Tokyo-Jepang, 13 Juli 2009

Seorang namja tengah menyembunyikan tubuh mungilnya di balik dinding yang berbatasan langsung dengan sebuah lapangan dipenuhi rerumputan hijau nan luas. Matanya tengah terfokus pada seorang gadis kecil yang tengah menghampiri seorang namja yang sedari tadi duduk menyendiri sembari membaca sebuah buku nan tebal.

"pelmisi…" sapa gadis kecil tersebut, sontak membuat namja yang sedari tadi membaca buku tebal itu terpaksa harus menoleh kepada gadis kecil dihadapannya.

Dari sini namja mungil ini dapat melihat semua yang dilakukan gadis kecil itu pada namja berbuku, bahkan ia dapat mendengar percakapan mereka. Ia dapat melihat raut bingung dari namja berbuku itu.

"nani?" Tanya namja berbuku itu dengan bahasa Jepang yang lumayan ia kuasai.

Gadis kecil itu mengulurkan coklat berbentuk hati tersebut pada namja berbuku itu "telimalah coklat ini onni-tan" tukas gadis kecil itu lagi.

Namja berbuku itu terlihat mengerutkan kening tanda bingung "untuk apa? Onni-tan tidak membeli coklat" jawabnya.

"onni-tan cukup menelima coklat pembelian dali onni-tan yang disana" jawabnya seraya menunjuk dinding persembunyian namja mungil yang sedari tadi mengintip.

Mendengar perkataan polos gadis kecil itu yang menunjuk dirinya, sontak dengan gesit ia menyembunyikan kepalanya yang sedari tadi menyembul untuk mengintip.

Namja berbuku itu ikut menoleh apa yang ditunjuk oleh lengan mungil gadis kecil dihadapannya, namun ia tak mendapati seorang pun disana. Namja berbuku itu tersenyum dan menerima coklat pemberian gadis kecil itu ah ralat mungkin gadis ini hanya suruhan dari onni-tan yang sedang bersembunyi dibalik dinding.

"arigato gozaimash" ujar namja berbuku itu seraya mengacak halus surai lembut mlik gadis kecil dihadapannya.

"kalau begitu sampai jumpa onni-tan" jawab gadis kecil itu dan berlari ke dinding—persembunyian namja mungil pengintip itu.

Sementara itu, namja berbuku itu hanya tersenyum seraya memasukan coklat berbentuk hati itu kedalam tas selempang miliknya dan kembali larut pada buku tebal itu.

.


.

"onni-tan aku sudah melakukannya dengan baik" ujar gadis kecil itu pada namja mungil yang sedari tadi bersembunyi.

Namja itu menghela nafas lega seraya membuka tas nya untuk mencari sesuatu "hei kau hampir membuatku ketahuan" ujar namja mungil itu pada gadis kecil di hadapannya.

"Gomen nasai onni-tan, habisnya onni-tan belbuku itu telus beltanya. Dan aku bingung ingin menjawab apa? kan tugasku hanya untuk membelikan (read:memberi) coklat itu" jawabnya seraya mengerucutkan bibirnya.

"baiklah, kau sudah melakukan yang terbaik Hana-chan, arigato gozaimash" ujar namja itu seraya memberikan 3 buah lolipop yang sudah ia siapkan untuk gadis kecil bernama lengkap Chizuru Hana. "kembalilah, sebelum ibumu panik mencarimu" lanjut namja itu.

"ehm" jawab anak itu dengan anggukan "bye bye onni-tan" lanjut anak itu seraya berlari meninggalkan namja mungil atau yang lebih dikenal dengan nama Sungmin—seorang mahasiswa semester 2 di University of Tokyo-Jepang.

Namja bernama Sungmin—yang sedari tadi selalu mengintip dibalik dinding. Sungmin kembali mengintip namja berbuku itu, namun yang ia dapatkan hanyalah sebuah hamparan luas rerumputan hijau.

'Kemana dia?' batin Sungmin sedih.

.:.

^^Step To Love You^^

By :: Zebri JOY ©

.

Pair :: KyuMin Always

.

Its all about Kyumin

.

Cast ::

Cho Kyuhyun |Lee Sungmin | Kim Yongra | Chizuru Hana

.

Length : Chaptered

Rate :: T+

.

Warning : YAOI/Boys Love/Shounen-ai, bahasa tak sesuai EYD, abal pake sumpah, Typo's, pasaran, fic ini hanya untuk mengisi kekosongan, tidak ada maksud untuk menyindir :D

.

Disclaimer : Cho Kyuhyun milik Lee Sungmin, begitupun sebaliknya, tetapi Fic ini real milik saya ^.^v

Dont like dont read please no plagiat okeyy and no siders no bash

This is for fun (y)

This is for all our reader

you guys rock!

.

^^Step To Love You^^

::

.

SEOUL 2013

Seorang yeoja duduk bersandar pada sofa nan lebar seraya membolak balikan halaman majalah yang memamerkan aksesoris wanita entah itu tas, sepatu, atau gaun buatan desaigner terkenal. Sesekali pula yeoja tersebut menggenggam remot TV guna mencari chanel acara kesukaannya.

'ting tong ting tong'

Suara bel pintu pun tak ia hiraukan sama sekali, bahkan untuk membukakan pintu untuk seseorang di balik daun pintu pun ia terlihat enggan. Sedikit menoleh kearah daun pintu lalu mengedikan bahu tanda tak peduli.

'Cklek'

'Blam'

"Aku pulang" suara bass yang terdengar amat lirih itu pun berhasil mengintrupsi kegiatan sang yeoja itu.

Yeoja tersebut segera menoleh ke arah daun pintu, disana terlihat seorang namja jangkung berkulit putih pucat serta stelan jas yang amat pas ditubuhnya sedang membuka kedua pasang sepatu kerjanya.

Yeoja itu segera menghampiri namja itu, "nae nampyeon" teriaknya senang seraya berlari kecil menghampiri namja yang terlihat kesulitan dengan kedua pasang sepatu, serta tas kerjanya yang mengganggu pergerakannya.

"waeyo chagiya?" Tanya namja itu pada yeoja yang sekarang ada di hadapannya.

Yeoja itu membentangkan majalahnya dengan semangat 45, berceloteh tak jelas yang hanya dapat di ketahui oleh kaum wanita. Namja itu mulai terlihat jengah akan kelakuan istrinya.

Namja itu menghela nafas berat "Yongra chagi bisakah kau mempersilahkan suamimu ini untuk beristirahat sejenak?" ujar namja itu lembut.

Yeoja yang dipanggil Yongra itu berhenti berceloteh dari kegiatan 'mari membeli aksesoris keluaran terbaru' – saat sang suami menegurnya. "ahh Kyu chagi miahae" ujar Yongra menyesal, dengan raut yang dibuat seimut mungkin.

Namja itu mengacak gemas rambut istrinya yan lembut itu seraya terkekeh pelan "Gwaenchana istriku" jawabnya berusaha menenangkan Yongra –istrinya.

Yongra kembali sibuk dengan majalah fashionnya, berjalan ke dapur tanpa melayani suaminya "Geurae Kyu chagi ingin apa? Mandi atau makan malam terlebih dahulu?" Tanya Yongra dengan mata yang masih tertuju pada majalah, mengabaikan suaminya yang terlihat mulai jengah kembali.

Kyuhyun terlihat sedang berpikir "ehm kalau begitu aku akan mandi dan kau siapkan makan malam ne chagi?" Tanya Kyuhyun pada istrinya yang masih saja terfokus pada majalah menyebalkan itu.

"geurae, baiklah, Kyu chagi mandilah!" jawab Yongra singkat seraya membalik lembaran majalah utnuk ke halaman selanjutnya. Sementara Kyuhyun, ia hanya bisa berdecak kesal pada majalah jelek terkutuk itu. Dan berjalan menuju kamar mereka untuk melakukan ritual mandi.

.


.

Kyuhyun tengah berjalan menuju ruang makan yang berhadapan langsung dengan dapur mereka. Ia kembali dengan kaos biru serta celana pendek dengan warna senada dan juga helaian rambutnya yang sedikit basah dan berantakan memberikan kesan sexy dan tampan sekaligus. *kyu sexy lol?

Kini Kyuhyun telah menempati salah satu kursi meja makan, dari sini ia dapat melihat sang istri—Yongra tengah sibuk dengan ponsel, tidak lagi majalah sialan itu. Kyuhyun berdecak sebal dengan kelakuan Yongra yang selalu mengabaikan keberadaannya.

"Yongra" pekik Kyuhyun dengan sabar. Namun Yongra sama sekali tak bergeming dari ponsel yang sedang digenggam sang istri.

"Yongra" tukasnya mulai kesal dengan istrinya yang tak beranjak sedikitpun dari sana.

"YONGRA" teriak Kyuhyun dengan amarah yang sudah memuncak.

Yongra terperangah dengan teriakan Kyuhyun pun segera menghentikan kegiatannya sejenak dan menghampiri Kyuhyun dengan tatapan tak percaya sekaligus kesal "Oppa kau membentak ku?" Tanya Yongra tak percaya. Kyuhyun yang sadar akan perbuatannya pun hanya bisa diam tak bergeming. Beginilah panggilan untuk Kyuhyun saat Yongra sedang marah.

Kyuhyun menunduk, menarik nafas dan menghembuskannya perlahan "mianhae Yongra, aku hanya—

"Kau pikir kau siapa?" Tanya Yongra kesal dengan tatapan amarah yang membuat Kyuhyun ciut pada istrinya.

Kyuhyun menelan salivanya kelu "mianhae Yongra, aku tak bermaksud—

'Blam'

Kyuhyun berusaha untuk menjelaskan, namun memang dasarnya Yongra yang pemarah dan memang tak mau mendengar penjelasannya sepertinya membuatnya harus mengurungkan niat. Dan kembali tidur disofa karena pintu kamar yang sudah pasti akan di kunci dari dalam oleh Yongra – istrinya.

.


.

Paginya rumah pasangan Cho yang sedang sarapan pagi di selimuti oleh keheningan, hingga sebuah suara membebaskan mereka dari keheningan.

Kyuhyun meletakan garpu serta pisaunya "Yongra chagi, mianhae aku tak bermaksud membentakmu" jelas Kyuhyun pada Yongra yang terlihat menyibukan diri dengan sarapan paginya. Tak ada sepatah kata pun keluar dari bibir Yongra.

"Chagiya mianhae" tukas Kyuhyun dengan eskpresi sesendu mungkin, berharap sang istri akan luluh padanya dan memaafkan kesalahannya. Dan gotcha, Yongra pun menatap Kyuhyun lembut walau masih tersirat kekesalan diwajah istrinya itu.

Yongra mengulum senyum semanis mungkin "baiklah, aku memaafkanmu Kyu, keundae Kyu chagi tak boleh membentak-ku lagi. Aku menangis semalaman karena oppa" jawabnya dengan ekspresi yang amat menghayati.

Kyuhyun tersenyum pada sang istri dan kembali melanjutkan sarapannya 'bahkan matamu tak sembab sama sekali' batin nya miris melihat sang istri yang berbohong padanya.

'srek'

Yongra mendorong piringnya—tanda ia sudah selesai sarapan.

"Chagi aku selesai, aku akan pergi menemui sahabat lamaku, kebetulan ia sudah selesai dengan study nya di Jepang. Akan aku kenalkan pada mu nanti" jelas Yongra seraya berjalan menghampiri Kyuhyun dengan tas jinjing merk terkenal yang menggantung di bahu kirinya.

'chup'

Kecupan singkat dari Yongra pada pipi Kyuhyun. Kyuhyun mendongak menatap sang istri seraya tersenyum.

"ku antar?" tanyanya.

"tak perlu aku tahu kau sibuk, bekerjalah dengan baik agar aku bisa membeli aksesoris baru" jawabnya, kembali melanjutkan jalannya menuju pintu seraya melambaikan telapak tangannya kecil.

'blam'

Kyuhyun hanya dapat menghela nafas. Kembali melanjutkan sarapannya untuk segera bekerja. Seusai sarapan, Kyuhyun pun segera membersihkan meja makan. Bergeas untuk pergi bekerja.

.


.

Aku bergegas bersiap, memakai sepatu kerjaku berjalan menghampiri pintu tak lupa membawa tas kerjaku. Mengunci pintu apartemen kami, what kami? Ya aku dan istriku. Kulangkahkan kedua kakiku keluar lingkungan apartemen untuk mencapai Halte Bus yang berada di sebrang apartemenku.

Namaku Cho Kyuhyun, seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan terkenal di SEOUL. Entahlah, aku termasuk namja beruntung atau justu sebaliknya. Kurasa aku termasuk namja beruntung, seorang namja biasa yang bisa menikahi seorang yeoja cantik bernama Kim Yongra. Gadis cantik dari kalangan berada yang haus akan aksesoris wanita keluaran terbaru dari desaigner terkenal.

Aku dan Yongra menikah sekitar 4 tahun lalu, karena sebuah perjodohan yang dilakukan kedua orang tua kami. Tapi aku mencintainya, ya aku yakin itu, walau kami bersatu karena sebuah perjodohan tapi aku memang mencintainya.

Kehidupan kami memang tidak bisa dikatakan dekat untuk golongan suami-istri. Kami sama sama sibuk dengan urusan kami. Aku hanya seorang karyawan dan ia selalu menghabiskan waktu bersama teman temannya yang selalu membicarakan fashion.

Kami hidup di sebuah apartemen kecil, bahkan aku tak mempunyai kendaraan, motor?mobil? itu jauh dari kemampuanku. Semuanya habis tak tersisa untuk kami sedikitpun. Setiap hari aku harus menaiki bus untuk mencapai kantorku.

Sekarang aku berdiri di halte bersama orang-orang yang senasib denganku. Tak seberapa lama akhirnya bus pun tiba. Segera ku langkahkan kakiku menuju pintu bus bagian depan yang tengah tenganga lebar itu.

'bruk'

Tanpa sengaja aku menabrak seseorang. Segera ku bungkukan tubuhku 90 derajat guna meminta maaf karena telah membuatnya hampir terjatuh.

"mianhae jeongmal mianhae" ujarku masih dengan membungkuk .

"ah gwaenchana" jawabnya singkat dan segera melanjutkan jalannya menuju Kona Beans—café yang tak jauh dari apartemen kecilku.

"maaf apa anda juga akan naik bus tuan?" Tanya seorang dari dalam bus yang kuyakini adalah sang supir.

Akupun tersadar dari apa yang telah kulakukan "ah nde" jawabku dan beranjak menaiki bus yang akan membawaku ke kantor.

.


.

Kona Beans Café

'Kring…'

Sosok namja mungil tengah berdiri di ambang pintu café, mengedarkan pandangannya untuk mendapati seseorang yang ingin ia temui.

Seorang yeoja yang tengah terduduk di meja paling ujung dekat dengan jendela yang menampikan pemandangan luar café terlihat melambaikan tangan guna menyadarkan namja mungil yang masih berdiri di ambang pintu itu.

"Oppa" teriak yeoja itu untuk menyadarkan namja mungil itu atas keberadaannya.

Namja mungil itu menyadari keberadaan sang partner pun segera berjalan menuju meja yeoja itu.

Menarik kursi dan mendudukinya "bagaimana kabarmu Yongra-ah?" Tanya namja mungil itu.

Yeoja yang dipanggil Yongra itu berdecak kesal "baik, bagaimana kabarmu oppa? Dan juga kenapa kau tidak datang saat pernikahanku?" Tanya Yongra kesal.

Namja itu memasang wajah tak enak "maafkan aku, aku sedang menghadapi ujian kala itu. Tak mungkin aku tak mengikuti ujian hanya untuk menghadiri pernikahan bodohmu itu" jawab namja itu dengan sarat canda.

Yongra terlihat kesal "Ya Oppa, apa maksudmu dengan pernikahan bodoh eoh? Setidaknya kau harus memberikanku hadiah pernikahan oppa, kau itu sahabatku salahmu memilih tempat kuliah yang jauh" cibir Yongra kesal.

Namja itu terkikik kecil melihat kelakuan sahabatnya "ara ara, akan aku berikan hadiah nanti. Aku sudah menyiapkan yang special untukmu dan suamimu itu" jawab namja mungil itu.

"benarkah?" Tanya Yongra memastikan dan di jawab anggukan oleh namja yang duduk dihadapannya.

"gomawo oppa, kau memang sahabat terbaiku. Aku merindukanmu oppa" ujarnya seraya memeluk tubuh namja yang dipanggil oppa itu.

"ya ya jangan memeluku, akan mengkhawatirkan jika nanti suamimu melihat" ujar namja mungil itu seraya memaksa untuk melepaskan pelukan Yongra sahabatnya semasa kecil hingga lulus SMA.

Yongra dengan terpaksa melepaskan pelukannya "tidak mungkin, dia sedang bekerja oppa" jawab Yongra seraya meminum Orange Juice pesanannya.

"geuraeyo, aku ingin menemui suaminu itu" ujar namja itu.

Yongra telah selesai dengan Orang Juice nya "tapi dia sedang bekerja, mungkin nanti aku akan mengabarimu oppa" jawab Yongra

Namja itu mengangguk tanda mengerti "apartemenmu dekat sini?" tanyanya.

"ne, akan ku beri alamat apartemeku oppa"

"baiklah, akan ku bawakan hadiah untukmu dan suamimu nanti" tukasnya lagi.

"jeongmal?" Tanya Yongra kelewat senang.

"ne anggap saja sebagai hadiah pernikahan kalian" jawab namja itu singkat.

Hening sejenak hingga akhirnya Yongra kembali mengeluarkan suaranya.

"Oppa, bagaimana dengan study mu di Jepang? apa kau akan tinggal di Korea kembali?"

"ne aku sudah menyelesaikannya, dan aku akan kembali tinggal di negara kelahiranku" jawabnya dengan pandangan penuh arti 'sekaligus menemukannya kembali' lanjut batinnya.

Yongra menganggukan kepalanya tanda mengerti dan kembali larut dengan Orange Juice nya.

"Baiklah terserahmu saja Sungminnie Oppa"

.


.

Tokyo-Jepang 14 Juli 2009

"Onni-tan" panggil gadis kecil bernama Hana itu.

Sungmin tersadar dari lamunannya dan kembali tersenyum untuk gadis kecil yang selalu menemaninya disaat seperti ini.

"ehm waeyo?" tanya Sungmin pada Hana- gadis kecil anak Dosennya.

Gadis kecil itu merengutkan keningnya tanda tak mengerti " Onni-tan, aku tak mengelti bahasa Kolea" ujarnya merajuk.

Sungmin tersadar atas kelalaiannya "ahh mianhae" ujarnya tak sadar dan kembali menutup mulutnya saat melihat tatapan tajam dari gadis kecil anak Dosennya ini "gomen nasai Hana-chan, onni-tan hanya sedang banyak pikiran" ujarnya lagi.

Gadis kecil itu duduk di samping Sungmin seraya menatap hamparan luas nan hijau tempat namja berbuku itu duduk kemarin.

"Onni-tan" panggil Hana masih dengan pandangan lurus kedepan "apakah Kolea itu menyenangkan?" tanya Hana lagi.

Sungmin menoleh ke arah Hana "nani?" tanyanya bingung. 'tumben sekali anak ini bertanya negara orang' begitulah kira kira batin Sungmin saat ini.

Hana menatap Sungmin "Onni-tan tahu?" Sungmin menggeleng "kata ibu, Onni-tan belbuku yang menelima coklat kemalin, ia pelgi kembali ke Kolea tempat kelahilannya dan tidak meneluskan kuliahnya disini" jelasnya monoton.

Sungmin nampak shock sejenak, Sungmin menatap Hana "Onni-tan sedih?" tanya Hana. "Gomen nasai onni-tan. kalena Hana, Onni-tan belbuku kemalin pelgi" ujar Hana dengan raut sedih ingin menangis.

Sungmin yang melihat Hana akan menangis pun segera memeluk tubuh mungil gadis kecil ini "tidak, kenapa Hana menagis? ini bukan salah Hana-chan" ujar Sungmin menenangkan.

Hana menggeleng di pelukan Sungmin "tidak, kalena Hana menunjuk dinding tempat Onni-tan belsembunyi, pasti Onni-tan belbuku kemalin malah (read:marah) dan kembali ke Kolea" jelasnya lagi sembari terisak kecil.

Sungmin tersenyum lega "tidak ini bukan salah Hana-chan, Hana-chan tidak boleh menangis, kalau tidak Onni-tan tidak mau berteman dengan Hana lagi" jelas Sungmin dan dijawab anggukan samar dari bocah berusia 5 tahun ini.

'sebegitu sulitnya kah aku bertemu dengan mu namja berbuku?' batinnya miris

.

.

.

.

.

TBC or Delete?

hua hua hua ...

penulis amatiran dibawah rata rata ini kembali membawa fic baru TT. setelah menimbang nimbang apakah fic ini layak publish atau tidak? dengan segenap keberanian akhirnya saya mempublish fic ini. mohon bantuannya reader-deul dengan klik review spasi nama kamu spasi komentar, kritik, dan sarannya *walah kok kaya kuis yaa heheh XD

saya akan melanjutkan fic ini sesuai dengan keinginan reader-deul semua *mana readernya? gak ada T^T

dan sepertinya untuk kelanjutan fic ini akan mengalami naik Rate *wat?

dan seperti biasa saya tidak mengetahui genre nya huhu T^T jadi saya masukin Romance aja

untuk fic saya yang lainnya, mohon maaf sekali kalian semua harus sabar menunggu T^T. aku sibuk *bodo* sekolah ku jahat sekali, ulangan setiap hari T^T praktek setiap hari dan juga pulanngnya jam 5 T^T sedih yaa? tapi aku seneng kkk *apalah?

kurasa cukup lahh...

Ingat tolong berikan aku salam tempel yaaa (Review yaaa ^.^9)

Credit by :

Cho Pristi Lee a.k.a Zebri Joy (new penname)

Thanks to RnR

Don't Forget Leave you review ! hihi

R

E

V

I

E

W

YAAKK... hihi

Aku berterimakasih banget sama kalian yang menyempatkan untuk membaca dan juga mengreview atau fav or follow terimakasihh :D *mending ada? *moga moga ada kkk

Saranghae reviewers :*