Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated :T
Genre : Romance
Chara: Hinata, Himeka, Sasuke, Gaara
Ciiitttt...
Bunyi dari decitan rem mobil lamborghini berwarna keunguan saat berhenti tepat didepan gedung KHS. Dan dari mobil tersebut keluarlah seorang gadis manis perponi rata dengan warna rambut indigo yang tergerai kini indah. Di tambah diwajah cantik tersebut memeiliki bola mata khas yang membuat wajah cantikmanis itu menjadi terlihat sempurna.
Melihat gadis cantikmanis tersebut keluar dengan balutan seragam sekolah yang begitu pas ditubuhnya, membuat beberapa pasang mata entah kaum Hawa atau Adam yang berada disekitarnya tidak bisa memalingkan pandanganya dari gadis tersebut karena kagum.
Nama dari Gadis tersebut adalah. Hyuga Himeka, gadis yang terkenal akan kecantikanya entah di sekokahnya atau disekolah lain. Intinya untuk semua pemuda mengenal seorang Hyuga Himeka.
Hyuga Himeka memiliki keperibadian baik, ceria, anggun. Tapi sedikit keras, namun siapa sangka, dia mempunyai otak yang standar jika mengenai pelajaran, dan satu lagi. Hyuga Himeka memiliki Hati yang tentunya sangat sulit untuk ditaklukan untuk para pemuda yang tergila-gila padanya.
Bukan hanya para siswa disekolahnya saja yang tergila gila padanya, tapi! Banyak dari siswa sekolahan lain yang begitu menyukainya, namun! Himeka tidak pernah melirik satupun pemuda yang mendekatinya selama ini.
"Himeka," triak Ino, dengan setengah berlarimenghampiri Himeka yang berada tidak jauh didepanya saat berjalan menuju kelas.
"Nani?" Respon Himeka, dengan masih meneruskan jalanya ketika Ino sudah disampingnya.
"Apa kau dengar berita kemaren?" Antusias Ino.
"Aku tidak noton tv kemaren, memang ada berita apa? sampai sampai kau seperti ini?" Acuh Himeka.
"Bukan berita di tv, tapi ini mengenai berita tentang kepindahan si Geng Lucifer di kelas kita,"
"Sokka?" Hemeka pura-pura terkejut. Sebenarnya Himeka sedikit mengetahui tentang geng tersebut, tapi Himeka tidak ingin ambil pusing.
"Lebih baik kita segera ke kelas." Ajak Himeka, agar Ino berhenti bicara.
Di dalam kelas
"Ba-baiklah Uchiha-san! Kau bisa du-duk di sini." Dengan terpaksa Shino memberikan tempat duduknya pada Uchiha Sasuke. Sebelum Sasuke benar-benar akan memukulnya saat ini.
Kepergian Shino membuat Sasuke langsung duduk di bangku pilihanya, paling depan arah kanan didekat pintu masuk.
"Kau juga pindah dari situ, aku mau duduk," usir Sai pada Chuoji yang berada duduk di belakang bangku Sasuke.
Perkataan Sai membuat Chuoji langsung pindah tampa suara karena merasa takut.
"Kejam sekali kalian, ini kelas baru kita, setidaknya berikan ruangan lebih luas untuk penghuni lama," cerca Naruto geleng-gelang kepala melihat kelakuan kejam kedua temanya, disaat Sasuke maupun Sai sudah menduduki tempat masing-masing yang mereka ambil paksa.
"Hah!" Desah Naruto saat merasa diabaikan.
"Di mana Gaara?" The point Sai, disaat Naruto duduk didekatnya.
"Dirumah Sakit" respon cepat Naruto.
"Kenapa dengannya?" Penasaran Sai.
"Ku dengar dia terlibat perkelahian. Oh iya kalian tau tidak Hyuga Himeka! gadis yang terkenal paling cantik di KHS ini, berada di kelas ini juga loh," Naruto langsung menganti topik pembicaraan, ketika teringat dengan wajah cantik Himeka saat pernah berpapasan tidak lama ini.
"Benarkah?" Respon Sai tanpa minat, karena pada dasarnya hampir semua gadis selalu dipuji cantik oleh Naruto.
"Dia sangat Cantik Sai! dia bahkan lebih Cantik dari gadis paling Cantik yang penah aku lihat selama ini, dan aku yakin jika nanti kau melihatanya, kau tidak akan bisa memalingkan tatapanmu padanya," Puji Naruto akan kecantikan Himeka dengan penekanan di setiap kalimatnya.
"Secantik apa dia sampai-sampai Naruto memujinya seperti itu." batin Sasuke, saat tanpa sengaja mendengar pembicaran Naruto.
Titttt Tittt...
Bel tanda masuk telah berbunyi, membuat semua Siswa KHS berhamburan untuk sesegera mungkin tiba dikelas masing masing.
Disaat para siswa dan siswi memasuki kelas 2-2, mereka semua dibuat sangat terkejut saat melihat anggota Lucifer berada dalam kelas mereka, Anggota Lucifer yang terkenal akan ketampanan tidak terbatas, dan dari anak para pengusaha kaya raya terkemuka, tapi disangka! mereka semua juga dikenal sebagai para pemuda nakal pembuat onar.
Bagi Siswa tentunya merasa ketakutan ketika melihat anggota Lucifer berada di kelasnya, tapi bagi para Siswi tentu saja mereka merasa sangat senang, karena satu kelas dengan para pangeran tampan.
"Ohayou minna?" Sapa Kakasi, ketika memasuki kelas 2-2.
"Ohayou sensei," balas beberapa murid.
"Tumben Sensei tidak telat," salah satu murid membuka suara, ketika Kakasih datang tepat waktu.
"Pagi ini tidak ada yang butuh pertolongan Sensei, makanya sensei tepat waktu, eh Ino! di mana Himeka?" Selidik Kakasih karena tidak melihat keberadaan Himeka di dalam kelas.
"Dipanggil kepsek! Sense-..!"
Tok!
Tok!
Tok!
"Pemisi Sensei! gomen saya terlambat." Santun Himeka, yang langsung masuk tampa menoleh sama sekali kekanan atau kekiri, saat fokosnya hanya tertuju kearah depan dimana Kakasih berada.
Masuknya Hyuga Himeka, membuat semua pasang mata Siswa langsung memperlihatkan ekspresi terpesona, tidak terkecuali anggot Lucifar yang kini juga ikut terpesona karena kecantikan yang Himeka miliki.
"Jadi dia Himeka! yang dobe katakan Cantik, lumayan juga," pikir Sasuke.
Tanpa banyak bicara disaat Himeka berhenti tepat didepan Kakashi, Himeka langsung memberikan selembar kertas pada Kakashi, setelahnya Himeka membuka kertas yang tidak semua diberikanya pada Kakasih disaat wajahnya sudah menghadap kearah semua siswa didepanya.
"Untuk Uchiha Sasuke! Sabaku Gaara!Shimura Sai! dan Uzumaki Naruto, tolong! oh iya, untuk Sabaku Gaara dia sedang ijin sakit, jadi yang saya sebutkan namanya tadi tolong perkenalkan diri kalian di kelas ini." Dengan memamerkan senyum indahnya, Himeka sedikit mundur kebelakang agar yang di panggilanya maju kedepan untuk memperkenalkan diri.
Tanpa babibu Naruto maju mendekati Himeka dengan senyum lima jarinya.
"Yo! Aku Uzumaki Naruto senang bertemu kalian Minna." Antusias Naruto saat memeperkenalkan diri dengan tidak lupa mengedipkan sebelah matanya kepada Himeka yang berada didekatnya.
"Shimura Sai." Sai memperkenalkan diri, dengan nada santaicool, sekaligus tidak lupa mengadipkan salah satu matanya untuk murid murid lain.
Melihat tingkah Naruto maupun Sai membuat Sasuke merasa muak berada dalam kelas.
"Uchiha-san! Untuk memperkenalkan diri kau tidak perlu berada diluar pintu."
Perkataan Himeka sukses membuat Uchiha Sasuke menghentikan jalanya saat sudah tepat berdiri dipintu keluar.
Sementara semua murid termasuk Kakasih hanya memandang terkejut ketika Himeka mengatakan hal tersebut.
Membalik tubuhnya untuk menatap Himeka, disaat itu juga Himeka memberikan senyum pada Sasuke, dan melihat senyum itu Sesuke merasa sedang dipermainkan oleh seorang gadis, karena senyum Himeka terlihat seperti ejekan bagi Sasuke.
"Untuk Naruto dan Sai bisa duduk" Kakasih berusaha mencaikan suasana.
Kembalinya Sai dan Naruto ketempat duduk membuat Sasuke dengan pandangan sinis mendekati Himeka yang masih berada didekat Kakasih.
"Uchiha Sasuke." Acuh Sasuke tampa mengalihkan tatapanya pada Himeka disaat sudah berada disamping Himeka.
"Jika saja bukan wanita sudah habis kau disini." Bisik Sasuke tepat di depan telinga Himeka.
Bisikan Sasuke membuat Himeka kembali memberikan senyuman mengejek pada pada Sasuke, melihat senyum Himeka membuat Sasuke berpikir jika gadis disampingnya kini ini tengah menantang dirinya.
"Oke Sasuke dan Himeka silahkan duduk ditempat kalian." lerai kakasih yang melihat aura kedua muridnya saat ini tidak bersahabat.
Himeka dan Sasuke mulai berjalan menuju arah bangku masing masing.
"Ingin duduk denganku rapanya." sindir Sasuke, disaat Himeka dengan santainya duduk disamping kursinya.
"Ini tempat dudukku sebelum kau berada disini." Ketus Himeka tampa peduli.
"Oke minna, untuk hari ini kita ulangan." The point Kakasih dengan langsung membagikan selembaran pada murid-muridnya.
"Sensei jarang ke kelas, tapi saat ke kelas pasti selalu ulangan." protes hampir semua murid.
"Sudah kerjakan saja, Sensei ada urusan sebentar, 1 jam lagi Sensei ambil ulanganya! selesai tidak selesai harus di kumpul mengerti." Setelah mengatakan itu Kakasih langsung pergi meninggalkan semua anak didiknya.
"Kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi jika berani berurusan dengan seorang Uciha" seringai Sasuke disaat melirik Himeka penuh dendam yang berada disamapingnya.
"Hah! kenapa susah sekali soal ini" geruto Himeka, namun terdengar Sasuke.
"Ternyata gadis ini bodoh," pikir Sasuke dengan senyum angkuhnya.
Biasanya Himeka selalu bertanya pada Shino ketika tidak mengerti akan materi pelajaran, tapi karena saat ini Sasuke yang berada disampingnya membuat Himeka berpikir jika Kakasih memindah tempat Shino untuk Sasuke, dan karena itu Himeka hanya bisa mengerutu ketika merasa kakasih memberi soal begitu susah untuknya.
"Sai! kau mengerti tentang ini tidak?" Naruto menujuk kertasnya memberitahu Sai tentang soal yang tidak dimengertinya.
"Jangan bertanya, lakukan contek seperti biasa saja, aku malas menjelaskan." Ketus Sai disaat tengah mengerjakan solanya.
"Kau ini tau saja mauku Sai" semangat Naruto dengan memamerkan senyumanya.
Mencuri dengar pecakapan Naruto dan Sai dari arah belakang, membuat Himeka tampa malu langsung memalingkan wajahnya kebangku belakang di mana Naruto dan Sai berada.
"Apa aku juga boleh melihat jawabanmu Sai-kun" Dengan nada manja, sekaligus mengedipkan salah satu matanya, dengan meletakkan kedua tanganya di bawah dagu dan tidak lupa senyum manis yang Himeka tunjukan.
Sai dan Natuto hanya terperangah melihat wajah manis Himeka saat ini. Tentu siapa saja yang melihat senyum itu di pastikan tidak bisa berpaling.
"Jika Sai tidak mau mencontekan untuk mu, aku bersedia." Cerca Naruto tampa berpikir.
Pletak!
"kenapa memukulku Sai?" Merasa tidak memiliki salah, Naruto bertanya sambil mengelus kepalanya yang terkena jitakan.
Mengabaikan Naruto. "Tentu saja boleh Nona Himeka" Sai menjawab dengan kedipan satu matanya pada Himeka.
Tampa malu Himeka langsung mengisi kertas ulangan saat mendengar jawaban Sai.
Melihat tingkah Himeka dan tingkah dari Naruto maupun Sai membuat Sasuke merasa kesal sendiri.
"Akhirnya selesai." Senang Naruto dengan merengangankan otot-otot tanganya sehabis menulis jawaban.
"Himeka-chan sudah selesai juga?" Naruto melihat Himeka tidak lagi menulis.
"Sudah! Arigaou Sai-kun, Naruto-ku-..!" Perkataan Himeka seketika terhenti disaat merasa getaran diponsel yang berada disaku roknya.
"Ada apa Himeka-chan?" Penasaran Naruto saat melihat wajah Himeka terlihat terkejut setelah melihat layar ponsel yang sudah ditanganya.
Mengabaikan Naruto. "Aku titip ini" Himeka seketika memberikanya kertas ulanganya pada Naruto, dan setelahnya Himeka bergegas memasukan alat tulis semua ke ranselnya dan langsung pergi dari kelas itu.
"Hey Himeka kau mau kemana?" Triak Naruto, namun yang ditanya sudah menghilang dari pandanganya.
"Dode berikan kertas itu padaku." Sasuke menujuk kertas Himeka.
Mengenal sifat Sasuke membuat Naruto mengerti kenapa Sasuke tiba-tiba meminta kertas itu darinya. Tapi karena tidak ingin berdebat untuk hal sepele membuat Naruto langsung memberikanya.
"Kau yang bertanggung jawab untuk ini Time."
Di rumah sakit
Diruan UGD
"Kenapa Kaa-san bisa seperti itu Hinata?" Khawatir Himeka pada saudara kembarnya.
"Ta-tadi pagi hiks! ketika aku ingin pergi kepasar tiba-tiba aku melihat Kaa-san kejang-kejang di kamarnya dan langsung pingsan hiks!" Tangis Hinata dengan langsung memeluk Himeka.
"Kepasar! Kau tidak tidak keasrama hari ini?" Selidik Himeka.
"Dari hari ini Selama 2 minggu kedepanya asrama diliburkan hiks!."
"Bagaimana keadaan Kaa-san kami dokter?" Selidik Himeka disaat melihat dokter keluar dari ruang UGD dimana kaa-sanya dirawat.
"Kaa-san kalian baik-baik saja sekarang, tapi untuk keamananya akan lebih baik jika Kaa-san kalian menginap dulu sekitar 1 mingguan disini." jelas Dokter menangani penyakit Hikari, atau ibu dari Himeka dan Hinata.
"Iya dokter, tapi! apa kami boleh melihatnya sekarang?" The point Himeka.
"Boleh! Setelah Kaa-san kalian di pindakan dari UGD baru kalian boleh menjenguknya, saya permisi dulu."
"Hinata! kau temani Kaasan dulan, Nee-san mau membeli obat buat kaa-san sebetar"
"Jangan lama lama Nee-san"
"Ha'i"
6 jam kemudian
"Tidak kusangka lukamu bisa separah ini Gaara," kaget Naruto saat mengunjungi Sabaku Gaara dirumah sakit.
"Anak mana yang kau ajak kelahi," timpal Sai yang ikut masuk setelah Naruto.
"Tidak nampu melawannya sendiri." Sambung Sasuke dengan sringaiannya.
"Kalian kesini ingin menjengukku atau menghinaku?" Ketus Gaara dengan mentatap sinis sasuke.
"Menghinamu." sambung Sasuke.
Mendengar satu kata yang keluar dari mulut Sasuke sukses membuat suasana menjadi hening dengan Gaara yang terus menatap Sasuke tidak suka.
"Jangan dengarkan Sasuke, Gaara! Sasuke saat ini tengah sensitif, karena gadis tercantik di kelas baru kita. Karena Sasuke di permakukan di hari pertama didalam kelas." Sai mencoba mencairkan suasana.
Perkataan Sai sukses membuat Sasuke naik darah.
"Akan ku buat dia jauh lebih dipermalukan karena berani macam-macam denganku dengan menakluknya," Kesal Sasuke saat kembali teringat apa yang di perbuat Himeka padanya pagi ini.
"Jika tidak bisa bagaimana, mengetahui dia tidak mudah ditaklukan?" Sindir Naruto saat mendengar Sasuke.
"Akan ku berikan mobil terbaruku padamu dobe, tapi jika aku bisa kau mau memberiku apa?" Tantang Sasuke dengan senyum sinisnya.
Mengingat jika Himeka terkenal dengan susah di taklukan membuat Naruto yakin Sasuke pasti akan gagal.
"Aku juga akan memberikan mobil terbaruku padamu time, satu minggu waktunya! bagaimana?" Tantang Naruto penuh percaya diri bahwa dia yang akan menang.
"Sepakat." Senyum sinis Sasuke.
"Sai! kau mau ikut taruhan?" Ajak Naruto.
"Tidak!"
Mendengar percakapan teman temanya saat membuat Gaara hanya berdiam diri saja tanpa peduli, karena Gaara tidak tau sama sekali siapa gadis yang sedang di bicarakan.
"Pergi kalian." Usir Gaara tiba tiba.
"Gaara! ku dengar kau perlu menginap di sini selama berhari hari, apa itu benar?" Selidik Naruto tampa peduli pada usiaran Gaara barusan.
"Jika kalian masih berada di sini kemungkinan aku bisa menginap berminggu minggu, jadi cepat pergi" usir Gaara kembali.
Tampa mengatakan apapun Sasuke langsung bangkit dari sopa tempatnya duduk dengan berjalan menuju pintu keluar kamar inap Gaara.
Sai dan Naruto yang melihat Sasuke keluar ikut keluar.
"Dasar kau ini Gaara! Teman datang baik baik bukanya di sambut malah di usir" ceramah Naruto sebelum keluar pintu.
"Himeka-Nee! ini sudah sore, sebaiknya Neesan segera pulang, aku akan merawat Kaa-san dengan baik," Hinata membuka suara.
"Sebentar lagi! aku masih mau di sini" tolak halus Himeka.
"Hinata! kenapa dengan pergelangan tangan mu itu?" penasaran Himeka saat tidak sengaja melihat pergelangan tangan Hinata berwana seperti membiru.
"Ti-dak kena-pa-kena-pa Nee-san, kemaren aku terjatuh." Gugup Hinata dengan mencoba menutup nutupi pergelangan tanganya.
"Kau itu tidak pandai dalam berbohong, jadi katakan yang sebenarnya." Tatap serius Himeka pada Hinata.
Sadar Himeka memang tidak bisa dibohongi membuat Hinata dengan takut-takut bercerita.
"2 hari yang lalu ketika pulang dari asrama disore hari, ada beberapa pria menghadangku di gang Nee-san" jujur Hinata. Hinata bukan anak yang suka berbohong, hanya saja tadi dia terpakasa bebohong agar Himeka tidak khawatir.
"Apa yang mereka lakukan padamu?" Kaget Himeka.
"Mereka menyeretku dengan terus mengatakan nama Nee-san, jadi aku pikir mereka inggin berbuat jahat pada Nee-san" Hinata melanjutkan ceritanya.
"Apa mereka melakukan sesuatu padamu?" Selidik Himeka.
Hinata mengeleng sebagai jawaban.
"Ada seorang pria yang menolongku waktu itu." Hinata teringat lagi pada pemuda yang nenolongnya.
"Baguslah kau tak apa apa, tapi apa kau tau nama orang orang yang mengahadangmu waktu itu?" Himeka mencoba mengurek ngurek imformasi dari Hinata.
"A-aku hanya ingat salah satu dari merika menyabut sui..sui..su-"
"Suigatsu maksudmu?" Sambung Himeka seketika.
"Ha'i Nee-san" yakin Hinata itu nama oranya.
"Dan mengenai pria yang menolongmu itu, apa kau kenal dia?"
"Tidak! aku baru bertemu saat dia menolongku, tapi Neesan! Aku mengingat saat itu rambutnya berwarna merah dan ada tatu di dahinya bertuliskan AI." Jelas Hinata apa adanya.
"Begitu! Lain kali hati hati jika sedang sendiri, dan jangan lagi berjalan di daerah yang sepi, mengerti!"
"Ha'i Nee-san! Neesan juga hati hati saat sendiri."
Memikirkan cara untuk membalas orang yang telah melukai Hinata membuat Himeka terpikir sesuatu.
"Hinata! Kau mengatakan 2 minggu ini libur sekolah, maukah kau menggantikanku di sekolah selama satu minggu Hinata? kau tau kan aku kurang pintar jika soal pelajaran, dan mengenai Kaasan biar seminggu ini aku yang akan menjaganya." melas Himeka tiba-tiba.
Melihat tatapan Himeka membuat Hinata tidak bisa menolak Nee-san tersayangnya.
"Ha'i Nee-san"
Himeka langsung meneluk Hinata setelah mendengar jawaban.
"Akan ku pastikan tidak akan ada lagi yang menggangumu nantinya Hinata" pikir Himeka dengan seringayannya.
TBC
Mohon maaf jika ada ketidak sengajaan typo bertebaran
Arigatou yang sudah nyempatin membaca
Next Chapter
