Suatu kala, hiduplah seorang putra mahkota, bukan putra manusia –di tendang- Kerajaan Persia
Hallo semuah!! Kenalin, saya Uchiha Yuki-chan, mungkin beberapa dari kalian udah ada yang tahu. Saya masih sangat baru di fandom Death Note ini. Tapi saya udah menciptakan 9 fiksi di fandom Naruto.
Ini adalah fiksi Death Note pertama saya!! Awalnya saya kagak yakin, bisa buat fiksi humor selain Akatsuki atau tidak. Yah…mohon bimbingannya ya :))
Pairing : MattMello, LMello, NearMello (Maap jika ada yang kurang suka)
Happy reading!!
-oOo-
Suatu kala, hiduplah seorang putra mahkota, bukan putra manusia –di tendang- Kerajaan Persia! Pangeran itu bernama pangeran Matt a.k.a Mail Jeevas. Entah kenapa, pangeran Persia kok namanya Eropa XD
Suatu malam, diadakan acara pesta di Kerajaan Persia. Semua wanita cantik di undang. Catat: WANITA!! Bukan UKE!! Tapi, dengan begitu banyaknya wanita yang secantik Emma Watson dan se-sexy Mulan Jameela, Pangeran Matt tampak tak tertarik dengan mereka. Bahkan secara diam-diam, dia malah melirik dengan nafsu ke pelayan cowok istana yang lewat XP
Tapi, sahabat Matt, yang bernama BBB a.k.a Beyond Bin Birthday –namanya Eropa semuah!!- tahu akan kebiasaan jelek Matt, yakni bermesum-mesum ria dengan para uke, sesuatu yang harusnya terlarang di Persia. Makanya, dalam pesta itu, Beyond bercerita tentang seorang gadis atau lebih tepatnya seorang putri dari kerajaan Armenia, yang bernama Mello –WTF?!-. Beyond menggambarkan sosok Mello dengan sempurna, sampai Matt rasanya sudah tak peduli lagi pada uke-uke cakep yang seliweran di depannya.
Dan akhirnya, setelah pesta, Matt bener-bener jatuh cinta pada putri Mello. Padahal dia hanya tahu Mello dari cerita Beyond. Rasanya, Matt tak sabar ingin menemuinya.
"Saya akan membawanya kemari untuk Pangeran," kata Beyond dengan hormat.
"Gak pake lama yah…tapi awas kalo dia kayak Omas!" ancam Matt
"Dikit, sih..," kata Beyond dan lari sebelum di lempar sandal ama Matt
"Hm…gue harus bikin lukisan Matt nieh!! Sekeren mungkin!!" gumam Beyond sambil menghentikan motor GL Pro nya –baru dua bulan kredit- di sanggar lukis dan meminta pelukis untuk melukis wajah Matt
"Hum…keren juga," gumam Beyond puas pada lukisan sang pelukis. "Pasti Putri Mello langsung Ko-Id,"
Putri Mello yang di ceritakan Beyond memang bener-bener ada. Dia adalah pewaris tunggal kerajaan Armenia, karena bibinya, Watari, mandul dan kagak punya anak.
Tok-tok-tok. Suara pintu istana di ketuk. Putri Mello dengan malay nya berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya yang terbuat dari bambu itu –maklum, Armenia dibawah pimpinan Watari, mengalami kehancuran XP-
Tak ada siapa-siapa! Tapi di atas lantai depan pintu, ada lukisan yang….
"Astaga…," Mello menutup mulutnya dengan terkejut sambil menatap lukisan yang cat nya belom kering itu. "ANJROT!! LUKISAN SIAPA INI?!" dengan riang, Mello membawa lukisan itu kedalam
"Anu…maap, itu lukisan saya," Beyond keluar dari persembunyiannya sambil cengengesan. "Mampus gue! Alamat gue bakal disate Matt!!" batin Beyond saat melihat luka bakar di wajah Mello. "Matt pikir Mello kan cantik, kenapa jadi kayak preman gini?! Mampus gue….,"
"Ini lukisan kamu??" tanya Mello pada Beyond yang wajahnya memucat. Beyond hanya mengangguk.
Mello menatap lukisan di tangannya. Lalu menatap Beyond. "Kok gak mirip ama kamu??"
Beyond terjatuh "Udah jelek, bego pula! Mampus gue…mateng gue di tangan Matt," batinnya. "Maksud saya, itu lukisan milik saya. Tapi, cowok di lukisan itu adalah Pangeran Matt, dari Persia,"
"Oh…," Mello kembali menatap lukisan itu. Wajah pose cowok dalam lukisan itu sungguh keren. Dalam lukisan itu, Matt digambarkan sedang menunduk, dengan rokok di mulutnya, serta PSP di tangannya. Lalu, wajah dan baju Matt berlumuran darah. Sangat KEREN!!
"Itu pose Matt waktu sekarat dan masih sempet-sempetnya mau namatin Resident Evil Survivor nya," kata Beyond kurang ajar. "Tapi sekarang dia masih idup, kok,"
"Aku ingin menemuinya! Aku ingin menikah dengannya dan punya anak 10!!" teriak Mello girang sambil mengacungkan 10 jarinya
Beyond swt parah. "O..oke…tambah satu gak jadi soal kan?? Bentuk kesebelasan sekalian,"
Akhirnya, Mello kabur dengan Beyond menuju Persia. Kenapa kabur?? Karena kalo tahu bibi Watari, pasti gak di ijinin. Penyakit Mello kan suka kambuh dan dia bisa ngamuk-ngamuk di tempat umum.
Tapi, tanpa sepengetahuan Beyond dan Mello, Matt berulah di Kerajaannya dan mengakibatkan dia diusir dari Persia oleh ayahnya, Roger Bin Danuarta XP. Matt berulah dengan mencuri seluruh uang kas kerajaan buat beli PS3 dan PSP berikut CD PS nya sekalian. Juga untuk beli rokok Gudang Gula beserta pabriknya juga. Setelah di usir tanpa membawa secuil makananpun (tetapi Matt masih sempet bawa PS3, PSP, dan rokok Gudang Gula sekardus), Matt melarikan diri ke Armenia
-oOo-
"Apa?! Matt kabur?!" teriak Beyond keras ke Raja Roger, saat itu Beyond dan Mello udah nyampek di Persia.
"Iya," kata Raja. "Biarin aja. Paling-paling besok pulang lagi karena kagak ada listrik buat nge-charge PS3 nya,"
"Emang PS3 pake di-charge??" Mello heran
-oOo-
"APPA?! MELLO KABUR?!" Teriak Matt sambil main PSP kepada ratu Armenia, Watari.
"Iya," kata Watari sambil sesenggukan sedih. "Padahal hari ini kan jadwal dia check ke psikiater,"
Matt sontak menghentikan main PSP nya dan menatap Watari dengan terkejut. "Mello gila?!"
-oOo-
Mello akhirnya di tempatkan di istana khusus milik Raja Roger. Untunglah Raja Roger baik hati. Dia mempersilahkan Mello menunggu Matt di istana yang sederhana itu, cuma bertingkat tiga, dengan lantai marmer dan dayang-dayang istana sebanyak 40 orang. -Kayak jumlah murid di kelas Author- Istana itu memang megah dari luar, tapi dalamnya nyaris kosong tak terisi. Kagak ada tempat tidur, kagak ada kursi, kagak ada air buat mandi, kagak ada apa-apa! Cuma Radio jadul yang antenna nya udah patah setengah dan koran bekas buat alas tidur yang tersedia. Entah untuk apa dayang-dayang itu disiapkan disana.
"Ternyata Pangeran Matt ada di Armenia!" kata Beyond. "Tapi…bibimu sakit,"
"APPAH?!" bentak Mello. "Ayo kita kesana!!" kata Mello sambil melangkah lebar-lebar dan mengangkat gaunnya tinggi-tinggi ampe sebatas paha sambil menyeret Beyond.
-oOo-
"Apa?? Bokap mampus?!" teriak Matt saat dia di kabari oleh pengawal istana tentang Raja Roger yang baru meninggal. "Kok bisa mati?!"
"Iya, kata dokter, Raja meninggal karena keseringan make kacamata," jawab pengawalnya di telepon. Kacamata bisa membunuh orang?!
Akhirnya, Matt kembali ke Persia lagi! Tak lupa, dengan membawa PSP, PS3, juga rokok Mild yang di palaknya dari pengawal kerajaan Armenia.
-oOo-
"Kenapa kau pulang, bodoh?! Uhuk!" bentak Watari sambil menampar Mello yang baru sampai.
"Kok bibi gitu sih? Mello kan khawatir karena bibi sakit," Mello menangis lebay
"Mello…," Watari terharu
"Kalo bibi sampai mati, siapa yang menerima tahta Armenia selain aku?? Kalo aku kagak ada pas bibi mati, entar tahta nya keserobot orang lain lagi!" jawab Mello yang langsung di tendang Watari
-oOo-
Matt pun kini menjadi Raja Persia –Buwahahahaha!!- karena Raja Roger udah mati. Matt kini bebas dengan leluasa membelanjakan kas kerajaan untuk membeli video game terbaru dan rokok keluaran terbaru!! Pokoknya yang serba baru! Kalo bisa sih…uke baru juga –ditabok-
"Tuh, liat! Raja kita udah bobrok kualitasnya! Masak tiap hari maen PS mulu! Ngerokok pula! Padahal udah jelas-jelas, semboyan Negara kita adalah 'No Smoking'! Meski terdengar kayak pom bensin sih…," kata Higuchi menghasut para pemuka kerajaan untuk menjalankan pemberontakan dan meruntuhkan kekuasaan Matt. "Udah gitu, raja kita udah ngehabisin uang kas kerajaan!! Korupsi!! Padahal saat dia pidato penerimaan tahta dulu, dia kan bilang 'Siapa yang berani korupsi, harus dihukum pancung sebanyak tiga kali!! Tapi dia ingkar janji kan?! Cih!"
"Lagian apa bisa, melaksanakan hukum pancung ampe tiga kali??" tanya Mikami swt. "Satu kali aja udah tewas, kali,"
Dan dalam waktu singkat, tahta Persia berhasil direbut dari tangan Matt! Kini, Persia menjadi milik Higuchi sepenuhnya!! Mikami pun di depak dengan sadis oleh Higuchi. Padahal, tanpa Mikami, Higuchi kagak bisa meraih tahta Persia! Mikami kan yang memutus semua kabel saluran listrik di Persia. Dan akibatnya, Persia menjadi gelap dalam siang dan malam, juga sore! Dan Matt memilih untuk kabur ke Romawi, tempat utama persediaan listrik dunia –WTF?!-. Gimana Matt bisa idup di Persia kalo kagak ada listrik?? Bisa mati dia kalo sehari aja kagak maen PS3!!
-oOo-
Saat itu, Mello udah menjadi Ratu Armenia karena bibi Watari mati karena kanker rahim nya kumat?? –Watari punya rahim?!-
"Gue kagak betah!!" Mello mencak-mencak, ampe Beyond terpaksa menjauh tujuh langkah dari nya. Kenapa tujuh langkah?? Karena tujuh adalah angka keberuntungan bagi Beyond. Mungkin ia bisa selamat dari amukan Mello.
"Gue pengen ke Persia!! Nemuin suamiku, Matt!!" teriak Mello
"Sejak kapan kalian nikah??" Beyond swt
Akhirnya, Mello dan Beyond kembali ke Persia
-oOo-
Ketika dalam perjalanan, Matt ketemu ama Beyond dan Mello! Di hutan! Entah apa yang di kerjakan Beyond dan Mello di tempat gelap nan sepi begono –jangan negative thinking-
"BBB! Ngapain elo disini?!" tanya Matt sambil memeluk Beyond dengan lebay nya karena rindu
"Cari singkong," jawab Beyond. Mello mengangguk tanpa diminta persetujuan. "Oiyah! Ini…dia….," Beyond mulai memucat saat melihat Matt menatap Mello. Alamat! Inikah akhir riwayat seorang Beyond Bin Birthday?!
"Saya Mello, Ratu baru Armenia," kata Mello dengan blushing….
"Saya Matt, buronan baru Persia," kata Matt dengan blushing pula…
"Heh?? Buronan??" tanya Mello dan Beyond berbarengan
Sejak saat itu, Mello dan Matt kian dekat. Dua insan yang sebelumnya belum pernah ketemu karena selalu papasan jalan akibat kebodohan mereka, akhirnya datang juga…-datang apanya?!-.Mereka bertiga (dengan Beyond sebagai 'kacang') mendirikan tenda di hutan itu.
"Aishiteru, Mello-kun, eh…chan," kata Matt saat mereka duduk diatas bukit kecil dan menikmati pemandangan di depan mereka. Lihat!! Emas Monas terlihat dari sini XP
Mello malah menampar pipi Matt. "Kalo kamu cinta aku, rebut kembali kerajaanmu!!"
"Tapi disana kagak ada listrik!! Gue kagak bisa idup tanpa listrik!!" kata Matt keukeuh
"Kalo kamu biarkan Persia jatuh ke tangan pengarang Gakuen Alice itu (Higuchi), mau kau bawa kemana aku dan anak kita kelak, bodoh?!"
"Yak ke Kerajaanmu, Armenia, sayang,"
"Kerajaan gue udah gue bakar," jawab Mello sadis, kumat penyakitnya. "Gue kagak betah disana. Armenia tak ada harapan lagi buat bangkit! Hancur! Mending di bakar aja, kan??"
Matt kaget. Ia sangat terpukul mendengar ucapan Mello. Tadinya ia berencana ke Armenia aja dan akan menamatkan Parasite Eve II disana, bukan ke Romawi. Tapi…ternyata Armenia malah dibakar oleh Ratu psikopat ini??
"Tahukah kamu?? Cintaku padamu lah yang membuatku rela meninggalkan Persia!" kata Matt
"Halah…demi gue apa demi PS elo??" cibir Mello
"Dua-dua nya, sih…," kata Matt. "Aku mencintaimu! Tak peduli kau suka ngamuk kalo kumat, kagak peduli pada wajahmu yang kebakar itu, tapi kau malah tega padaku!!" Matt berdiri dan berlari lebay ke arah sepeda kebonya. Dengan masih lebay, dia mengayuh sepeda kebo itu sambil menangis menjerit-jerit sampai ke Romawi. Padahal jawak Armenia-Romawi sekitar 2 hari 3 malam. Setelah sampai di Romawi, Matt menikah dengan putri kaisar Romawi, yang bernama Yagami Light –Oh…MattxLight?? Dunia kiamat!!-
Dalam waktu 1 minggu, Matt berhasil merebut kembali tahtanya dari tangan Higuchi. Bersama pasukan Romawai, ia gotong royong membangun tower dan tiang-tiang listrik di kawasan Persia. Higuchi dan para pengkhianat, akhirnya mati karena Matt dengan inosen dan sengajanya, nempelin kabel beraliran listrik dari aki ke tubuh mereka saat mereka tertidur –pambunuhan dengan cara baru! Jangan di tiru- Akhirnya, Matt menjadi Raja Persia, dengan Yagami Light sebagai permaisurinya, ralat, permaisuri uke nya!
Tanpa sepengetahuan Matt, Mello telah tinggal di Persia sehari setelah perpisahan mereka waktu itu. Mello tinggal di istana gubuk pemberian Raja Roger dulu. Beyond pun menemaninya dengan setia.
Tapi akhirnya, Matt tahu kalo Mello juga ada di Persia (berkat berita dari pengawal kerajaan yang mengatakan: 'Beyond kumpul kebo ama mantan Ratu Armenia, Baginda,"). Matt pun merasa cintanya berkobar lagi! Malah lebih hebat dari yang dulu! Rasa rindunya yang selama ini terpendam, kini meluap-luap ingin terlepaskan! Matt percaya pada Beyond. Sahabatnya itu pasti gak bakal mau kumpul kebo ama wanita atau cowok atau entahlah itu, kayak Mello. Selera Beyond kan tinggi, mana mungkin ia mau ama Mello! Tipe cewek Beyond, yah…maksimal kayak Mpok Atik lah –digibeng-
"Awas lo, kalo lo berani macem-macem ama gue!" ancam Light pada Matt saat malam hari di kamar mereka. Saat itu, Light marah, karena ada kabar yang mengatakan, bahwa Matt telah menghamili mantan Ratu Armenia. Meskipun itu hanya gossip doang, tapi mampu membuat Light kalap banget. "Gue cabut listrik di Persia ini!" Light mencekik leher Matt
"Uhuk!" Matt terbatuk sambil berusaha melepaskan cengkeraman istrinya di lehernya ini. "Iya..ampun! uhuk! Jangan cabut listrik nya dong…Karena…Listrik! Untuk kehidupan yang lebih baik!" entah Matt dibayar berapa ama PLN untuk promosi gitu.
-oOo-
Mello pun akhirnya jatuh sakit. Ia selalu merindukan Matt, karena akhir-akhir ini Matt udah kagak pernah nemuin dia lagi. Beyond pun merasa kasihan ama Mello. Kalo sakit, wajah Mello tambah nyeremin. Mana minta yang aneh-aneh pula. Kayak "Bawain gue perjaka ting-ting! Gue laper!". Siapa yang kagak ngeri kalo gitu??
Oleh karena itu, Beyond memanggil seorang arsitek terkenal di Persia, namanya Ir. Prof. Dr. Lawliet. MSE, tinggal satu gelar yang belom Lawliet punya, yaitu gelar 'Alm' XP. Tugas Lawliet adalah, membuat terowongan yang bisa mengalirkan coklat Cad burry dari pabriknya yang ada diatas gunung sana, dan menghubungkan istana Mello dengan pabrik itu, sehingga tanpa hambatan coklat terlezat itu bisa mengalir di depan pintu istana! Sungguh…BERLEBIHAN!!
Lawliet pun merasa tidak keberatan dengan tugas illegal dan berat itu. Karena..ketika pertama kali melihat Mello, Lawliet udah jatuh cinta pada Mello–APAH?!-. Untuk itu, dia merasa sangat bersyukur mendapat tugas yang resikonya 25 tahun penjara kalo ketahuan aparat itu XP Demi Mello, apa sih yang enggak??
-oOo-
Matt akhirnya tahu kalo ada arsitek yang mencintai Mello, kekasih gelap Matt. Matt tahu karena hampir tiap hari, Lawliet selalu berteriak-teriak "GUE CINTA MELLO!!" di tempat-tempat umum. Saat di mushola juga, ketika semua orang tengah khusyuk sholat, Lawliet teriak mendadak "GUE CINTA MELLO!!" yang mengakibatkan imam nya langsung koma seketika.
Karena marah, Matt memanggil Lawliet ke istana. Mereka lalu berada di ruang khusus a.k.a gudang
"Kau cinta Mello, yeah??" tanya Matt sambil menyulut rokok di mulutnya dengan api dari kompor XP
"Hu um!!" kata Lawliet sambil menggigit jempolnya.
"KAGAK BOLEH! KAGAK BISA!!" bentak Matt geram. "JANGAN NIKAH DENGAN MELLO! DIA ITU GILA LOH!! DIA ANEH! DIA BISA MAKAN KAMU KALO MALAM JUMAT KLIWON!!"
Lawliet hanya menatap Matt heran. "Kok Beyond masih idup?? Padahal, dia udah setahun tinggal ama Mello,"
"Beyond itu bukan manusia," bisik Matt mulai ngaco. "Jelas aja Mello kagak bisa memakannya,"
"Hamba gak peduli," sahut Lawliet enteng. "Sekalipun Mello adalah Sumanto, hamba tetap mencintainya,"
Matt semakin geram. "Gimana kalo Mello buat gue, dan elo ama Sumanto yang asli aja??"
"Itu lain lagi," kata Lawliet.
"Bagaimana kalo rajamu memerintahkanmu untuk tidak mencintai Mello dan terjun ke jurang??" tanya Matt sambil memainkan PSP nya
"Hamba tidak bisa," Lawliet menunduk. "Lagian di Persia kagak ada jurang kan??"
Matt semakin gondok! Udah kalah bicara ama Lawliet, ia kalah pula dalam TEKEN 3, Arcade lagi!! Sebeeeeeeeeeelllll!! Untuk itu, ia memikirkan sebuah ide, dan dalam 2 detik, ia sudah dapet!! Cepet amat!!
"Aku bakal ngawinin elo ama Mello kalo elo bisa memenuhi syarat gue," kata Matt tenang dan dengan senyum licik ala Raito XP
"Benarkah??" Lawliet melonjak senang. "Aku akan memenuhinya, asal jangan suruh aku buat terjun dari jurang aja,"
"Bukan," jawab Matt. "Elo harus bisa membuat terowongan bawah tanah dari Persia ampe Ancol, sehingga kita kagak perlu nyeberang laut,"
Dan permintaan Matt dijawab dengan berani oleh Lawliet. Pekerjaan yang mustahil dan terdengar gila itu, di kerjakan dengan sungguh-sungguh oleh Lawliet, dengan api cinta membara untuk Mello XP. Lawliet tak peduli, tulang-tulangnya yang rasanya nyaris rontok akibat kelelahan. Ia gak peduli pada badannya yang berlepuh dan berparut semua. Dengan membayangkan wajah Mello lengkap beserta luka bakarnya itu, Lawliet mendapat semangat baru!!
Matt pun kalang kabut melihat hasil pekerjaan Lawliet! Ia pikir, Lawliet akan putus asa karena merasa tak sanggup mengerjakan pekerjaan itu. Nyatanya?? Melalui satelit Palapa, Matt bisa melihat keadaan Lawliet yang segar bugar. Kurang beberapa persen lagi, pekerjaan itu mencapai nilai sempurna!! Untuk itu, Matt memikirkan cara lain. Senyum licik ala Raito terkembang lagi di bibirnya
-oOo-
Lawliet sedang memukul-mukulkan palu pada dinding bawah tanah untuk membuat terowongan. Saat itu, ia sudah membuat terowongan sampai pulau Irian Jaya (Kok terowongannya muter??). Lawliet menghentikan pekerjaannya saat HP nya berbunyi. Ada sms! Dari private number (sms bisa pake private number yah??). Isinya….'Lawliet, sang detektif terkenal…,"
"Gue arsitek! Bukan detektif!!" protes Lalwiet jengkel. Ia melanjutkan membaca sms itu "Dua bulan yang lalu, Mello mati karena AIDS! Hari ini acara pemakamannya! Bye bye!!"
Palu yang di pegang Lawliet runtuh dan mengenai kakinya. Lawliet menangis, antara sakit fisik dan sakit hati, juga sakit jiwa. Udah nyampek segini jauh pekerjaannya demi Mello, eh..tuh cewek malah mati!! Kena AIDS lagi!! Kenapa baru sekarang di makamkan?? Padahal katanya mati dua bulan yang lalu, kan??
Akhirnya, dengan putus asa, Lawliet ngegetok palu itu ke kepalanya hingga hancur berkeping-keping XP –Bayangkan Tom yang mukul palu ke kepalanya sampai pecah berkeping-keping saat kalah lawan Jerry XP-
-oOo-
Esoknya, Matt menguburkan jenazah Lawliet dengan nisan dari batu kerikil. Matt pun akhirnya bisa tertawa senang.
Mello yang tahu bahwa Lawliet udah mati dengan kepala hancur berkeping-keping –digiles L FC-, menangis tersedu-sedu. Mello udah tahu, pasti Matt pelakunya! Siapa lagi?? Tapi…rasa benci Mello pada Matt hanya satu jam, karena jam berikutnya, mereka melangsungkan pesta pernikahan –Lawliet di alam baka menyumpah-nyumpah-. Karena Light Yagami udah mati karena jatuh kepeleset di kamar mandi. Akhirnya….ada dua insan bersatu di alam baka!! Sementara Matt dan Mello menikah di dunia, maka Lawliet dengan L beserta Watari dengan Roger pun menikah di alam baka XD Nikah masal nieh ceritanya!!
-oOo-
Sayangnya…kebahagiaan itu tak bertahan lama. Near…anak dari Matt dan Light –Hohoho…Near anak Matt Light??- yang udah tumbuh jadi ABG, diam-diam mencintai Mello, ibu tirinya –perasaan Mello kok enak banget yah, direbutin cowok-cowok keren??-. Near juga sangat membenci Matt, ayah kandungnya, karena tuh maniak PS kagak mau nyerahin tahta Persia kepadanya karena Near yang memiliki mata dan senyum yang nyaris sama dengan Lawliet. Near itu anak LightMatt atau LightLawliet sih?!
Akhirnya, Near merencanakan pembantaian pada ayahnya a.k.a Matt –Near kejaaammm….-. Dia ngejelek-jelekin Matt di depan semua orang, dengan berkata "Ayah jelek!! Weeeekkk!!" sambil menjulurkan lidahnya. Tak hanya itu, dia juga udah mengurung Matt dan Mello di gudang istana. Dan akhirnya, Near lah yang menjadi raja Persia.
Namun, meskipun tinggal di gudang, Matt dan Mello tetap bahagia. Masih ada coklat persediaan Mello di ransel nya. Juga masih ada colokan listrik di gudang dan tetep bisa maen PS XP Apa bedanya dengan di luar gudang coba??
Hal itulah yang membuat Near semakin marah dan nafsu untuk membunuh ayahnya. Saat tengah malam, malam jumat kliwon, saat Mello biasanya ngamuk-ngamuk minta tumbal perjaka ting-ting, Near memasuki gudang dengan diam-diam. Dia melihat Mello tidur dalam pelukan Matt di gudang itu. Near makin marah, dan akhirnya, dia membunuh Matt dengan sadis! Yaitu dengan melempar kereta api mainan yang beratnya 1 ton ke kepala Matt!! Matt langsung mati secara diam-diam pula!! Is det! Mampus!! Mello tak tahu kalo Matt mati disampingnya, karena tuh uke tidurnya pake headset MP3 sih!!
-oOo-
Mello pun tak sulit menebak siapa pembunuh Matt, karena di kepala Matt, ada serpihan besi yang bertuliskan 'Near's train' itu. Tapi Mello memilih diam dan tenang. Pasrah aja deh! Ia bahkan menerima lamaran Near. Mello hanya meminta waktu untuk di buatkan acara pemakaman Matt dengan meriah, disertai dengan Orkes Palapa!!
Pada hari pemakaman Matt, Mello dandan sangat cantik. Yah…luka bakarnya tetep tak bisa ilang. Tapi Mello kelihatan lebih cantik hari ini. Ia memakai gaun terbaiknya, yang hanya terdapat satu tembelan saja di bagian lengannya. Ia terlihat ceria, bahkan ia juga sempat menari dan nyawer kepada biduan Orkes Palapa dan bergoyang heboh di atas panggung. Padahal hari itu adalah hari pemakaman suaminya.
Setelah upacara selesai, Orkes Palapa kelar, dan semua tamu udah pulang ke habitatnya, Mello berdiri tegak di depan jenazah Matt yang masih ada di gudang dari dua hari yang lalu. Tidak tersentuh atau dipindahkan. Lalu, dengan tenang, Mello mengambil bazooka dari balik gaunnya dan menembakkannya tepat di jantungnya. Tubuhnya pun langsung terjatuh di atas tubuh Matt dengan kepala yang bersandar mesra di dada Matt.
"Cheese!!" seru Mello lirih sambil meringis sebelum nafasnya benar-benar terhenti. Mello mati dengan pose senyum dan meninggalkan sekotak coklat di ranselnya
Near datang ke gudang setelah tidak mendapati Mello dimanapun. Setelah sampai gudang dan melihat tubuh Mello yang tergeletak tak bernyawa di atas tubuh Matt, Near hanya bisa menggeleng-geleng sabar
"Kagak pas hidup, kagak pas mati, masih sempet aja mereka bermesum-mesum ria," kata Near sebelum menutup pintu gudang.
BLAM!!
OWARI!!
Bagaimana?? Garingkah?? Maaf…saya kebiasaan nulis di fandom Naruto XD.
Oyah…maaf jika tokoh-tokoh di atas pada OOC semua. Kagak ada yang normal, yah?? Maap kan saya…sekedar hiburan kok. Tak ada maksud lain.
Cerita di atas saya ambil dari dongeng Khusraw dan Syirin, milik Hakim Nizami. Tentu saja setelah ada beberapa cerita yang saya sengaja tidak samakan. Maap yah…
Karena ini fiksi Death Note pertama saya, mohon kritik, saran, serta pendapat dari kalian tentang fiksi saya ini :)) Karena di fandom Death Note ini saya masih junior para senpai sekalian…
Mohon apresiasi nya :))
