KIM's

Main Cast:

-Do Kyungsoo

-Kim Jongin

Other Cast:

Cari sendiri aja ya :3 hehehe

Pairing:

-Kaisoo

-HunHan (Slight)

-SuLay (Slight)

Genre: Romance, Fluff, Family

Warn: Typo, GS(for uke), OOC

Desc: Semua cast di sini murni milik Tuhan dan Orang tuanya, kecuali Kim Jongin karena dia milik saya/digampar readers/. Saya hanya meminjam nama mereka. Tapi plot cerita murni hasil imajinasi saya:D

DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME!

RnR please ;)

DLDR! Gak terima Flame :)

Selamat membaca :D


Menikah dengan Kim Jongin adalah hal paling gila yang pernah aku alami di hidupku. Bukan karena aku tidak mencintainya, tapi aku hanya tidak habis pikir mengapa aku mau menerimanya menjadi suamiku. Selama 24 tahun aku hidup di dunia ini, jika dibandingkan dengan mantan-mantanku Jongin lah yang paling…absurd.

Pacarku yang pertama adalah seorang lelaki tampan keturunan Kanada-China. Namanya Kris Wu. Kami memulai hubungan kami saat aku masih kelas satu SMA dan dia kelas dua. Saat itu aku tinggal di New York. Sebagai orang Asia yang menjadi minoritas di sana, menjadikan aku dan Kris sangat dekat. Akhirnya Kris menyatakan perasaannya kepadaku yang langsung aku terima dengan senang hati. Maksudku, siapa yang tidak mau dengan Kris? Sudah tampan, tinggi, pintar, tajir pula. Tapi aku tidak terlalu peduli dengan statusnya yang berasal dari keluarga kaya, hell yeah keluargaku juga tidak kalah dari keluarganya—lupakan tentang siapa yang lebih kaya.

Hal yang membuatku jatuh hati pada Kris adalah di balik parasnya yang sangar dan sikapnya yang dingin, dia memiliki kepribadian yang menurutku sangat….konyol tapi terkadang romantis. Sifat aslinya berbanding terbalik dengan rupanya. Hubungan kami berjalan dengan baik walaupun kadang kami bertengkar. Lagipula, apa rasanya pacaran tanpa pertengkaran? Tapi sayang, hubunganku dan Kris hanya bertahan selama 2tahun karena setelah lulus SMA Kris harus kembali ke China. Mengapa kami tidak melakukan Long distance relationship? Baik aku dan Kris merasa kalau LDR bukanlah solusi yang tepat, jadi kami lebih memilih mengakhiri hubungan kami ketimbang LDR. Siapa tahu kami mendapat yang lebih baik, iya kan?

Pacarku yang kedua juga seniorku. Namanya Kim Junmyeon. Setelah lulus SMA, aku kembali ke tanah kelahiranku. Aku memutuskan untuk masuk ke salah satu universitas di Seoul. Aku pertama kali bertemu dengan Junmyeon saat Ayahnya—yang merupakan kolega bisnis Appa mengadakan sebuah pesta untuk merayakan kesuksesan proyek mereka. Sayangnya saat itu Eomma sedang sakit dan Oppa-ku yang menyebalkan itu sedang ada acara dengan kekasihnya. Segala rayuan appa dan eomma janjikan agar aku mau ikut. Aku bingung apa pentingnya pesta seperti itu. Sebenarnya aku malas datang ke sana karena sudah dipastikan kalau pesta itu hanya akan berisi ahjussi tua yang mebicarakan tentang bisnis yang membosankan atau ahjuma tukang gossip yang suka memamerkan kekayaan suaminya. Hiiiih…..menyebalkan! Kalau bukan karena appa bilang dia akan membelikanku Lamborghini veneno roadster—yang menurut appa tidak pantas untuk dikendarai perempuan— aku tak akan mau berada di sini. Saat itu setelah jamuan makan malam, Appa mengenalkanku dengan anak orang yang mengadakan pesta ini—yang tak lain adalah Junmyeon. Setelah berkenalan, Junmyeon mengajakku berkeliling rumahnya, ternyata dia juga sama terpaksanya seperti aku. Sejak saat itu kami mulai kenal dan ternyata dia satu universitas denganku.

Semakin hari kami kian dekat sampai aku mulai merasakan ada sesuatu yang aneh. Jantungku mulai berdebar ketika dia berada di dekatku. Dan beruntungnya aku bahwa Junmyeon juga merasakan hal yang sama. Hubungan kami berjalan dengan mulus tanpa adanya pertengkaran. Junmyeon selalu mengalah kepadaku dan akan meminta maaf walaupun sebenarnya aku yang salah. Tapi aku bukanlah tipikal yeoja yang suka dengan hubungan seperti itu. Setelah hubungan kami berjalan hampir satu setengah tahun, menurutku hubungan kami terlalu flat. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, aku dengan santainya menyatakan bahwa aku bosan dengan hubungan yang seperti ini. Awalnya aku sedikit merasa bersalah dengan Junmyeon tapi aku tak tahu apa yang lelaki berparas layaknya malaikat ini pikirkan saat berkata 'ah…gwenchanayo soo, aku juga merasa begitu. Kalau kau mau kita putus, ya tidak apa-apa. Yang penting kita tetap berteman. Bahkan kalau bisa kau boleh menganggapku sebagai oppa-mu Soo.'. Speechless. Itu yang aku rasakan saat dia mengatakannya. Mungkin dia benar-benar melaikat. Setelah itu hubungan kami kian dekat. Aku dan Junmyeon sering curhat-curhatan. Dia cerita padaku kalau dia sedang jatuh cinta kepada temannya yang berasal dari China. Kata Junmyeon sih, karena aku pernah berpacaran dengan orang China aku pasti bisa membantunya mendekati gadis itu.

Bermula dari membantu Junmyeon lah aku bisa bertemu suami tercinta yang paling menyebalkan itu. Dan inilah kehidupan absurd nan bahagiaku dengan Jongin.


TBC

a/n: HUUUUUUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAIIIIIIIII ANYEONG! :D

Ketmu lagi dengan saya ;) huahahahha fanfic baru, hutang baru huaaaaaaaaaaT.T

Ini pen name baru saya, dulunya Innocentpervert ;)

Bagi yang nungguin kelanjutan iOS, We Used To Be, atau What Should I Do/padahal gak ada/ sabar aja ya ;)

Mohon review-nya yaaaaaaaaaaaaaaaaaa :D

SARANGHAE :*

BHAAAAAAAAAAAAAAIIIIIIII'-')/