WARNING:
Kisah ini tak mengikuti alur cerita asli,typo, dan pemula.
Disclaimer-Masashi Kishomoto
Story – Naruto Shipudden
Genre- Fantasy/Romance/Drama.
-Author-
Koitetsu Yuzuru
New Naruto
PROLOG
Cinta Yang Menyesakkan
10 tahun telah berlalu, era baru dunia telah membawa kedamaian. Setelah berakhirnya perang dunia ninja ke 4 yang melibatkan 4 negara ninja dan 1 negara samurai, perubahan pun mulai tampak, dan di memulainya era baru yang penuh kehangatan, keharmonisan, dan kekeluargaan.
Meski era baru telah dimulai, tapi butiran kenangan pahit dari peperangan dunia ke 4 masih tetap meningalkan perasaan menyesal dan sakit sesak yang tak kunjung sembuh. Semua yang merasakan pengalaman pahit itu tak akan mampu mereka lupakan sepanjang hidup mereka. Perasaan kehilangan, putus asa, dan kematian ketika peperangan masih berlangsung, seolah tak mau hilang begitu saja, dan terus menjadi pembelajaran bagi mereka.
DESA KONOHA.
Dari sekian banyak yang merasakan kepedihan dari peperangan mengerikan, sosok penting dan nomor 1 di desa Konoha yang terletak di negara API yang tertutupi pohon-pohon hutan lebat yang mengitari desa tersebut tak luput merasakan kepedihan yang di sebabkan oleh peperangan dunia ke 4.
Hokage baru ke tujuh itu baru saja menjabat Hokage setelah menjadi sosok pahlawan dari perang dunia ninja ke 4 yang di menangkan oleh aliansi ninja dan samurai, 10 tahun yang lalu.
Hokage muda itu telah banyak merasakan kehilangan di masa perang maupun sebelum itu. Semenjak di lahirkan di dunia ini sampai sekarang ia telah banyak kehilangan orang yang di cintainya secara bertubi-tubi, dan kini ia kembali harus kehilangan sosok wanita yang sangat ia cintai dari hidupnya. Wanita berambut merah muda, bernama Sakura, terkena dampak dari genjutsu dari Dewi Kaguya dan menyebabkan jiwanya terkunci, dan mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya, tak hanya itu berlahan ia berubah menjadi setengah gila.
Meski pun Hokage ke-5 mencoba untuk mengobatinya namun tak pernah menemui kata "berhasil", tapi malah sebaliknya, berlahan kutukan itu terus mengerogoti tubuhnya, dan berlahan penglihatannya memudar dan berakhir dengan kebutaan.
~###~
Suasana tenang siang itu di rumah sakit Konoha, tiba-tiba berubah menjadi tegang. Lantaran teriakan dan kegaduhan yang berasal dari salah satu pasien yang di rawat di sebelah utara ruang tunggu, tiba-tiba berteriak tak jelas, dan menggila dengan menyerang serta merusak apa yang berada di sekelilingnya.
Pecahan kaca dan puing-puing dari dinding yang hancur berserakan di kamar pasien itu. Segenap Suster dan Dokter mulai kebingungan untuk menghadapi pasiennya yang tengah mengamuk.
"Cepat buat Kekai penghalang, dan beri gas penenang" Perintah salah satu Dokter kepada para perawat.
3 perawat segera maju mengepung pasien itu, dan mengambil posisi pengurungan. "Kekai no Jutsu"
Sebuah Chakra hijau terbentuk dan mengurung pasien tersebut. Disaat ke-3 perawat itu akan memberikan gas penenang, secara mengejutkan pasien itu, tiba-tiba menghilang dari Kekai yang dibuat mereka, dan membuat mereka saling pandang tak percaya. "Hiraishin no jutsu"Ujar mereka bersamaan, tak percaya.
Sejenak suasana rumah sakit Konoha kembali tenang dengan menghilangnya pasien yang baru saja menghilang. Namun suasana kembali gaduh kembali dengan kedatangan Asisten Hokage yang datang tepat setelah kejadian itu.
"Shikamaru-sama" Seru para Dokter yang ada saat itu.
"Hei-heii, apa kalian sadar, telah membuat Hokage marah tadi?, dan sekarang dia jadi pergi dari kewajibannya. " Asisten Hokage itu berjalan malas, mendekati tempat kejadian. 'ahh..., sialan si Naruto itu, sekarang jadi aku yang harus menghadiri rapat membosankan dari tetua.' Gerutu pria itu, mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
"Shikamaru-sama, apa benar Hokage-sama tadi datang kesini." Tanya ke-3 perawat itu.
"Apa kalian, tidak memperhatikan Hiraishin no jutsu tadi?"
"Jaaa, berarti itu tadi benar Hokage-sama!"
"Haah, tapi tenanglah kalian tidak akan di hukum, yang terpenting kalian catat kerusakan yang terjadi di sini, dan masukan kedalam tagihan. Aku harus pergi rapat yang harus di hadiri." Ucap Shikamaru yang lantas, langsung berbalik pergi.
"AA-arigatto Gozaimatsu, Shikamaru-sama"
~###~
Sebuah ladang bunga di konoha yang keberadaannya belum banyak diketahui oleh warga. di sebuah pohon yang besar terlihat sosok pasien yang sebelumnya mengamuk di rumah sakit, sekarang terlihat lebih tenang dengan di temani oleh sosok laki-laki yang mengenakan jubah panjang dengan tulisan di punggunya "Hokage ke-7"
Keduanya tampak damai menikmati suasana nyaman dan segenap keindahan dari ladang bunga yang berwarna-warni.
Angin sedang berhembus, meniup pohon Sakura tempat mereka berteduh, dan membuat dedaunan serta bunga sakura berhamburan indah.
Pria yang diketahui adalah Hokage ke-7 atau bisa dikenal Naruto. Ia dengan lembut membimbing pasien yang ada bersamaanya untuk duduk di kursi roda yang ada di sampingnya. Tangannya mengenggam erat tangan mungil pasien itu.
Naruto mendorong pasien itu berjalan-jalan sekitar ladang bunga dan menikmati setiup hembusan angin sedang dari musim gugur. Di setiap perjalanannya terus bercerita kejadian yang minggu ini dia alami maupun tentang teman-teman mereka, seperti koran mingguan. Dia terus berjalan hingga berhenti di pohon Sakura yang besar tempat mereka berteduh sebulumnya.
Naruto mengunci roda dari kursi roda, dan berjalan kedepan bertatap muka dengan pasien yang lesu tak bertenaga. Dia merendahkan posisi berdirinya hingga seperti berdiri dengan kedua lututnya, lalu mengenggam erat tangan pasien itu lembut, tangannya bergitu dingin dan tak bertenaga. Melihat itu hanya hatinya berdenyut perih, melihat pasien itu begitu lemah dan rapuh di dihapannya.
Ia mengumpulkan kedua tanggan pasien itu dan mengengam erat keduanya dengan kedua tanggannya untuk menghilangkan rasa dingin di kedua tangan pasien itu. Ia kembali mengajak pasien itu berbicara dengan suara lembut dan halus.
"Sakura bagaimana kabarmu?, aku tahu kau pasti baik-baik saja, meski kau tengah mengalami segenap cobaan yang sedang menimpamu. Karna kamu cerminan dari Pohon Sakura yang tetap berdiri kokoh meski telah banyak dedaunan dan bunga indah yang dimiliki berhamburan menghilang tertiup angin musim gugur, dia tetap sabar menunggu musim semi dan akan menampakan segenap keindahan dan kecantikan yang dimilikinya. Jadi bersabarlah sedikit lagi, dan tunggulah musim semimu sendiri." Setiap kali ia melihat Sakura dalam keadaannya seperti ini, tak kuasa ia menahan tumpahan kesedihan dari kedua kelopak matanya. Perasaan sedih, iba, kecewa, dan perasaan untuk terus menemaninya selalu saja keluar dari dalam hatinya.
Naruto menunduk berlinang air mata, ia tak kuasa melihat keadaan Sakura. Ia menarik tanggan mungil Sakura, dan menciumnnya lalu menyentukannya di pipi kanannya. "...Sakuraa, kumohon segeralah sembuh. aku tak mampu lagi , melihatmu seperti ini.!"
"S...Ss... aa suke"
Suara lirih dan lemah keluar dari bibir mungil Sakura. Meski suara yang dikeluaran terdengar pelan, namun itu cukup membuat Naruto tersentak kaget.
Dengan linangan air mata yang masih deras di kedua wajahnya, Ia menatap wajah Sakura yang penuh tatapan kosong dengan bahagia. "Haiik, Aku ada disisimu!" Ia mengengam erat tangan Sakura seerat-eratnya, seolah ia takut kehilangan dirinya untuk selama-lamannya.
~NEXT CHAPTER~
Maaf kalau masih jelek...
Sebenarnnya cerita ini masih membuatku binggu tentang alur terakhirnnya "Enaknya mau dikasih Happy Ending, atau Sad Ending" tolong pendapatnnya, dan juga pendapat tentang ceritannya?
Matta Astane
