Title: Because of Shoes

Pairs: ChanHan

Lengh: Chapters~ 1

Genre : romance humor (Mungkin)

Author: Ophiepoy [~Ovay~]

Disclaimer: semua cast milik ortu mereka SMent dan tuhan pastinya, saya Cuma pinjam nama saja untuk membuat imajinasi saya terwujud dalam ff abal saya ini,

Warning :: Boys Love. Yaoi, crack pairs,,So DON'T LIKE just DON'T Typo bertebaran harap di mengerti yahhh harap maklum soalnya ngetik lewat HP.

A/N: Ovay coba-coba share disini hehehe, jangan heran kalo udah pernah baca, and, ini ceritaku, bukan ceritamu.

HAPPY READING

Luhan membuka kaca matanya yang sedari tadi bertenger indah menghiasi kedua mata indahnya itu,, ia hirup udara sedalam dalamnya dan menghembuskannya perlahan dengan senyum merekah di bibir cherrynya itu,

Luhan mengedarkan matanya menatap sekeliling dengan senyum merekah indah bah bidadari
"WELCOME TO KOREA" itulah plat yang terpajang indah di pintu keluar bandara incheon bandara international yang berada di korea selatan itu.

Yah saat ini luhan baru saja menginjakan kakinya di negara gingseng itu untuk menikmati liburan musim panasnya,senyum indah tak pernah berkurang sedikitpun dari bibir mungilnya itu, semenjak menuruni pesawat.

Beberapa pasang mata kini tengah menatap kagum dan lapar terhadap sosok mungil nan cantik itu, kulit putih mulus bersih bagaimana orang tidak Terpesona melihatnya, namun luhan sama sekali tak menghiraukannya

" Seoul, Wo lai le (aku datang)" gumannya dan menyeret koper yang di bawanya dengan langkah riang menapaki jalan menuju pintu keluar bandara.

Namun dalam perjalanan menuju pintu keluar luhan tertegun mendapati sesosok namja tampan tinggi dengan senyum yang sangat err,, tampan sekali,dengan kaca mata hitam jaket berwarna cream yang menjuntai hampir menutupi lututnya, sempurna,, kini tengah berjalan ke arahnya dengan telphone genggam yang menempel di telingga kirinya. Sepertinya sedang menelphone seseorang , luhan terus saja berjalan begitupun namja itu waktu bagaikan berjalan lambat saat luhan dan namja itu semakin dekat " tampannya" gumam luhan saat manik matanya semakin jelas menatap sosok itu

Namja itu tersenyum ke arah luhan saat mereka berpapasan "OOoOo°˚°˚OOoO, no,,, tenangkan jantungku Tuhan" batin luhan , dan membalas senyuman namja itu

PLAAAAK

" Yaaaaah" kaget luhan

Langkah luhan terhenti, matanya membulat seketika , wajahnya memerah luhan membalikan tubuhnya ke arah namja itu

"HEI KAU,,,,,NAMJA SIALAN BERHENTI DI SITU" teriak luhan pada namja itu begitu keras sehingga mengakibatkan beberappa pasang mata menatap ke arahnya heran.

Namja itu membalikan tubuhnya karna memang posisi ia berpijak tak begitu jauh dengan luhan

BUUUUUUUK

" Adawwwww,,," ringis namja itu, naas ia tak sempat menghindar saat sebuah sepatu cat berwarna putih menghampiri wajah tampannya dengan sangat sempurna(pas banget kena wajah)saat ia membalikan tubuh jangkungnya.

" Rasakan itu, Beraninya kau menepuk bokongku, memangnya aku ini namja murahan apa? seenak jidanya saja kau sentuh, dasar namja mesum ,,, eughhh" omel luhan sambil menunjuk_nunjuk wajah namja itu gug nyante, tak lupa luhan juga menghadiahi tendangan di akhir omelannya, sedangkan namja itu hanya bisa meringis kesakitan memeganggi wajahnya dan juga kakinya , namja itu berdecih dan segera menarik tangan mungil luhan dari posisinya,

" Hey kau ,,, apa yang kau lakukan "tanya namja itu tak terima melupakan sambungan telphonenya tadi.

" Memberimu pelajaran namja mesum, agar kau tidak seenak jidatnya saja menepuk bokong orang" oceh luhan, namja itu berdecih sambil mengalihkan pandangannya ke Arah lain sejenak

" Lalu apa maksudmu tersenyum padaku eoh" ohh hell , luhan diam sesaat merutuki kebodohannya yang sempat mengagumi ketampanan namja mesum itu .

" Aishh Xi luhan,ni ceme hui hen penten (bagaimana mungkin kau begitu bodoh xi luhan)"rutuk luhan dalam hatinya

" Cihh , bahkan kau tak bisa menjawabnya"ujar namja itu sambil memajukan tubuhnya agar dapat menatap luhan dalam dengan mata bulatnya mendongakan wajahnya. Karna namja itu memang lebih tinggi darinya ,Luhan menatap balik tajam namja itu,

" Dasar sampah"cibir luhan dan menghempaskan tangan namja itu kasar , berlalu meninggalkan namja itu sambil terus menggeret kopernya dengan tampang sebal dan langkah lebar.

" Heyy apa yang kau bilang tadi manis" teriak namja itu namun luhan tak menghiraukannya.

" Dengar yah,, namaku bukan sampah dan aku juga bukan sampah seperti yang kau katakan, namaku PARK CHANYEOL anak dari pemilik perusahaan PARK CORP kau harus tau dan ingat itu baik_baik cantik,,"

Ohh hell,, mendengar teriakan itu luhan rasanya ingin muntah, mimpi apa luhan semalam sehingga bertemu dengan namja mesum seperti dia,

" Hahh semoga liburanku di seoul tidak seburuk kesan pertamaku menginjakan kaki di disini" doa luhan dalam hatinya,

.

.

" Taksi.." Teriak luhan saat sebuah taksi melintas ke arahnnya, luhan menghela nafas lega, akhirnya setelah hampir setengah jam ia menunggu sebuah taksi kosong, dan akhirnya sekarang ia mendapatkannya,

Senyum kembali terukir setelah beberapa menit tadi ia berdebat kecil dengan namja mesum yamg menepuk bokongnya tidak sopan itu, kurang ajar memang tuh namja brengsek, berani_beraninya dia,luhan terus berdoa dalam hatinya agar ia tak bertemu lagi Dengan namja mesum itu

Setelah selesay memasukan barang_barangnya ke bagasi taksi, luhan melangkahkan kakinya memasuki taksi itu, namun saat kaki kanannya akan melangkah, luhan baru sadar kalo ia hanya menggunakan sepatu sebelah, " ohh hell.. Namja sialan itu telah membuatku malu marah dan kesal , dan sekarang apa, dia membuatku keehilangan sebelah sepatu kesayanganku" rutuk luhan.

BLaaaaam

Luhan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin di dalam taksi, melepas semua penatnya karna kejadian memalukan beberapa menit lalu.

" kemana ?" Tanya supir taksi itu pada luhan, yang kini terlihat sedang menghela nafas berat sambil menyandarkan tubuhnya di jok belakang

" Hotel Starlite(ngarang)" jawab luhan , dan taksipun mulai melaju, luhan bersukur dulu ia sempat belajar bahasa korea di kampusnya jadi dia tidak canggung lagi saat dirinya kini menapaki negara gingseng tersebut.

Luhan perlahan membuka sepatunya yang sebelah itu namun saat dirinya tengah membuka sepatunya, taksi yang ia tumpangi ngerem mendadak. membuat kepalanya yang tengah menunduk itu terbentur jok depan

" Yakk ajjusi kenapa mengerem mendadak" omel luhan sambil memegangi kepalanya yang lumayan err sakit itu.

" Aishh kepalaku" ringis luhan, dan sejurus berikutnya ia melihat seorang namja tengah merentangkan tangannya di depan taksi yang ia tumppangi dengan tampang sok coolnya , luhan membelalakan matanya saat di lihat namja yang kini berdiri menyetop taksinya itu adalah namja yang menepuk bokongnya di dalam bandara tadi " shee tha? Penten ren" cibir luhan

" Namja itu berlari menghampiri taksi dan masuk tanpa permisi " yakkk kau apa yang ka.. Hmmmp" mulut luhan langsung di bekap oleh chanyeol sebelum mulut mungil itu mulaiberkoceh

" Jalan pak" titah chanyeol , dan sejurus kemudian taksipun jalan kembali

Chanyeol melirik beberapa orang yang kini tengah mengejar taksi yang ia tumpangi itu, yah chanyeol tadi sedang di kejar_kejar orang, ia berdecih" ajussi bisakah kau kencangkan lajunya,," dan ajussi itu hanya mengangguk, luhan masih berusaha berontak dari posisinya di bekap itu,

Chanyeol melirik sebuah sepatu yang tergeletak di bawahnya , ia megambilnya dan otomatis bekapan luhan terlepas

" Kau bisa membunhku karena kehabisan nafas bodoh" ucap luhan ngos_ngosan seperti habis maraton tapi chanyeol sama sekali tak menggubrisnya

" Ini sepatumu kan ? Aku pinjam sebentar"

" MWOOOO ,,, SEPATUKU,,," luhan menatap miris sepatunya yang tinggal sebelah itu malah di gunakan untuk menimpuk beberapa namja yang berlarian mengejar taksi yang mereka tumpangi

" Namja bodoh, itu sepatu kesayanganku, kenapa kau malah melemparnya hahh"

" Kau ini cerewet sekali, bukankah tadi kubilang pinjam" bela chanyeol

" Tapi kau malah membuangnya, itu bukan pinjam namanya"

" Yakk lagipula,, " chanyeol melirik kebawah sebelum melanjutkan ucaopannya, mengingat kejadian beberapa saat lalu di dalam bandara

" Bukankah sepatumu itu hanya tinggal sebelah karna yang sebelahnya tadi kau gunakan untuk menimpuk wajahku" luhan terdiam menyadari kebodohannya

" Bodoh" cibir chayeol saat di lihat luhan hanya terdiam

" Apa kau bilang,,, "

" Apa kau tidak dengar aku mengataimu B.O.D.O.H" channyeol berkata sambil mengejek
Luhan geram bukan main

Tuuuk

"Awww" chanyeol meringis karna luhan menggetoknya dengan tanggannya

"Kau ini galak sekali seperti ajumma2 komplek dekat rumahku" cibir chanyeol

" Yakk kau namja menyebalkan, turun dari taksiku sekarang" teriak luhan yang sudah mulai kehilangan kesabarannya

" Yahhh kau tega menurunkanku di tengah jalan eoh"

" Apa peduliku bodoh"

" Aishh ,, aku akan membayar taksi ini mahal jadi lebih baik kau yang turun "ucap chanyeol lagi membuat suasana hati luhan semakin panas

" Mwooo , mana bisa begitu, aku lebih Dulu memesannya jadi kau tidak bisa seenaknya saja menyuruhku keluar"

" Sudahlah lebih baik aku antar kalian bersama_sama saja. alamat yang paling dekat dari sini ia yang akan ku antar terlebih dahulu, bagaimana?" Tawar tukang taksi itu menengahi perdebatan luhan dan chanyeol
Luhan dan chanyeol saling tukar pandang dan detiik selanjutnya terdengar koor " ieyuhhh" dari mereka berdua sambil buang muka

" Yakk tapi bukankah aku yang lebih dulu memesannya ajussi" protes luhan tak terima.

" Dari pada kalian terus beradu mulut di taksiku, lebih baik kalian keluar jika kalian juga tak mau ku antar satu persatu" jawab ajussi itu lagi

" Baiklah namja cantik ini akan menuju kemana ajussi?" Kini giliran chanyeol yang bertanya pada ajussi itu

" Hotel starlite"

" Baiklah kita kesana" luhan langsung menatap horror chanyeol yang seenaknya saja mengikuti langkahnya,Hell..

Liburan luhan kali ini sepertinya akan gagal total. Tak akan ada kata bersenang senang, dan yang ada mungkin kata Kesengsaraan satu hotel dengan namja berengsek nan mesum Yang duduk di sampingnya itu..HELL no...

.

.

Luhan dan chanyeol kini sama_sama terdiam di dalam taksi itu, supir taksi yang sedari tadi pengap mendengar perdebatan Kecil mereka itu akhirnya bernafas lega karna kini suasana di dalam taksinya hening, namun suasana canggung juga terlihat menghiasinya karna masing2 dari mereka sibuk dengan pandangan masing_masing

" Kau,, sebenarnyaa untuk Apa kau datang ke seoul?" Tanya chanyeol mencoba mencairkan suasana,

" ni orang kepo banget, kenal juga kagak! -_-' "
batin luhan,namun luhan sama sekali tak merespon,jangankaan meliriknya menggeluarkan suara saja tidak

" Hey jawab aku, aku tahu kau bukan orang korea karna bahasa koreamu hancur sekali, kau pasti dari beijing bukan? Atau kau dari hongkong? Atau juga taiwan?" Tanya chanyeol beruntun

Luhan jengah juga namun ia tetap diam

" Heyyy kau itu biasanya cerewet kenapa kau diam saja kenapa kau tak menjawab pertanyaanku" chanyeol menarik pundak luhan sehingga kini luhan menatapnya, bukan tatapan lembut atau manis yang luhan perlihatkan tapi tatapan horornya

" Kau ini berisik sekali, jika kau tau jawabanya kenapa aku mesti menjawabnya bodoh!" Luhan membentaknya membuat chanyeol terkesiap Sedikit

" Yakk kkau,,," chanyeol hendak melayangkan protes namun ucapannya terhenti saat dilihatnya luhan malah memasang earphone di telingganya.

" Menyebalkan" cibir chanyeol dan selanjutnya ia kembali memfokusksan pandangannya keluar jendela membiarkan keheningan kembali menghiasi suasana di dalam taksi itu.

...

Chanyeol melirik luhan yang terkatuk_katuk di sebelahnya,luhan tertidur

" Cih kau ini merepotkan sekali" lirih chanyeol namun sedetik kemudian ia menarik kepala luhan untuk menyandar di chanyeolpun ikut terlelap mungkin karna lelah habis kejar_kejaran tadi.

Luhan terbangun dari tidurnya setelah sang supir taksi membanggunkannya karna mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Luhan melenguh dan mengangkat kepalanya perlahan, luhan kaget bukan main saat tahu ternyata kepalanya bersandar di bahu namja mesum menyebalkan itu, luhan berfikir keras , bagaimana bisa ia bersandar di pundak namja mesum itu dan tangan luhan juga berada di pangkuan namja itu

" Aigoo bagaimana ini bisa terjadi, " lirih luhan , ia langsung memperbaiki duduknya, untung saja chanyeol sedang tertidur

Luhan menatap wajah chanyeol yang sedang tertidur itu " wajahnya terlihat damai seperti anak_anak yang sedang bermimpi indah jika pulas begini, berbeda sekali saat ia terbangun, ia sangat menyebalkan sekali, tapi jika di lihat-lihat lagi, dia ini tampan juga"

" Kau mengaggumi wajahku eumm"

Blusss

Luhan blussing parah saat chanyeol tiba_tiba membuka matanya dan menangkap bassah luhan mengagumi sosok tampan itu.

" Phenten(bodoh),,," cibir luhan dan kembali membenarkan posisi duduknya, chanyeol tersenyum penuh arti melihat tingkah luhan.

" Kalian berdua mau turun tidak, kita sudah sampai" ucap supir taksi itu kembali mengingatkan.

Ahh yahh mereka sampai lupa kalau ternyata mereka sudah sampai di tempat tujuan, salahkan mereka yang terlalu sibuk dengan perasaan masing_masing

" Kajja,,, " chanyeol terlebih dahulu turun dari taksi , luhan melirik malas chanyeol, namja itu seenak jidatnya saja, bagaimana bisa namja mesum itu masuk dan memporak porandakan liburan luhan, dan OOoOo°˚°˚OOoO, .. Luhan ingat bahkan liburannya saja baru akan di mulai dan kenapa bukanya senag malah susah yang dia dapat.

Luhan melirik kakinya yang hanya menggunakan. Kaos kaki itu" ni cemme pen xi luhan,, bagaimana bisa kau masuk kedalam hotel hanya dengan menggunakan kaos kaki saja, mau di taroh dimaana wajah cantikmu ini" luhan ngebatin sambil menatap miris kedua kakinya

Chanyeol berbalik menatap taksi itu kembali karna ia tak mendengar ocehan_ocehan kecil dari namja cantik yang baru di kenalnya itu, dilihatnya kini luhan tengah menatap miris kedua kakinya di ambang pintu taksi itu, chanyeol tersenyum dan menghampiri luhan kembali

" Kajja,, naiklah kepunggungkku" luhan terbelalak kaget saat dilihatnya chanyeol kini duduk memunggunginya dan menyuruhnya untuk naik di punggungnya, OOoOo°˚°˚OOoO, luhan keget tapi hatinya senang, ternyata di balik sikap menyebalkanya itu dia baik juga,

" Pu yao(tidak mau),,," jawab luhan sok jual mahal

"kau bilang apa,, jangan sok jual mahal padaku, apa kau mau di tertawakan karna tak memakai sepatu" mendengar itu luhan mempoutkan bibirnya dan akhirnya ia menerima tawaran chanyeol dan naik kepunggung namja tampoan itu, sekilas luhan tersenyum dan mengalungkan tangannya di leher chanyeol

" Tubuhmu kecil tapi kau berat sekali"

tuuuuuk

" Jangan protes, kau yang minta" jawab luhan sambil menggetok kepala chanyeol , dan terkekeh kecil

" Aishh kau ini hobby sekali menggetok kepalaku, lain kali jagan kepalaku arra,kau bisa membuatku bodoh sungguhan,"

" Yahh jika ada lain kali,dan kau memang sudah bodoh," ucap luhan cueak

Beberapa pasang mata di lobby hotel itu kini menatap chanyeol dan luhan dengan pandangan yang sulit di artikan, ada yang menatapnya heran, iri kagum dah ahh masih banyak lagi, bagaimana bisa begitu ,, yah karna chayeol menggendong luhan sampai depan meja reseptionis

" Ah sajang,,," ucap reseptionis itu saat melihat chanyeol dan luhan tengah menuju kearahnya, namun ucapan resertionis itu terputus saat di lihatnya chayeol malah meletakan jari telunjuknya di bibir "sssst"
Luhan yang berada di gendongan chanyeol malah menatap heran.

" Aku mau pesan kamar, tapi sebelumnya bisaklah kalian meminjamkan sendal untuk istriku ini"

" MWOOOO" koor luhan dan reseptionis itu secara bersamaan

Luhan menjewer telinga chanyeol dengan gemasnya(kesalnya) " apa yang kau katakan bodohh"

" Yahh anae kau kasar sekali, akhhhh" ringis chayeol

Awalnya reseptionis itu kaget namun kemudian ia tersenyum melihat tingkah laku pasangan di hadapannya itu.

Luhan loncat dari gendongan chanyeol dan segera melayangkan protes " ani,, aku bukan an,, hmmm" chanyeol langsung membekap mulut lihan dengan tangannya

" Ahhh jangam dengarkaan istriku, ia memang agak kasar dan cerewet" luhan langsung menatap tajam ke arah chanyeol dan malah di balas chanyeol dengan menjulurkan lidahnya

" Baiklah tuan muda,, kamar untuk anda selalu yang ter_spesial" chanyeol menatap tajam reseptionisnya

Luhan kembali di landa kebingungan" walau bahasa koreanya buruk tapi luhan mengerti apa yang reseptionis itu katakan 'tuan muda' pikirnya

" Ahh ani,, maksudku, anda mau kamar no berapa tuan..."

" Kasih kami kamar khusus bagi pasangan yang baru saja menikah" ucap chanyeol lempeng

"Mwo,,, Aku sudah memesan kamar sebelumnya atas nama XI luhan wisatawan dari beijing iti" protes luhan

"Batalkan itu karna kami datang berdua" tambah chanyeol

" Mwoo kau ini jangan seenaknya" chanyeol hanya mengedikan bahunya acuh

Sedangkan reseptionis yang menangani check in hotel mereka itu di landa kebingungan dan berbagai pertanyaan

" Ni te xhucau nali ma? " Tanya chanyeol
" Shee?" Tanya luhan
" Xhucau, xhucau,, you mei you? Kau harus check in memakai paspor nae anae,, dan juga untuk membatalkan check in mu sebelumnya karna sekarang kau bersamaku.."

" Mwooo,,, wo pu yao,,, hmm" protes luhan dan chanyeol malah kembali membekap mulut luhan sambil merangkulnya dan tersenyum kepada reseptionis itu

" Kamar VVIP nomor 1005 ,, aku pesan kamar itu" ucap chanyeol tak mau berlama-lama karna tidak mau banyak orang yang tahu ia berada di hotel itu. Luhan hanya bisa pasrah saja di seret oleh chanyeol yang kini merangkul pinggangnya seduktif itu

" Terimakasih atas pinjaman sendalnya dan tolong antar barang_barang kami kekamar" teriak chanyeol, sebenarnya bukan barang_barang kami melainkan barang_barang luhan karna chanyeol tak membawa apa_apa selain handphone dan kacamata hitamnya.

Luhan menghela nafas panjang sekali lagi, namja mesum itu seenak jidatnya saja, bagaimana bisa ia merusak liburanya dan membatalkan kamar yang sudah ia pesan sebelumnya, menyebutnya sebagai istri barunya dan sekarang luhan akan sekamar pula di kamar VVIP khusus untuk pasangan yang sedang bulan madu , OHH HELL,, rasanya luhan ingin pulang saja dari pada harus berlama_lama dengan namja mesum itu,,,dan lagi kamara VVIP itu mahal , mahal sekali lagi M.A.H.A.L sekalii bisa habis tabungan luhan nanti,,,

Blaaaam

" Lepaskan tanganku bodoh, ini sakit,,,arghh" luhan meringis kesakitan sambil memenganggi pergelangan tangannya yang memerah karna chanyeol menariknya terlalu kencang

" Hahh mianhe jika aku menyakitimu" chanyeol menghela nafas dan hendak memerinksa pergelangan tangan luhan namun luhan segera menepisnya

" Apa maumu sebenarnya hahh? Kenapa kau mengacaukan liburanku, bahkan mengenalmu saja tidak, kenapa kau mengganggu hidupku" cecer luhan mengeluarkan semua dongkol di hatinya karna namja tampan itu

Chanyeol menatap luhan malas, "baiklah jika kau akan liburan aku bersedia menjadi guard mu"

" Cihhh jangan harap aku mau"

" Aku tanya, apa kau pernah ke seoul sebelumnya? Apa kau tahu seluk beluk kota seoul? Apa kau punya kenalan atau rekan disini? Jawab?" Luhan terdiam , benar kata namja menyebalkan di hadapannya itu ia sama sekalli tidak tahu seoul kota seperti apa, teman tidak ada lalu untuk apa luhan datang ke seol, tentu saja untuk liburan, mata luhan menerawang. Ke atas seolah berfikir ' tak ada salahnya menjadikannya sebagai guard tapi namja itu menyebalkan dan juga mesum ' luhan takan lupa bagaimana namja itu menepuk bokongnya seenak jidatnya saja

" Jawab aku, apa kau tak bisa menjawabnya?" Tanya chanyeol lagi,, "

"..." Luhan tetap diam

" Baiklah diam berarti setuju,, dan aku senang"

" Yahh aku belum menyetujui tawaranmu bodoh"

" Keputusan sudah final , kau akan bersamaku selama di seol ini, ingat kau adalah istriku dan berhenti mengataiku bodoh"

" Kau itu menyebalkan sekali, kapan kita menikah kenal saja tidak? Dan aku tidak sudi mempunyai pasangan hidup yang kelewat mesum sepertimu itu? Dan satu hal lagi kau memang bodoh bodoh bodohhhh"

Brukkk

Chanyeol menghimpit luhan di dinding dan mengunci pergerakan namja cantik itu

" A-apa yang kau lakukan"

" Kau melupakan namaku Cantik, ,,"

" Ma-maksudmu?"

" Kau ingat waktu di bandara tadi siang, aku,, aku adalah PARK CHANYEOL, anak dari pemilik perusahaan PARKCORP, dan Mulai saat ini aku adalah suamimu, dan aku akan menjadikanmu istriku"

" MWOOOOO" teriak luhan

" Aishh jangan berteriak, telingaku sakit" adu chanyeoll

" K-kau jangan macam_macam padaku" luhan terlihat gugup, chanyeol menyeringai

" Kau lupa, sekarang kita tinggal sekamar honey,,," ucap chanyeol seduktif di telinga luhan membuat bulu kuduk luhan merinding

" Yahhh menjauuh dariku namja mesumm"

Bruuuk

" Arrhhh..". Chanyeol terduduk di lantai marmer yang dingin itu dengan sangat sempurna sehingga ia mengeluarkan suara ringis kesakitan

" Kau benar- benar kasar sekali"

" Dan kau juga mesum sekali"

" Kau tenag saja, aku tidak semesum yang kau pikirkan,,, " ucap chanyeol sambil bangkit dari posisi jatuhnya dan menepuk bagian_bagian celananya yang di rasa sedikit berdebu

" Aku tidak akan menganggumu, kamu tidur di ranjang dan aku di sofa, tapi jangan pernah menyuruhku menjauh darimu untuk saat ini..."

" Heyy siapa kamu berani menyuruhku"

" Untuk saat ini kau harus menuruti permintaanku, dan kenapa kita tidak tidur seranjang saja yahh ,," chanyeol tersenyum sumringah sendiri dengan idenya itu.

" Yahh jangan harap,, kau tidur di sofa dan aku di ranjang, dan jangan harap kau bisa menyentuhku," ucap luhan sambil memanyunkan bibirnya kesal ke arah chanyeol, luhan membaringkan tubuhnya di ranjang

Bruuuk
" Ahh nyamannya" gumam luhan

" Baik_baik" chanyeol hanya bisa pasrah dan berjalan lunglai menuju sofa yang tak jauh dari ranjang luhan berada

' masa sentuh sedikitpun tidak boleh, dari pertama bertemu juga kita sudah banyak sentuh sentuhan' gumam chanyeol namun luhan masih bisa mendengarnya dan itu membuat pipi luhan merona merah

" benar kata namja itu, bahkan kita sudah sering bersentuhan . dari mulai ia menepuk bokongku, tidur di pundaknya dan menggenddongku " luhan malah menenggelamkan wajahnya di bantal menutupi rona merah pada wajahnya sebelum namja mesum itu mengetahuinya

" Heyy jika boleh aku tahu siapa namamu?" Tanya chanyeol mencoba mencairkan suasana

"..." Tak ada sahutan dari luhan, dilihatnya luhan amsih menenggelamkan wajahnya di bantal

" Ahh ≈îЎªãª≈,, namamu pasti xi luhan, karna kau memboking kamar sebelumnya dengan nama itu" ucap chanyeol saat mengingat ocehan luhan di depan reseptionis tadi

"..." Luham masih terdiam di tempatnya

" Yahh apa kau tak mendengarku? Apa kau bisu? Atau kau tuli mendadak" chanyeol mulai bawel karna luhan kembali tak meresponnya, ia hendak mendekati luhan namun baru selangkah ia mendengar suara handphonya berbunyi, diliriknya name yang tertera di layar touch screenya itu

" Appa,, " gumam chanyeol, ia pun menganggat line telphonya itu dengan sedikit ogah_ogahan

" Ne appa waeyoo,,," tanya chanyeol tanpa menyapanya terlebih dahulu saat line telphone itu tersambung, anak kurang ajar

" Appa dengar kau datang ke salah satu hotel kita dengam kekasihmu, ani mereka bilang kau datang dengan istrimu, apa benar itu park chanyeol?" Tanya tuan park langsung pada intinya

Chanyeol menghela nafas sejenak, sudah bisa di duga, anak buah appanya itu pasti langsung melaporkannya pada appanya, menyebalkan sekali,

Chanyeol hendak menyentuh bahu luhan untuk menyakinkan bahwa luhan baik_baik saja namun luhan terlanjur membalikan posisi tidurnya dan menggerakan bibirnyua lucu seperti bergumam tak jjelas, chanyeol menghela nafas dan tersenyum' ternyata luhan tertidur'

" Jawab pertanyaan appamu ini?" Teriak tuan park di sebrang sana karna chanyeol tak kunjung menjawab pertanyaanya

Chanyeol mengamati wajah damai luhan yang terlelap itu" ne aku bersama istriku disini appa,," ucap chanyeol mantap berusaha meyakinkan appanya bahwa ia tidak main_main,

" Q dengar dia seorang namja sama sepertimu park chanyeol" tanya appanya lagi

" Ne,,"

" Kudengar dia juga mempunyai paras cantik seperti seorang yeoja?" Chanyeol kembali menatap wajah luhan sebelum menjawab pertanyaan appanya itu

" Ne" ucapnya

" Baiklah,, bawa dia kerumah bersamamu jika appa menyukainya appa tidak akan menjodohkanmu tapi appa akan tetap menyuruhmu terjun kedunia bisnis yang appa geluti untuk hidup kita ini,, appa menunggumu pulang angya,,"

" Ne appa,, aku akan pulang bersama istriku nanti,," dan sejurus kemudian ia mematika sambungan telphonya itu.

Lagi_lagi chanyeol menghela nafas ,, ia mengelus surai luhan " sebenarnya kau tidak harus ikut campur dalam urusanku XI luhan, maaf karna aku telah membuatmu tersiksa, tak seharusnya liburanmu itu kacau seperti ini,, maafkan aku," chanyeol mengecup kening luhan tanpa sadar ia melakukan hal itu. Entah kenapa chanyeol merasa begitu tertarik dengan namja cantik di hadapannya itu, yahh walaupun ia sedikit galak dan. Cerewet tapi chanyeol mengakui dan menggumi paras cantiknya itu,

...

Chanyeol adalah anak dari seorang konglomerat ternama di korea selatan itu, ia kabur dari rumahnya setelah appanya memutuskan untuk menjatuhkan perusahaan keluarga yang mereka miliki kepada chanyeol , namun chayeol menolak meneruskan perusahaan keluarganya itu karna chanyeol lebih. memilih seni musik, chanyeol,,,ia sangat menyukai musik dan sebagai panisment dari appanya chanyeol akan di jodohkan dengan anak dari rekan kerja appanya tersebut ,namun lagi_lagi chanyeol menolak dan kabur dari rumah berakhir dengan acara kejar mengejar di bandara karna chanyeol hendak kabur keluar negri dan berakhir bertemu dengan namja cantik bernama XI luhan tersebut,

" Hahhh" entah sudah berapa kali chanyeol menghela nafas untuk hari ini, lelah? Sudah pasti!b hatinya yang lelah, tapi mau bagaimana lagi, chanyeol lebih memilih kebahagiaan dirinya dari pada kekayaan,

Ia menghempaskan tubuhnya di sisi kanan ranjang di sebelah luhan ia tatap lekat_lekat wajah luhan saat luhan membalikan tubuhnya dan kini posisi mereka berhadapan

Chanyeol sama sekali tak berkedip mengaggumi paras cantik di hadapannya itu, perlahan chanyeol meraba kening mata pipi hidung dan berakhir di bibir mungil milik lihan" sempurna" gumamnya

" namun sayang kau seperti nenek sihir jika sudah terbangun," chanyeol terkikik geli mengingat kejadian_kejadian yang di laluinya bersama luhan hari ini,,,

...

Luhan terbangun dari tidurnya karna badanya terasa remuk, luhan mengeliat sesaat dan mengucek matanya seperti anak kecil

" Sudah bangun my prince"

Deg

Jantung luhan berdetak cepat," OHH HELL,, suara itu" luhan langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara dan seketika matanya membelalak hebat

Dilihatnya kini seorang park chanyeol tengah menyeruput coklat hangatnya dengan pakaian yang sudah rapih dan ia terlihat err .. Begitu. Tampan,, Ɯǩά=))º°˚ Ɯǩά=))º°˚

" Tidur nyenyak?" Tanya chanyeol yang kini tengah melangkah mendekatinya

" Janngan mendekat_jangan mendekat , kau membuat hariku sial , jangan mendekat" doa luhan dalam hati, sungguh luhan berharap kejadian yang ia lalui bersama namja mesum yang kini ada di hadapannya itu hanya sebuah mimpi buruk

Namun harapan luhan sirna saat tangan namja itu mengelus surai pirangnya dan itu nyata luhan tidak mimpi, ini benar_benar nyata

" Arrrghhhh" luhan malah berteriak seperti orang gila

" Yahh kau ini kenapa,,," tanya chanyeol sedikit kaget akibat teriakan mendadak luhan

Luhan langsung menutup mulutnuya dan menggelengkan kepalanya "kau aneh sekali"

" Aku aneh bukan urusanmu " jawab luhan

" Aishh ,dasar tak mau kalah,, dan apakah semalam tidurmu nyenyak?"

" Mwoo kenapa kau bertanya seperti itu? Apa ini sudah pagi lagi,, ?"

" Yahh begitulah,, lagi pula kau tidur seperti orang mati, kalo kamu tidak menendangiku saat tidur semalam , mungkin aku akan mengira kau sudah mati" luhan mempoutkan bibirnya,

Wajah luhan memerah karna kebiasaannya menendang_nendang saat tidur di ketahui orang lain , dan orang itu adalah namja mesum itu, namja yang sangat di bencinya

" Sudah sana bersihkan badanmu, kau bau sekali ," luhan menciumin bau tubuhnya sendiri seperti kucing yang mendengus. Chanyeol yang melihat hal itu mmalah terkekeh

" Bagaimana ? Bau bukan? Makanya sana mandi,,"

" Memangya kenapa kalau aku tidak mandi" tanya luhan cuek sambil melipat kedua tangannya di dada

" Heyy yeppeo,, kau itu,, bukankah kau kesini untuk berlibur bukan? Jika ≈îЎªãª≈ ,, cepat mandi dan ganti bajumu yang modis sedikit"

" Yahh siapa kamu berani menyuruhku"

" Kau lupa yah,,aku ini sekarang suamimu,,,"

" Yahhh..."

" Sssst.." Luhan hendak melayangkan protes namun jari telunjuk chanyeol keburu hinggap di bibir mungil itu membuat luhan terdiam.

" Cepat mandi ganti bajumu dan kita berangkat"luhan menarik kasar tangan chanyeol dari bibirnya,, " kau menyebalkan,, aku ingin pulang saja,,"

Luhan menghentakan kakinya kasar, chanyeol meghadang langkahnya dan memengang kedua oundak luhan erat, luhan menatap chanyeol heran

"Hey tuan PARK CHANYEOL yang terhormat, mohon maaf sebelumnnya karna saya kesini untuk berlibur dan bukan menjadi MINGGIR"

..

..

..

TBC

(Y);)
` OKЄ 。 。 cukup sampai disini atau bagaimana ini? #butuhsuport(coment)

Ovay tunggu review chingudeul selanjutnya hi•̃⌣•̃ hi•̃⌣•̃ hi.. .