Title : Our Love Story
Disclaimer : Katekyo Hitman Reborn © Amano Akira
Genre : Fantasy, School-Life, Romance, Hurt
Pairing : G27 beserta pairing lain yang masih rahasia *Author dilindes*
Warning : Sho-ai, Yaoi, OOC, OC (HDW Tsuna; disini bernama Yoshi), AU, Typo(s)!
Note : Memiliki tema yang sama dengan fic Falling Down © Kinana (dari fandom Bleach)
Pada awalnya memang memiliki kesamaan dengan fic tersebut, namun tentu saja jalan ceritanyanya berbeda… hanya awalnya saja yang sama…
.
~ 0 0 0 ~ 0 0 0 ~ 0 0 0 ~ 0 0 0 ~ 0 0 0 ~
.
Prologue
.
.
-Ruang Sidang Cupid. Uknown Time-
.
.
.
BRAKKK!
.
.
Seorang pemuda berambut cepak dan beriris orange cemerlang menggebrak sebuah meja cukup keras. Pemuda itu berusaha mengatur napasnya yang memburu serta emosinya yang meledak-ledak.
"Apa-apaan ini?" desis pemuda itu. Dengan napas masih memburu, pemuda itu mengangkat kepalanya dan menatap orang yang berada didepannya garang.
"APA MAKSUDNYA INI, ARIA?!" bentak pemuda itu emosional. Orang yang berada didepan pemuda itu –yang diketahui adalah seorang wanita berambut pendek berwarna hitam– menatap pemuda itu tajam namun tenang dalam waktu bersamaan. Pemuda beriris orange cemerlang itu balas menatap wanita itu tanpa rasa takut sedikit pun.
"Cupid kelas atas, Sawada Yoshimune, apa kau tidak mengerti apa kesalahmu?" tanya wanita itu tenang.
"Heh," pemuda itu –Sawada Yoshimune– mendengus. "sayang sekali, aku tidak merasa melakukan kesalahan apapun, pemimpin cupid kesembilan.." ejek pemuda bersurai coklat itu.
"KAU–" tak tahan mendengar jawaban –kurang ajar– dari Yoshimune, seorang pria bergerak maju.
"–Gamma!" seru wanita itu –Aria– lantang, menghentikan gerakan pria –yang diketahui– berambut krem itu. Pria itu menatap Aria, meminta penjelasan, namun Aria menatap pria itu tajam. Mengerti apa yang diperintahkan pimpinannya, pria itu menarik napas sebentar kemudian kembali kebelakang. Sang pemimpin cupid kesembilan, Aria, menarik napas dan kembali menatap Yoshi.
"Sawada Yoshimune, sebagai cupid kau telah melakukan cukup banyak kesalahan… pertama, kau telah memasuki dunia manusia tanpa izin.. kedua, kau telah salah menulis takdir cinta beberapa manusia.. tapi, yang paling fatal, kau telah menyatakan kalau kau tidak percaya pada–"
"–Cinta?" potong Yoshi cepat. Semua orang yang tengah menyaksikan siding itu menahan napas mereka. Yoshi kembali mendengus.
'Cupid-cupid bodoh…' batin pemuda berambut anti gravitasi itu. Aria menggigit bibir bawahnya, berusaha tenang sekaligus mencoba mengatur napasnya.
"…. Benar…" kata Aria setelah napasnya sedikit normal. Yoshi mendecih mendengar jawaban itu.
"Memang apa yang salah dengan itu?" tantang pemuda itu tanpa rasa takut. Semua orang (baca: cupid) kembali menahan napas, namun kali ini terdengar desas-desus diantara kumpulan cupid itu. Tak tahan mendengar pertanyaan tersebut, pria berambut krem tadi menggebrak meja dihadapannya, membuat perhatian tertuju padanya.
"Tutup mulutmu! Sebagai cupid seharusnya kau malu!" bentak pria itu. Pemuda beriris orange cemerlang itu menggertakkan giginya.
"Apa masalahmu, hah?! Kau mau cari ribut denganku ju–"
"–Tutup mulut kalian! Ini di ruang sidang!" bentak Aria. Kedua orang itu bungkam. Aria kembali menarik napas, mencoba meredakan emosinya.
"Sawada Yoshimune, atas segala kesalahan yang telah kau perbuat, aku, pemimpin cupid kesembilan, Aria, menjatuhkan hukuman tahanan rumah untukmu! Sidang ditutup!" Aria mengetuk palu yang berada dimejanya sebanyak tiga kali. Dalam sekejap, ada beberapa pria yang muncul dibelakang Yoshi dan mengunci pergerakan pemuda itu.
"Kau tidak bisa melakukan ini padaku, Aria! Aria! ARIA!" teriak Yoshi emosional sambil berusaha melepaskan diri. Dengan cepat, salah seorang dari pria itu memukul tengkuk leher pemuda bersurai coklat itu. Yoshi jatuh tersungkur, kesadarannya menipis, kemudian semuanya gelap…..
.
.
.
"… nghh…" Yoshi membuka matanya perlahan. Hal pertama yang dilihat Yoshi adalah sebuah kamar berukuran sedang dengan dinding bercat krem. Yoshi bangun dari posisinya semula –berbaring dilantai kamar– dan merapikan pakaiannya. Matanya meneliti benda-benda yang ada di kamar itu dengan cermat. Ada sebuah single bed lengkap dengan sebuah bantal dan selimut tipis, meja dari kayu jati, kursi kayu dan rak buku berukuran sedang berwarna coklat tua dan sebuah jendela dengan cat putih.
'Ini penghinaan!' batin pemuda berambut anti gravitasi itu. Baginya, berada di kamar semacam ini merupakan hal terhina dibanding memberi makan kuda seumur hidup! Tunggu dulu… sebuah rak?
Yoshi berjalan mendekati rak itu. Heran, rasanya disetiap ruang untuk tahanan rumah tidak disediakan rak buku. Diperhatikannya rak buku berukuran sedang itu dengan saksama, rasanya tak ada yang mencurigakan…
Dengan posisi bersiaga dan kehati-hatian yang tinggi, pemuda itu membuka kain yang menutupi rak buku itu. Debu langsung menyerbak keluar, membuat Yoshi terbatuk-batuk dan menutup matanya. Setelah betuknya mereda, pemuda beriris orange cemerlang itu membuka matanya dan terbelalak. Rak itu berisi banyak buku! Yoshi mulai meneliti buku-buku yang ada disana. Ada buku kuno, bahasa latin, bahasa yang biasa dipakai manusia, dasar-dasar cinta, dan….
.
…. Sebuah buku usang bersampul coklat tua tak berjudul menarik perhatian pemuda itu…
.
"Buku apa ini?" tanya Yoshi pada dirinya sendiri sambil mengambil buku itu dan membukanya. Halaman pertama kosong, membuat pemuda bersurai coklat itu nyaris langsung menutup buku itu. Namun, tiba-tiba sebuah tulisan muncul dihalaman pertama, membuat pemuda berambut anti gravitasi itu mengurungkan niatnya. Tulisan-tulisan lain mulai bermunculan hingga memenuhi halaman pertama. Malas membaca, Yoshi membalik halaman itu. Tulisan-tulisan itu juga bermunculan dihalaman selanjutnya. Pemuda beriris orange cemerlang itu terus membalik halaman-halaman selanjutnya hingga akhirnya tulisan-tulisan itu berhenti bermunculan.
"Hanya seperempat, hm?" tanya pemuda berambut coklat itu pada dirinya sendiri. Tulisan-tulisan itu hanya mengisi seperempat lembar dari buku itu. Selain itu, tulisan-tulisan itu menggunakan huruf latin yang biasanya dipakai para petinggi cupid. Hal yang cukup aneh bukan?
"Argh! Demi para Dewa! Sebenarnya buku apa ini?!" teriak pemuda berambut anti gravitasi itu kesal sekaligus penasaran. Tiba-tiba sebuah tulisan kembali muncul, Yoshi menyipitkan matanya dan membaca tulisan itu dengan cermat.
.
.
Giotto del Vongola x Sawada Tsunayoshi
.
.
Tulisan itu kembali lenyap bersamaan dengan lenyapnya kebingungan Yoshi. Sebuah seringai muncul diwajah pemuda itu.
"Ahahahaha! Jadi ini buku mengenai kisah cinta antara dua manusia? Ahahahaha!" pemuda berambut anti gravitasi itu tertawa.
Deg!
"Hei, benar juga…" Yoshi melebarkan seringainya kejinya. Pemuda itu berbalik dan menggenggam buku itu erat.
"Aria, apa kau bisa mendengarku?" tanya Yoshi keras, tapi tidak cukup keras untuk membuat Aria mendengarnya.
"Dengan buku dan dua manusia ini, akan kubuat kisah cinta yang manis… akan kubuat mereka bertemu, jatuh cinta, bersatu, kemudian…."
"…. Akan kuhancurkan kisah cinta itu sendiri!" lanjut pemuda bersurai coklat itu. Pemuda itu pun kembali mengeluarkan tawa jahatnya.
.
.
Halo, selamat datang di permainan cinta…
Tirai akan segera dibuka, harap para penonton duduk dikursi yang tersedia…
Para pemain juga diharapkan naik ke panggung…
Inilah permulaan dari drama sandiwara ini…
.
.
.
-TBC-
.
.
.
A/N (Bacotan Author): Ohayou, konnichiwa, konbanawa minna-san! Kembali lagi dengan saya Author ter-sableng se-FFN, Profe Fest! Jadi ini adalah fic hasil request salah satu temen RP saya yang juga salah satu Author di-FFN ini… karena kebetulan juga udah dapet idenya, langsung saja lahirlah fic –sableng– ini… *plak* JESS! INI FIC YANG LU MINTAAAAA! *Author digeplak*
Baiklah, mengenai fic diatas, jadi buku yang ditemukan Yoshi itu adalah buku yang biasa dipakai cupid untuk mengatur kisah cinta diantara dua manusia atau lebih… *desh* cara menggunakannya itu hanya tinggal menulis kejadian apa yang akan terjadi menyangkut kedua manusia itu dan kejadian itu akan menjadi kenyataaan… namun, kejadian yang telah ditulis tidak akan bisa dihapus… [Readers: Author terlalu banyak berkhayal ya…] Oya, para cupid itu juga memakai pakaian yang sama dengan manusia pada umumnya...
Baiklah, sampai disini dulu bacotan saya… mohon maaf kalau feel-nya nggak berasa, ada typo, dan sebagainya… Oiya, mohon review-nya ya… di-fav. atau follow juga boleh… sampai jumpa di Chapter depan~! /menghilang/
.
.
Review please~
.
.
