Desclaimer: Saya hanya seorang penggemar dari karya Masashi Kishimoto dan menyukai karakter ciptaannya. Naruto dan karakter lainnya adalah milik Master Masashi Kishimoto
*cameos OC
Chapter 1
.
-Sang Idola-
.
.
"Hari ini dia tampan sekali"
"Dia selalu tampan"
"Aku pernah melihat dia tersenyum"
"Maksudmu evil smile yang biasanya?"
"So hot"
"Bukan. Senyuman manis"
"Aaah bohong"
"Aku ingin lihat, dong"
"Aku memang sedang beruntung waktu itu, hihi"
Sekelompok gadis berkumpul dua meja di depan Haruno Sakura tapi sangat jelas apa yang mereka perbincangkan. Setiap hari sepertinya mereka membahasnya. Membahas orang yang sama dan seringnya topiknya tidak begitu penting.
Uchiha Sasuke memang sang idola sebagian besar murid perempuan SMA Konoha, penggemar dari sekolah lain pun ada. Tampan, berprestasi, kaya, tubuh atletis yang hot but cool attitude dan agak misterius. Begitulah yang sering terdengar jika para gadis membicarakan putra bungsu dari Inspektur Polisi Uchiha Fugaku ini.
"Kudengar dia pernah dekat dengan Karin-senpai"
"Hush! Itu kan sudah dipastikan hoax. Sasuke-kun tidak pernah dekat dengan gadis manapun"
"Iya, dia itu selalu dekat dengan Neji-kun, Naruto-kun, Kiba-kun, Shika-ku-"
"Hentikan kalian tukang gosip! Kalian ini tidak ada bosannya bergosip tentang Sasuke setiap hari, membuat dia terdengar seperti tokoh Yaoi" Yamanaka Ino yang berdiri di belakang kelompok gadis-gadis itu dengan wajah kesal. "Bubar kalian! Pastikan kalian kumpulkan PR matematika sebelum jam istirahat di meja guru, atau kalian antarkan sendiri ke meja Kurenai-sensei. Dan kau…" tunjuk Ino pada Yura, gadis berkepang dua sepinggang dengan tatapan tajam membuat yang ditunjuk menunduk takut "… apanya yang Shika-kun" ucap Ino terdengar berdesis.
Yura berlari ketakutan ke tempat duduknya, beberapa temannya mengusap bahunya iba.
Ino duduk di kursinya tepat di depan Sakura di dekat jendela. "Dasar biang gosip" dengus Ino.
Sakura tersenyum lalu mengetuk kursi Ino dengan pensilnya membuat Ino berbalik menatapnya. "Mereka memang menyebalkan, tapi kadang kau berlebihan jika sudah berkaitan dengan Shikamaru-san"
"Sudah kubilang jangan gunakan -san jika menyebut namanya di hadapanku, jidat" Ino menghela napas panjang. "Rambut nanas sialan"
"Sshh, bahasa, Ino" Sakura mengernyitkan alisnya
"Kau juga jangan mengaturku, jidat lebar" Ino menaruh sikunya ke atas meja Sakura.
"Apa masalahmu Inopig?!" Sakura maju membuat wajah mereka berdekatan.
"Jauhkan jidat lebarmu dariku! Kau kutu buku sial-"
"Iruka-sensei datang" ucap seseorang sambil memasuki kelas.
Sakura dan Ino menjauh sambil saling memberi tatapan kesal namun kembali duduk ke tempat masing-masing.
.
.
Uh! Aku sedang kesal tapi malah harus melihatnya terus" Ino melihat Shikamaru seolah ingin memukulkan kepala model rambut nanas itu ke tembok.
Kelas Sakura memiliki waktu pelajaran olahraga yang sama dengan kelas Sasuke dan kawan-kawan, termasuk Nara Shikamaru. Membuat teman sekelas Sakura sering berbisik-terutama para gadis-ketika melihat Sasuke dan yang lainnya.
"Itu karena batinmu sudah ada keterikatan dengannya, kau selalu memikirkannya, makanya refleks matamu akan menemukannya jika kalian berada di tempat yang sama" Sakura mengikuti teman sekelasnya membuat barisan untuk melakukan pemanasan setelah berganti dengan seragam olahraga. "Mungkin kau harus mencoba tidak terlalu sering memikirkannya, move on"
Ino berbaris di sampingnya semakin kesal "ucapanmu terdengar mudah sekali ya, Nyonya Haruno. Dan teori macam apa itu, ikatan batin? Kau siapa? Paranormal?"
Seorang siswa memimpin barisan melakukan pemanasan, diikuti teman sekelasnya. Sakura dan Ino berbaris paling belakang.
"Bukan, aku teman baikmu. Yang akan selalu memberimu nasehat, mendengarkan curhatanmu, berselisih paham denganmu, bertengkar denganmu, tapi kau akan tetap jadi teman terbaikku" Sakura tersenyum manis yang dibuat-buat sambil mengedipkan matanya.
"Menjijikan" ucap Ino namun kemudian memeluk Sakura erat "kau yang terbaik, maafkan aku selalu memakimu"
"Kau juga yang terbaik, Ino. Aku beruntung bisa bertemu denganmu" Sakura balas memeluk Ino dan mengusap punggungnya.
Mereka melepaskan pelukan lalu melihat ke arah guru Asuma yang mengangkat kedua alisnya. Sakura dan Ino hanya tersenyum dan guru Asuma menggelengkan kepalanya. #kidszamannow
Tak mereka ketahui, di sisi lain lapangan ada yang memperhatikan mereka.
"Sepertinya Ino sudah move on darimu" Choji melirik Shikamaru lalu melirik guru Anko yang sedang memperhatikan para gadis sekelasnya yang mencoba melempar bola ke dalam ring, lalu melahap keripik kentang yang dia sembunyikan dibalik tubuh besarnya.
"Dari mana kau tahu Ino sudah move on? Kudengar pagi-pagi dia sudah ribut di kelasnya" ucap Naruto lalu melirik Choji.
"Ketika seorang gadis memeluk teman baiknya dengan erat ketika dia sedang ada masalah, berarti masalah itu sudah selesai baginya karena temannya telah membantu menyingkirkannya" Choji melahap kepingan keripik terakhir sebelum ditatapnya dengan haru.
"Jika dia berisik di kelasnya, dia memang selalu berisik. Semenjak jadi ketua kelas dia memang semakin berisik" ucap Shikamaru sambil bersandar ke dinding, kedua tangannya di dalam saku celana. "Baguslah kalau dia sudah move on"
"Jadi, kau bisa bebas berpacaran dengan Sabaku-senpai" Hyuuga Neji tersenyum menyindir.
"Karena berpacaran dengan teman masa kecil dengan hubungan kedua orang tua yang terlalu dekat kadang merepotkan. Sedikit ada masalah orang tua merasa bisa ikut campur" Shikamaru melangkah mengambil bola meninggalkan teman-temannya. Sebentar lagi giliran mereka melempar bola.
"Uchiha, kau suka Haruno?" Neji memperhatikan tatapan Sasuke yang terarah pada gadis berambut pink sudah cukup lama.
"Apa?! Sakura-chan? Kau suka Sakura-chan?" Naruto heboh menghampiri Sasuke.
"Berisik, Naruto" Sasuke melirik Naruto kesal lalu menatap Neji "Aku hanya ingin tahu seperti apa orang yang telah menyaingi beberapa nilai mata pelajaranku. Ternyata gadis berambut pink yang sama berisiknya dengan Yamanaka Ino"
Neji menahan senyum karena Sasuke begitu tergila-gila pada nilai. "Mr. Perfect, mungkin kau bisa belajar bersama dengan gadis pink itu lalu nilaimu bisa naik lagi"
"Dan kau bisa sekalian berpacaran dengannya" tambah Choji.
"Tidak! Sasuke dan Sakura-chan? Aku tidak bisa membayangkannya!" Naruto menutup matanya sambil menutupi kedua telinganya.
"Naruto, hentikan. Kau berisik sekali. Aku tidak akan memacarinya" Sasuke memberikan death glare pada Choji dan Neji.
Sakura melemparkan pandangan ke arah kerumunan para pria karena dia samar-samar seperti mendengar suara Naruto meneriakan namanya, lalu matanya bertemu dengan tatapan Uchiha Sasuke. Sesaat mereka saling menatap lalu kemudian berbalik menganggapnya angin lalu.
.
.
End chapter 1
Episode selanjutnya akan dijelaskan hubungan pertemanan di antara mereka. Dan SWITCH akan terjadi. Tringgg~ :3
Review~~
*RingOnyx
