Doing Skincare Routine On My Boyfriend
.
30 Boyfriend Things drabble
.
Mark x Donghyuck Fanfiction
© Rusa Aneh
.
.
Akhir pekan ini Donghyuck sudah berjanji untuk menginap di rumah Mark. Jadi disinilah ia sekarang, di depan pintu rumah Mark, memencet bel dan menunggu seseorang membuka pintunya. Selang beberapa menit, terdengar langkah kaki mendekati pintu. "Sebentar!" Donghyuck mengenali suara itu sebagai Minyoung, ibu Mark.
Pintu terbuka menampilkan sosok wanita tinggi bertubuh langsing tengah tersenyum hangat padanya. "Welcome, sayang! Ya ampun, Hyuckie udah lama ya gak main kesini." Minyoung membawa Donghyuck ke dalam pelukan hangatnya. Wanita yang merupakan ibu pacarnya itu mengusap punggungnya lembut.
"Maaf, mom. Akhir-akhir ini aku sibuk." Donghyuck nyengir kuda. Ibu Mark mempersilakannya masuk ke dalam. Ia menangkap sosok Mark yang baru saja turun dari tangga. Laki-laki itu sudah berganti dengan kaus polos warna putih dan celana jeans. Di dalam genggamannya terdapat kunci mobil.
"Honey, mau kemana?" tanya Minyoung pada Mark. "Oh, Donghyuck udah disini? Baru aja mau kujemput," kata Mark. Raut wajahnya yang tegang berubah menjadi rileks. "Hyung lama sih! Jadinya aku pesan uber aja." Donghyuck cemberut. Tadinya dia akan dijemput Mark. Mark sudah janji padanya, tapi pemuda itu malah ketiduran. Seperti biasa, kelelahan sehabis latihan basket.
Mark menggaruk belakang kepalanya dan menyengir lebar pada pacarnya yang tengah memberikan tatapan kesal. "Sudah, sudah. Ayo kalian makan malam dulu," lerai nyonya Lee. "Mark, bawa koper Donghyuck ke kamarmu. Setelah itu nyusul ke ruang makan, okay?" Mark mengangguk, kemudian ia mengambil alih koper yang masih Donghyuck pegang. Minyoung melangkah menuju ruang makan diikuti oleh Donghyuck.
Sehabis makan malam, mereka langsung menuju kamar Mark. Kamar Mark selalu berantakan. Ini bukan pertama kalinya untuk Donghyuck masuk ke kamar pacarnya. Tetapi setiap Donghyuck akan menginap, Mark selalu meluangkan waktu untuk–setidaknya–membuat kamarnya layak huni bagi Donghyuck.
Mereka bergiliran menggunakan kamar mandi untuk berganti baju dengan piyama. Sebenarnya Donghyuck sudah sering melihat Mark shirtless atau hanya dengan boxer, begitu pun dengan Mark yang sering melihat Donghyuck berganti baju di hadapannya. Tetapi Donghyuck berlaku seenaknya dengan meneriaki Mark untuk berganti baju di kamar mandi.
Malam ini suhunya cukup hangat, jadi Mark hanya memakai kaus dan celana pendek. Sementara itu Donghyuck masih berdiri di depan lemari Mark. "Dari tadi aku masuk, sampai sudah keluar kamar mandi masih belum milih juga?" tanya Mark. "Aku bingung, Mark. Semua jersey yang kamu punya udah pernah kupakai," kata Donghyuck. "Yasudah kalau gitu tidak usah pakai," jawab Mark. Donghyuck menoleh pada Mark, kemudian mengangguk. ia menutup lemari baju Mark dan berjalan menuju kopernya untuk mengambil sebuah kaus shinchan. "Maksudku, gak usah pakai baju," lanjut Mark santai. Donghyuck menampar lengan atas Mark kemudian mendelik kesal. Pemuda itu berjalan menuju kamar mandi dengan langkah menghentak-hentak. Sedangkan Mark tertawa-tawa di atas kasur.
Setelah mereka selesai berganti baju, kini Mark mengistirahatkan kepalanya pada bantal yang ada di atas paha Donghyuck. pemuda itu asyik dengan pspnya, sedangkan Donghyuck sibuk dengan majalahnya.
"Mark, lihat ini deh. Mukaku aneh banget di photoshoot yang ini," ujar Donghyuck sambil meletakkan majalahnya di depan wajah Mark. Menghalangi pandangan mata Mark pada layar pspnya. "Singkirkan, Donghyuck! aku bisa kalah!" pekik Mark panik. Donghyuck tertawa keras namun tidak menyingkirkan majalahnya sampai psp Mark mengeluarkan bunyi tanda game over. "Sialan," desis Mark.
Mark meletakkan pspnya di atas perut kemudian mendangak untuk menatap Donghyuck. "Kamu serius banget sih, aku jadi gemas. Lagian ya, mau berapa kali pun kamu gak bakal bisa ngalahin high scoreku." Donghyuck menjulurkan lidahnya. Hal itu Mark gunakan untuk mengecup lidah Donghyuck. "Mark, jorok ew!" pekik Donghyuck setelahnya. Mark hanya menyeringai, kemudian pemuda itu memfokuskan pandangannya pada gambar sang kekasih yang ada di majalah tersebut. "Nggak aneh kok. Masih cantik kayak biasanya." Donghyuck menarik poni Mark sedikit keras. "Gombal!"
Meski begitu Donghyuck senyum-senyum senang. Ia menyingkirkan majalahnya dari hadapan Mark sehingga pemuda itu bisa bermain lagi dengan pspnya. Saat Donghyuck sedang mengusap-usap rambut Mark, ia melotot karena menemukan sesuatu.
"Mark!" pekik Donghyuck tiba-tiba membuat Mark kaget. Hampir saja pemuda itu melemparkan pspnya. "Apa?!" balas Mark tidak santai. "Apaan nih? Jerawat kok gede banget?" tanya Donghyuck, iseng sambil memencet jerawat besar di dahi Mark. "Aw! Sakit sayang!" pekik Mark. Refleks ia menampar tangan Donghyuck yang ada di dahinya.
"Sebentar, aku mau lihat dulu." Akhirnya Donghyuck menginspeksi seluruh sudut wajah Mark. Ada banyak jerawat dan bekas-bekasnya yang membuat Donghyuck geleng-geleng kepala. Apalagi komedo Mark yang banyak.
"Oke, sekarang aku tau harus apa!" Donghyuck menepuk tangan, kemudian ia memindahkan kepala Mark dari pangkuannya. Ia berjalan menuju koper dan mengobrak-abrik isinya. Mark duduk bersila di atas kasur. Heran atas idea pa yang merasuki kepala pacarnya itu.
Akhirnya Donghyuck berbalik dan menunjukkan sebuah pouch yang menggembung. Sebuah senyum tercetak lebar di wajahnya. "Ini, kamu butuh ini." Mark mengernyit heran. "Apa tuh?" tanyanya. Donghyuck semakin melebarkan senyumnya. "Skincare timeee!"
Kini Mark dan Donghyuck berdiri bersebelahan di depan wastafel kamar mandi Mark. Donghyuck telah selesai memakaikan Mark bandananya. "Untung aku bawa dua," ujar Donghyuck. Mark berkaca, "Imut banget bandananya. Mana ada telinga beruangnya lagi." Mark terkekeh geli, cukup untuk membuat Donghyuck tersinggung. "Gak usah ngejek!" ketus Donghyuck.
Setelah keduanya selesai dengan bandana, mereka kemudian mencuci tangan. "Oke, pertama cuci muka dulu, pakai…" Donghyuck membuka lemari yang ada di sebelah kaca wastafel kemudian memberikan face wash pada Mark. "Pakai ini," Mark menerimanya saja, kemudian membuka tutup tubenya. "Mark, itu face washnya kok masih banyak? Kamu jarang pakai?" tanya Donghyuck sambil mengamati Mark yang mengeluarkan isi tubenya pada telapak tangannya. "Kalau abis latihan, udah di kamar itu bawaannya pengen bobo. Jadi suka lupa cuci muka." Mark mengusap wajahnya pelan dengan kedua telapak tangannya. setelah seluruh wajahnya tertutupi foam sabun, baru ia membilas wajahnya. Giliran Donghyuck yang mencuci muka. Setelahnya Mark membantu Donghyuck mengeringkan wajahnya dengan menepuk-nepuk pelan wajah Donghyuck dengan handuk.
Beralih pada langkah selanjutnya, Donghyuck memberikan Mark hydrating toner beraroma rose. Fungsi melakukan ini agar kulit terhidrasi dengan baik dan memaksimalkan hasil produk-produk yang akan mereka pakai setelahnya.
Donghyuck menuang toner tersebut di atas kapas, kemudian melakukan tapping ke wajah Mark. Mark menggeram karena efek dingin pada kulit wajahnya "Baunya enak," komentar Mark. Donghyuck terkekeh kemudian menepuk-nepuk pelan kedua pipi Mark gemas. Setelah selesai dengan Mark, Donghyuck juga melakukan hal yang sama untuk dirinya.
Untuk langkah ketiga, Donghyuck mengeluarkan sebuah tube berwarna kuning. Mark membacanya 'Mint & Lemon Clay Mask'. "Sini, Mark. Deketin wajahmu." Mark mendekatkan wajahnya pada Donghyuck. "Apasih ngeliatinnya gitu amat? Merem!" Mark mendengus dan tersenyum miring. Namun ia menuruti perintah Donghyuck untuk memejamkan mata. beberapa saat kemudian Mark merasakan jari Donghyuck mengolesi clay mask itu di kulit wajahnya. Sangat berhati-hati dan lembut hingga clay mask tersebut merata di permukaan wajah Mark.
"Enak kan baunya?" tanya Donghyuck.
Mark mengangguk, "Iya, bau lemon."
Setelah itu Mark membuka kelopak matanya dan berkaca. Ia mengerak-gerakkan otot pipinya, merasa aneh pada wajahnya. "Jangan digituin. Nanti maskernya pecah, Mark!" pekik Donghyuck. "Terus gimana?" tanya Mark kesusahan berbicara. "Diem aja, sampai 15 menit doang kok."
Akhirnya Mark diam sambil melihat Donghyuck mengaplikasikan clay mask tersebut di wajahnya sendiri. Mark memandang Donghyuck dengan takjub karena pemuda itu sangat rapi dalam melakukannya.
Setelahnya Donghyuck membereskan pouchnya dan menarik lengan Mark keluar kamar mandi. "Battle game yuk, sambil nunggu maskernya kering."
Lima belas menit telah berlalu, bahkan lebih. Namun kedua remaja laki-laki itu masih asyik bermain game. Sampai Mark berteriak karena lagi-lagi dikalahkan oleh Donghyuck. "Tuhkan maskernya pecah!" pekik Donghyuck. ia menatap Mark sebal, namun tidak bisa lama-lama karena kemudian tawanya meledak. Mark juga tertawa saat melihat wajah Donghyuck. "Udah kering banget nih. Ayo, harus cepat-cepat bilas."
Donghyuck menarik Mark untuk kembali ke kamar mandi dan membilas wajah mereka. Donghyuck membantu Mark yang kesusahan menghilangkan sisa-sisa masker dari wajahnya. Setelah itu mereka berdua rebahan di atas kasur. Mark sudah mulai mengantuk. Padahal jam masih menunjukkan pukul 9.
"Sayang, jangan tidur dulu. Ayo pakai ini."
Donghyuck mengambil pouchnya di nakas dan membuka resletingnya. Ia mengeluarkan beberapa produk yang tidak Mark ketahui fungsinya apa. Melihat wajah bingung sang pacar, Donghyuck berbaik hati menjelaskan. "Kalau mask yang tadi itu buat wajah berminyak sama buat ngecilin jerawat," jelasnya. "Sini, tiduran di pahaku." Donghyuck sudah duduk bersila di atas kasur. Mark mengambil bantal dan menaruhnya di atas pangkuan Donghyuck, kemudian ia membaringkan kepalanya.
Donghyuck memberikan true cream – aqua bomb milik Belif. Tidak terlalu kental dan digunakan untuk kulit berminyak juga berguna untuk menghidrasi. Donghyuck mengolesinya di seluruh permukaan wajah Mark dan memberikannya bonus pijatan. Mark menggeram enak dan memejamkan matanya. Donghyuck biasa memberikannya pijatan di wajah, apalagi kalau Mark sedang lelah.
Selanjutnya Donghyuck mengambil serum energy oil. Tipe kulit Mark itu oily dan cenderung berjerawat. Meski begitu, Mark tetap membutuhkan minyak agar kandungan minyak dalam kulit wajahnya tercukupi. Donghyuck memberikan beberapa tetes energy oil tersebut pada wajah Mark, kemudian ia meratakannya dengan jari-jari. Mark mengernyit karena wajahnya basah dan terasa aneh.
"Terakhir nih! Kalau yang ini kayak salep. Ini juga buat ngecilin jerawat sama ngilangin bekasnya."
Pemuda itu menekan pelan tube tersebut hingga isinya keluar di jari telunjuknya. Donghyuck mengolesinya di setiap jerawat-jerawat yang timbul di wajah Mark juga bekas-bekas jerawatnya yang parah. "Baunya aneh," gumam Mark. "Tahan ya, emang kayak gini baunya." Donghyuck kembali fokus pada wajah Mark. Dalam hati ia heran, meskipun wajah Mark mengalami breakout begini, laki-laki tersebut masih enak dilihat. (Orang ganteng mah bebas)
Terakhir, ini benar-benar yang terakhir. Donghyuck mengoleskan scrub pada bibir Mark. Alasannya, "Bibirmu kasar terus pecah-pecah, tau! Kalau kita ciuman rasanya kayak ciuman sama kardus." Mendengar alasan Donghyuck, Mark tidak bisa tidak menuruti pemuda itu.
Dengan begitu berakhirlah sesi skincare routine mereka. Mark sudah tewas duluan karena pemuda itu memang sangat lelah sehabis latihan tadi sore. Donghyuck menarik selimut kemudian mematikan lampu kamar tidur Mark. Ia merebahkan tubuhnya di sebelah pemuda itu.
"Selamat malam, Mark," ucapnya. Dikecupnya ujung hidung kekasihnya itu. "Selama malam juga sayang." Mark menarik Donghyuck agar pemuda tersebut mendekat dan memeluknya.
Malam itu Donghyuck bermimpi, Mark punya jerawat besar sekali di ujung hidung.
(Edited)
AHAHAHAHAHAHAHAHA thank you buat salah satu guest disini yang udah benerin step-stepnyaaa. masalahnya dia udah pake hydrating toner, pake masker yang di wash off, eh masih pake krim lagi. sebenernya itu krim fungsinya juga buat hydrating, jadi kayak sama aja gitu. nah, buat pemakaian krim sama serum oil nya itu saya ngikutin Titan Tyra. Titan muse saya buat bikin ff macem ginian.
terus masalah obat jerawat, saya gak pernah pake, jadi saya kurang tau dipakenya pas kapan. but once again thank you buat salah satu guest yang review dan point out kesalahan saya disini. makasih banyak!
buat yang kepo sama jenis-jenis skincare diatas, saya jelasin disini ya?
pertama, clay mask nya itu punya freeman. terus hydrating toner nya itu nuxe rose petals. untuk krim nya itu Belif true cream - aqua bomb. Lalu serum energy oil nya punya innisfree, terakhir yang obat jerawat dan scrub bibir saya gak kepikiran produk apa sih. tapi temen saya pakenya oxy, katanya manjur buat ngilangin jerawat dan bekasnya.
saya suka lihat beauty influencer pake produk-produk di atas, dan emang bagus review-reviewnya. tapi harganya kisaran 200 ribuan. HAHHAHAHAHAHA sebenernya agak ironi karena donghyuck masih bocah tapi pake produk mahal. but yaudah, cuma keperluan ff.
thankyou buat yang udah review!
Salam hangat,
rusa
