Never Forget
lagi-lagi setsuna harus bangun dari tidurnya karena mimpi buruk, mimpi tentang kematian lockon(generasi pertama).setsuna mengelap keringat di wajahnya dan melihat kerarah jam yang menunjukkan pukul 7 malam, dan dia teringat kembali tentang mimpinya tadi. memori tentang lockon sekali lagi berputar di kepalanya dan tanpa di sadari air matanya mulai membasahi pipinya
TOK...TOK...TOK...
ketukan pintu itu berhasil membawa setsuna kembali ke dunia nyata. setsuna buru-baru menyeka air matanya dan beranjak untuk membuka pintu apartemennya
'yo setsuna' seorang pemuda tampan menyapa setsuna saat setsuna membuka pintu apartementnya 'aku dengar dai sumeragi kalo kau sakit' lanjut lockon, ya pemuda tampan itu adalah lockon (generasi kedua)
'yah akhir-akhir ini aku susah tidur ' ujar setsuna sembari masuk ke apartementnya di ikuti oleh lockon
'kau tidak apa-apa?' lockon terlihat mencemaskan rekannya itu
'aku tidak apa-apa hanya...' setsuna diam sejenak dan melajutkan kalimatnya 'jika aku tidur maka mimpi itu akan datang menghantuiku'
'mimpi...?' lockon terdiam meliahat punggung setsuna yang mulai bergetar itu. lockon berjalan menghampiri pemuda itu dan mulai memeluknya 'lupakan dia...' bisik lockon. butuh beberapa saat untuk otak setsuna mencerna perkataan lockon. saat otak mulia bisa mencerna perkataan lockon setsuna langsung melepaskan pelukkan lockon
'AKU TAK BISA MELUPAKANNYA DAN TAK MAU MELUPAKANNYA!' bentak setsuna
'sadarlah kalau dia suadah mati setsuna,lagipula...'
'lagipula apa?'
lockon langsung mendaratkan ciuman di bibir setsuna. mata setsuna membulat, dia mencoba melepaskan diri dari ciuman pemuda yang memiliki wajah yang sama dengan pria yang dia cintai itu tapi sayang itu malah mempererat pengan lockon, sampai akhirnya lockon sendiri yang melepaskan setsuna dari ciuman itu. setelah bebas dari ciuman itu setsuna langsung mendorong lockon
'apa yang kau lakukan?'
'aku mencitai mu...'
muka setsuna memerah mendengar ucapan lockon itu, tanpa membuang kesempatan lockon memeluk tubuh setsuna dan sekali lagi dia mengatakan cintanya pada setsuna 'aku mencintaimu...aku sangat mencintaimu setsuna...lupakan dia'
'maaf aku tak bisa melupakannya' ujar setsuna sembari melepaskan peluk lockon
lockon menatap pemuda di depannya itu dan mulai memengang pipi setsuna sampai akhirnya 'apa aku tidak bisa mengantikkan dia?' setsuna menjawabnya dengan gelengan kepala
'setsuna...aku rela kalau kau mengangapku sebagai kakakku' lockon memelas
'aku tidak bisa...'
'kenapa?'
'karena kau bukan dia' lockon terdiam mendengar ucapan setsuna 'walaupun kau memiliki wajah yang sama dengannya,walau kau memiliki nama yang sama dengannya tapi...tapi kau bukan dirinya. yang kubutuhkan adalah dirinya bukan orang yang memiliki nama dan wajah yang sama...' lockon hanya bisa diam medengarkan semua perkataan setsuna 'lo...lockon' setsuna mulai cemas karena pemuda itu terus diam
'aku pikir aku lebih baik pulang. maaf telah mengganggu' lockon membalikkan tubuhnya tanpa menatap wajah sestuna, dan setsuna diam menatap punggung lockon sampai pemuda itu hilang dari pandangannya.
setsuna menjatuhkan dirinya di atas sofa dan menutup wajahnya dengan kedua tanggannya, membiarkan kenangan yang pernah dia dan lockon(generasi pertama) lalui berputar di kepalanya sampai akhirnya air matanya kembali mengalir 'Neil...'
fin
