"Kyungsoo~ ijinkan aku menginap ditempatmu ya!?? Aku tidak mungkin kembali kerumah."

Kyungsoo menghela nafasnya dengan kasar, ini sudah satu jam dia mendengar rengekan manja milik temannya itu. Kalau saja Baekhyun bukan temannya, pasti sudah dia usir dan menutup rapat-rapat pintu apartemennya.

"Kau ingin tidur dimana memangnya kalau menginap disini huh?! Apartemen kami cuma hanya ada satu ranjang, kau tau itu kan?!"

Bukannya berhasil membujuk si manja Byun ini, hal itu malah membuat temannya sedih. Tentu saja sedih yang dibuat-buat.

Jangan kira Kyungsoo akan luluh dengan sandiwara si manja Byun, Kyungsoo sudah tahan dengan jurus maut milik temannya itu karena sering berlatih. Tolong jangan tanyakan Kyungsoo seperti apa berlatihnya, cukup sulit untuk menjelaskannya.

"Jangan kira aku akan luluh dengan senjata andalanmu Byun, jika itu yang ada dipikiranmu. Aku sudah tahan dengan itu."

Mendengarnya membuat Baekhyun mengerucutkan bibir tipisnya seperti bebek. Dan saat mulutnya ingin mengatakan alasan lain agar ia bisa menginap diapartemen milik Kyungsoo tiba-tiba saja Jongin keluar dari kamar dan ikut duduk diisofa ruang tamu.

"Kalau kau mencari tempat menginap, kenapa tidak hubungi saja Chanyeol hyung? Aku dengar dia sudah kembali ke Korea."

Ucapan Jongin membuat kepala Kyungsoo penuh dengan ide.

"Ah benar juga! Kau dan Chanyeol hyung kan teman masa kecil, dan Jongin adalah teman semasa kuliah setauku dari Jongin. Jadi kenapa kau tidak ketempat Chanyeol saja?!"

Kalau dipikir-pikir mereka memang ada benarnya sih, tapi masalahnya Baekhyun sudah lama tidak menghubungi Chanyeol hyung. Mungkin dia juga sudah mengganti nomor ponselnya kan!?

"A-Aku tidak punya nomor ponselnya, dan aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya. Terakhir kali aku bertemu saat dimana dia pergi tanpa pamit.."

Mereka bertiga saling diam untuk sementara sampai Jongin mempunyai ide lagi.

"Sepertinya aku punya nomor milik Chanyeol hyung, walau kami teman masa kuliah dia selalu menghubungiku. Semoga nomornya masih sama."

Dan Jongin membuka buku telepon dan mencari abjad 'C', lalu dengan teliti membaca setiap nama yang ada. Berharap dia masih memiliki harapan.

"Ketemu! Aku akan mencoba menelponnya!"

Seruan Jongin membuat Baekhyun dan Kyungsoo terkejut dan Jongin mendapati hadiah jitakan sayang dikepalanya yang sudah pasti ulah Kyungsoo.

e)(o

Baekhyun melihat jam tangannya berkali-kali, mengecek setiap detiknya. Takut jika ia terlambat. Bahkan saking gugupnya, tanpa sadar kakinya mengetuk pijakan aspal beberpa kali.

Menunggu seseorang yang sudah lama tidak bertemu memang sering kali membuat Baekhyun gugup. Apalagi ini adalah Park Chanyeol.

Puk

Tepukan dipundaknya refleks membuat Baekhyun membanting orang itu ke atas aspal yang keras.

Bugh!

Dengan nafas yang memburu, Baekhyun masih belum menyadari jika orang yang ia banting persis seperti orang yang ingin ia temui saat ini. Sampai erangan kesakitan menyadarinya.

"Eh? I-Itu maafkan aku! Aku sungguh tidak sengaja, itu tadi refleks!"

Orang yang ia banting berusaha berdiri sembari memegangi pinggangnya yang sakit.

"Ahhh..tidak apa-apa, aku yang salah disini. Maaf telah membuatmu terkejut, kau sama sekali tidak berubah ya, Byun Baekhyun!?"

Mendengar namanya disebut, Baekhyun mendongakkan kepalanya. Dan tiba-tiba saja mata sipit itu membola ketika mendapati wajah Chanyeol tersenyum tampan disertai lesung pipinya yang manis.

Pipi Baekhyun jadi ikutan merona.

"Chanyeol—hyung!?"

e)(o

"Uwahhhh~ apa benar ini apartemenmu hyung!?"

Chanyeol yang berjalan didepan Baekhyun seketika berhenti.

"Tentu saja, kalau bukan kau tidak akan kuajak masuk kesini kan?"

'Ah benar juga! Tapi aku kira apartemen Chanyeol hyung itu sederhana, dan kenyataannya malah melebihi perkiraanku. Chanyeol hyung memang hebat.'

"Duduk dan beristirahatlah di sofa, kau pasti lelah. Kau ingin teh apa kopi?"

"Teh saja hyung."

"Baiklah, silahkan tunggu atau kau ingin melihat-lihat apartemenku juga boleh."

Sementara Chanyeol menyiapkan teh yang diminta, Baekhyun pun memperhatikan setiap inchi dari apartemen mewah milik Chanyeol.

'Sofanya sangat empuk, pasti harganya mahal. Kira-kira Chanyeol hyung kerja apa ya sampai bisa memiliki apartemen mewah dan megah seperti ini.'

"Jangan terlalu lama melamun, nanti kau bisa kesurupan. Nah, silahkan dinikmati~"

Aku sedikit terkejut mendengar suara Chanyeol hyung. Dia ikut duduk disofa yang sedang aku duduki, jaraknya juga agak berdekatan denganku.

Bukan, bukannya aku tidak mau dekat dengan Chanyeol hyung. Tapi rasanya sangat canggung jika hanya ada kita berdua ditempat sebesar ini, dan ada hal lain juga yang membuatku tidak enak sebenarnya.

"Emhh Chanyeol hyung, apa tidak apa kalau aku menginap disini untuk sementara? Aku hanya takut mengganggu pekerjaanmu saja.."

Aku menoleh kearahnya, dan dia juga menatapku lalu tertawa pelan. Seakan apa yang aku ucapkan itu adalah sebuah lelucon.

Aku mengeratkan pegangan di cangkir yang aku pegang karena entah kenapa wajahku menjadi hangat.

"Kenapa hyung tertawa?!! Tidak ada yang lucu kan!!" Tanpa sengaja aku berteriak dan mengalihkan pandangan pada secangkir teh. Terlalu malu untuk menatap wajahnya secara langsung.

Puk

Puk

"Maaf ya karena sudah menertawakanmu, soalnya kau ini sangat imut jika bicara dengan serius. Apalagi saat kau malu-malu seperti ini kadar keimutanmu sungguh tidak terbatas."

Dia menepuk dan mengusap-usap kepalaku diiringi tawanya yang hangat. Wajahnya saat tertawa benar-benar tampan, sebagai laki-laki aku mengakuinya.

"Kalau kau mau menginap, silahkan saja. Aku tidak keberatan kok. Lagipula aku juga butuh bantuanmu untuk meningkatkan semangat bekerjaku, jadi kau dan aku tidak akan rugi kan?!" Ucapan Chanyeol hyung membuatku penasaran, memangnya apa yang bisa aku lakukan untuknya? Apa ada suatu keahlian dariku yang bisa membantunya?! Hmmm?

"Kalau boleh tau, bagaimana bisa aku membantu hyung?"

Chanyeol hyung mengubah posisi duduknya sehingga kini dia sepenuhnya menghadapku dan dia melihatku dengan tatapan seriusnya.

Sial, dia selalu saja membuatku gugup tanpa alasan. Aku kan laki-laki! Seharusnya tidak boleh bersikap seperti seorang gadis yang sedang kasmaran!!!

"Yah akhir-akhir ini aku tidak bisa fokus bekerja karena kurangnya waktu istirahat. Sering sekali aku begadang dan mengandalkan kopi untuk membuatku terjaga, tapi ternyata hal itu membuatku sakit beberapa minggu. Membuat jadwalku berantakan, dan itu sangat merepotkan kau tau?! Tapi sebisa mungkin aku menyelesaikan pekerjaan yang mendesak itu sampai berhasil dan asistenku menyuruhku untuk berlibur untuk sementara, dan jadilah aku disini, sekarang bersamamu."

Apa hanya perasaanku saja atau memang ada penekanan diucapannya saat dia bilang 'bersamamu'?! '—mu' itu berarti aku kan??! Apa Chanyeol hyung memang mengharapkankan bertemu denganku setelah dia pergi tanpa pamit? Apa dia hanya merasa bersalah?

Ini sama sekali tidak bisa ditebak!

"Uhm—begitu ya?! Sebenarnya hyung kerja apa? Mungkin kalau aku tau pekerjaan hyung akan menjadi lebih mudah untukku mencari solusinya!?"

Hening untuk sesaat, mungkin tidak semudah itu dia mengatakan hal yang sesungguhnya.

"Eh?! Kau bilang apa hyung?! Aku tidak mendengarnya dengan jelas."

Aku memang melihat mulut Chanyeol bergerak seperti mengatakan sesuatu, tapi aku tidak bisa mendengar dengan jelas.

"Dasar kau ini, padahal aku sangat dekat denganmu. Tapi masih saja tidak bisa dengar."

Setelah berkata seperti itu, Chanyeol hyung bergerak maju. Mendekatkan wajahnya dengan wajahku, sontak saja hal ini membuatku terkejut dan panik.

"H-Hyung, apa yang mau kau lakukan?"

Genggaman tanganku dicangkir yang sudah kosong mengerat dan sedikit bergetar bagai terkena tremor.

Semakin dekat wajahnya membuatku bisa mencium bau khas lelaki yang beranjak dewasa. Bahkan nafasnya sangat terasa membuatku sedikit pusing.

Aku memejamkan mataku erat-erat, kukira Chanyeol hyung akan menciumku sebelum suara berat dan seraknya tepat berada ditelingaku.

"Apa aku harus berbicara sedekat ini agar kau bisa mendengar suaraku? Aku tadi bilang, aku adalah seorang novelis."

Aku masih mengerjapkan mata beberapa kali walau wajah Chanyeol Hyung sudah menjauh dari wajahku. Bahkan dia meminum kopinya yang masih tersisa.

Merasa diperhatikan, Chanyeol hyung akhirnya melirik ke arahku yang masih dalam mode terkejut.

"Maaf membuatmu terkejut, tadi aku hanya ingin bercanda." Setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya dia langsung saja tertawa lepas.

Langsung saja aku taruh cangkir teh lalu mengambil bantal sofa dan melempar kearah mukanya yang merah karena bahagia diatas penderitaan orang lain.

Pasti wajahku sekarang berwarna merah karena malu dikerjai oleh Chanyeol Hyung yang menyebalkan.

e)(o

Waktu berjalan dengan cepat, sore hari telah berubah menjadi gelapnya malam. Aku sudah mandi dan tengah memasak untuk makan malam, mungkin aku akan memasak nasi goreng kimchi.

Itu adalah menu kedua setelah telur goreng yang bisa kumasak.

Hawa dimalam hari memanglah sangat dingin karena sudah memasuki musim dingin bersalju. Untung saja aku sempat membawa sweater tebal saat kabur dari rumah, kalau tidak pasti aku hanya akan merepotkan Chanyeol hyung.

Aku tidak mau merepotkannya sekalipun dia sedang berlibur.

Disaat aku sedang memasak, terdengar langkah kaki dari lantai atas yang ternyata si pemilik apartemen baru saja keluar dari kamar dengan handuk melingkar dilehernya. Rambutnya masih basah, mungkin baru saja selesai mandi.

"Wahhh harum sekali, kau sedang masak apa?"

Tanpa menengok aku melanjutkan memasak dan menjawab pertanyaan Chanyeol hyung yang masih mengeringkan rambut.

"Aku memasak nasi goreng kimchi untuk 2 porsi."

Setelah aku selesai memasak, Chanyeol hyung membantu untuk menata meja makan.

Kami makan dengan hening, tidak saling bicara. Hanya ada suara sendok dan piring saling beradu sampai Chanyeol hyung memanggil namaku.

"Baekhyun-ah, apa kau mau membantu hyung agar bisa tidur dengan nyenyak?"

"Tentu saja! Aku akan membantumu Chanyeol hyung!"

Aku menjawab tanpa memikirkan hal lain, karena aku senang bisa sedikit berguna baginya.

Tanpa tau ada maksud tertentu.

"Menurutmu, bagaimana bisa aku tidur nyenyak?"

Aku berpikir sejenak, dan tidak lama kemudian lampu diatas kepalaku menyala seperti sudah mendapatkan ide yang bagus.

"Biasanya kalau tubuh kita lelah pasti bisa tidur nyenyak hyung, sebaiknya kau olahraga dimalam hari dan aku yakin tubuh hyung akan kelelahan lalu kau bisa tidur dengan nyenyak."

Aku menatap bingung pada Chanyeol hyung yang seperti tersenyum, tapi senyuman itu berbeda dari biasanya.

Tiba-tiba Chanyeol hyung berdiri dan berjalan menghampiriku. Tangan kananku ditarik, alhasil aku mengikuti setiap langkahnya. Sampai kita berdua ada diambang pintu kamar milik Chanyeol hyung.

Dia melepaskan genggamannya dan berbalik menghadapku sepenuhnya. Aku hanya bisa diam mematung.

"Nah, apa sekarang kau mau membantuku untuk berolahraga?"

Eh?! Olahraga didalam kamar?

Olahraga macam apa ini!!?

Aku sedang berpikir yang macam-macam tanpa tau wajah Chanyeol hyung mulai mendekat dan akhirnya dia mengecup bibirku.

Aku terkejut sampai tidak tau harus bagaimana.

TBC

Yah annyeong minna!

Setelah dipikir-pikir emang Shiro tuh jahat banget ya seenaknya pindah lapak.

Maaf atas kelabilan Shiro ya semua, keknya Shiro lagi ngalamin sindrom pubertas kek di anime Seishun Buta Yarou wkwk

Jadi dengan ini Shiro menyatakan akan up didua tempat, seneng gak tuh? Seneng dong :v

Yosh segitu aja, tungguin cerita selanjutnya ya!

Arigatou Gonzaimasu