Warning : OOC, AU , gaje, ejaan EYD berantakan
Rating : T
Pairing : akakuro
'aaaaaaa' = berbicara dalam hati "aaaaaa"=berbicara dengan mulut
Disinilah Akashi Seijuuro, di ruang ganti SMA Teiko dan melihat amplop berwarna biru berisikan pernyataan cinta terselip di saku kemejanya
Dear : Akashi Seijuuro
Entah apa yang harus kutuangkan dalam kertas ini Goresan tinta indah pun tak dapat mewakili perasaan ini Aku tau aku bukan orang yang pantas untukmu Aku hanya ingin mengatakan Aku mencintaimu Akashi Seijuuro Jika kau mencintaiku , jawablah perasaanku Temui aku di atap sepulang sekolah ,
Kuroko Tetsuna
'kuroko Tetsuna..? bukankah ia perempuan berwajah manis, berambut biru dan pendiam? Mungkin ini bagus untuk menghindari gadis-gadis yang mengirimiku surat setiap hari agar aku bisa tenang ' batin Akashi yang sedang berpikir sambil meyerigai. Ia tak menyangka bahwa manager tim basketnya itu memiliki perasaan kepadanya. "kurasa aku harus mencobanya"
Sepulang sekolah, ia menuju ke atap untuk menemui Kuroko Tetsuna. Pernah beberapa kali ia berpapasan dengannya, hawa keberadaannya yang tipis memang membuat ia tak punya yang satu ini, , ia belum pernah berpacaran atau menerima perasaan dari orang lain. Tapi entahlah untuk kali , ini hanya untuk menhindari gadis-gadis yang mengejarnya.
"Tetsuna". Panggil Akashi degan nda dingin seperti biasa sedang berjalan kearahnya
"Akashi-kun , kau datang". ' Tidak-tidak, aku tidak boleh senang dulu, belum tentu dia datang untuk menerima perasaanku'.Tetsuna meruntuki dalam hati
"ya, aku menerima perasaanmu kepadaku". Akashi hanya berucap dengan nada datar, tanda ia tak berminat.
"ho..hontou. ja..jadi kita sekarang pacaran?" Tanya Tetsuna dengan nada terbata –bata dan muka yang merona mendengar pernyataan Akashi .ia sungguh sangat senang laki-laki yang menjadi pujaan hatinya itu emnjadi miliknya. Tapi entah kenapa, Tetsuna merasa ada yng mengganjal dihatinya.
"um.. tentu". 'dan besok aku kan terbebas dari gadis-gadis cerewet dan satu cewek genit yang sangat alay itu'. Akashi menjawabnya sambil tersenyum penuh makna.
"arigatou Akashi-kun, aku senang. Suki.. hontou ni daisuki desu" air mata Tetsuna keluar karena saking senangnya dan diiringi senyuman manis. Akashi sempat tertegun melihat senyuman Tetsuna yang begitu tulus dan teduh hanya untuknya. Kebanyakan, senyuman yang Akashi terima penuh dengan kepalsuan dan tipu muslihat. Tidak pernah terbayangkan sosok Tetsuna yang pernah ia kenal memiliki senyuman yang begitu manis.
Di hari berikutnya, Akashi menunggu Kuroko Tetsuna di depan gerbang sekolah. Tiba-tiba sebuah mobil berwarna abu-abu berhenti didepannya. Dari sana keluarlah sosok yang di benci Akashi. Sungguh Akashi dibuat dongkol oleh sikap wanita gila itu padanya.
'kenapa dia yang muncul.. dasar menyebalkan'. "ohayo sekali kau pagi-pagi sudah menungguku. Ayo masuk kelas Sei-chan, aku kasihan pada calon suamiku yang lelah menunggu".
Mibuchi Reo adalah gadis dari anak rekan bisnis ayahnya. Sungguh bila kelak ia harus dijodohkan oleh gadis itu, ia lebih memilih mati berdiri atau gantung diri.
Akashi hanya memutar bola matanya, malas untuk menanggapinya, tiba-tiba datanglah Kuroko Tetsuna yang mengayuh sepedanya. 'bagus Tetsuna, tak sia-sia aku menerima perasaanmu'. Sungguh Akashi sangat beruntung bisa menghindar dari gadis gia itu, walaupun untuk sementara.
"ohayo Tetsuna, ayo masuk kelas" ucap Akashi ,dia hanya mengacuhkan Reo yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan menyelidik.
"ohayo Akashi-kun, ohayo Mibuchi-san .Ah gomen Akashi-kun ..aku harus memarkirkan sepedaku" Tetsuna berkata dengan muka datarnya,tapi dimatanya menunjukan binar rasa senang karena di sambut oleh kekasihnya.
"tidak masalah, biar aku temani". Balas Akashi karena tidak mau berjalan menuju kelas dengan Mibuchi Reo "Terimakasih Akashi-kun". Sungguh Tetsuna sangat senang hari ini, pagi-pagi sudah disambut kekasihnya. Pagi-pagi ia sudah mendapat vitamin A dari kekasihnya yang bagus untuk matanya.
"Sei-chan, kau mau kemana . aku sudah membawakanmu payung agar kau tidak kepanasan saat jalan berdua deganku". Mibuchi berkata dengan setengah berteriak karena ia mereka abaikan dan berjalan berdua melewatinya. 'Kuroko Tetsuna, kau telah berani merebut apa yang akan menjadi milikku, '. Batin Mibuchi sambil berjalan menuju kelas.
-di parkiran siswa-
"Tetsuna cepatlah ! ayo masuk kelas,".
"baik, baik Akashi-kun tunggu sebentar".ucap Tetsuna yang masih memilih tempat untuk memarkirkan sepedanya
"Akashi-kun…"panggil Tetsuna sambil menepuk bahu Akashi. Sebenarnya Akashi sendiri risih disentuh oleh seorang gadis yang belum lama dikenalnya.
"ayo masuk kelas". Ucap Akashi sambil berjalan lebih dulu.
Saat sampai di koridor Akashi melihat berbagai murid berlalu lalang, lalu Akashi menggandeng tangan Tetsuna. Akashi berjalan tanpa mempedulikan tatapan dari siswa/i hanya membiarkannya,sementara Tetsuna yang mendapat tatapan horror dari murid SMA Teiko yang didominasi siswi merasa risih tertama saat mendengar kusak-kusuk "siapa dia?", "apa dia pacar Akashi-sama?". "dia culun, itu tidak mungkin".tentu Tetsuna dapat dikatakan gadis culun karena rambut yang dikepang dua dengan kacamata besar serta rok yang sedikit lebih panjang dari yang lainnya . Sebenarnya Tetsuna merasa enggan untuk mendengarkan celotehan murid lain. Tapi ini resiko Karena Akashi popular di kalangan gadis lain.
Akashi mengantar Tetsuna sampai di kelasnya. Ia berbeda kelas dengan Tetsuna, "Akashi-kun arigatou. Aku akan masuk kelas dulu". "hn" respon Akashi dingin dan dengan nada sekenanya. Saat istirahat makan siang, Tetsuna sendirian makan di atap sekolah, tidak berbeda dengan hari biasanya. Ia memaklumi kekasihnya yang sibuk mengurus berkas-berkas di ruang OSIS.
Kadang Tetsuna juga menghabiskan waktunya untuk membaca beberapa novel. Dua hari setelah Tesuna berpacaran, ia menemukan Akashi seijuuro membaca buku di perpustakaan dengan Mibuchi Reo.
Tetsuna yang merasa cemburu bila miliknya didekati orang lain, ia menghampiri Akashi dan menariknya di sebelahnya . " maaf Mibuchi-san , Akashi-kun itu milikku. Kupikir kau tau bagaimana bersikap dengan seseorang yang sudah menjadi milik orang lain. Ayo pergi Akashi-kun ." Tetsuna menarik Akashi unuk segera pergi dari tempat itu.
"Akashi-kun.." panggil Tetsuna yang sedang berada di taman sekolah setelah menyingkir dari Mibuchi
"hn" ucap Akashi yang duduk di sebelahnya.
"kau senang?.Kenapa kau dekat-dekat dengannya"
"dia yang mendekatiku" sungguh Akashi tidak mengerti jalan pikiran Tetsuna . mungkin ini resiko pacaran. Sungguh sangat menyusahkan
"tapi Akashi-kun aku"ssshhhh diamlah Tetsuna, aku tidak melakukan apapun" ucap Akashi dingin dan setelah itu ia langsung pergi kembali ke kelas.
'rasanya Akashi-kun selalu berikap dingin kepadaku.'
Tetsuna ikut dalam klub basket. Ia berkenalan dengan Kiseki no Sedai saat ia diseret ke kantin oleh teman kecilnya yang termasuk dalam Kiseki no Sedai, Aomine Daiki.
"Mine-chin lama, aku sudah lapar". Sungguh Tetsuna menahan nafas saat melihat laki-laki berambut ungu dengan tinggi diatas normal. Apa itu hasil persilangan manusia dan tita. Ia sangat iri dengan tinggi badannya.
"Aominecchi, jalanmu seperti keong-ssu" ucap laki-laki pirang dengan suara cempreng dan nada semangat.
"cepatlah ahomine, aku tidak mau bel berbunyi sebelum aku makan nanodayo. Bukannya aku peduli nanodayo" kali ini laki-laki berambut hijau itu menyuarakan suarannya dan terlihat ia membawa bunga mawar merah.
"ha'i ha'i. Kise siapkan satu kursi lagi" kali ini aomine yang bersuara. Tetsuna hanya mendengarkan obrolan mereka.
" haaa untuk apa aominecchi apa pantatmu ambeien jadi kau tidak bisa duduk dan harus berbaring"
Aomine menjitak kepala temannya itu karena berkata sembarangan. Ini kantin, bayangkan bila temanmu menyebut ambeien di pantat saat di kantin. Beberapa pasang mata menatap mereka.
" baka kise,, jangan berbicara sembarangan" Aomine menimpali dengan raut muka kesal.
"Kise-kun tidak baik mengejek orang" ucap Tetsuna yang sudah berada di sebelah Kise.
"HUAAAAAAAAAA,. Se..sejak kapan kau disini-ssu" Kise terlonjak kaget karena tidak menyadari kehadiran wanita berambut biru tersebut
"Aku sudah di sini sejak Aomine-kun datang" Tetsuna berkata dengan santai karena ia sudah terbiasa dengan hal tersebut.
"maaf aku tidak menyadari kehadiranmu-ssu"
"Kise cepat ambilkan kursi" Aomine kembali meyuruh Kise. Lalu Kise kembali menuju meja mereka membawa sebuah kursi.
"Tetsu kau mau makan apa?"
"aku sudah membawa bento, jadi aku mau vanilla milkshake"
"baiklah. Tetsu kenalkan, mereka adalah teman-temanku dalam klub basket"
" perkenalkan, aku Kuroko Tetsuna. Salam kenal"
"aku Murasakibara Atsushi. Salam kenal kuro-chin".
"aku Kise Ryouta-ssu. Aku dari kelas 1-b . salam kenal Kurokocchi .Aku perprofesi sebagai…" namaku Midorima Shintarou. Salam kenal nanodayo" ucap midorima yang menyela perkataan kise.
Tetsuna mengeryit heran pada nama panggilannya yang berubah menjadi Kuro-chin, Kurokocchi, dan kenapa priam berambut hijau tersebut membawa bunga ke kantin.
"Midorima-kun kau mau menyatakan perasaanmu dengan bunga tersebut?" ucapan Tetsuna mendapat respon gelak tawa yang cukup keras dari Kise dan Aomine, Murasakibara hanya diam memakan cemilannya.
"kalian mengganggu siswa yang lain" kali ini Akashi dan bergabung bersama mereka dan melihatnya satu-persatu. Tetsuna merasa detak jantungnya berpacu dengan cepat.
"ini lucky itemku hari ini kuroko, aku memiliki perasaan kepada siapapun . Justru bukankah kudengar kalian menjadi sepasang kekasih sekarang nanodayo. Bukannya aku peduli dengan urusan kalian.
'sepertinya midorima-kun tipe pri yang Tsundere' batin Tetsuna.
"ya, kami berdua pacaran." Ucap Akashi singkat tanpa melirik Tetsuna.
"hahahaaa memang midorima punya pacar, dia menyukai gadis berambut raven teman sekelasnya-ssu" ucap Kise yang belum menyelesaikan tawanya bersama Aomine
"jatuh cinta ya. Aku ingin merasakannya " gumam Akashi yang secara tidak sadar membuat teman-temannya terdiam dan Tetsuna menunduk.
Setelah ia sadar gumamannya di dengar. Akashi melanjutkan kalimatnya. "maksudku kita bahkan belum berkencan seperti orang yang sedang dimabuk cinta. Aku mencintainya tapi kita belum punya waktu berdua, ya kan Tetsuna sayang" ucap Akashi sambil memegang punggung tangan Tetsuna. Sementara Tetsuna tersenyum kecut mendengarnya.
BRUSSSSHHHHH
Kiseki No Sedai tidak percaya pada apa yang diihat. Seorang Akashi Seijuuro yang terkenal akan kesadisannya bersikap seperti itu.
"kau romantis sekali akashicchi" ucap Kise sambil menangis tidak percaya ;apa ini pertanda jika ia akan berambah sadis jika ia bisa bersikap seperti itu pada seorang wanita.
"SEIIIIIII-CHAAAAAAN " Mibuchi Reo menghampiri Akashi sambil membawa kotak bento.
"Sei-chan ayo kita makan. Aku sudah bawakan makanan yang dapat membuatmu segar saat klub dimulai."ucap Mibuchi tanpa memperhatikan keadaan sekitarnya, termasuk Tetsuna.
" Tetsuna, bisakah kau menyuapiku telur dadar dari bentomu, sepertinya enak" Akashi mengacuhkan Mibuchi dan fokus pada Tetsuna.
Jantung Tetsuna bergerak cepat medengarnya, ia lalu megambil telur dadarnya dan menyuapi Akashi.
"aku sedang makan bersama Tetsuna Reo , jangan ganggu"
"lihat Sei-chan . laukku lebih enak darinya, ada karaage, nugget, sosis. Dia hanya membawa telur dadar dan nasi putih". Mibuchi kembali meyakinkan Akashi.
'Tau kejadiannya seperti ini, aku akan menggunakan gajiku untuk membuat bento'. Batin Tetsuna dongkol. Ia memang bekerja paruh waktu di maid latte.
"aku sedang sibuk Reo. Pergilah" setelah itu Reo pergi dari kantin.
"cukup Tetsuna" ucap Akashi menghentikan suapan Tetsuna pada dirinya.
"kenapa Akashi-kun.?" Protes Tetsuna.
"aku kenyang"balas Akashi singka. Terlihat kilatan pada kacamata midorima setelah mendengar jawaban Akashi.
Saat kegiatan klub tiba, Tetsuna bersama Momoi sebagai manager klub bertugas mengatur segala keperluan klub basket. Disana Tetsuna dapat melihat kekasihnya bermain basket. Sungguh Tetsuna dibuat terpana karena aksinya. Setelah latihan selesai ,Akashi memberikan beberapa pengumuman (titah) kepada anggota klub basket termasuk kiseki no sedai.
"baiklah latihan hari ini cukup, aku akan meningkatkan kalian kemampuan saat training camp . besok minggu pagi pukul 9 di stasiun. Aku tidak akan mentolirer bagi kalian yang terlambat. Apa ada yang tidak setuju?" ucap Akashi dengan serigai yang mengerikan serta mengacungkan gunting merahnya.
Kiseki no sedai yang tau maknanya hanya menggelengkan kepala.
"jadwal akan diberikan oleh Satsuki, kalian boleh pulang"
" ano.. Akashi-kun ini jadwal yang kau maksud. Apa ini sudah sesuai ? Momoi-san sedang ada kepentingan." Ucap Tetsuna yang berdiri di sebelah Akashi.
"baik. Terimakasih"sungguh respon yang cukup dingin yang diterima oleh Tetsuna untuk status sebagai kekasih.
TBC
Tolong tinggalkan jejak ya reader,, galau kalo ini ceritanya bagus apa jelek. gomennasai kalau jelek mungkin tidak saya teruskan kritik dan saran saya terima. Arigatou gozaimasu
