Prolog

"APA? DIJODOHKAN?" teriak namja itu reflek. Matanya terbuka lebar menatap kedua orang tuanya.

"Iya Namjoon, appa akan menjodohkanmu dengan anak rekan bisnis perusahaan appa." ucap sang appa tenang

"Tapi appa, kenapa appa mengambil keputusan tanpa memberitahukanku dulu. Aku harus memikirkannya dulu appa." Namjoon menghela napas frustasi.

"Tenang saja Namjoon, jodoh yang dipilih appamu adalah yang terbaik. Jadi kamu tak perlu khawatir." ucap sang eomma menenangkan anaknya.

"Tapi eomma, kenapa appa tiba-tiba menjodohkanku seperti ini. Apa appa memiliki hutang pada rekan bisnis appa sehingga appa mengorbankan aku untuk dijodohkan. Supaya perusahaan appa mendapat suntikan dana dari perusahaan itu. Kalau iya, berapa banyak uang yang appa inginkan? Aku akan mencarinya." ucap Namjoon dengan emosi yang menggebu-gebu. Ia tak habis pikir appanya mau mengorbankan dirinya hanya demi perusahaan ayahnya. Itu tidak adil, bagaimana pun Namjoon memiliki hak untuk mencari pasangan hidup.

"Tenang Namjoon, itu tidak seperti yang kau pikirkan. Appa menjodohkanmu karena rekan bisnis appa merupakan sahabat appa sejak kecil. Jadi kau tak perlu khawatir" jelas sang appa dengan wajah tenang.

Namjoon melongo. Alasan macam apa itu yang dijadikan dasar untuk menjodohkan dirinya dengan anak rekan bisnis appanya itu. Pokoknya Namjoon tidak mau dijodohkan. Ia harus menolak perjodohan itu.

"Tapi appa, aku masih muda. Aku masih mau meniti karirku dulu, baru habis itu aku menikah." tolak Namjoon dengan nada halus. Berharap hati appanya goyah hingga akhirnya mau membatalkan perjodohannya. Tapi sepertinya Namjoon harus menelan pil pahit yang diberikan appanya.

"Menikah tidak akan menjauhimu dari musik. Lagipula apa susahnya menikah. Kau hanya perlu melakukan apa yang sudah appa katakan." Sang appa masih bersikeras untuk memaksa Namjoon menikah.

"Namjoon, lagipula kami sudah tau apa yang kau lakukan. Berhentilah bermain-main dan meniduri orang sembarangan. Kau sudah dewasa Namjoon, kau harus serius." timpal sang eomma. Membuat Namjoon kehilangan cara lagi untuk menolaknya.

"Pokoknya kau harus menikah, atau appa tak akan mengijinkanmu lagi untuk bermusik." sang appa sudah memberikan keputusan final, yang artinya mau tak mau Namjoon harus menuruti keinginan appanya itu. Mau bagaimana lagi, daripada Ia dilarang untuk bermusik, lebih baik Ia menuruti keinginan appanya itu.

"Baiklah appa." Namjoon menghembuskan napasnya. "Aku akan menerima perjodohan itu." ucap Namjoon pasrah.

Dan keputusannya itu disambut oleh binar dimata kedua orangtuanya.

Tbc~

Annyeong~ gimana ini, mau diteruskan apa enggak? ff ini bakal update untuk mengisi waktu liburan aku. Jadi apa ff ini ingin diteruskan?