We met again
Summary : Naruto dan yang lainnya diberi waktu berlibur di Desa Air. Bagaiman jadinya bila Naruto bertemu Sasuke yang notabene adalah kekasihnya yang kabur dari Konohagakure? RnR please~
.
.
.
"Jadi , apa misi kita kali ini, sensei?" Tanya cewek berambut pirang yang dikuncir ekor kuda. Yamana Ino.
"Sebenarnya, lebih pantas disebut liburan ketimbang misi, Ino-chan." Tutur cowok paruh baya yang memiliki bekas luka dihidung itu. Umino Iruka.
"Hooh, lalu, desa mana yang kita tuju?" Tanya cewek berambut pink. Haruno Sakura
"Desa air," sahut sebuah suara
"Kakashi-sensei! Kau terlambat lagi!" raung Sakura sebal
"Hahaha, maaf, maaf, aku tersesat dijalan yang disebut kehidupan," alasan yang payah terlontar dari cowok paruh baya berambut perak itu.
"Dimana Naruto-kun?" Tanya Iruka
"Ah, dia sudah duluan, ia berangkat semalam, mungkin sekarang ia sudah sampai." Jelas Kakashi sambil membuka buku bersampul oranye favoritnya
.
.
.
"Naruto-nii, kau akan disini berapa lama?" Tanya cowok kecil berambut coklat yang selalu memakai topi berwana hijau. Inori.
"Entahlah, aku tidak tahu. Kenapa?" Tanya cowok yang dipanggil Naruto tadi, rambut pirang jabriknya melambai-lambai terkena terpaan angina yang sejuk
Sekarang mereka sedang berada di jembatan yang di berinama sama seperti namanya, "JEMBATAN NARUTO"
"Tidak apa-apa. Hanya bertanya saja,"
"Inori! Kemari, Bantu kaa-san," teriak sebuah suara yang berasal dari wanita paruh baya yang diketaui adalah ibu dari Inori
"Ah! Baik Kaa-san, Naruto-nii, aku pergi dulu," dengan itu Inori berlari menuju ibunya dan membantunya
Naruto hanya memandang Inori dan ibunya, mengingatkan akan seseorang
"Ne, Teme, bukankah ibu Inori wajahnya seperti ibumu," ujar Naruto lirih entah pada siapa
Tiba-tiba angin berhembus kencang, membuat beberapa helai daun lepas dari asalnya dan beterbangan.
"Hn, dia tidak mirip sama sekali Dobe,"
Suara baritone yang Naruto rindukan itu kontan membuat Naruto berbalik dan menatap sosok yang sedang duduk didahan pohon. Cowok tinggi, putih, berbola mata onyx yang kelam seperti langit malam, dan berambut yang hampir melawan gravitasi. Uchiha Sasuke.
"Sasuke…sedang apa kau disini?" Tanya Naruto dengan ekspresi sendu yang tidak terlalu ketara
"Hn,"
Naruto tau benar, "Hn" Sasuke kali ini artinya adalah "Bukan Urusanmu,"
"Haah, baiklah, sayang sekali aku kesini hanya untuk berlibur, Jaa, Sasuke." Naruto lalu berjalan menuju desa tempatnya berlibur
"Sombong sekali kau," ejek Sasuke
"Hah? Apa maksudmu Teme?"
"Sombong sekali kau, aku yang kekasihmu ini tidak kau beri sapa penuh kasih sayang, malah langsung pergi," tutur Sasuke yang merupakan kalimat terpanjangnya di fict ini
"Pfft…tumben kau bicara sepanjang itu, Sasuke.." kata Naruto tertawa gelid an langsung duduk disamping Sasuke yang ada dipohon
"Hn,"
Sasuke memang type orang yang lebih suka bertindak daripada berbicara, terbukti dari ia langsung merangkul pinggang Naruto penuh kasih sayang
"Ya, aku juga merindukanmu, Sasuke," Naruto menempelkan kepalanya ke bahu Sasuke
.
.
.
"Ukh, kenapa dengan Sasuke?" Tanya cowok bergigi tajam, berambut putih, dan berbola mata lavender. Hozuki Suigetsu
"Apa maksudmu, Suigetsu?" kali ini cowok betubuh tinggi dan berambut oranye disebelah Suigetsu itu. Juugo
"Yah, biasanya ia akan segera menyelesaikan misi dan balik ke markas, tapi kali ini ia-" ucapan Suigetsu terputus ketika seorang cewek berambut merah dan berkacamata merengek
"Uhh, kenapa Sasuke lebih memilih… pria itu ketimbang aku? Menyebalkan!"
"Karin, diamlah, nanti kita ketahuan," Suigetsu mengingatkan, dan itu membuat Karin memanyunkan bibirnya
'Menjijikkan sekali wanita ini,' batin Suigetsu jijik
"Aku penasaran apa yang dipikirkan oleh Sasuke," ucapan yang terlontar dari pecinta binatang ini membuat Karin dan Suigetsu memandangnya
"Iya juga ya, apa mungkin Sasuke mendekati Naruto karena ia ingin mengambil Biiju yang ada ditubuh bocah tersebut," Karin memikirkan kemungkinan-kemungkinan alasan kenapa Sasuke mendekati Naruto
"Tapi, bukannya tadi Sasuke mengatakan bahwa mereka adalah kekasih?" Tanya Suigetsu polos
Karin yang mendengar itu makin geram dan aura membunuhnya makin dahsyat, sedang Juugo, ia sedang memikirkan tindakan Sasuke.
.
.
.
Waktu pun berjalan dengan cepat, matahari pun digantikan oleh bulan. Kakashi dan yang lainnya sudah sampai di Desa Bunyi. Mereka disambut oleh warga-warga dengan baik.
"Ah, kenapa kalian tidak menginap saja dirumahku sih?" Tanya Inori sambil manyun
"Haha, mana mungkin kan, kami tidak ingin merepotkan kalian. Kami menginap di penginapan saja," Sakura menjawab dengan tersenyum manis
"Ngomong-ngomong, Kakashi-sensei dan Iruka-sensei mana?" Tanya Naruto penasaran terhadap kedua senseinya itu
"Oh, terakhir kulihat, mereka ada ditepi danau. Sepertinya mereka sedang bermesraan." Jawab Ino dengan nada yang ketara semangat
"Ayo kita berburu, Ino-pig~"
"Ayo, Sakura-jidat-lebar~"
'Dasar Fujoshi akut!' batin Naruto ngeri melihat tingkah kedua sahabatnya
"Naruto-nii, besok mincing yuk," ajak Inori sambil mengantar Naruto kepenginapan
"Hm, boleh. Tapi aku pinjam pancingmu ya,"
Naruto dan Inori terus mengobrol diperjalanan, mereka sama sekali tak menyadari sepasang mata hitam kelam memandangi gerak gerik mereka sedari tadi.
.
.
.
"Hei,boss,"
"Hn?"
"Boleh aku bertanya?"
"Suigetsu! Apa kau yakin?" Tanya Karin sedikit khawatir
Sasuke pun menatap mereka bingung,
"Begini, sebenarnya, kenapa kita harus berlama-lama di desa ini? Bukankah misi kita sudah selesai?" Tanya Suigetsu dengan serius
"Hn, bukankah kalian tadi lihat, di desa ini ada Naruto,"
'Jadi dia tau kalau kami tadi melihat mereka?' batin Juugo terkejut, ia tau bossnya sangat hebat, tapi kekagetan itu tak luput dari wajahnya ketika ia tau bossnya juga menyadari keberadaan mereka tadi.
"Hm~ jadi maksudmu, kau berniat mengambil Kyuubi,Sasuke-kun?" Karin melontarkan apa yang ia pikirkan
"Hn," gumaman itu memang tidak mengartikan jawaban apapun, tetapi Karin menganggapnya sebagai kata "Ya"
'Yes! Berarti aku masih ada peluang buat dapetin, Sasuke-kun~'
Apakah benar, Sasuke hanya mendekati Naruto karena ingin mengambil Kyuubi ditubuh Naruto? Atau ada niatan lain?
-TBC-
Please RnR,
.
Aih, akhirnya chap pertama udah jadi, ini fict baruq setelah lama hiatus~#gak ada yang tanya#
Maaf bila ada typo, dank e OOC-an chara-chara di fict ini.
Mumpung sekarang dah jam 2 pagi, sebaiknya aku segera tidaur, Jaa minna-san~ Have a nice dream~
