Trying to Get You Back

Disclaimer : Fujimaki Tadatoshi

ORIGINAL STORY by Author

Please enjoy!

Hope you like it (:


"Hi, Rae! Apa yang Mr. Gilian katakan padamu?"

Tanpa berniat menjawab pertanyaan temannya, Rae melewati meja Charlie dan duduk dengan ekspresi kesal yang sangat kental.

"Hei, hei. Pria itu tidak memecatmu, kan? Aku tidak akan segan menghajarnya jika itu terjadi. Apa dia tidak tahu apa yang sudah kau korbankan untuk perusahan ini? Seharusnya dia mengerti dan tidak—"

"Shut up, Charlie."

"I'm trying to help you, here." ujarnya dengan wajah memberengut karena respon Rae yang tidak sesuai harapannya. "And stop calling me Charlie!"

"I'm sorry. Okay?" dengan wajah frustasi, Rae mulai mengemas beberapa barang dan memasukkannya kedalam tas. Mungkin sebaiknya ia akan minta office boy untuk menyiapkan beberapa kardus untuknya. Toh, ia tidakakan lama disini.

"Kau benar-benar dipecat, ya?" tanya Charlie.

Rae menatap wajah sahabatnya sendu. "Lebih parah. Dia memindahkanku—.."

"Bukankah itu bagus—"

"...ke Jepang."

"Oke, itu baru bencana."

"See? What should I do?"

Charlie menatap Rae iba. Ia tahu kenangan Rae di negeri Sakura itu. Bahkan saat gadis itu baru tiba di Manhattan wajahnya tidak bisa dikatakan manusia. Wajah pucat, lingkar hitam di bawah mata dan tubuh kurus yang ringkih. Sangat kacau.

"Seandainya aku jadi bos, aku akan memindahkan mu ke Australia atau Hamburg. Dimanapun agar kau senang dan dekat dengan laut. But for now, Aku hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu."

"That's enough for me." kata Rae dengan senyum tipis.


Dua bulan berikutnya, Rae sudah tiba di flatnya yang berada di Yokohama.

Rae mengamati kepenjuru flatnya. Tidak terlalu besar maupun kecil, namun cukup nyaman dan bersih untuk ditempati. Flatnya terletak di lokasi yang strategis karena pada saat ia membuka jendela balkon, cahaya matahari akan masuk menerangi seluruh ruangan.

Selama seminggu sebelum bekerja Rae mengisi waktunya dengan membenahi flat, beristirahat atau sekedar berkenalan dengan beberapa tetangga di flatnya.

"So, How's Yokohama? Did you enjoy it?" tanya Charlie saat mereka sedang melakukan Skype.

"Not bad. Aku berkenalan dengan beberapa tetangga di sekitar tempat tinggalku. They are so nice." ia memulai ceritanya. "Carrie, kau harus berkenalan dengan Shui, tetangga di depan flatku. He is cute and handsome in same time. You will like him. Trust me."

"Of course. Aku selalu menyetujuimu soal lelaki karena kita memiliki tipe pria yang sama. Kalau aku mengunjungimu, kenalkan aku padanya. Okay?"

Obrolan mereka berakhir pukul satu pagi karena di Manhattan saat itu jam satu siang dan Charlie harus kembali bekerja. Rae tidak langsung terlelap setelah mengakhiri obrolan mereka. Ia hanya berbaring di kasur. Memandangi langit kamar barunya.

Apakah pilihannya sudah tepat?

Apakah dirinya sudah mampu menghadapi semuanya?

Bagaimana jika tidak?

Apa yang harus ia lakukan? Melarikan diri lagi dan melupakan semua seolah tidak terjadi apapun?

Beribu pertanyaan itu berputar dikepalanya hingga membuat Rae frustasi. Otaknya kembali memutar semua kenangan yang ia miliki saat tinggal di Jepang, tentu saja itu bukan kenangan yang baik mengingat ia sangat syok saat Mr. Gilian, mantan atasannya di kantor, mengatakan ia dimutasi ke Yokohama.

Kembali meyakinkan dirinya bahwa ia mampu mengatasi semua yang terjadi, Rae menutup matanya hingga ia ditarik ke dunia mimpi.


Helooooo~It's been a long time, guys.

Aku minta maaf sebesar-besarnya karena tidak melanjutkan ceritaku sekitar.. Tiga tahun?

Gomenasaii m(_._)m

I'm really sorry about that.A

ku kehilangan pass akun (lupa sih sebenarnya hehe) sampai sekarang akhirnya baru dibuka

See you next chapt