Chanyeol mendesah, rambut yang ditata sedemikian rupa akhirnya berantakan lagi seperti kurang lebih dirinya saat bagun tidur. Hari ini, harinya. Seharusnya ia bahagia karena ini adalah pernikahannya, seharusnya Chanyeol senang karena akan ada banyak keluarganya yang lama tidak ia jumpai datang ke sini, seharusnya dia senang karena Kyungsoo di sini.

Laki-laki itu masih sama seperti kemarin, kantung mata, bibir, semuanya.

Kyungsoo menghampirinya, duduk disebelahnya.

"Aku datang..."

Bahkan suaranya benar-benar membuat Chanyeol ingin memeluk Kyungsoo saat itu juga.

"Ya, kau datang." kata Chanyeol lalu mendesah keras. Seharusnya ia senang tapi tidak.

"Kau harus bahagia." Bahkan tangan Kyungsoo masih selembut seperti terakhir saat ia menggenggam tangan itu. Kyungsoo merapikan tatanan rambutnya yang berantakan dengan jari-jari tangannya, berusaha tegar tapi ia terlihat payah dengan aktingnya.

"Kyungsoo," Suara Chanyeol terdengar putus asa.

"Kalau bisa aku mau bersamamu saja." Chanyeol mengusap wajahnya kasar dengan telapak tangan yang kasar, tidak perduli lagi kalau riasan tipis yang sudah dipoleskan pada wajahnya yang rupawan berantakan.

"Tidak." Suara Kyungsoo tegas dan dia bangga pada dirinya yang tidak bergetar dalam suaranya. "Kalau bisa kita tidak usah dipertemukan." lanjut Kyungsoo.

Chanyeol seharusnya memikirkan tentang kemungkinan terburuk yang akan mereka alami dan menerima konsekuensinya saat dia setuju untuk bersama Kyungsoo.

"Kalau ada kehidupan lain setelah ini, aku lebih memilih untuk tidak bertemu denganmu dan mencari seseorang yang benar-benar mencintaiku." Terdengar egois tapi Kyungsoo berkata jujur, ia membenarkan dasi di kerah Chanyeol lalu tersenyum.

"Nah, sekarang kita harus keluar karena semua orang sudah menunggu."

Kyungsoo berpikir kalau perlahan eksintensinya akan digantikan oleh sosok Baekhyun, tidak apa karena Kyungsoo dan Chanyeol sudah setuju untuk saling melepaskan. Kyungsoo tidak berhak lagi sakit hati karena Chanyeol akan mengklaim seseorang yang bukan dirinya, dia tidak berhak lagi tahu bagaimana perasaan Chanyeol padanya.

Bagaimana Chanyeol tampak menawan dengan kemeja putih dibalut jas putih yang selama ini menjadi dambaannya. Dengan Chanyeol yang tampan tanpa riasan yang berarti lalu rambut klimis yang ditata dengan tangannya serta bantuan gel juga sisir. Laki-laki itu adalah kesempurnaan yang salah; dia busuk tapi dia juga manusia. Kyungsoo mengerti. Chanyeol sebenarnya tidak mau melakukan ini tapi keadaan memaksanya dan dia juga setuju.

Baekhyun tak kalah menawan. Ia sempurna, senyumnya terlihat ceria dengan jas putih yang sama seperti milik Chanyeol, pipinya tampak selalu merona dengan alami, dan Kyungsoo mengerti kenapa Chanyeol memilih Baekhyun untuk selalu diprioritaskan.

end.

ps:hanya untuk selingan karena bosaannn:3