Aku baru saja pulang dari mini market yang buka 24 jam ketika seekor Anjing liar dengan badannya yang besar tiba-tiba muncul didepanku..
Aku berpikir mungkin ini saatnya aku menyusul Ayah dan Ibuku disurga tapi tidak!
Ini sangat tidak keren ketika pemuda tampan sepertiku mati digigit atau dimakan Anjing liar dekil ini.
Aku harus melawannya. Memperjuangkan hidupku.
Ini hanya seekor Anjing kan?
"Pergi kau Anjing jelek..hiks..jangan mendekat!"
Oh sial . Kenapa aku malah menangis?
Ah..aku takut Anjing rupanya...kenapa aku bisa lupa?
Ya Tuhaaaan! sepertinya aku memang akan mati!
Tempat ini begitu sepi ..tidak ada seorangpun yang—
"Kau harus melawanku dulu jika kau ingin mendekatinya Anjing sialan.."
—eh?
.
.
.
.
.
A ChiMyeol abalfic.
Abalness. Absurdness. Boringness. Weirdness.
Full of Gheiness. Typo(s) EYD ancur.
Plotblur.
.
.
.
.
.
Hyukjae memeluk kantong belanjaannya dengan wajah cemas. Matanya mengawasi pergerakan pemuda brunette dan Anjing liar didepannya . Hyukjae menggigit bibir bawahnya khawatir. "Se-sebaiknya—"
"Diam cengeng! Anjingnya sudah pergi.."
Hyukjae tersentak. Ya benar, Anjing liar itu sudah tidak terlihat. Hyukjae mengalihkan pandangannya pada punggung si brunette yang kemudian membalikan badannya. "Ah..itu..terima kasih!" ujar Hyukjae menatap si brunette yang lebih tinggi darinya.
Si brunette mendengus. Tangannya merampas kantong belanjaan Hyukjae lalu mengambil sebungkus roti cokelat dan memakannya dengan cepat, membuat Hyukjae terperangah . "Ah.."
"Aku lapar.." ujar si brunette setelah menghabiskan rotinya.
Hyukjae tertegun tapi kemudian tersenyum cerah dengan cantiknya. "Tidak apa-apa. Kau kan sudah menolongku.." ujar Hyukjae polos.
Si brunette berwajah tampan itu terdiam tertegun. "Hei Hoodie merah.." panggilnya asal.
Hyukjae cemberut. "Siapa yang kau sebut Hoodie merah,huh?"
"Tentu saja kau..cengeng!" celetuknya menyebalkan.
Hyukjae mendelik kesal . "Aku tidak cengeng!" ia mulai menggembungkan pipinya.
"Hah..seperti aku akan percaya saja.." ujar si brunette memutar bola matanya.
Hyukjae terdiam kesal. Bibirnya masih mengerucut imut.
Si brunette menarik sudut bibirnya keatas. "Apa kau selalu bertingkah seperti ini?" tanya sang brunette. Hyukjae mengernyitkan keningnya yang tertutup poni. "Maksudmu?"
"Menggembungkan pipimu..dan bibirmu..."
"Kenapa memangnya? terserah padaku kan!" Hyukjae berpikir jika pemuda didepannya sangat menyebalkan. 'Huh..tampangnya saja yang tampan..'
"Tapi kau mengundang orang lain berbuat yang tidak-tidak padamu..atau kau sengaja melakukannya? semacam menggoda orang lain?" Tanya si brunette dengan cengiran jahil. "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan..sudahlah..aku mau pulang.." Hyukjae berbalik sambil menutup surainya dengan tudung hoodienya sebelum sebuah tangan menarik pinggangnya . "Ah!" Hyukjae menjerit kecil ketika punggungnya menabrak dada bidang seseorang. Hyukjae bisa merasakan seseorang menarik dagunya kesamping dan.."Simpan ini dalam memori otakmu.."
Dan Hyukjae hanya bisa membeku ketika pemuda berambut brunette yang menolongnya tadi mencium bibirnya. 'Ti..tidak mungkin! First kiss kuuu~'
Hyukjae mendorong si brunette dengan tenaga gorilla. Ah..sepertinya ia akan menangis lagi. "Ka-kau..hiks..kejam.."
Si brunette terkekeh sambil menjilat bibirnya sendiri. "Manis.." desisnya masih mampu didengar Hyukjae membuat si manis bersurai raven itu gemetaran ditempatnya
"Kau Lee Hyukjae dari kelas 1A kan?"
Hyukjae menatap pemuda didepannya bingung.
"Ba-bagaimana kau—"
"Aku Lee Donghae. dari kelas 1F" seringainya.
.
.
.
.
.
TBC or Lanjut?
