Love and Memories

Rated :: K

Pairing :: Yunjae is REAL

Chara :: Yoochun, Junsu, Changmin, Yesung, Siwon

Genre :: Romance, Hurt (belum paham ginian… mianhe..)

Summary :: Cinta masa kecil… akankah semua itu akan kembali atau….

Disclaimer :: Dunia mengakui…Yunho milik Jaejoong and Jaejoong milik Yunho titik!

Warning :: Yaoi,boys love… if you don't like it, just leaving this page and don't read!

Maaf klo banyak typo dan ceritanya membosankan… I;m newbie here jd masih harus banyak belajar…hehehe^^… tolong dibantu yaa.. gumapta..

CHAPTER I

0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o

Pagi yang cerah. Langit begitu membiru, awan putih terkulum bersih seolah menyapa seorang namja cantik yang tengah menikmati perjalanannya. Mata doenya yang indah tak henti-hentinya memandang keluar jendela. Bibirnya yang mungil - merah semerah cherry terkesan menambah keindahan makhluk Tuhan yang satu ini.

Namanya Kim Jaejoong. Ya.. namja cantik itu bernama Jaejoong. Umurnya 20 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswa baru di salah satu universitas ternama di korea. Tepatnya Universitas Dong Bang. Hari ini adalah hari pertama liburan musim panasnya dan ia akan libur selama 1 bulan.

"Jae… sedang apa kamu?" Tanya seorang namja setengah baya nan cantik rupawan. Namanya Park Junsu.

Jaejoong yang terlihat sedang melamun pun terlonjak,..dia kaget. "eum…apa umma?" jawab jaejoong seadanya.

"aish… anaku ini sebenarnya kenapa? Apa yang kamu lamunkan sayang?" Tanya umma pada jaejoong

"mianhe umma… tidak ada, aku hanya menikmati pemandangan sepanjang jalan ini saja" jawab jaejoong sembari memberikan senyum manisnya.

"Hah.." desah park junsu

"jae… umma minta maaf kalau umma dan appa hari ini mengajakmu ketempat itu lagi.. umma tahu bagimu.. mungkin ini sangat menyakitkan, karena semua kenanganmu dimasa lalu akan terungkit lagi jae.." lanjut namja itu sambil mencoba menutupi kekhawatiran diwajahnya.

Jaejoong tidak menjawab. Dia terlihat seperti tidak mendengarkan perkataan umma yang sangat ia sayangi itu.

"Jae… apa sebaiknya kita pulang saja kembali ke Seoul." Tiba-tiba terdengar suara berat seorang pria yang tengah menyetir mobil dan memecahkan lamunan jaejoong seketika.

"ne appa?.. weo? Anieyo appa… nan gwencanayeo.. … teruskan saja perjalanannya... aku tidak apa-apa…" jelas jaejoong pada appanya, Kim Youngwoon.

"baiklah kalau itu maumu… kalau kau lelah… tidurlah!, masih sekitar 2,5 jam lagi kita sampai ke Gwangju" jelas appanya.

"ne appa.. gumawoyo" timpal jaejoong.

Yaa.., hari itu keluarga Kim berencana untuk ke Gwangju. Sebuah kota kecil di sebelah selatan kota seoul. Kota yang penuh dengan kenangan manis sekaligus menyedihkan bagi seorang Kim Jaejoong.

#Flash back#

"Yunnie yaa… icuuu.. atu mau…" rengek seorang namja kecil.

"kau mau apa joongie? Heemm…?" laki-laki yang umurnya 2 tahun lebih tua dari pada jaejoong itu menatapnya dengan penuh kelembutan.

"icu yang dicana yunnie…"

Diedarkannya mata musang miliknya itu kesekeliling taman, mencari tahu apa yang diinginkan oleh namja kecil kesayangannya itu. Dan kemudian dia pun tersenyum sembari berkata "oohh… kau mau es krim joongie?"

"iya… es klim, joongie mw es klim… yunnie mau?" Tanya jaejoong

"baiklah… tapi setelah beli es krim kita pulang yaa joongie, sudah sore nanti umma joongie khawatir mencari joongie" rayu namja tadi dengan tatapan lembutnya sembari mengelus rambut joongie perlahan.

Jaejoong hanya menatap yunnienya dengan memasang mata imutnya seraya menganggukkan kepalanya.

Yunnie atau sebenarnya namanya adalah Jung Yunho. Seorang namja kecil yang sangat tampan. Dia adalah seorang putra dari sebuah kelurga sederhana. Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Meskipun begitu, kehidupan keluarga ini sangat tentram dan harmonis. Lalu apa hubungan Yunho dengan Jaejoong?

Yunho dan jaejoong adalah pasangan yang tak terpisahkan. Bisa dikatakan dimana ada yunho disitu pasti ada jaejoong, begitu pula sebaliknya. Rumah yunho dan jaejoong yang berdekatan menambah erat hubungan antara namja kecil ini. Orang tua Yunho yang notabene juga seorang petani, memaksa jaejoong harus tinggal sendirian dirumah di esok hari karena kedua orang tuanya harus bekerja di sawah. Oleh karena itu mereka selalu menitipkan Jaejoong pada Yunho. Yunho tidak mengenyam pendidikan sekolah, orang tuanya tidak memiliki uang lebih untuk memasukkannya kesekolah. Dan Yunho mengerti itu. Walau begitu, jangan salah.. meskipun umurnya baru menginjak 7 tahun, pemikiran Yunho sangat dewasa dan pintar. Itu sebabnya, jaejoong merasa nyaman dan aman bila berada di dekatnya.

Seiring berjalannya waktu, hubungan Yunho dan Jaejoong semakin erat. Jaejoong sangat menyayangi Yunnienya itu, Yunnie pun sangat menyayangi joongie kecilnya. Terkadang walau umur Jaejoong saat itu masih kecil, rasa tidak suka ahh… tidak author rasa.. eumm lebih tepatnya cemburu menghinggapi hatinya jika melihat namja bermata musang itu bersama orang lain. Canda tawa, tangis, marah, selalu mereka lewati bersama.

Hingga hari itu tiba. Pukul 09.00 pagi. Goncangan dahsyat meluluh lantahkan kota Gwangju seketika. Gempa bumi 6,9sr yang menghampiri secara mendadak itu mengejutkan seluruh penghuni kota Gwangju termasuk yunjae kecil.

"yunnnnniiiiieeeee…. Joongie acuut…. Yunnnn…. Yunnnie dimana… hiks..hikss…"teriak jaejoong ketakutan dari dalam rumahnya. Tubuhnya gemetar, lututnya ditekuk keatas sembari merengkuhkan tangannya kesekitaran lututnya itu. Tangisannya tak berhenti, semakin keras. Dia bingung, dilihatnya lemari pakaian dan bagian beberapa tembok dari rumahnya hancur tak beraturan. "Yunniee.." Gumamnya pelan.

Terdengar suara derapan kaki berlari dari arah luar. "joongie….joongie… yaa Kim jaejoongie kau dimana?" teriak yunho panik. Dia berusaha menyeimbangkan diri ditengah goncangan bumi yang sedang mengamuk.. "Joongiiiiiiiiiiiiiiiiiieeeee eeee?..."teriak yunho lagi. Dirinya semakin takut, takut kehilangan orang yang sangat dia cintai itu,

Kakinya terus menelusuri rumah kecil tersebut. Tangannya meraba tembok agar dapat menjaga keseimbangannya. Ditelusuri seluruh sudut rumah itu. Tiba-tiba, dia melihat tubuh kecil, tergeletak di lantai tak sadarkan diri. " Joongiiiee.." pekiknya seketika. Direngkuhnya tubuh kecil itu…

"joongie… buka matamu,,… aku mohon…" bulir air mata seketika tumpah membasahi pipi mulus jung yunho. Dipeluknya tubuh jaejoong dan ditepuk-tepuknya pipi jaejoong dengan keras agar dia segera tersadar.

"ehh…" mata jaejoong perlahan terbuka. "Yunniee…." Teriak jaejoong yang langsung memeluk erat tubuh Yunho…

"Iya yunnie disini… joongie jangan takut ne… yunnie pasti mengeluarkanmu… " janji yunho. Tanpa aba-aba yunho langsung menggendong jaejoong dipunggungnya. Dengan cepat mereka berlari keluar rumah.. namun belum sampai diluar… "Yunnie awaaaaaaaasssssssss!" teriak jaejoong. Yunho yang mendengar teriakan jaejoong pun kaget dan seketika langsung menengadahkan kepalanya keatas. Dilihatnya, atap rumah jaejoong mulai runtuh. Dengan sigap, Yunho menarik jaejoong kedepan, dipeluknya namja kecil itu dengan kuat dan…"Bruuukkk!"…. Atap rumah Jaejoongpun runtuh.

"Akkkkhhhhhhhhhhhhhhhh…." Jerit yunho kesakitan. Atap rumah itu menindih punggung Yunho. Terlihat darah mengalir dari kepalanya. Ternyata beberapa kayu menimpa kepalanya. Namun Jaejoong aman, kepalanya hanya terbentur lantai sedikit. Yunho memeluk jaejoong yang berada di bawahnya. Dengan posisi seperti itu, tentu saja jaejoong aman dari reruntuhan atap rumah yang ambruk.

"Joongie.. kau tidak apa-apa" Tanya yunho lembut sambil menahan rasa sakit yang amat di tubuhnya.

"kepala joongie cakit yuunn… tapi iicu.. yuunnn… yuunn… kok beldalah… it..it..itu… yunniiiee?" Jaejoong terkejut melihat yunho yang mengelurakan darah sangat banyak. Wajahnya penuh dengan kekhawatiran.

"tidak apa…. Akh… tidak apa-apa.. yun… akh.. yunnie baik-baik saja" jawab yunho sambil merintih kesakitan namun ditahannya. Dia tidak ingin joongienya merasa khawatir.

"joongie…dengarkan yunnie baik-baik yaa… ahh…akhh… Yunnie akan menjaga Joongie sampai orang-orang mengetahui keberadaan kita di… di..sin…nniiiih…. jaa..ddii.. joo…joongie ja..ja..jangan takk…kut… yaa… jangan menangis… akkhh… lagi" pintanya terbata

"iya yunnie… joongie janji…" jawab jaejoong sambil menahan tangisnya.

Sudah lebih dari 8 jam mereka berdua terperangkap dalam reruntuhan rumah itu. Guncangan gempa yang telah berhenti membuat orang-orang yang selamat mulai untuk mencari korban yang terperangkap dengan dibantu relawan yang mulai berdatangan.

Yunho mencoba berteriak dengan keras agar para penolong itu mendengar teriakannya dan menemukan keberadaan mereka disini. Yunho terus berteriak…"toooollloooooooonnggg…. Too….ttoookkh… akkkhh… tooolonggggg….."

"aku mendengar suara" teriak laki-laki bertubuh tambun salah satu dari relawan yang sedang mencari korban.

"toooo…..llllllooo….ngkh….."lagi teriak yunho…

"iyaaaa, aku mendengarnya…!" para relawan dan warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung bahu membahu mencari asal muasal suara tersebut. Sementara itu, Yunho yang mendengar ada suara balasan yang memanggilnya tersenyum lega. Ditatapnya mata besar yang sedang tertutup dibawahnya itu dengan seksama. "Cantik" gumamnya.

"heiii… kau yang disana..! bisakah mendengar suaraku?" Tanya relawan tersebut

"iyaa… tolong… tolong adikku…" jawab yunho terbata

"baiklah.. bertahanlah!.. kami akan mengeluarkanmu dan adikmu…Bertahanlah!" teriak sang relawan.

"Joongie… joongiee… banguunn… kau akan selamat… ayo bangun" kata yunho sembari mengelus pipi jaejoong. Yaa, Jaejoong tertidur beberapa saat setelah berhenti menangis.

"umm… yunniee…" jawab jaejoong

"iyaa bangun sayang… kau akan selamat… mereka akan menyelamatkanmu"

"ehh capi yunnie juga ikut dicelamatkan kan?" Tanya jae polos.

"iya…" jawab yunho dengan menahan kesedihannya. Dia tahu bahwa waktunya tak lama lagi. Dia sudah tidak tahan dengan sakit disekujur tubuhnya. Namun kesedihannya dia tutupi dengan senyuman kedamaian yang ia tunjukkan pada joongie kesayangannya.

"Joongiee… dengarkan yunnie baik-baik yaa… Nanti kalau…akkhhh…. Joongie sudah berhasil keluar dari sini,… (yunho terdiam sejenak menetralisir rasa sakitnya yang bertambah parah).. janji sama yunnie kalau joongie ga bakal nangis lagi… (yunho menarik napas panjang dan melanjutkan perkataannya)…janji joongie harus jadi laki-laki yang kuat, yang pemberani, pintar, selalu tersenyum, dan tidak manja. Joongie harus jadi pria dewasa yang tidak takut pada apapun. Kau mau kan joongie?" Tanya yunho dengan wajah serius.

"capi kok joongie halus janji, kan ada yunnie, cadi joongie icak acut" jawab jaejoong dengan mengerucutkan bibirnya menambah keimutan pada wajahnya.

"tapi yunnie ga bisa disamping joongie terus. Jadi joongie harus belajar jadi mandiri yaa!"

"memangnya yunniee au kemannya?" Tanya jae.

Mendengar pertanyaan polos dari bibir mungilnya, yunho tersenyum dan menatap mata indah tersebut dan berbisik "yunnie mau terbang kelangit.. mau ketemu Tuhan".

"ehh? Telbang.. ketemu Tuhan… uwaa joongie icut yaa yunniee.. joongie au telbang ma yunnie.." rengek joongie. Umurnya yang masih kecil itu tidak tahu apa makna yang tersirat dari perkataan yunho sebenarnya.

"tidak boleh…" jawab yunho singkat

"kok icak oleh? Ntal joongie cendili ga cama yunnie agi… huuuuuuuuueeeeeeee icak au, joongie au icut yunnie telbang hikz..hikz.." jawab jaejoong sembari mengis dengan tersedu-sedu.

"sstttt…. Jangan nangis…. Joongie dengerin yunnie yaa…. (yunho menarik nafas panjangnya lagi untuk mengurangi rasa sakitnya)… yunnie tidak bisa ada disamping joongie terus… tapi ingat… yunnie selalu ada buat joongie… yunnie selalu ada disini (yunho menunjuk dada jaejoong)… yunnie ada di hati joongie… jadi yunnie ga akan ninggalin joongie…"

"di hati joongie? Benalkah?" Tanya jae.

"iya… benar, tapi joongie harus menepati permintaan yunnie tadi, joongie tidak boleh menangis, harus jadi laki-laki yang kuat, ceria, pintar, dan tidak takut pada apapun.. oke?" pinta yunho.

"iya joongie canji… capi yunnie cuja canji kalo yunnie aja ji haci joongie teyuss yaa…"

"iyaa.. yunnie janji…" jawab yunho dengan menatap intens pada mata indah bola pingpong jaejoong.

Tiba-tiba…..

"Itu mereka… cepat bawa tandu…" teriak para relawan. Mereka berhasil menemukan yunjae yang terperangkap di bawah puing-puing reruntuhan selama kurang lebih 8 jam.

"akhirnya…. Joongie..!" panggil yunho pelan

"ne yunnie.." jawab jaejoong sambil memandang mata musang yang menatapnya tajam itu.

"sekarang sudah waktunya yunnie terbang mau ketemu Tuhan. Jaga diri joongie baik-baik, ingat joongie harus jadi laki-laki yang kuat dan tidak cengeng ne!... Yunnie selalu ada disini, di hati joongie. Yunnie akan menjaga joongie dari atas sana… ingat nee,,…!

"iya joongie janji… " tiba-tiba jaejoong kecil merasa dadanya terasa sesak dia ingin memeluk namja yang berada diatasnya itu, ingin menangis sekencang-kencangnya. Tanpa disadari air mata joongie pun mengalir keluar perlahan.

"joongie…" yunho menatap mata jaejoong, menghapus air matanya dan berkata " aku menyayangimu joongie kecilku"… dikecupnya kening jaejoong dan….. leeeeeessss…. Tubuh yunho tersungkur tak bergerak.

"ceeepaaaattt! Letakkan anak kecil itu di tandu bawa dia keluar!" perintah salah seorang relawan.

Dengan sigap beberapa warga menarik tubuh kecil jaejong ke tandu. Jaejoong terus meronta untuk dilepaskan, ia tidak mau berpisah dari yunnienya… sampai akhirnya jaejoong pingsan tak sadarkan diri.

Orang tua Jung Yunho maupun Kim Jaejoong tidak ada yang yang selamat dari bencana ini. Setelah bencana ini, setahun kemudian, Kim jaejoong diadopsi oleh sebuah keluarga yang berasal dari Seoul yaitu Kim Youngwoon dan Park Junsu yang kini menjadi orang tua angkat Kim Jaejoong.

#Flash Back End#

"Hah yunnie yaa…. Apakah kau tenang disana? Aku merindukanmu" tanyanya dalam hati. Jaejoong hanya bisa menarik nafas panjang. Dirasakannya kedua matanya telah memanas. Rasanya ingin menangis. Namun janji itu, janji yang telah ia ucapkan memaksanya untuk menahan air matanya. Jaejoong pun akhirnya tertidur setelah lelah dengan lamunannya.

To be continue…..

Huweeeeeeeeeeeeeeee… Miannn…..alur ga jelas… banyak typo… yeah nama na juga baru belajar… hehehehe….

Menerima kritik dan saran.. but please don't bash or blame the character ok… thank you… REVIEW please..!^^