Kost-an That Never Was
Disclaimer :
Kingdom Hearts beserta isinya adalah milik Square Enix dan Disney.
Cerita berjudul maksa ini punya saya ==b
Pairing :
Gaada sih, Cuma nanti ada sedikit Roxas-Xion.
Rate :
T
A/N :
Yahoo ! Ini Aya si domba hitam dan fic pertamanya di FFN ! * dag dig dug *
Sebenernya Aya sendiri belum jadi mahasiswa, tapi gara – gara
buku A*** K** D****, jadi terpikir buat bikin makhluk" Organisasi XIII
dijadiin para mahasiswa yang nge-kost. Yak, mari kita mulai fic komedi
romantis (?) ini !
.
.
.
Chapter 1 : Raja Angin dan Kenangan Masa Pertama Ngekos
Hari yang tenang di The World That Never Was, tepatnya di sebuah dan satu – satunya kos putra disana, yang dihuni 11 cowok yang sebagian kecil ganteng dan unyu ( digampar ). Yaitu Xigbar yang terobsesi jadi bajak laut, Xaldin yang punya sebutan Raja Angin karena dia sering masuk angin ( digampar fans Xaldin ), Vexen sang raja es campur dkk, Lexaeus yang tenang, Zexion yang tukul alias otaku kul ( cool ), Saix yang hobi masak mi instan dan nyetok mi instan berkardus – kardus di kamar, Axel yang pervert, Demyx yang sering nyanyi lagu galau dengan diiringi gitarnya, Luxord yang kalem – kalem ternyata raja main kartu di tongkrongan tukang ojek ( digampar lagi ), Marluxia yang terobsesi sama bunga, dan terakhir Roxas, berwajah unyu dan merupakan maba ( mahasiswa baru ) teladan.
Siang yang tenang itu dipecah oleh seruan protes Axel. " Eh, Xaldin ! Gue ngerti kalo lu lagi bersemangat bales dendam ke gue gara – gara gue menang main Soul Calibur sama elu, tapi gausah pake kentut kenapa ? " seru Axel. " Sori, Xel. Gue masuk angin.. " kata Xaldin sambil glundung – glundung di lantai sambil megangin perutnya. " Hei Axel ! Ada ap- eww ! Siapa nih menyebarkan gas sulfursianida ? " kata Vexen yang melihat keadaan di kamar Axel. " Tuh, si Raja Angin " kata Axel polos (?) sambil nunjuk Xaldin yang meringkuk sambil megangin perut. " Ya amplop kasian amat sih lu.. Masuk angin mulu, emang badan lu isinya paan ? " tanya Vexen pada Xaldin. " Tulang sama angin doing, kali.. " kata Xaldin lemes.
Roxas yang baru pulang kuliah pun langsung ke kamarnya, yang tentu aja ngelewatin kamar Axel. " Hoi Roxas ! Malem ni gue numpang tidur di kamar lu ye ! " kata Axel. " Kenapa ? " tanya Roxas. " Kamar gue bau kentutnya Xaldin, gabakal bisa tidur sama belajar gue.. " kata Axel. ' Emang lu pernah belajar, Xel ? ' batin Roxas, " sip, gan " kata Roxas. " Tenkyuu agan. Lap u muah muah " kata Axel sambil mengumbar cium jauh ke Roxas.
Di lantai bawah, Demyx lagi nggenjreng dengan sepenuh hati, karena dia lagi bingung, milih pacarnya apa pacar ibunya… eh, pacar bapaknya (?). " Yang mana.. yang mana.. yang manaaaa… " nada lagunya malah terdengar seperti lagunya A** T*** T*** yang judulnya Al**** ****u. Sedangkan Xigbar main bajak laut - bajak lautan sama Luxord di tempat menjemur baju di bawah. Saix yang sadar sekarang waktunya makan siang, langsung membuat 10 mi goreng special pake telur en kornet plus sosis ( author ngiler ngetiknya ) dan 1 mi rebus khusus buat Xaldin yang masuk angin.
Tak lama kemudian, pak Xemnas, sang pemilik kos muncul dan teriak pake TOA, " bagi penghuni kos yang merasa 'menitipkan' boxer warna pink dengan motif bintang – bintang warna putih ke istri saya untuk dicucikan, harap mengaku ! ". Suara teriakannya itu terdengar sampe tetangga. Orang – orang yang lalu lalang di depan bangunan kos cuma bisa cekikikan ngedenger pak Xemnas ngomel. Tak lama kemudian, muncul Axel sambil angkat tangan, " punya saya pak ! Pas saya mau nyuci kayaknya jatuh di lantai, terus sama bu Larxene diambil, dikirain punya bapak ". Mendengar statement Axel itu, tetangga dan orang yang lalu lalang sukses ngakak. " Bener – bener deh, kos – kosan ini malu – maluin banget " kata Roxas. Sepeninggal pak Xemnas tercinta, Zexion teriak dari bawah, " woi Roxas ! Balikin doujin UK-Japan gue ! ". " Haah ? Apaaa ? " seru Roxas dari atas. " BALIKIN DOUJIN HETALIA GUE YANG PAIRING UK – JAPAN ! " seru Zexion lagi. " APAAAA ? " seru Roxas. " BALIKIN DOUJIN YAOI HETALIA GUE YANG UK-JAPAN MABA BOLOOT ! " seru Zexion, sifat cool-nya langsung rusak karena telinga Roxas yang bermasalah ( dibantai fans Roxas ). " Oh. OK " kata Roxas. Diem – diem makhluk ini ternyata fudanshi sodara – sodara ! Setelah Roxas turun dan menyerahkan doujin haram itu, Zexion kembali ke fase cool-nya. " Sama – sama " kata Zexion sambil berjalan ke kamarnya. " Lho, kayaknya gue belum bilang makasih, deh… " kata Roxas heran.
Setelah mi jadi, Saix mukul – mukul kentongan, " makan siang teman teman " dia bilang gitu kayak nada omong 'cemilan teman – teman' di iklannya Soy Joy ( digampar karena bawa – bawa merek jajan ). Semua langsung melesat turun untuk ngambil jatah mi masing – masing. " Wow, enak nih " kata Axel sambil ngiler. " Awas jangan netes " kata Lexaeus. Marluxia yang balik dari kuliah langsung cengo ngeliat temen – temennya udah pada makan mi. " Eh, aku ada bagian gak ? " tanya Marluxia. Roxas langsung nunjuk the last plate standing di atas meja.
Sambil makan mi, mereka nonton tivi. " Eh, ganti spestun dong, gue mau liat Ruby & Max " kata Axel ( yang masih inget sama judul kartun ini siapa hayo ? ). " Kampung loe, liat animax aja deh " kata Zexion. " Zexion cayang, disini gak pake I*******on, A*tr* dan semacamnya " kata Demyx. " Bolang bolang ! " seru Xigbar. Sambil makan, mereka rebutan remote tipi. Melihat itu, dengan santainya, Roxas mengganti channel melalui tombol – tombol di tipi. " Lhe, kok diganti dangdutan ? " tanya Xaldin. " Halah, tak mengapa lahh.. " kata Roxas.
Malam itu, Axel jadi menetap sementara di kamar Roxas. " Wiih.. rapi benjet. " komentar Axel. " Makasih " kata Roxas. Axel menjatuhkan buku statistikanya di lantai, " eh, Rox " kata Axel sambil sedikit berbisik. " Paan ? " tanya Roxas. " Lu punya majalah 'itu' gak ? " tanya Axel. " Hah ? Majalah paan sih ? " tanya Roxas gak ngeh. " Majalah itu lohh… Ituu… Yang ada gambar ini " kata Axel sambil membentuk jarinya menjadi huruf V. " Oh " kata Roxas. Ia merogoh kolong tempat tidurnya. Axel udah senyum – senyum mesum, ternyata juniornya ini menyimpan begituan di kolong tempat tidur.
Namun, Axel menatap majalah yang diberikan Roxas dengan wajah bengong. " Kok ini ? " tanya Axel. " Lhah ? Katanya yang ada ininya " kata Roxas sambil meniru gaya Axel – membentuk jarinya menjadi huruf V. " Maksudku gambar kelinci berdasi, Roxas-ku chayank ( alaynya kumat )… bukan TANAMAN ! MASA GUE DISURUH BACA TRUBUS ? " Axel ngamuk. " Aaah.. lu sih kagak bilang dengan detil dan jelas. Gue kan gak tau, gan… " kata Roxas sambil menyambar majalah Trubusnya dan menaruhnya di kolong tempat tidur. " Lagian, lu ngapain nyimpen majalah Trubus di kolong ? " tanya Axel. " Biar gak diseret Marluxia buat ikut merawat tanamannya " kata Roxas, " aku harus menyembunyikan ini". Setelah lama merogoh kolong tempat tidur, Roxas nemu doujin. " Ah, bukan majalah sih, tapi doujin. Ada gitu – gitunya " kata Roxas. " Punya Zexion bukan ? " tanya Axel. " Enggak, gue beli sendiri " kata Roxas. Axel menyambar doujin itu dan berbaring di tempat tidur Roxas sambil baca doujin. Sedangkan Roxas ngerjain tugas di laptopnya ( rajin bener ).
Tiga puluh menit kemudian. " Roxas " kata Axel. " Hmm ? " ujar Roxas. " Lu… normal kan ? " tanya Axel. " Jelaslah, gue punya 2 mata indah, 1 hidung imut, 1 mulut yang sama imutnya, 2 telinga normal, rambut spiky yang super gaya, punya satu leher, badan six pack, kulit putih, 2 kaki, 2 tangan, wajah unyu, punya otak, jaringan syaraf, peredaran darah, system pencernaan normal, bisa bernafas, punya jantung, punya hati, punya ginjal, punya alat untuk membuat anak dan gue teridentifikasi resmi sebagai seorang lelaki single " kata Roxas panjang kali lebar sama dengan luas. " Bukan itu maksud gue, lu normal kan ? Masih suka cewek kan ? " tanya Axel. " Tentu, segak lakunya gue, gue gabakal naksir cowok " kata Roxas. " Kok doujin lu homo sih ? " tanya Axel. Ngkrik… ngkrik.. ngkrik… " Ahahaha ! Sori Axel ! Gue emang cuma punya itu ! Kalo doujin dengan pair 'normal' minta ke Zexion aja ! " kata Roxas. Axel hanya terpaku.
Pindah lokasi ke kamar Xigbar. Dia lagi kedatengan tamu.. bukan, bukan yang biasanya di iklan K*rant*, tetapi dia kedatangan Marluxia. Sepertinya mereka lagi main bajak laut dan tuan putri (?). Sebaiknya jangan ganggu mereka. Vexen sedang ngacir buat beli es krim di warung seberang dan Xaldin meringkuk dikamarnya sambil minum teh dengan ditemani Lexaeus. " Sori ya, Lexaeus, udah ngerepotin " kata Xaldin. " Ah, gapapa.. Itulah gunanya teman.. " kata Lexaeus bijak. Tiba – tiba.. duuuut. Yak, Xaldin ngentut lagi sodara – sodara ! " Ah, sori lagi ya, Lexaeus " kata Xaldin. Tak ada jawaban. " Lexaeus ? " tanya Xaldin. Masih tak ada jawaban. Ternyata Lexaeus pingsan.
Tiba – tiba Xaldin keluar sambil teriak pake TOA, " Lexaeus pingsaaaan ! ". Semua penghuni kos langsung kocar – kacir bak korban gempa bumi. " Roxas, telpon ambulans sana ! " seru Axel. " Gue gapunya nomer rumah sakit… " kata Roxas. " Kalo gitu taksi, taksi ! " seru Saix. " Gapunya nomernya bang " kata Roxas. " Terus lu punyanya nomer siapa ? " seru mereka berdua. " Nomer tukang becak " jawab Roxas lugu.
Walhasil, Lexaeus yang badannya segede traktor itu ( dibantai readers ) diangkut ke RS That Never Was dengan ditemani Xaldin. Dibelakang mereka, 9 orang cowok mengikuti mereka. Axel yang punya moge ( motor gede ) langsung mengangkut Roxas dan Zexion yang berbadan tipis ( dihajar fans Roxas dan Zexion ). Gak kalah canggih, Saix menyusul dengan menggunakan becak. Bahkan, dia mengambil inisiatif untuk menggoes dan Vexen, Xigbar, Demyx, Marluxia dan Luxord tumpuk – tumpukan di satu becak. Mari kita beri doa untuk perjuangan Saix menggoes becak berpenumpang 5, amin.
Sesampainya di rumah sakit, mereka disambut bak selebriti. Habisnya, yang pingsan satu, yang ngantar sepuluh. Lagipula mereka duduknya berjajar rapi. Bila kita lihat penampilan mereka, mereka benar – benar gak banget. Xigbar hanya memakai kaos lengan pendek yang bolong di beberapa bagian dan celana lusuh. Vexen masih pakai sarung (?) dan rambut panjangnya berantakan. Zexion mungkin yang terlihat normal, dia memakai kaos lengan pendek warna putih, tapi salah celana, dia pakai celana warna biru dengan gambar bulan sabit warna kuning. Saix bahkan masih pakai apronnya yang berwarna pink muda. Axel yang paling parah, hanya pakai kaos singlet dan boxer warna merah dengan hiasan bunga – bunga kuning. Roxas ? Hmm.. mahasiswa baru ini pake kaos bertuliskan ' I My Mum's Boyfriend ' dan boxer warna putih.
" Hei, Roxas " bisik Vexen. " Apa ? " ujar Roxas. " Lu kagak malu pake kaos itu ? Ntar orang – orang pada ngira lu homo lagi " kata Vexen. " Mending, daripada boxernya Axel yang malu – maluin " kata Roxas. " Tu kaos punya siapa sih ? " tanya Zexion. " Tauk. Gue nemu di tumpukan baju gw kok.. " kata Roxas. " Kepret lu, itu kaos gue tauk. Pantesan gue cari kagak ada. Balikin ! " kata Zexion. Semua memandangnya tak percaya. Oh, ternyata Zexion ini seperti itu. " Sekarang ? " tanya Roxas. " Enggak, seratus tahun lagi, ya iyalah sekarang " kata Zexion. " Oh my Kingdom Hearts, lu suruh gue buka bukaan disini ? Absolutely no man ! " kata Roxas. " Poko'e saiki ! Awas kowe, tak culik doujin yaoimu ! " ancam Zexion pake bahasa jawa. " Wiih.. iye iye, bawel lu " kata Roxas sambil melepas kaosnya. Suster – suster cewek* langsung menjerit, " kyaaa ! Six pack booo ! " ralat, mereka adalah suster – suster SEPARUH cewek. " Mampus gue, eh. Pinjem kaos lu dong Zexion " kata Roxas kalap. Males aja dia kalo diapa – apain sama 'makhluk galau' berwujud suster itu. " Oke dah " kata Zexion. Dan mereka bertukar kaos.
Tak lama kemudian, seorang dokter keluar. " Dok, gimana temen saya ? " tanya Xaldin. " Yah, dia sudah sadar dan boleh pulang… " kata dokter itu. " Horeeee ! " seru kesepuluh cowok itu, dan langsung disuruh diem sama suster 'galau' itu.
Kembali ke kos – kosan. Karena udah jam 12, gerbang kos ditutup. DITUTUP DAN SEBELAS COWOK PENGHUNI KOS ITU BELUM MASUK ! " Waduh, mampus gue, pasti pak Xemnas udah tidur " kata Axel. " Yaudah, loncat aja " kata Xigbar enteng. " Bukannya di atas pagar dikasi aliran listrik kalo malem ? " kata Vexen. " Buset, over protektip amat tuh pak Xemnas, emang kita cewek – cewek semok yang kalo pagar kos gak dikunci, bakal ada cowok – cowok hidung belang ngeraep kita ? " kata Roxas. " Yah, kalo misalnya orang homo hayo, lu kagak ingat kejadian 2 tahun lalu ? " tanya Luxord.
….: Flashback :….
Itu adalah jaman – jaman dimana Axel, Zexion dan Demyx masih maba, dan Roxas masih SMA, tapi udah ditelantarkan di kos – kosan full mahasiswa. Di masa itu, Roxas satu kamar dengan kakaknya, Ventus. Malem itu, jam 12 dini hari, Roxas lagi ke kamar mandi buat menunaikan 'tugas suci', sampe dia ngeliat seorang pria bersepeda motor parkir seenak pantat di depan kos – kosan. Pertamanya dia mikir tu orang masih nelpon ato smsan penting, soalnya orang itu lagi megang hape dan keliatan asyik ngetik. Seusai melaksanakan tugas suci, Roxas mau balik ke kamar, dan melihat si pemilik sepeda motor kagak ada, tapi motornya masih ngejungkrak dengan kerennya di depan pintu.
Pas Roxas naik tangga, dia denger jeritannya Ventus. " Roxaaaaassssss ! Toloooooongggg ! " seru Ventus. Otomatis seluruh penghuni kos bangun dan lari ke kamar Ventus dan Roxas. Roxas juga ikutan lari. " Toloooong ! " jerit Ventus. Ternyata oh ternyata kawan – kawan, pria berhelm merek 'Gurami' itu lagi menindih Ventus dan nyaris meraepnya. Roxas hanya bisa cengo memandangi kakaknya, lagian mukanya dia mirip, kemungkinan dia di raep oleh orang yang sama cukup besar. Lexaeus yang badannya gede langsung narik si cowok dan melemparnya (?) keluar jendela. Mendengar itu, pak Xemnas selaku pemilik kos memasang aliran listrik diatas pagar biar gak dimasuki orang macam gitu. Beberapa minggu setelah itu, Ventus pindah kos-an dan meninggalkan adiknya disana.
….: End of flashback :…
" Ah, lu kok ngingetin gue sih ? Gue jadi trauma tauk " kata Roxas. " Yah, terpaksa kita nelpon pak Xemnas, kalo tidur diluar, bisa – bisa Xaldin membuang gas sulfursianida lagi " kata Vexen sambil ngeluarin hapenya dan meng-calling pak Xemnas tercinta.
Tak lama kemudian, pak Xemnas muncul dan membukakan pintu, " kalian kok pada kabur rame – rame ? " tanya pak Xemnas. " Bukan kabur pak, kami ngantar Lexaeus yang pingsan " kata Xaldin. " Hoo.. gitu, tapi kan 4 ato 3 orang cukup kan ? Apa jangan – jangan kalian mau bikin boyband ? " tanya pak Xemnas. " Enggak lah pak, ntar kalo bikin boyband, yang punya fans banyak cuma Roxas " kata Axel.
Malam itu kembali sunyi karena para 'pengiring' sudah jatuh tergeletak tak berdaya di kasur masing – masing ( kecuali Axel yang masih numpang di kamar Roxas ). Roxas yang masih ngerjain tugas cuma bisa garuk – garuk kepala sambil mulet sana sini. Dari jendela kamarnya yang menghadap jalan, Roxas melihat pria bersepeda motor sedang menanti di depan gerbang. " Oh, mai, Kingdom Hearts " kata Roxas sambil cepet – cepet ngunci pintu kamar dan meringkuk di kasurnya.
Hehe abal ya ? Banget. Hmm… btw disini semua karakter serba OOC.. termasuk Roxas yang tiba – tiba menjadi 'norak'. Cerita berikutnya tentang malam disaat pak Xemnas dan istrinya malming… For further chapter..
Please click Review button :D
* : suster ada yang cowok lhoo
