Tahun ajaran baru, semester baru, kelas baru, dan beberapa classmate baru. Tidak ada yang menarik perhatian Halilintar saat ia sudah memasuki kelas baru dan bangkunya, membuat Halilintar duduk dengan tenang di bangkunya sambil memainkan 'Mobile Legends' di ponsel pintarnya.

"Permisi?"

Halilintar sama sekali tidak menoleh ke seseorang yang berdiri di sampingnya, ia lebih memilih untuk fokus pada permainannya dan mengabaikan siapa orang yang 'permisi' padanya.

"Halo?"

Halilintar masih mengabaikan orang itu.

"Aku Yaya, temannya Gempa."

Masih di abaikan.

"Tadi Gempa nitip kotak bekal ke aku, dia minta aku kasih ke kamu."

Halilintar mulai terganggu.

"Aku harus simpen kotak ini kemana?"

'DEFEAT!'

Halilintar mendengus kesal, ia mulai menyalahkan kekalahannya pada orang itu. Halilintar menoleh, mendapati seorang gadis yang terlihat membawa kotak bekal warna merah di tangannya, kotak bekal itu memang milik Halilintar.

Setelah mengambil kotak bekal itu dari Yaya atau siapapun nama gadis itu, Halilintar meletakan kotak makannya di laci mejanya, sama sekali tidak mengucapkan terima kasih pada Yaya.

Kening Halilintar menekuk bingung saat Yaya duduk disampingnya, "Ngapain?" Tanya Halilintar singkat.

"Duduk, tuh ada namaku tertulis di meja," Jawab Yaya sambil menunjuk tulisan namanya di secarik kertas yang tertempel di meja, bersampingan dengan nama Halilintar.

'Sial,' umpat Halilintar.

To be countinue

So aku ngepost cerita baru buat ngegantiin cerita aku yang satunya 'Love Me Right' yang lagi hiatus sampai desember (karena urusan pribadi).Bagaimana menurut kalian tentang first chapter ini? Tolong review-nya yaaah.Cerita ini bakal aku bikin jadi short story aja, jadi per-chapternya cuma ada ratusan words saja (klo bisa gak nyampe seribu words).EnjoyyyyWith a lots of abs oppa- Aeriffh