ku rasakan ada setetes air yang turun dari mata ku, menangis. Mengingat kenangan indah itu terlintas lagi dipikiran ku bagai rol film yang terus berputar, sesak terasa dihati ku mulai menyeruak kembali.
20 tahun,,,
yah 20 tahun aku tak pernah masuk ke kamar ini lagi. Sekarang aku sudah punya suami dan seorang anak yang berumur 15 tahun. Aku menyayangi mereka? Tentu saja. Mereka keluarga ku. Tapi terasa nyeri dihati ku setiap mendengar kata keluarga. Yah keluarga ku yang dulu.
Air mata mulai mengalir, nyeri hati ini, ku pukul dada ku agar sedikit hilang rasa sakit itu. Tapi tak ada daya, kenangan itu semakin membuat ku menangis, kenangan tentang oppa-oppa ku.
"Mama?"
Ku lihat seseorang di ambang pintu kamar ku. Jeremy, anak ku. Dia menutup pintu dan perlahan menghampiriku.
"Mama kenapa ?" "Mama tidak apa-apa sayang." Ku elus rambut pirangnya yang agak berantakan sambil sedikit tersenyum,
"Benarkah ?" Jeremy menghapus air mataku, bukannya berhenti, air mata terus mengalir dari mata ku.
"Ya sayang. Kenapa kamu disini sekarang heum ? Bukannya tadi kamu mau ke rumah teman kamu ?"
"Ga jadi Ma, aku mau nemenin mama aja." Jeremy memeluk ku, aku hanya tersenyum dan balas memeluk anak ku ini.
"Mama ko disini sih ? Kan tempat ini kotor Ma ?" Jeremy menatap ku, "Ini dulu adalah kamar mama sebelum menikah dengan papa mu sayang. Kamar ini penuh dengan kenangan mama waktu mama masih muda dulu. Mama memang ga pernah masuk kamar ini lagi, karna terlalu banyak kenangan indah yang ga bisa mama lupakan." Air mata semakin deras mengalir di pipi ku.
"Apa kamar ini banyak kenangan mama dengan papa yah ? Atau dulu papa pernah nyakitin mama saat mama dan papa pacaran dulu ?" Jeremy mengusap pipi ku,
"Bukan sayang."
Aku hanya tersenyum miris
"Terus siapa maksud mama ?"
"Kamar ini penuh dengan kenangan mama dengan mereka semua."
Ku tunjuk semua gambar yang bertebaran di setiap dinding kamar ku, kutunjuk juga foto yang terpanjang indah di meja nakas, foto mereka.
"Emb, siapa mereka mama ? Dan juga aku lihat semua barang di kamar ini penuh dengan barang-barang tentang mereka ?" Mata anak ku menyusuri setiap benda di kamar ini. Mulai dari foto, kipas, buku, kaset DVD, cangkir, bantal , boneka, semuanya berhubungan dengan mereka, belum lagi komputer di sebelah lemari yang penuh dengan file-file tentang mereka, dan juga lighstick biru itu.
Ku tarik sedikit nafas ku, agak sesak juga. Ku tatap mata anak ku di sebelah ku
"Jeremy, kamar ini adalah saksi cinta, perasaan dan kasih sayang sepihak mama pada mereka semua."
Tetap ku elus rambut jeremy
"Mereka ?" Aku menganggukkan kepala ku
"Ya mereka. Oppa-oppa mama" aku tersenyum tulus menatap anak ku yang menatap heran
"Oppa-oppa mama ? Siapa ?"
Ku tutup mata ku sejenak dan ku buka kembali, ku elus pipi chubby anak ku
"Mereka adalah ...
.
SUPER JUNIOR .."
.
.
.
.
t.b.c
.
.
.
.
ini catatan lama, cuma qu republish di ff :)
ini semua hanya khayalan semata, so don't be sad and i'm sorry guys ... :*
