I WAITING FOR YOU

MAIN CAST

sehun (n)

Suho (n) appa sehun dan luhan

Lay (y) eomma tiri sehun

luhan (n) adik tiri sehun

PAIRING

Kaihun,sulay

DISCLAIMER

Mereka milik ortu mereka dan tuhan.

Tapi sehun milikku seorang#di kroyok ama penggemarnya sehun#

WARNING

Yaoi,typo(banyak banget)cerita jelek,tidak bermutu,alur aneh

HAPPY READING

Seorang namja yang memiliki wajah manis ini sedang berada di ruangan yang bisa dibilang sangat besar yaitu milik sang appa tepatnya ruangan kerja sang melempar sebuah berkas di meja sang appa,ayahnya yang berada di hadapanya hanya mengeluarkan senyum malaikatnya dan memperbaiki letak kaca matanya yang bertengger di hidungnya.

"apa yang ingin kau lakukan pak tua"ucapnya dengan nada yang di panggil pak tua itu menatap anaknya itu

"sudah jelaskan hunie,appa akan memindahkan mu ke sekolah itu."

"kenapa kau mau memindahkanku ke sekolah itu"nada suaranya terdengar datar tapi penuh dengan tekanan di sana

"karna sifatmu membuat appa mengambil keputusan ini"kata appanya

"aku senang disekolahku sekarang...jangan mengatur hidupku!"

"itu tergantung dirimu hunie...jika kau berubah appa akan berhenti ikut campur"kata appanya sambil menopang dagunya dengan kedua tanganya dan menatap anaknya dengan intens

"apa maksudmu juga menyita semua milikku HAH"sekarang dia sudah tersulut amarah

"milikmu? Kau taukan barang-barangmu itu dari uang appa,benar?...jadi tidak apa-apa appa mengambilnya kembali"katanya sedikit mengejek tapi kata itu membuat sehun semakin marah

"KAU JANGAN SEENAKNYA MENGATURKU KAU BUKAN SIAPA-SIAPA"anak yang dipanggil hunie ini berteriak geram

"kau yang seharusnya berhenti seenaknya hunie...setiap malam kau membawa yeoja kerumah dan setiap malam pula kau membawa yeoja yang berbeda...selalu pulang malam dengan nafas berbau alkohol...slalu buat onar disekolah entah memukuli teman atau mengerjai gurumu selama itu pula ayah selalu dapat surat panggilan dari sekolah"mata tuan oh menatap intens ke mata anaknya itu

"kalau kau tidak mau mengurusku lagi usir saja aku...hiduplah dengan anak kebanggaanmu itu jangan perdulikan aku lagian aku juga tidak bergunakan untukmu...kalau aku tidak ada tidak ada yang mau menangisiku..teruslah bersama yeoja brengsek itu dan usirlah aku...jangan membuatku berakhir di tempat seperti itu...kalau seperti ini kau semakin membuatku jengkel"katanya dengan senyum miring yang diberikan untuk appanya itu

BRAK

Appanya yang mendapat jawaban seperti itu dari anaknya sendiri tak bisa lagi menahan amarahnya dan memggebrak keras meja kerjanya.

"CUKUP SEHUN AYAH SUDAH BERSABAR DENGAN KELAKUANMU SELAMA INI DAN AYAH SUDAH TIDAK SANGGUP MENGHADAPIMU...KAU SUDAH KETERLALUAN...SATU LAGI MEREKA KELUARGAMU ADIK DAN IBUMU"amarahnya sudah tidak dapat di tahan sebuah senyum miring terukir di wajah sehun.

"heh kau bilang aku keterlaluan,kau juga sama sekali tidak menyadari kau juga keterlaluan kesalahanmu adalah membuat seorang anak kecil yang selalu menunggu ayahnya pulang setiap malam dan menginginkan kasih sayang appanya,keluarga satu-satunya tapi malah meninggalkan anak itu yang seolah semakin sendirian,terpuruk akan kesedihanya sendiri kemudiam mengatakan pada anak itu kalau dia akan punya keluarga utuh lagi tapi itu membuatnya semakin sedih dan mencari pelampiasan akan sedihnya anak itu semakin hari semakin di benci orang itu"katanya panjang lebar dengan mata yang sudah bekaca-kaca

Appanya yang menyadari semua beban anaknya itu ternyata sangat dia tidak menyadarinya selama ini,tubuhnya yang tadi berdiri tegap sekarang terjatuh dikursi yang tadi ia hatinya berdenyut sakit dia tidak sanggup berdiri lagi dan menatap anaknya itu,mata anaknya mengeluarkan bulir bening dari matanya miris sekali ternyata kenyataan yang sebenarnya penyebab anaknya berubah drastis adalah dia sendiri.

"ayah melakukan ini demi kebaikan mu hunie ayah tidak akan berubah pikiran untuk memindahkan mu...ini juga demi kebaikanmu"kata ayahnya dia tidak mungkin membatalkan semua itu karana semua sudah dia lakukan dengan matang dari jauh-jauh hari,matanya yang semula menatap anaknya sekarang menatap kearah lain selain mata anaknya.

"apa?demi kebaikan katamu?...kau camkan baik-baik aku-tidak-mau-pindah-sekolah"katanya dengan penekakan

"appa sudah memindahkan barangmu dan mengosongkan kamarmu hunie dan besok kau sudah berangkat"kata ayahnya

Mendengar itu sehun hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan amarahnya dan mengepal tangannya kuat

"aku membencimu"dua kata yang dikeluarkan sehun tadi seolah menjadi hantaman keras untuk tuan oh tidak bisa melakukan apa-apa sampai sehun pergi dan membanting pintu dengan keras dengan isakan samar-samar yang terdengar dari bibirnya.

Suho hanya menghela nafas sambil melihat langit-langit ruang menggapai sebuah dokumen yang tadi sehun lempar dan menatapnya sendu pada dokumen menjadi teringat sehun kecilnya yang selalu bermanja-manja padanya yang setiap saat mengajaknya bermain-main,sekarang sosok sehun kecilnya tumbuh dengan kesedihan yang terus dia pendam di hatinya yang membuat dia berubah,semua itu karna dirinya sehun kecil jadi seperti ini.

Tuan oh menggeser laci meja kerjanya dan mengambil sebuah foto yang sangat berharga sehun merayakan ulang tahun ke10 disana terlihat sehun tersenyum gembira seakan tidak ada beban sama sekali,tanpa sadar air matanya mengalir dari melepas kaca matanya dan memijit pangkal hidungnya,sebuah lengan melingkar di lehernya juga wangi farfum yang khas tanpa menoleh dia tau siapa itu,dia adalah istri tercintanya.

"semua kesedihan akan menjadi sebuah kebahagiaan pada waktunya tugas kita hanya menunggu dan berharap"senyum dari namja paruh baya itu berkembang walaupun tidak bersyukur mendapatkan yeoja yang pengertian seperti istrinya ini.

"yahh kau benar nae yeobo"katanya sambil memeluk balik istrinya itu

.

.

.

.

Sehun menidurkan tubuhnya di kasur menatap kosong langit-langit kamarnya ternyata ayahnya benar benar mengosongkan kamarnya yang tersisa hanya kasur dengan baju itupun hanya dua pasang saja yang tersisa yang dia pakai hari ini dan ,mobil,kartu kredit dll ayahnya telah sita dia tidak bisa lari dari rumah ataupun memberontak karna dia tidak punya apa-apa sekarang,juga penjaga yang appanya perintahkan untuk menjaga sehun agar tidak kabur dari rumah.

"brengsek"

Sehun tengah geram dengan mendengar ada seseorang yang membuka pintu kamarnya,sehun menolehkan kepalanya ke arah pintu dia mendapatkan seorang anak kecil berdiri di ambang pintu kamarnya.

Seolah tidak perduli sehun kembali menatap langit-langit kamarnya mengabaikan sosok kecil itu yang tengah menatap sehun khawatir

"hyung...hyung tidak apa-apa?"tapi sehun tidak merespon sama sekali atas panggilannya

Anak kecil itu dengan perlahan-lahan memasuki kamar orang yang dipanggil hyung itu tapi dengan cepat pergerakanya berhenti setelah mata hyungnya menatapnya

"mau apa kau?keluar dari kamarku sekarang!"katanya menusuk

"t-tapi hyung terlihat tidak enak badan"

"KELUAR SEKARANG KUBILANG"katanya sambil bangun dari tidurnya dan membentak seseorang yang bersetatus sebagai adiknya anak kecil itu jatuh kelantai karna takut dengan bentakankan dari sang hyung,awalnya dia ingin menangis tapi anak kecil itu menyadari dia seorang namja kata ibunya namja tidak boleh nangis tapi jika benar-benar tidak bisa ditahan dia boleh menangis dengan kencang

"a-aku tidak akan keluar...a-ku mau menemani hyung malam ini saja...s-setelah itu aku tidak akan mengganggu hyung lagi dan mungkin tidak akan melihat hyung lagi"kata anak kecil itu sambil menundukan kepalanya dan meremas pinggiran bajunya

Sehun bukanlah orang di ingat ingat anak dihadapanya ini tidak tau apa-apa dan masih terlalu polos tapi karna statusnya lah membuat sehun benci kepadanya juga perhatian sang appa pada anak ini yang melebihi perhatian sang appa padanya,sehun membuang muka dan kembali merebahkan tubuhnya di kasurnya,memang ini terakhir kali dia bisa melihat anak ini.

"mau sampai kapan kau disitu?kau bilang ingin menemaniku untuk terakhir kali"nada bicaranya mulai melunak

"n-ne?"

"kalau kau tidak mau keluar saja sana"katanya sambil mengangkat selimut sampai ke lehernya

"ani,aku mau"ucap anak itu sambil mengusap air matanya dengan bajunya langsung merebahkan tubuh kecinya di kasur milik hyungnya itu wajahnya tidak hentinya melihat itu hanya tersenyum tipis.

"selamat tidur hyung"sehun kembali membuang muka

"kenapa dia sesenang itu?"mereka berduapun tidur bersama

.

.

.

Pagi ini sehun benar-benar akan berangkat ke sekolah baru dan tinggal diasrama sekolah itu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun pada keluarganya dan langsung menuju ke mobil yang sudah dipersiapkan appanya.

Sebelum sehun membuka pintu mobilnya ada seorang yang memegang tanganya.

"sehun hati-hati ne"kata seorang yeoja yang berstatus sebagai istri sang appa dan menghempaskan tangan yeoja itu,yeoja itu hanya tersenyum kecut mendapat penolakan dari anaknya

"hyung tunggu"sehun melihat orang yang memanggilnya dan menoleh.

"untuk hyung"sambil tersenyum anak itu memberikan sebuah permaiana berbentuk kotak pada mengambil benda itu lalu menuju mobil dan pergi dari kediaman keluarga oh.

Sehun menatap benda yang ada ditangannya dan mengambil ancang-ancang membuangnya dari jendela tapi entah kenapa dia urungkan dan menaruh benda tersebut di tasnya.

Sekeras apa dia menolak pada akhirnya dia pergi juga kesekolah baru itu ada apakah disana nantinya.

.

.

.

Sehun sudah sampai disekolah sekolah itu sangat indah dan begitu keren tapi banyak yang tidak ingin bersekolah di tempat itu karna peraturan sekolah sangat ketat dan tidak memaafkan adanya kesalahan dari tingkah laku maupun juga nilai yang jeblok itu tidak dapat dimaafkan.

Sehun sedang diantar seorang seongsaengnim menuju keasramah sekolah tersebut dan memberitahukan tentang apa dan tidak boleh dilakukan di seolah seperti sama sekali tidak memperhatikan dan lebih perduli dengan perasaanya yang buruk,jika mendengar seorang seonsaengnim berceloteh dia akan semakin kesal saja.

Tanpa sadar mereka sudah sampai di sebuah kamar di asramah milik sehun

"sehun shi apa kau sudah paham dengan apa yang saya katakan tadi?"kata seongsaengnim,sehun hanya mengangguk malas,sebenarnya dia tidak mendengar sama sekali penjelasan dari pintu kamar tersebut terbuka.

SEHUN POV

WHAT THE sepertinya memang berniat menghukumku,aku dirumah tidak pernah berbagi kamar dengan siapapun...hmm kecuali malam kemarin...tapi sekarang aku melihat ada empat orang namja berada di tempat ini.

"apa aku harus berbagi kamar dengan mereka"kataku pada saem

"hm,itu sudah peraturan ditempat ini"kata seongsaengnim

Aku menghela nafas,kenapa hidupku sesulit ini aku masuk kedalam ruangan ini dengan itu saem pergi dari tempat ini.

Orang-orang itu menatapku,yahh aku malas menyapa dan langsung menidurkan tubuhku di kasur tunggal antara dua tempat tidur susun yang berada ditempat tidak perduli nanti mereka protes atau apa karna aku tidak sopan toh ini menarik selimut menutupi sebagian badanku.

"hei nama kamu siapa?"kata seorang dengan pipi yang lumayan berisi dan aku tidak tau namanya.

Aku malas dan selimut sampai menutupi seluruh tubuhku.

"HYA KAU SOMBONG SEKALI KAU"katanya kerusuhan apa di sini,terdengar orang tadi berteriak-teriak juga ada yang seperti menahanya,terdengar dari ada orang lain yang menenangkanya.

Aku tidak ingin ditanya atau hal lain aku tidak suka semua itu sebenarnya,aku suka sekolah ini sangat terpelajar tapi kenapa ada orang seperti itu ditempat lama aku semakin mengantuk an akupun tertidur tanpa perduli situasi sekarang yang terjadi.

SEHUN POV END

Normal pov

Cahaya terang seperti menusuk itu,yang membuat semua orang terbangun dan menyabut hari ini dengan senang maupun itu tidak berlaku untuk seorang namja yang memiliki wajah manis itu,dia masih setia dengan selimut dan kasur baru miliknya.

Seorang datang ke tempat itu dan mendapatkan sehun masih tidur manis di itu berdecak pinggang kemudian menarik paksa selimut yang digunakan sehun,sehun menggeliat karna sinar mata hari menusuk matanya.

"bangun pemalas ini sudah hampir jam masuk sekolah"kata namja itu,kemudian tiga namja lain ikut masuk kekamar tersebut dan melihat sehun tengah berdiri dengan wajah yang tertekuk,sehun keluar dari kamarnya dengan 4 orang lainya.

"sepertinya namja itu sangat dingin"kata orang dengan tubuh tinggi diluar rata-rata yang bernama chanyeol

"menurutku matanya menyiratka sebuah kesedihan"kata namja manis dengan ayeliner di matanya

"ahh sudahlah kita hampir terlambat"kata namja yang membangunkan sehun tadi.

.

.

.

Sehun kembali tercengang akan tempat mandi mereka gunakan bersama-sama dengan seluruh siswa sekolah itu,untung saja semua siswa sudah tidak ada disana,sehun paling malas membagi sesuatu.

Sepertinya seorang masih mandi disalah satu bilik kamar mandi suara percikan air terdengar di tempat sehun menyinpulkan masih ada seseorang ditempat itu.

Diruangan ganti sehun mendapat lemari yang bertuliskan namanya di pintu lemari tersebut lalu membukanya,ternyata semua barangnya ada mengambil handuk dan menuju keruangan shower.

Sebuah langkah kaki seperti mendekat tidak perduli,saat membuka pintu ruang ganti sehun mendapat seorang namja dengan rambut yang basah dan bertelanjang ada seorang yeoja disana mereka mungkin akan berteriak banyangin,dia bertelanjang dada dengan perut yang sixpack lalu bulir air yang terjun indah dari rambutnya satu lagi membuat namja itu menarik yaitu kulit tan eksotisnya itu melihat sehun intens juga sebaliknya.

TBC.....