Togetherness

Rating : T

Genre : Romance/drama

Pairing : Hunkai

Warning : BL. Mpreg, Divorce, OOC, AU, Typos, Alur gaje, Abal, and bla..bla..bla..

All chara are not belong to me

Summary :

Cinta yang ia beri dibalas dusta, kasih yang ia beri dibalas oleh pengkhianatan. Hatinya hancur berkeping-keping, seolah kejujuran bisa membunuhnya. Namun hidup dalam kebohongan pun juga akan terasa sama

.

.

.

.

.

.

.

.

'Lebih baik kita berpisah saja' Kira-kira begitu kata Sehun. Dengan mudahnya ia bicara seperti itu tanpa memikirkan hal apa yang akan terjadi ke depannya nanti.

Jongin hanya ber'oh' saja. sebenarnya biduk rumah tangganya bersama Oh Sehun itu memang sudah diujung tanduk. Usia pernikahan mereka masih seumur jagung, bukannya sayang kalau hanya sampai di sini saja?

Tapi Oh Sehun tetap keukeh ingin berpisah. Jongin sebagai istri ya bisa apa?

"Kyungsoo kan masih kecil, bagaimana kalau nantinya dia bertanya mengapa ayah dan ibunya tidak bersama lagi"

Nyonya Kim, sebagai seorang ibu yang telah melahirkan Jongin mencoba memberi Nasihat. Jongin dan Sehun itu masih terlalu muda, masih terlalu bodoh untuk memikirkan bagaimana putra mereka nantinya. Oh Kyungsoo, 4 tahun lalu Jongin melahirkan seorang putra. Putranya dengan Oh Sehun itu kini baru saja memasuki usia Playgroup, usia yang sedang lucu-lucunya kan?

"Tapi ini demi karir Sehun, ma"

Sehun seorang eksekutif muda yang sedang meningkatkan karirnya. Setiap hari selalu sibuk dan tak jarang meninggalkan anak dan istrinya di apartment mereka.

Jongin sering merasa bosan, bosan karena tak ada sosok suaminya di sana. Tapi terkadang kelucuan Kyungsoo bisa menghapus rasa bosannya saat Sehun pergi.

Suara pisau yang beradu dengan talenan memenuhi dapur keluarga Kim. Nyonya Kim memang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka semua.

Dibantu Jongin dan bibi Ah, asisten rumah tangga yang sudah bekerja di rumah mereka saat Jongin berusia 10. Itu artinya sudah 14 tahun Bibi Ah mengabdi pada keluarga Kim.

"apapun alasannya, kalian juga harus memikirkan Kyungsoo" kata Nyonya Kim, seraya mencuci sayuran-sayuran yang telah ia potong.

"Bibi Ah, Tolong ambilkan daging di kulkas" Nyonya Kim meminta, dengan senyum di wajah cantiknya.

"mama tidak mengerti, ini cukup sulit untuk kami"

Nyonya Kim menarik napas pelan, menatap putra bungsunya dalam diam. Nyonya Kim mengerti, bagaimana kondisi keluarga kecil Oh itu.

"sebenarnya mama tidak mau mengatakan ini"

Jongin menatap Nyonya Kim dengan tatapan tidak mengerti. Apa yang akan dikatakan Nyonya Kim pasti suatu hal yang buruk dan menyebalkan.

Kyungsoo kecil malah asyik merebahkan tubuh mungilnya di atas meja. Sambil mengoceh tak jelas dan menimbulkan kesan menggemaskan bagi siapapun yang melihatnya.

Boneka pororo nya ia biarkan saja di sampingnya. Dia sudah bosan, Kyungsoo yang bosan itu adalah suatu yang menyebalkan bagi Jongin, selaku sang ibu.

Anak kecil itu pasti akan menendangi mainan-mainannya dengan wajah masamnya. Namun kali ini Kyungsoo malah memilih naik ke atas meja sambil mengoceh, sesekali ia bernyanyi lagu kanak-kanak dengan suara cemprengnya.

"kalian menikah diusia yang masih cukup muda saat itu" Nyonya Kim berkata.

"sini biar Jongin saja, bi" Jongin menahan tangan bibi Ah yang hendak membantu ibu mencuci daging untuk makan malam mereka.

"tidak apa-apa, tuan?"

"tentu saja tidak" kata namja manis itu.

.

.

.

.

2 hari kemudian Jongin sudah kembali ke apartment nya bersama Sehun. Jongin sering mengajak Kyungsoo kecil mengunjungi rumah kakek dan neneknya untuk menghabiskan libur akhir pekan mereka.

Sebenarnya juga bukan sepenuhnya liburan, tapi Jongin jadikan alasan guna menghindari Sehun yang juga pastinya libur di hari sabtu dan minggu.

"daddy"

Suara cempreng Kyungsoo terdengar, bocah kecil itu berlari ke pelukan ayahnya yang sedang membaca Koran paginya.

Sehun terkekeh pelan, ia kecupi pipi gempal Kyungsoo. 2 hari sudah ia tidak melihat putranya yang lucu itu.

"mom akan mengajak Kyungie ke rumah aunty"

Bibi yang dimaksud Kyungsoo itu adalah Hyoyeon noona. Putri sulung keluarga Kim yang tinggal di sebuah rumah mewah di distrik Gangnam.

Hyoyeon noona yeoja yang cantik, diusianya yang sudah beranjak 29 tahun itu masih lajang dan belum menikah. Ia lebih mementingkan karir nya dibandingkan dengan hubungan percintaannya yang malang itu.

"kau tidak berangkat, Sehun?"

Jongin tiba-tiba muncul dari kamar Kyungsoo. Sejak Sehun berkata ingin berpisah, Jongin lebih memilih tidur dengan putra mereka dibandingkan harus seranjang dengan namja yang tidak menginginkan kehadirannya lagi.

"Sebentar lagi. Kyungsoo bilang kalian akan pergi ke rumah Hyoyeon noona, ada keperluan apa?"

"Kyungsoo bilang dia rindu Bixbie"

Bixbie anjing Maltese mini peliharaan Hyoyeon noona yang menggemaskan itu. Kyungsoo bilang itu adalah temannya, padahal dibandingkan teman Kyungsoo kerap kali menjadikan Bixbie kuda-kudaan dan membuat anjing kecil itu merengek.

"kau merindukan Bixbie?"

Sehun tatap putra kecilnya dengan penuh tanda tanya. Kyungsoo yang berada di pangkuan ayahnya mengangguk imut.

"Kalau begitu kau tidak boleh nakal padanya"

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya. Dia pun bilang, "Kyungie tidak pernah nakal"

"baiklah Kyungsoo, mommy rasa kau perlu menghabiskan susumu dulu"

Kyungsoo berlari kecil, Jongin berada di belakangnya seraya meminta bocah kecil itu berjalan saja agar tidak terjatuh.

"Jongin"

Jongin berhenti karena Sehun menahan pergelangan tangannya. mata elang Sehun menatap Jongin, seolah mengisyaratkan ada sesuatu yang hendak ia katakan pada sang istri.

"bagaimana soal, err..soal"

Kedengarannya Sehun mencoba mengatakan soal hubungan mereka secara diplomatis. Tapi menjadi sosok yang diplomatis itu sebenarnya bukan gaya Oh Sehun.

"perceraian"

"ya, itu"

Senyum terpatri di wajah Jongin. Apa ya? Jongin hanya mencoba untuk tidak menjadi yang paling egois di antara mereka. Ia tahu bagaimana dulu Sehun bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Dan kali ini, Jongin pun tidak mau menjadi penghancur impian-impian Sehun yang indah itu.

"secepatnya, ya secepatnya" Kata Jongin.

Sehun tidak tahu harus mengartikan apa untuk senyum Jongin kali ini. dia bukan orang yang peka terhadap perasaan orang lain. Bahkan pada Jongin, yang notabene istrinya sendiri.

"kau tahu ini tidak akan mudah"

Menatap Jongin langsung ke mata. Sedikit Sehun mengkhawatirkan sosok ramping ini.

"aku tahu" Jongin menyahut. Kesenduan Nampak jelas di matanya.

"maafkan aku, aku tahu aku egois"

"tidak..tidak! kau telah menunggu lama untuk hal ini. itu adalah cita-citamu. Jangan khawatirkan kami! aku bisa menjaga Kyungsoo sendiri"

.

.

.

.

.


From : Hyoyeon Noona

Adikku melamar pekerjaan hari ini. Apa kau yang menyuruhnya? Temui aku di butikku jika kau sempat!

Sehun menarik napas berat, sebenarnya Sehun tidak pernah meminta Jongin untuk mencari pekerjaan paska mereka bercerai nanti.

Tapi inilah yang terjadi, tanpa sepengetahuan Sehun, Jongin mencari pekerjaan yang entah apa yang ia kerjakan nanti.

Yang Sehun tahu, Jongin adalah si bungsu Kim yang berasal dari keluarga kaya dan selalu memanjakan putra bungsu mereka itu.

Jongin tidak pernah bekerja mencari nafkah, dulunya dia hanya namja yang manja dan selalu merengek jika keinginannya tak terpenuhi. Namun Jongin sering bertindak dewasa akhir-akhir ini. membuat Sehun semakin merasa bersalah.

"Direktur Oh, Nona Jinri ingin menemui anda" Krystal Jung, sekertaris Oh Sehun berkata. Dia sudah mengetuk pintu, namun Sehun tidak menyahut dan membuat yeoja Jung itu memutuskan untuk masuk ke ruangan sang direktur.

"Katakan padanya—"

"Sehun Oppa~" Jinri langsung masuk, merengek manja dan membuat nona Jung memandang Jijik padanya.

'dasar laki-laki, sudah punya yang bagus di rumah masih cari yang lain' Pikir Krystal.

.

.

.

.

"aku tidak tahu jika cafe ini milik hyung, sungguh"

Kris tertawa mendengar ucapan Jongin. Adik dari teman wanitanya yang desainer itu. Usia mereka terpaut 4 tahun, dan diusia 29 Kris masih saja melajang dan memilih tinggal seorang diri di Negara orang.

"tapi sekarang kau tahu kan?"

Jongin mengangguk, Kris ini orang yang baik dan ramah. Meskipun wajahnya yang tampan itu selalu terlihat cool dan kadang tidak bersahabat sama sekali.

"Hyung ini hebat sekali, masih muda sudah jadi owner cafe-cafe bintang lima"

"Kau ini berlebihan Jongin-ah, Oh iya..bagaimana kabar ayah dan ibumu? Sehat?"

"Sehat, hyung. Tapi 5 bulan yang lalu papa harus menjalani operasi usus buntu"

"kalau itu aku tahu, aku sempat bertemu paman Kim sekitar 2 bulan lalu"

"Ah, kalau hyung..Bagaimana hubungannya dengan Jessica noona? Kapan nikah?"

Kris langsung terdiam mendengar pertanyaan Jongin yang menyangkut mantan kekasihnya itu. mantannya yang kini sudah menikah dengan namja lain karena tak sanggup lagi menanti Kris datang ke rumah dan melamarnya.

"kami sudah tidak bersama lagi, Jong"

"Ah? Maaf, hyung..aku tidak tahu"

Raut wajah Jongin menyesal, karena telah mempertanyakan hal menyedihkan pada Kris hyung. Tapi Kris menggeleng, untuk kemudian mengulas senyum dan membuat Jongin ikut tersenyum.

"tidak apa-apa, Jongin..Oh, bagaimana kabar putramu?"

"dia baik-baik saja sih. Kapan-kapan akan ku pertemukan hyung dengan Kyungsoo"

.

.

.

.

"aku sudah tidak mencintainya lagi, noona"

Jawaban jujur Sehun membuat yeoja cantik itu membulatkan matanya. Tidak percaya akan ucapan Sehun yang mengatakan bahwa dia sudah tidak mencintai adik bungsunya itu.

Hyoyeon tidak mengerti, apa yang membuat Sehun berkata seperti itu. Apa memang ada yang lain, atau memang Sehun sudah bosan dengn adiknya.

"apa yang kau pikirkan saat kau melamar Jongin saat itu, Sehun?"

"saat itu aku masih muda, aku masih belum mengerti mana cinta dan hanya nafsu belaka. Tapi saat aku berkata aku mencintai Jongin, aku benar-benar mencintainya"

"apa Jongin tahu soal ini?"

Sulung Kim itu tahu kemana arah pembicaraan Sehun selanjutnya. Tebakan Hyoyeon benar, memang ada yang lain dalam hubungan mereka.

Sehun mencintai yang lain, melupakan cintanya pada Jongin dan putra tunggal mereka.

"kini aku mengerti Sehun, tak perlu kau jawab lagi! Terimakasih telah mencintai adikku"

.

.

.

.

Sehun pulang ke apartmentnya. Tapi tak ada sambutan hangat dari putranya dan juga Jongin. Di sana sepi, lampu masih gelap seolah menandakan tak ada kehidupan di dalamnya.

Ia memasuki area dapur, matanya yang sempit mendapati sebuah note tulisan tangan Jongin yang tertempel di pintu kulkas.

Kami pergi keluar sebentar, jika kau lapar kau bisa memanaskan kari yang ku buat tadi

Kyungsoo's Mom

Sehun menoleh ke arah meja makan, sesuatu di tutupi tudung saji di atas sana. Mungkin itu adalah kari buatan Jongin. Masakan Jongin yang selalu menjadi makanan favourite Sehun.

"maafkan aku, Jongin" ucapnya, pada keheningan malam.

.


kelopak matanya terbuka saat merasakan ada seseorang di dekatnya. Sehun yang 2 jam lalu tertidur selepas makan malam pun merubah posisinya menjadi duduk dan menatap Jongin yang sedang menimang tubuh Kyungsoo dengan penuh kasih sayang.

"Ah, maaf..apa kau terganggu?"

"Tidak sama sekali" Sehun mengucek kedua matanya yang masih terasa berat untuk terbuka. Dia masih ngantuk rupanya.

"Kyungsoo sedang rewel" Jongin berkata.

Televisi di depan sana seolah sedang berbicara sendiri yang tak dihiraukan oleh kedua namja dewasa itu. Melihat wajah Jongin membuat Sehun memikirkan perkataan kakak iparnya tadi.

Apakah ia harus mengatakan pada Jongin yang sesungguhnya terjadi?

Soal mengapa Sehun ingin bercerai pada Jongin. Yang sesungguhnya bukan karena Sehun ingin mengejar mimpinya. Tapi untuk seorang yeoja yang telah 1 tahun ini memikat hatinya.

Tapi ini akan menyakiti Jongin, Sehun merasa brengsek sekali pada istrinya itu. Apakah Jongin akan membencinya nanti? Tidak, bahkan bukan hanya Jongin, Kyungsoo putra mereka pun pasti ikut membencinya.

"kau mengajak Kyungsoo pergi bekerja?"

Maniks hitam Jongin terbelalak mendengarnya. Tatapan intimidasi Sehun selalu membuat Jongin merasa sungkan padanya.

"Kau..Kau tahu"

"Hyoyeon noona yang bilang"

"maafkan aku, tapi aku tidak membawa Kyungsoo pergi bekerja"

"mengapa kau melamar pekerjaan? Aku masih bekerja Jongin!"

"Sehun, untuk sekarang aku bisa hidup dengan uangmu. Tapi ke depannya nanti aku harus berjuang seorang diri karena kau tidak lagi bersama ku"

"Jongin"

Tatapan mata Sehun melembut kali ini. Sehun beranjak dari duduknya dan memilih duduk di samping Jongin.

"tidurlah! Biar aku yang menjaga Kyungsoo"

.

.

.

.

TBC


A/N :

New FF? Bukan ini FF lama banget ya..huihihi..Ini ff waktu jaman-jamannya masih sering bikinin ff buat salah satu author di Fandom sebelah*Lol. Awalnya ini mau di update. Tapi karena konflik ya dianggurin gitu aja selama 2 tahun. Well...Nyaris mau di disc. Tapi pas dibaca lagi kayaknya menarik. Klise sih..Tapi mau ku kemas semenarik mungkin ya..semoga kalian semua suka. Btw yang pedophile itu pada tertarik ya? Duh, hahha..udah jadi tiga chapter sih. kalo udh selesai 5 chapter baru aku update..Btw ada yg suka Chansoo ya? Hahah..kemarin aku dikasih challenge buat bikin ff selain hunkai..Dan itu Chansoo masaaa..Aaaaaaaa..Beluman dapet feel. Well, kalo bikin FF Kai yang jadi semenya. So sorry bgt, aku khusus Kai Uke ya. Btw kalo ada Typos bertebaran maklumin aja, ini ff belum diedit lagi sejak 2 tahun lalu. Kecuali ditambahin note. Hahaa..Maklumlah, waktu itu masih jadi author amatiran (sekarang pun masih*lol) Lanjut? Review musti tembus 20 dulu. Kalo enggak, ya gak dilanjut.

Ps :

Lanjutin Yeol's Imagination dong, Joyiee..

So sorry, chapter duanya gak sengaja ke apus. Bikin lagi malah stuck..

Lanjut Love Sick dong, Joyie

Itu juga udah end. Sequel? Kurang epic kalo menurut aku.

Kenapa jadi sering update cerita yg agak sedih? Nyari review ato gimana?

Author mana sih yg gak happy dpt review byk? Aku gak mau muna ya. Terkadang kalo dpt review dikit jadi mager buat lanjut. Jujur aja sih. Tapi kalo soal update ff yg agak berbau hurt itu ya karena memang stuck di ide itu sih ya. Jadi gak ada hubugannya antara posting cerita sedih sama pengen dpt review byk. Deal with it?

Kak Joy I miss you, On Line lagi dong..

Sorry dear, lagi hiatus megang hp. mungkin september baru on lagi:D

.