Di sebuah ruangan, dimana para pejuang (?) UKK memperjuangkan nilai di hari terakhir, pada tanggal lima bulan enam tahun dua ribu tujuh belas...
BIASANYA, pada nomor terakhir soal isian pada ujian setiap trisemester pelajaran Seni Budaya adalah menggambar. Entah itu ragam hias, poster, ataupun model.
Namun kali ini, lain ceritanya...
Soal nomor 55 itu membingungkan. Jadi, inikah alasan kedua guru penjaga ujian setiap ruangan itu membagikan kertas gambar pada murid-murid pejuang ujian kenaikan kelas?
Adit termangu. Bolak-balik membaca soal bersemat nomor lima puluh lima itu membuatnya pusing sendiri.
"Gambarkan lambang negara dari salah satu negara yang kamu pilih dari atlas..."
Lambang negara?
Jadi... Mereka boleh melihat atlas, kah?
"... Sekalian dengan nama resmi negaranya!"
Oh, no no no...
~oOo~
Adit Sopo Jarwo (c) MD Entertainment. Penulis tidak mengambil keuntungan apapun atas pembuatan karya. Seluruh tokoh dan karakterisasi adalah milik dari fandom yang bersangkutan.
.
BONGKAR ATLAS:
LAMBANG NEGARA
.
Rated: K. Genre: Friendship, Education, General. Language: INDONESIAN. Notes: OC, AU.
.
Main Characters:
Adit, Dennis, Mita.
.
-Indonesia; 05/06/2017-
~*oOo*~
MITA terus membolak-balik atlas dunia di atas meja, mencari lambang negara yang sekiranya mudah untuk digambar. Karena gambaran yang simple saja mungkin hasil gambar ulangnya masih belepotan, apalagi yang susah...
Pandangan yang mengisyaratkan tangannya untuk berhenti membalik lembaran kertas multiwarna itu.
Ada satu negara yang dia pilih.
"Jepang, atau Nippon-koku..."
Di lain ruang ujian yang lain, ada Adit dan Dennis yang duduk bersilangan.
Adit yang menghadap atlas sekaligus mulai menggoreskan coretan demi coretan di atas kertas, mengikuti gambar dari lambang negara yang dia pilih.
Meanwhile...
"Duh... Aku pilih yang mana, ya...? Bingung..."
-Dennis masih membolak-balik lembaran kertas atlas itu, sambil sesekali menggumam menyatakan kebingungannya, dengan berseling garuk-garuk kepala yang senyatanya tidak gatal.
Yang lain (baca: kebanyakan) sudah memasuki pertengahan acara mengambar, sedangkan dia?
Masih 'bersih'.
Nak, cepatlah menggambar. Waktu terus berjalan...
Salah satu guru berjenis kelamin pria berdeham 'pelan'. Meskipun menurutnya pelan, namun menurut para siswa itu tidak 'pelan'. "Setengah jam lagi."
Dan bisa ditebak, para pembaca yang budiman, para pejuang UKK langsung mengalami histeria pangkat kuadrat.
"HAAAAAHHH!?"
"PAK! KITA BELUM SELESAI, PAK!"
"Iya, Pak! Masih kinclong, nih!"
"Sama, pak! Saya juga masih kosong!"
"Masa' waktunya cepet banget!?"
"Oi! Jawaban nomor satu sampe dua puluh apaan!? Mepet!"
"A be a de be ce-"
"Hei, hei, tenanglah..." Mengetahui ada kesalahan kata dalam kalimatnya barusan, sang guru memberikan klarifikasi (?).
"Maksud saya setengah waktu, bukan setengah jam!"
'Oh' massal terjadi.
Olawah, pak, pak...
end.
A/N: Cerita yang dibuat tepat saat saya selesai menempuh UKK kelas VIII. Tentang soal SB yang nomor terakhirnya menggambar itu, saya ambil dari contoh soal saya! (Meskipun beda materi!)
Btw, besok saya akan memasuki minggu remedial. Doakan saya bisa naik kelas, ya, teman-teman! Saya taruh disini supaya bisa mengaminkan.
Untuk kakak kelas IX, semoga bisa diterima di SMA/SMK/Sederajat dan PT yang difavoritkan! :)
Buat adik-adik kelas, semoga kalian lulus dengan nem dan naik kelas dengan nilai yang memuaskan! Ayo, you all can do it!
Have a nice day, friends~
.
Salam Indonesia~
-INDONESIAN KARA.
