Suara dering ponselnya di pagi hari, membangunkan seorang remaja laki-laki yang sedang terbuai oleh mimpinya yang indah bersama seorang gadis yang di claim adalah miliknya seorang, hanya miliknya. Tidak ada seorang pun yang akan dia biarkan memiliki malaikat pirangnya itu.

"Hm~ Hallo.."jawab sang remaja laki-laki pada siapa saja yang menelponnya di pagi buta –menurutnya- ini.

"haaahh~"terdengar helaan nafas yang menyahut dari sebrang telpon."Kau belum bangun? Ini sudah jam sembilan pagi. Memangnya panda juga berhibernasi yah?"terdengar bukan seperti pertanyaan, melainkan kalimat bernada mengejek yang jelas-jelas terdengar sempurna di telinga sang remaja laki-laki.

"Tutup mulutmu Naru. Aku ngantuk." jengkel saat tidur kita terganggu? Wajar. Apa lagi di tambah dengan sebuah ejekan dan mungkin apabila sang remaja laki-laki bisa melihat orang yang mengejeknya dia yakin, seorang gadis yang di panggilnya Naru itu sedang menunjukkan seringai kemenangan yang sudah membuatnya terpancing emosi.

"Baiklah, aku akan tutup mulutku. Dan jangan harap kau akan mendengar suaraku mulai menit berikutnya dan seterusnya."

Mendengar kalimat berupa ancaman dari sang penelpon yang jelas-jelas sangat berarti bagi sang remaja laki-laki, membuat seluruh nyawanya yang belum berkumpul langsung berbaris minta di absen oleh memori otaknya, dan kantuknya pun hilang.

"Apa yang kau bicarakan? Kau dimana? Aku akan segera kesana. Dan teruslah bicara walau menit-menit berlalu. Aku tak akan menyuruhmu untuk diam. Naruto bicara sekarang! Keluarkan suaramu."terdengah tawa kecil dari gadis bernama Naruto itu. Dia bingung harus menjawab apa, bila sang remaja laki-laki memberondongnya dengan bertubi-tubi pertanyaan seperti itu. Jadinya ia hanya bisa menahan geli tanpa bisa menjawab.

"hahaha..apa-apaan kau itu? Aku hanya bercanda tau. Dan perlu kau ingat, aku tak akan berhenti bicara untukmu walau aku akan bisu sekali pun, Gaara!"

Disclaimer : Masashi Kisimoto

Genre : Romance

Main chara : GaaFemNaru

Rating : T

Story by : Yashina Uzumaki

WARNING : Abal, gaje, AU, Typo (sangat), gender bender, (agak) OOC, dll

Summary : Pengusaha yang sukses dan model yang terkenal. Dingin dan hangat. Merah dan kuning. Perbedaan adalah satu puzzel untuk sebuah kecocokan, kan?

#

#

#

_Enjoy_

"Aaahhhk,,"

Pekikan terdengar dari seorang gadis manis nan imut yang tengah duduk di sebuah bangku taman saat dirasakannya ada sepasang tangan kekar yang melingkar di lehernya. Dan saat sang gadis yang mempunyai helaian rambut pirang, kulit berwarna tan, tiga goresan halus di masing-masing pipinya dan bola mata biru sebiru lautan mendongakkan wajahnya ke samping untuk melihat siapa orang brengsek yang telah lancang menyentuhnya, dan yang dia lihat pertama kali adalah warna merah menyala. Seketika, niat untuk menghajar orang brengsek itu hilang diganti dengan senyum tulus yang terukir di wajah cantiknya.

"Huuh,,ku kira siapa."gadis yang kita ketahui bernama Namikaze Naruto itu memajukan bibirnya dan mengembungkan kedua pipi chubynya, tanda ia sedang kesal.

"Maafkan aku. Aku terlambat. Dan teruslah bicara, aku rindu suaramu."

"Tadi saat di telpon kau menyuruhku untuk diam, sekarang malah langsung menyuruhku untuk bicara."Naruto pura-pura merajuk untuk melihat kelanjutan reaksi yang akan di berikan laki-laki yang tengah berdiri di hadapannya itu.

Laki-laki bertubuh tegap dengan otot-otot yang terlihat pas di badannya – lo kira baju- mulai berlutut di depan Naruto. Rambut merah maroonnya di mainkan oleh hembusan angin, dan tato kanji Ai yang terlihat tanpa halangan di jidatnya menambah kesan cool pada wajah yang di lapisi kulit putih yang halus.

"Tadi aku benar-benar lelah, jadinya saat aku bangun pun nyawaku belum terkumpul"jelas sang laki-laki yang bernama Sabaku no Gaara.

"Alasan."suatu kesenangan bagi Naruto bila bisa melihat wajah kekasihnya yang biasanya selalu memasang wajah dingin tanpa ekspresi terlihat memelas dan memohon hanya untuk hal yang sangat sepele seperti ini.

"Naru aku mohon, tadi itu aku hanya asal bicara, aku menyesal. Jangan tinggalkan aku. Aku akan mati bila kau tak di sisiku."gerakan tangan Gaara sudah mulai mengacak rambut merahnya dengan frustasi. Inilah satu fakta yang di takutkan Naruto bila ia sudah main-main dengan perasaan seorang Gaara.

Trauma.

Ketakutan akan sesuatu benda atau hal yang berujung pada dimana kau tak akan mau mengalaminya untuk yang kedua kalinya.

Dan saat ini Gaara sedang hilang kendali dengan membayangkan sebuah trauma yang mungkin dia rasakan akan terulang lagi.

Kehilangan seseorang yang dia sayangi, cintai, dan yang berharga dalam hidupnya. Kehilangan orang tua, kakak, dan yang terburuk yang sedang di fikirkannya adalah kehilangan mataharinya, malaikatnya, cintanya, orang yang berharga baginya, satu-satunya orang yang berada disisinya saat ini, Uzumaki Naruto-nya.

Gerakan Gaara makin meliar dengan berjongkok dan meremas rambut merahnya, seperti menahan sesuatu. Dan itu sukses menambah kecemasan Naruto akan kekasihnya itu.

"He-hei,,Gaara..aku di sini. Aku tak akan meninggalkanmu. Aku selalu ada di sampingmu, bersamamu, dan selalu mencintaimu. Tenanglah."Naruto ikut berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Gaara. Naruto meraih kepala Gaara dan membawanya ke dalam pelukannya yang hangat, berusaha membuatnya lebih tenang.

Gaara membalas pelukan Naruto dan mulai menyamankan kepalanya di lekukan leher gadis itu. Menghirup dalam-dalam wangi citrus yang menguar dari tubuh Naruto, menentramkan hati -fikirnya-.

"Kau sudah janji tak akan meninggalkan aku seperti yang lainnya. Kau sudah berjanji Naruto."Gaara mulai membuka suara setelah keheningan yang menyelimuti mereka.

"Ya,,aku sudah janji. Dan aku tak akan mengingkarinya. Jadi, ayolah Gaara, kau membuatku takut dengan bersikap seperti ini lagi."ya Gaara memang terkadang sering bersikap ketakutan seperti ini hanya karna hal sepele yang dilakukan Naruto untuk mengerjai Gaara-nya itu.

Mereka mulai bangkit dari acara peluk-peluk duduknya(?). tapi Gaara masih enggan melepaskan pelukan lengannya pada pinggang Naruto. Sepertinya dia benar-benar takut kali ini.

"Gaara, bisa kau lepaskan pelukanmu ini? Aku ingin duduk dulu."bukannya melepaskan pelukannya Gaara malah menyeret Naruto untuk duduk di kursi yang ada di taman itu dan mendudukkan dirinya dengan Naruto tanpa melepas pelukan di pinggang Naruto.

"Sudah duduk bukan?"terkadang Naruto berfikir bahwa Gaara mempunyai banyak kepribadian yang bisa berubah-ubah dalam beberapa menit sekali, karna sekarang dia sudah bersikap seperti seorang anak yang takut kehilangan ibunya.

"Aku jadi merasa seperti mengasuh anak kecil. Kau menempel padaku seperti aku ibumu saja."

"Kau lebih dari sekedar ibu bagiku, kau adalah nafasku, detak jantungku, denyut nadiku. Tak ada kau di sisiku, bisa di pastikan aku akan mati detik itu juga, Naru."

Naruto tertegun mendengar penuturan dari mulut Gaara yang terucap tanpa hambatan, lancar dan seperti sudah di hafal untuk diucapkan kembali. Naruto menghelah nafas-lagi. Menghadapi Gaara yang sedang mengubah kepribadiannya menjadi tukang gombal sungguh sangat menggelikan.

"Kau menjijikan Gaara, berhenti bicara gombal seperti itu."

"Aku tak menggombal, kau memang hidupku Naru. Apa aku bukan hidupmu juga?"dan kali ini Gaara yang akan memulai permainannya.

"aah itu..aku. kau mau menggodaku ya?"Naruto mengembungkan kedua pipinya karna kesal sudah terpancing oleh gombalan Gaara.

"Hahaha,,kau membuatku sangat OOC hari ini."

"Salahmu."

"Baiklah, sekarang kau mau kemana? Kau tak hanya membangunkan ku pagi-pagi untuk berdiam diri di taman inikan?"tanya Gaara mulai membuka topik pembicaraan yang lain.

"Kita harus mengambil kartu undangan kita. Bukankah hari ini semuanya selesai?"perkataan Naruto sukses membuat Gaara menepuk jidatnya.

"Astaga, aku lupa. Untung kau memberitahu ku."

"Kau hanya terlalu lelah Gaara. Istirahatkan dirimu satu minggu sebelum pernikahan kita. Aku tak mau kau nantinya sakit mendadak dan aku akan menikah dengan orang lain."

"Dan akan ku pastikan, laki-laki yang berani menikahimu selain aku akan mendekam di rumah sakit selamanya."

"Hahahaha,,kejam sekali kau Gaara."Naruto puas dengan ucapan Gaara, karna itu artinya, Gaara benar-benar mencintainya.

"Ayo, apa lagi yang kita tunggu. Setelah mengambilnya, kita harus segera menyebarkannya."

"Okeh..ayo!"

Naruto dan Gaara berjalan bergandengan tangan menuju tempat percetakan yang mencetak kartu undangan pernikahan mereka berdua. Apa kalian masih ada yang belum mengerti? Baiklah akan aku perjelas sekarang.

GaaNaru, adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan satu setengah tahun yang lalu. Awalnya mereka hanyalah teman, tapi karna pengakuan malu-malu dari Gaara dan masalalu yang membuat ikatan mereka lebih lengkap, jadilah mereka menyatukan hubungan dengan sebuah rasa yang di namakan cinta.

Kehilangan kedua orang tua bukanlah hal yang mungkin kita lupakan, apa lagi bila ke dua orang tua mu meninggal tepat di depan matamu. Terbaring dengan tubuh yang sudah kaku dan darah yang bercecer di setiap sudut rumah, adalah pemandangan mengerikan yang Gaara lihat saat memasuki rumahnya setelah sepulang sekolah, di sekolah menengah pertama. Ke dua orang tuanya di bunuh dengan sadis di rumahnya sendiri.

Dan saat itu Gaara hanya tinggal dengan kedua kakaknya dan dengan Naruto sebagai tetangga juga sahabat Gaara sejak kecil.

Hari-hari di lalui Gaara seperti biasa sampai saat Gaara menginjak kelas dua belas di sekolah menengah atas, kedua kakak Gaara mengalami kecelakaan, terjun bebas ke sebuah jurang dan jasad keduanya hancur dikarenakan ledakan yang terjadi saat mobil yang mereka tumpangi menghantam tanah dan bebatuan yang ada di dasar jurang. Dan Gaara memulai hidupnya sebatang kara.

Takut di tinggalkan lagi oleh orang-orang yang sangat di sayanginya, menjadikan trauma yang tidak mendasar dan tanpa akhir terjadi pada Gaara. Dan Keluarga Namikaze adalah semangat hidup Gaara yang terakhir. Tapi takdir sepertinya mempermainkan Gaara dan Naruto saat itu. Kedua orang tua Naruto mengalami kecelakaan pesawat saat mereka akan pergi berlibur di Suna. Tidak hanya Gaara, Naruto pun sekarang hanyalah Gadis yatim piatu.

Saat Gaara mulai tenang dengan semua tekanan-tekanan, dia bangkit dan memulai bisnis ayahnya yang hanpir bangkrut karna tidak adanya pemimpin. Dan dia berhasil.

Gaara sekarang adalah seorang pengusaha muda yang sukses di Konoha. Dan Naruto, berbekalkan paras yang manis dan cantik, mulai mencoba peruntungannya menjadi model saat lulus sekolah. Dan terbukti dengan banyaknya foto Naruto di majalah-majalah dan iklan-iklan di layar televisi saat ini, Naruto adalah model yang terkenal.

Cocok bukan. Pengusaha yang sukses dan model yang terkenal. Dingin dan hangat. Merah dan kuning. Perbedaan adalah satu puzzel untuk sebuah kecocokan, kan?

.
.

Naruto dan Gaara terus berjalan menuju percetakan tempat mencetak kartu undangan pernikahan mereka. Perbincangan pun menghiasi perjalanan mereka, walau kebanyakan hanya Naruto yang mengoceh.

Di sepanjang jalan banyak pejalan kaki lain yang terkagum-kagum dengan kecantikan juga ketampanan mereka berdua. Wajarlah mereka begitu jadi pusat perhatian, selain karna Naruto adalah model yang berarti public figure, juga ketenaran Gaara sebagai seorang pengusaha ternama. Ooh sempurna. Ucap batin para orang-orang yang melihat mereka.

"Aku merasa mereka melihat kita dengan tatapan lapar. Apa aku terlihat seperti paha ayam ya?"tanya Naruto karna risih di lihati seperti itu.

"Tidak, kau lebih mirip sosis. Badanmu tidak ada montok-montoknya, jadi tidak mungkin seperti paha ayam."timpal Gaara dengan seringai jahil yang bermain di wajahnya.

"a-apa? K-kau jahat sekali mengataiku seperti itu. Huuuh~menyebalkan."Naruto mengembungkan kedua pipinya dan memajukan bibirnya lima senti(?)karna kesal oleh ejekan Gaara.

"Jangan manyun seperti itu, kau terlihat tambah jelek."sungguh hebat, batin Naruto. Gaara mengatakan ejekan itu tanpa merubah ekspresi wajahnya. Dingin dan terkesan cuek, walau sangat menyakitkan bagi dirinya.

"Aaaarrgghh,,kau sangat sangat sangat menyebalkan Gaaraaa"dan teriakan Naruto barusan sukses membuat orang-orang yang ada di sekitar mereka menutup telinga karna tidak mau tuli mendadak.

Gaara hanya tersenyum kecil menanggapi kekesalan Naruto. `salah siapa kau mempermainkanku tadi, hah?`batin Gaara mendendam.

"Kita sudah dekat. Jalanmu jangan seperti siput pincang, dasar lamban."

"Siput tidak punya kaki, bodoh."dan Naruto mulai berlari mengejar Gaara yang sudah terlebih dahulu berlari ke tempat percetakan.

.
.

Sesampainya di tempat percetakan, Gaara langsung mengambil pesanan mereka. Surat undangan berwarna kuning dengan pita berukuran sedang berwarna merah. Surat undangan yang terlihat sederhana, karna mereka memang tidak mau menghambur-hamburkan uang hanya untuk hal yang tidak perlu. Kartu undangan yang sederhana tapi dengan perasaan cinta yang besar di dalamnya,istimewa bukan?

"Tidak kusangka hasilnya bagus juga. Warna kuning memang warna yang baguskan?"

"Ya, terserah kau saja. Yang jelas dua minggu lagi kau akan menjadi milikku seutuhnya."ucap Gaara yang kelewat semangat –dalam arti tersendiri baginya- dan penuh percaya diri.

"Percaya diri sekali kau, bisa saja sebelum hari pernikahan kita, ada pangeran jahat yang mau merebut sang putri yaitu aku dari tangan sang putra mahkota."Naruto tertawa sendiri membayangkan pemikirannya itu. Menarik, batinnya.

"…"Gaara malah terdiam dan berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Bagaimana kalo dia kembali? Dan Pangeran jahatnya itu Sa-"

"Akan Aku Bunuh Dia"tiba-tiba Gaara memotong perkataan Naruto, dan mengucapkan kalimat itu dengan penuh penekanan pada setiap katanya. Aura membunuh menguar di sekelilingnya, membuat setiap orang yang ada di sekitarnya bergidik ngeri.

"Hihihi,,wajahmu lucu Gaara. Sudahlah tidak usah di fikirkan, dia tak mungkin kembali. Dan, aku lapar Gaara~. Kita ke ichiraku yuk."Naruto menarik tangan Gaara untuk pergi ke kedai ramen langganannya.

"Baiklah~, lihat saja kalau dia sampai kem-"

"Naruto…akhirnya aku bertemu denganmu."

Dan sebuah suara sukses menghentikan perkataan Gaara.
dengan tampang horror Naruto dan Gaara mulai membalikan tubuh mereka untuk meyakinkan pendengarannya, bahwa yang mereka dengar adalah salah. Dan orang pertama yang merespon saat sepenuhnya berbalik adalah Naruto.

"Sasuke-"

"Aku merindukanmu, Naruto."

#

#

_TBC_

#

#

Yas publikasi fic baru..#hehe#maaf kalo masih banyak typo. Dan memang pasti sangat buuaanyaaak banget.#hehe#

Emm~buat yang nunggu cerita Yas yang `Belive me, and come back to me` Yas gak janji buat nerusinnya. Sejujurnya Yas takut buat nerusin tuh cerita. Ada yang bilang ceritanya hampir sama sama punya Kanon1010. Tapi Yas berani suer Yas gak tau apa-apa. Kanon itu author favorit Yas, dan Yas orang yang pelupa, jadi Yas gak tau cerita Kanon yang mana yang sama.
jadi sekali lagi Yas minta maaf kalo ada yang ngerasa tuh fic sama. Dan maaf juga buat Kanon, Yas beneran gak ada maksud nge jiplak.

Cerita yang ini juga kalo ada yang ngerasa sama, sama punya author yang lain, Yas minta maaf, karna ini cerita Yas dapet dari otak Yas sendiri, dan ini cerita special buat temen Yas#kita temenkan?# `namikaze malfoy` yang lagi badmood#gara-gara yas salah satunya#. Ayo semangat, Yas buat GaaNaru nih~

Akhir kata,,kalo ada yang kurang berkenan tulis aja di review atau PM. Yas terima dengan lapang dada.

Em..ada yang bersedia Review?

Review ya,,ya,,ya,,?#maksa#