Kuroh telah jatuh cinta pada Yashiro.
Seorang lelaki muda yang membingungkan, menyebalkan, merepotkan, berantakan, bodoh, naïf, menyebalkan, pembuat onar, pengecut, ceroboh, menyebalkan, pelupa, dan apa Kuroh sudah bilang kalau Yashiro itu menyebalkan?
Bukan Adolf K. Weismann yang ia hormati, sesosok pria dewasa yang cerdas dan bijaksana. Bukan Raja Perak yang ia abdi kini. Baginya hanya ada satu "putih" yang ia inginkan untuk berdiri disamping "hitam"nya.
Dan itu Isana Yashiro seorang.
Disclaimer
K Project © GoRa & GoHands
one and only © Enamel Illyane
Warning!
KuroShiro, modified canon, headcanon, maybe OOC, typo(s), terdapat diksi yang tepat
Not gonna say anything nice? Then keep it to yourself and click the 'back' button, you don't like wasting your energy on this right?
.
.
.
.
Semua orang tahu perlakuan Kuroh terhadap Shiro berubah semenjak anak itu kembali dari balon terbang raksasanya.
Kuroh yang awalnya tidak segan-segan memukul kepala Shiro bila bocah itu melakukan kebodohan, kini berubah—ah. Keduanya berubah. Mungkin karena Shiro yang sudah tidak pernah melakukan hal-hal nekat yang tidak perlu, Kuroh jadi tidak perlu repot-repot menyakiti tangannya dan kepala Shiro.
Atau, boleh kusebut Adolf K. Weismann?
Shiro bukanlah Isana Yashiro si bocah SMA yang tingkahnya macam-macam. Shiro adalah Adolf K. Weismann si ilmuwan jenius yang percaya pada potensi umat manusia. Sang pelopor Batu Prasasti. Sang Raja Perak yang bijaksana dan telah berhasil mengalahkan Raja Hijau.
Apa karena itu perlakuan Kuroh berubah?
Apakah karena ia menyadari posisinya sebagai clansman seorang hebat yang sudah menyelamatkan dunia? Apakah karena memukul kepala raja adalah sebuah tindakan yang sangat tidak sopan? Apakah karena semua orang kini memandang Klan Perak?
Atau karena "Shiro" bukanlah Isana Yashiro?
Apakah karena perasaan Kuroh terhadap Adolf K. Weismann hanyalah sebatas kagum, hormat, dan sayang—dalam artian, karena mereka keluarga? Apakah karena yang Kuroh cintai adalah Isana Yashiro? Seorang bocah aneh yang membuat emosi dan perasaannya seperti malam festival—meledak-ledak dan naik turun tidak karuan?
Kuroh sama sekali tidak tahu apapun soal Yashiro—karena, siapa yang tahu apakah Shiro berbohong atau tidak pada satu-dua hari pertama mereka bersama? Apakah sikap dan sifat yang ditunjukkan Shiro selama ini miliki Isana Yashiro atau Adolf K. Weismann? Walaupun Kuroh tahu satu hal—
"Siapa… kalian?"
—saat itu dunianya seakan runtuh, dan semua kemenangan yang telah mereka raih seakan tak berarti.
Lucu, karena kenyataannya Kuroh jatuh cinta pada fisik Isana Yashiro. Kuroh jatuh cinta pada rambut putih—bukan perak—yang melambai tertiup angin, pada punggung yang lebih rendah dari matanya—yang selalu ia tatap sepanjang hari, pada senyum bodoh yang diumbar bocah itu sesuka hati.
Serasa impas, Kuroh yang hanya mencintai fisik Yashiro dikenakan hukum karma. Yashiro kini tidak mengenalnya, tidak tersenyum untuknya, tidak melahap kare buatannya, bahkan tidak lagi melihatnya.
—tidak apa-apa, asal ia masih bisa mencintai fisik itu, ia tidak keberatan.
fin.
Ini awalnya buat MikaYuu, sumpah. Arsip lama yang saya rombak abis.
Haruskah saya ganti judulnya jadi "Kontradiksi"?
Dan maaf, ini agak muter-muter ya? Saya nulis ini juga karena lagi uring-uringan libur akhir semester udah mau selesai—yang artinya UN dan segala tetek bengeknya menunggu saya untuk ditumbalkan, hiks.
With some syrup and ice sugar,
Enamel Illyane
