Disclaimer: Naruto adalah milik Masashi Kishimoto. Cerita ini berdasarkan gambar yang diunggah Natsuki Na (25 September 2018) di facebook. Author tidak mengambil keuntungan.

Warning: drabble oneshot, NaruHina.

.

.

Rasa Ramen

by Fei Mei

.


.

Tim 8 merasa lelah sekaligus lega saat mereka akhirnya menginjakkan kaki di Konoha, karena mereka telah menyelesaikan misi selama sebulan kemarin. Kini, Hinata bersama Kiba dan Shino yang baru saja melapor pada Rokudaime, berjalan santai menyusuri jalan sambil berdiskusi ingin makan siang apa sebelum kembali ke rumah masing-masing, dan 'Ramen Ichiraku' memenangkan diskusi mereka.

"Ah, Hinata-chan!"

Hinata yang sedang asyik mendengarkan celotehan Kiba pun menoleh ke asal suara yang menyebutkan namanya. Itu suara Sakura, yang sedang berjalan bersama Sai dan Naruto dari depan mereka.

"Sakura-chan!" balas Hinata riang, sambil Tim 8 dan Tim 7 akhirnya berhadapan.

"Kalian baru kembali dari misi?" tanya Sai.

"Ya," jawab Shino singkat.

"Kalian bertiga mau kemana?" tanya Naruto.

"Ramen Ichiraku!" jawab Kiba dengan semangat. "Aku kangen sekali dengan ramen satu itu!"

"Wah, kami justru habis dari sana. Yaaahh," ujar Naruto dengan agak kecewa. "Seandainya kami tidak harus ke Kakashi-sensei sekarang, aku tidak masalah untuk ronde kedua di Ramen Ichiraku!"

"Hahaha, sayang sekali, Naruto-kun," kekeh Hinata.

"Baiklah, kami ke Kakashi-sensei dulu!" pamit Sakura.

Shino mengangguk pelan. "Kami juga ke Ichiraku dulu, sebelum bunyi perut Kiba semakin dahsyat."

Hinata terkekeh bersama Sakura dan Naruto, diiringi erangan kesal Kiba terhadap sobatnya. Masih agak tertawa kecil, kedua Tim berjalan menuju arah yang berbeda. Dan sebelum Hinata, yang berada di belakang dua rekan timnya, berhasil melewati seluruh Tim 7, tangannya ditarik oleh anggota Tim 7 yang berjalan paling akhir.

Naruto.

Pemuda berambut pirang itu menarik pelan lengan kekasihnya. Belum sempat bertanya ada apa, bibir Hinata sudah lebih dulu dikunci oleh bibir Naruto.

"Okaeri, Hinata-chan," bisik Naruto pelan setelahnya.

Wajah gadis itu langsung merona merah. Naruto menyengir dan terkekeh sebelum akhirnya pergi menyusul Sakura dan Sai.

"Hinata? Ada apa?" panggil Kiba. "Ayolah, aku sudah ingin segera merasakan enaknya ramen Paman Teuchi, nih!"

Gadis itu belum menemukan kembali suaranya. Ia hanya mengangguk pelan, lalu berlari kecil menyusul rekan timnya.

Sudah sebulan ini Tim 8 tidak merasakan sensasi ramen buatan Paman Teuchi. Tapi di antara mereka bertiga, Hinata-lah yang lebih dulu merasakannya lagi.

Lewat kecupan bibir Naruto.

.


.

Selesai

.


.

A/N: Wah Naruto makan belom lap dan cuci mulut dan kumur mungkin ya. Hahaha.

Review?