"Hyung"
"Hm?"
"Kenapa kau ada disini?"
"Aku mengantuk dan ingin tidur, Minnie."
"Kalau begitu, turunlah dari ranjangku dan pergilah ke kamarmu sendiri."
"Hmm."
"Apa?"
"Tidak"
"Apa?!"
"…"
"Hyung!"
"Minnie, bisakah kau diam? Aku tidak bisa tidur."
"…"
"Hei, kau menendangku."
"…"
"Minni―ouuch!"
"Pergi ke kamarmu sendiri atau tidur di lantai."
"Kau jahat, Minnie!"
"Memang!"
"Changmin, kau tahu, semua orang bilang bahwa kau magnae yang jahat. Tapi, aku selalu percaya bahwa jauh dalam lubuk hatimu, ada seorang malaikat berhati baik disana."
"…"
"Ouch! Lemparan bantal bukan jawaban yang kuinginkan, baby."
"Oh, berhentilah omong kosong, Yunho! Kau membuatku mual."
"Aw, aw, itu sungguh menusuk. Lihat! Hatiku berdarah, Minnie!"
"…"
"Baby, berhenti menendangku keluar dari ranjang."
"Menyingkirlah dari hadapanku, Yunho!"
"Sungguh? Karena kau pasti akan saaaangat merindukanku."
"…"
"Ouch! Changmin, bisakah kita tidur dengan tenang malam ini?"
"…"
"Kau tahu, wajahmu terlihat semakin tampan jika kau menatapku setajam itu."
"…"
"Dan ditambah satu tendangan, sempurna!"
"Kau gila, Yunho!"
"Karena kau terlalu banyak menendangku."
"Dan aku akan terus melakukan itu sampai kau keluar dari kamarku."
"Aku hanya ingin tidur setelah seharian bekerja."
"Pergilah ke kamarmu!"
"Tidak, ada hal yang kurang disana?"
"Kau hanya mengada-ada."
"Sungguh!"
"Apa?"
"Kau."
"Sialan!"
"Jadiiii, aku akan tidur disini bersamamu."
"Aku menolak!"
"…"
"Memangnya sejak kapan aku menjadi properti tidurmu?"
"Kau bukan properti. Siapa yang bilang kau ini semacam barang yang membantu seseorang tertidur dengan nyaman dan lelap?"
"Yunho!"
"Oke, aku bercanda. Tapi, kau benar-benar membantuku tidur nyenyak, baby."
"Aku tidak. Dan, aku masih belum mengijinkanmu berada di ranjangku."
"Oh, tentu kau sudah mengijinkanku, baby. Kau tidak lagi menendangku sejak lima menit yang lalu."
"Apa?"
"Hmm?"
"…"
"Hmmm?"
"…"
"Ayo tidur!"
"Hyung"
"Ya?"
"Kau menyebalkan!"
"Aku tahu."
"Sok romantis!"
"Iya."
"Tidak keren!"
"Uh-huh."
"Jelek!"
"Hm."
"Penari yang buruk!"
"Yup."
"Dan kau lebih pendek dariku!"
"Aku tidak bisa membantah."
"Aku membencimu!"
"Lalu?"
"…"
"…"
"Lalu, turun dari ranjangku!"
"Ouch! Minnie!"
"…"
"kau membiarkanku duduk di lantai yang dingin, sementara kau menggulung diri dalam selimut?"
"Lalu?"
"Kau jahat!"
"Memang."
"Changmin, kau tahu, meski semua orang bilang kau magnae yang jahat. Tapi, aku―"
"Jung!"
"Ya?"
"Kau mengulangi perkataan bodohmu lagi."
"Hanya untukmu, baby."
"Memuakkan!"
"Hm-mm"
"Kau masih tidak menyerah?"
"Maaf, tentang apa?"
"…"
"Aku menunggu,"
"Tu-run-da-ri-ran-jang-ku!"
"Oh, ini?"
"…"
"Ouch!"
"Changmin, kau sedang dalam periode menstruasimu?"
"Bodoh!"
"Kenapa kau membenciku berada di ranjangmu malam ini?"
"…"
"Hei―"
"Aku membencimu, Jung Yunho!"
"Changm―"
"Aku membencimu! Benci!"
"…"
"Kau dan wanita itu! Kau pikir aku tidak melihatnya?"
"…"
"Kau memeluknya, tertawa dengannya, dan kau bahkan mengantarnya pulang!"
"…"
"Kau menyebalkan!"
"Hei, baby, aku minta maaf. Kau tahu, itu hanya bagian dari pekerjaan."
"…"
"Chanmin, aku membawakan bunga untukmu tadi. Kau sudah lihat?"
"Sok romantis!"
"Hei, aku harus mengetuk toko yang tutup untuk membelinya."
"Tidak keren!"
"Tentu saja aku keren. Penjual bunga itu akhirnya melayaniku karena dia bilang aku tampan."
"Jelek!"
"Baiklah, aku memang jelek. Kau ingin mengataiku apa lagi?"
"Penari yang buruk!"
"Baby, semua orang tahu aku penari yang baik."
"Dan kau lebih pendek dariku!"
"Kalau itu aku tidak bisa membantah."
"Aku membencimu!"
"Baby, apa kau merasa pernah terlibat pembicaraan seperti ini sebelumnya?"
"Aku mencintaimu."
"…"
"…"
"Hmm. Pelukan memang seratus kali lebih baik daripada tendangan."
"..."
"Selamat malam, Minnie. Aku juga mencintaimu."
"Selamat malam."
