Author : 61

Tittle : I Still Love You Chanyeollie

Cast : ChanBaek:)

Genre : Sad , Hurt/Comfort

Ratting : M++

Watch WARING! 18+ ^^

don't like chanbaek? Do't read -_- chanbaek ff rated M , chanbaek ff yadong , chanbaek ff NC25/?

maaf chingu klo Bahasa berantakan hng , maklum baru lancar buat ff '-')/ eh ga ding-_-

happy reading~

Seharusnya aku tidak melewati batas ini batas yang aku tentukan sendiri.

-chanyeol-

Kau melukaiku , kau menyakiti perasaanku , kau berubah.

-baekhyun-

-oOo-

Terlihat seorang pria yang tampak tampan dengan setelan jaz yang menambah telak ketampanannya dengan senyuman yang mampu membuat semua wanita takluk.

Drrtt!

Dia mendapatkan sebuah pesan dari ponselnya yang kemudian ia baca.

"Datanglah nanti malam di acara bertemu kita chan , kami mengundangmu" -kai-

Ia hanya tersenyum masam , lalu mematikan ponselnya dan berjalan menuju mobilnya yang akan ia kendarai menuju ke kantor.

Drrtt!

"Baekhyun juga akan datang , di cafe biasa chan" -kai-

DEG!

Chanyeol terlihat terkejut , ya baekhyun adalah sosok yang sempat mengisi hatinya dulu dimasa bangku sekolah namun itu semua tidak berlangsung lama sampai secara tidak sengaja chanyeol menemui baekhyun yang sedang bercinta dengan lelaki lain saat ia masih resmi menjadi kekasih chanyeol.

Tentunya kalian bisa membayangkan betapa hancurnya chanyeol saat itu lelaki cantik yang sealu ia jaga dan bahkan ia cintai tersentuh oleh lelaki lain , bahkan chanyeol sendiri tidak pernah menyentuh kekasihnya seintim itu.

Chanyeol hancur saat itu ia begitu tidak mempercayai kekasihnya yang manis itu bahkan telah bercinta dengan lelaki lain , chanyeol memutuskan baekhyun yang ia tahu sendiri bagaimana hidupnya tanpa baekhyun.

Fashback on

Pagi itu di sekolah chanyeol terlihat berjalan menyusuri koridor sekolahnya dengan wajah yang tidak bisa dijelaskan yang intinya ia sedang sangat kesal saat ini.

"chanyeolliee~"

tentu chanyeol tidak tuli , ia bahkan sangat mengetahui suara siapa yang memanggil namanya seperti itu , itu adalah panggilan sayang baekhyun untuk chanyeo , bukankah sepasang kekasih selalu memiliki nama kesayangan? Begitupun juga 2 sejoli ini.

"yeolliee.. dengarkan aku dulu~ " baekhyun akhirnya meraih tangan chanyeol.

Namun secepat kilat chanyeol ganti mencengkram tangan baekhyun dengan kasar , ia menatap mata sayu baekhyun yang sekarang tengah kesakitan karena chanyeol yang begitu kuat mencengkram tangannya.

"jangan dekati aku lagi , kita selesai sampai disini" ucap chanyeol penuh penekanan disetiap katanya.

"tapi itu tidak seperti yang kau bayangkan akh~" lirih baekhyun dengan tatapan terluka saat chanyeol memilih untuk mengakhiri semua kenangan indahnya bersama baekhyun , ia bergetar menahan tangisannya , ini bukan chanyeol yang dikenalnya , ia sungguh berbeda.

"dengarkan aku baik baik , aku tidak akan mengemis cinta pada seorang pelacur sepertimu! Aku tidak akan mati meskipun aku hidup tanpamu! Jadi menjauhlah dariku!"

Airmata yang sedari tadi ditahannya terjatuh begitu saja melewati pipi mulus baekhyun , ia terluka sangat terluka dengan kata-kata chanyeol yang begitu menusuk hatinya , bahkan cengkraman tangan chanyeol semakin kuat di tangan baekhyun , baekhyun diam tak berkutik meskipun chanyeol kini tengah mencengkram kuat tangannya , ia hanya bisa menahannya seorang diri.

"sekali pelacur tetaplah pelacur , aku begitu menyesal pernah mempercayaimu!" chanyeol menghempaskan tangan baekhyun dengan kasar lalu ia meninggalkan baekhyun yang terisak.

Chanyeol berjalan menjauhi sang 'mantan' kekasihnya itu sambal berusaha menenangkan dirinya yang sebenarnya sedang gusar , kecewa , marah.

'mungkin memang harus begini'

Flashback off

Namun bukan chanyeol jika ia tidak bisa bangkit dari keterpurukannya , tidak ingin terlalu larut dengan baekhyun akhirnya chanyeol memutuskan kembali bangkit dengan kesuksesannya , tentu saja membangun kesuksesan dari 0 tidak segampang membaikkan telapak tangan , mengingat chanyeol pernah kecewa karena cint.a

Chanyeol kini menjadi seorang Maganer di perusahaan besar yang dibawahinya yang sangat terkenal di seantero dunia Park Corp.

Chanyeol terlihat berfikir.

"Bukankah kau sudah berhasil melupakannya chanyeol? Lalu untuk apa kau takut bertemu dengannya? Kalaupun kau menginginkan tubuhnya kau bisa membelinya dengan uangmu yang begitu banyak , kau hanya perlu berharap bahwa dia masih menjadi seorang 'bitch' seperti dulu dan kau bisa mencobanya lagi"

Senyum miring terlihat di bibir chanyeol ,dan ia pun memacu mobilnya menuju kantornya untuk menyelesaikan beberapa urusan kantornya , lalu saat malam mulai menjelang ia akan meluncur menuju cafe biasa yang dia dan temannya kunjungi.

Chanyeol sudah sampai di depan cafe yang ia jadikan sebagai tempat reuninya dengan teman temannya iapun masuk kedalam cafe tersebut , cafe yang terlihat sangat sederhana dengan batasan disetiap bangku satu dengan lainnya dengan batas kurang lebih satu setengah meter , memungkinkan penghuni lain tidak dapat melihat kegiatan sebelah(?)

Chanyeol yang telah menerima nomor tempat duduk yang dikirim sehun langsung saja melesat mencarinya , ia pun segera mendatangi tempat tersebut sedikit memelankan langkahnya saat melihat baekhyun dan juga kai yang tengah berciuman dengan posisi yang sangat intim , dan ia pun mendudukkan dirinya disebelah sehun.

bukankah itu wajar? Seorang pelacur juga butuh makan dan membiayai hidupnya bukan? Pikir chanyeol

"Ehhm" sindir sehun

Segera saja kai menarik diri dari baekhyun , menghentikan kegiatannya lalu membetulkan bajunya yang terlihat acak acakan mungkin(?)

"Hey bro! Lama tidak bertemu , bagaimana kabarmu? Sepertinya lebih dari baik melihat cara berpakaianmu yang sangat mewah , traktirlah kita bro mari kita hura-hura"

"Hm aku baik"

"Baiklah karena kau sudah disini chan , kau antarkan baekhyun pulang , aku akan mengantarkan kai. Dia sedang mabuk"

"Hei aku bahkan belum memesan apa-apa"

"Maaf tuan park tapi aku rasa kau sudah sering berpesta seperti ini dengan keadaan yang sangat jauh berbeda dengan saat ini , jadi kali ini menurutlah" ujar sehun sedikit mengejek jabatan chanyeol yang diketahuinya lalu membopong tubuh kai keluar cafe meninggalkan chanyeol dan baekhyun.

"Sialan kau sehun!" Gerutu chanyeol.

Lalu ia memandang baekhyun yang sedang tertidur , ia menatap baekhyun yang sepertiya sedang mabuk, ia memegang dagu baekhyun dan mendongakannya.

"Bagaimana seorang bitch sepertimu memiliki wajah baby face seperti ini?" Ejek chanyeol

Dengan kasar chanyeol menepuk pipi baekhyun untuk menyadarkan baekhyun , tidak mungkin bukan chanyeol mengantarkan baekhyun kerumahnya? Alamatnya saja chanyeol tidak mengetahuinya , biarlah batin chanyeol lebih baik ia menunggu baekhyun sadar dengan sebotol wine.

10 menit kemudian.

Chanyeol tidak akan mabuk dengan sebotol wine , ia masih bisa mengontrol dirinya meski telah menghabiskan sebotol alcohol , ia sering melakukannya setelah ia putus dari baekhyun , ia hanya menikmati rasa kecewanya saat itu , tidak salah bukan?

tidak beberapa lama baekhyun membuka matanya dan perlahan lahan kepalanya serasa begitu berat , ia melihat sekeliling dan ia tidak melihat dua temannya tadi yang mengajaknya bertemu , ia mengedarkan pandangannya kesamping dan begitu terkejut saat melihat seaorang yang dulu sangat dikenalnya , dan dicintainya...

Tetapi itu sudah berlangsung lama 8 tahun yang lalu saat lelaki disampingnya memutuskan hubungan dengannya , dan ia tau persis kesalahannya tetapi itu sudah terlanjur , lebih baik seperti itu.

"Kau sudah sadar? Baguslah cepat kemasi barangmu dan akan kuantar kau pulang , aku sudah cukup lama disini hanya untuk menunggumu sadar" ujar chanyeol datar lalu ia bangkit.

Baekhyun terdiam , begitu dingin sekali chanyeol padanya wajahnya yang datar dan tatapan matanya yang memandangnya sebagai seorang yang sangat rendah , ia terluka namun tidak mungkin ia menangis ia hanya bisa menunduk , katakana saja baekhyun begitu lemah , bukankah memang seperti itu ia terlihat sekarang?

"Cepatlah , aku tidak punya banyak waktu untuk orang sepertimu atau kau tidak bisa berjalan? Haruskah aku menggendongmu? Cih" ejek chanyeol

"A-aku bisa pulang sendiri" ujan baekhyun bergetar

"Begitukah? Kau yakin? Baiklah" chanyeol berbalik meninggalkan baekhyun , dia akan benar- benar meninggalkan baekhyun jika saja pelayan cafe itu tidak menginterupsi kegiatannya.

"Tega sekali kau tuan park , bagaimana bisa kau setega itu padanya? Setelah kau membuat kissmark dilehernya! Kukira kau orang yang wibawa dan bertanggung jawab mengingat betapa terkenalnya perusahaanmu di dunia ini"

Tidak banyak bicara chanyeol menarik tangan baekhyun dengan kasar , baekhyun pun yang merasa ditarik segera membawa barang lainnya agar tidak tertinggal , dan tersenyum manis pada perempuan paruh baya yang memaki chanyeol tadi.

Chanyeol menarik baekhyun dengan kasar menuju tempat parkir lalu melepaskan tangan baekhyun dengan kasar,membukakan pintu mobilnya untuk baekhyun.

"Masuklah" ujar chanyeol

"Aku bi-bisa-"

"Aku bilang cepat masuk!" Bentak chanyeol seketika

Baekhyun menuruti perkataan chanyeol dengan segera ia masuk kedalam mobil chanyeol dengan kasar chanyeol menutup pintu mobilnya dan memacu mobilnya dengan cepat , seolah olah ia ingin cepat tidak berurusan dengan baekhyun lagi. Tetapi baekhyun?

ia ketakutan

ia bergetar

ia menangis

Selama ia mengenal chanyeol saat masih menjadi kekasihnya ia tidak pernah mendapat perlakuan kasar chanyeol seperti ini , sungguh biarkan saja baekhyun berjalan sampai kakinya berdarah terkena batu atau kaca di jalan asal ia tidak berdua dengan chanyeol saat ini , namun apa sekarang? Ia melakukannya.

Baekhyun duduk meringkuk dengan bantuan jaketnya yang tadi ia bawa , ia bergetar dan chanyeol menyadari itu , bagi batu es yang sangat keras chanyeol tidak memperdulikan baekhyun sama sekali.

"Dimana kau tinggal?"

Baekhyun tidak menjawab

"Apa kau tuli?! Aku berbicara denganmu bitch!" Ujar chanyeol membentak dan menghentikan mobilnya secara kasar di tepi jalan yang begitu sepi dan minimnya penerangan.

Baekhyun menatap chanyeol dengan tatapan terluka sambal mengusap sisa airmatanya , ia merasa tersayat dengan perkataan chanyeol.

"Berapa mereka membayarmu? Aku ingin mencobamu sekarang juga"

Chanyeol mendekati baekhyun yang bergetar , mencium leher baekhyun dengan tidak sopannya , menarik dan melepas jaket baekhyun , membuka kemeja putih baekhyun yang terlihat kontras dengan warna kulitnya, baekhyun hanya terdiam sambil terus terisak , ia bisa apa didepan lelaki yang bahkan masih dicintainya ini?

Jangan tanyakan mengapa baekhyun tidak melawan , karena memang benar perkataan chanyeol jika ini memang pekerjaannya , ia hanya mampu terisak saat chanyeol mulai menjamah setiap inchi tubuhnya.

Chanyeol menggiring baekhyun untuk duduk dipangkuannya,melepas celana dan juga celana dalam baekhyun hingga baekhyun sempurna telanjang , kulitnya putih mulus seperti seorang bayi , chanyeol tidak mengira jika kulit seorang bitch akan semulus ini.

"Ak-khh ahh"

Baekhyun menggigit bibirnya sendiri , saat 2 jemari chanyeol dengan kasarnya masuk kedalam hole baekhyun tanpa penetrasi yang cukup , terasa perih dan sakit.

"Akh.. ahh ahh~"

Chanyeol terus menggerakan jarinya di hole baekhyun melebarkannya dan menumbuknya dengan kasar , baekhyun hanya mampu menggigit bibir dan meremas pundak chanyeol.

Chanyeol semakin hard saat mendengarkan suara desahan baekhyun , ia tidak terlalu suka mengulur waktu dengan cepat dan tanpa aba aba chanyeol melesakkan seluruh penisnya kedalam hole baekhyun dengan sekali hentak dan dapat dibilang kasar.

"AKKHH! Akhh ..ak-khh c-han sa-kith~" lirik baekhyun sangat pelan namun masih dapat didengar chanyeol.

Baekhyun mengigit bibirnya kuat kuat sehingga membuat bibirnya membengkak dan sedikit mengeluarkan darah , ia tidak berani melawan chanyeol bahkan hanya untuk mengimbangi permainan chanyeol , ia terlalu takut.

Chanyeol menggerakkan penisnya dengan sangat kasar untuk pertama kali ia memasuki baekhyun dan ia melampiaskan semua kekesalannya terhadap baekhyun selama ini dengan bermain kasar pada baekhyun , bermain sangat kasar pada baekhyun membuat baekhyun lebih banyak mengerang kesakitan daripada mengerang nikmat.

"Ada apa bitch?! Kau kesakitan? Shh bukankah ini yang dilakukan master mastermu hah? Bitch kau nikmat sekali shh ouhh~"

"C-chanh sa-sakithh ahh perihh a-akhh hentikanhh hiks"

Baekhyun menangis , untuk pertama kalinya saat bercinta baekhyun merasakan sakit luar biasa seperti ini , ia sudah menjeda pekerjaannya selama 6 bulan dan semuanya hancur seketika saat chanyeol dengan sangat kasar menyetubuhinya , memukulnya , dan kegiatan kasar lainnya yang tidak berhubungan dengan sex toys.

"Chanhh b-berhenti akhh.. sakithh aku ti-tidak mau lagih c-chanhh hiks"

Tangis histeris baekhyun pecah bersama desahannya yang begitu pilu ia meremas dengan kuat pundak chanyeol , tetapi seakan tuli chanyeol terus menggenjot dengan kasar penisnya didalam hole baekhyun

"Arghhh"

Sampailah chanyeol pada penantian panjangnya , ia menumpahkan beribu spermanya didalam baekhyun , baekhyun bergetar terdiam , remasannya terhadap pundak chanyeol tidak berubah masih sama kuatnya dengan yang tadi , baekhyun terisak.

"Katakan berapa aku harus membayarmu?" Ujar chanyeol setelahya.

"Hiks .."

"Berhenti menangis bodoh! Kau mengotori jaz mahalku!"

"Hiks "

"Kau bisu? Atau kau mau aku memberikan semua atmku padamu? Tidak masalah hanya untuk mu"

Saat chanyeol mengeluarkan penisnya dari hole baekhyun dan hendak mengambil dompetnya , baekhyun menahannya , remasan itu mulai terasa di pundak chanyeol , baekhyun mendekatkan bibirnya di telinga chanyeol.

"Hiks c-chanyeoliee~ "

DEG!

Panggilan itu , chanyeol terdiam teringat masa lalu dimana baekhyun yang manja yang imut yang selalu membuatnya tertawa dan tersenyum dan selalu memanggilnya seperti itu.

"K-kau berubah hiks" ucap baekhyun pilu

Dan baekhyun menangis dengan keras , ia mengemasi barangnya dan dengan cepat turun dari mobil chanyeol dan berjalan melawan arah dengan arah mobil chanyeol.

Chanyeol terdiam melihat baekhyun dari kaca spion mobil dengan pundak bergetar belum lagi jalannya memperlihatkan dengan jelas bahwa bagian bawahnya begitu kesakitan , keadaan yang mengenaskan.

Chanyeol mulai merasakan sakit pada pundaknya bekas remasan tangan baekhyun, ia memegang pundaknya.

"Apa sesakit itu?"

"Apa yang aku lakukan?!"

TBC

Review please chingu:) ff baru aku ;-; gimana? Ancur? Maapkan baru bisa buat yang beginian T.T review please chingu muahhh.. supaya aku juga semangat lanjutinnya '-')/