GANBATTEEE, Rock Lee!!!

( LeeNata Version )

.

.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: Rock Lee x Hinata

Rated: T

Genre: Romance, Hurt

Terinspirasi dari Film

ITAZURA NA KISS! ( J-Drama, 1996 )

WARNING:

Typo(s), AU, OOC, Alur berantakan, EYD amburadul, Garing. dilema joness dll.

Don't like don't read!

Summary:

Kisah cinta pemuda nyentrik yang terjerat 'love at first sign'dengan gadis jenius primadona KHS, berawal dari ciuman tak disengaja. Apakah Rock lee mampu menaklukkan hati sang Hyuga Hinata?

"Love happens by accident. Happening so suddenly... it may cause injury to the heart."

- Chinese Proverb-

Happy reading ~~~

xXxXx

Chapter 01

–The Kiss That Changed Their Live-

-Hari pertama di Konoha High School-

Hari itu, disebuah sekolah tiga orang siswa berlari di koridor sekolah. Terburu-buru untuk menghadiri upacara pembukaan sekolah. Salah satu siswa paling depan ,berambut BOB klimiss sambil terus berlari berkata, "ayo cepat" .

dia berlari dan tidak melihat jalan didepannya, tiba-tiba ia menabrak seseorang dan bibir mereka bersentuhan!

Terjadi kejadian yang tidak disengaja karena mereka berdua yang berselisih saling hadap tak melihat dihadapan mereka yang akhirnya menyebabkan bibir mereka bertemu secara tak sengaja.

Hyuga hinata gadis itu dan pemuda yang menabraknya sehingga terjadi insiden itu adalah Rock Lee. Keduanya terkejut dan langsung melepaskan diri. Siswa itu terbelalak terlihat terkejut kemudian mendongak dan tersenyum kaku,

"maaf..." katanya.

Siswa itu terlihat kagum dengan apa yang berdiri dihadapannya. Sementara siswi didepannya yang tidak kalah terkejutnya bersikap cuek dan langsung mengelap bibirnya dengan sapu tangan, ia berkata

"whatever" lalu berbalik pergi.

Siswa itu dan kedua temannya menatap siswi tadi pergi. Siswa berambut coklat yang terlihat gembul menanyakan keadaan temannya itu yang ternyata bernama Rock Lee. Rock Lee menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Hyuga Hinata...,

kau telah merebut ciuman pertamaku.."

gumam pemuda itu dengan mata berkaca-kaca dan menatap punggung kecil gadis itu yang berlalu semakin menjauh..

-000-

2 tahun kemudian...

Hari ini seperti biasanya pria nyentrik dengan model rambut BOB dan hyper tingkat akutt berangkat sekolah dengan menggunakan kereta api. Hari ini adalah hari besar baginya, karena ia mengikuti Hyuga Hinata, gadis yang ia sukai sejak tahun pertama sekolah, ia memendam cinta selama 3 tahun, gadis paling cantik dan pintar di sekolahnya, dimana hari ini ia akan menyatakan perasaannya. Ia mengikuti Hinata yang turun dari kereta yang sama di gerbong yang berbeda dan meyakinkan dirinya, ia akan memberikan surat cinta pada Hinata hari ini.

Lee menunggu sampai ke gerbang sekolah. Ia mengambil cermin dan memperbaiki rambut BOBnya. Setelah merasa ia siap, ia akhirnya mengambil nafas dalam dan mengambil surat cintanya.

"H-HINAATAA CHAAN!!!" Lee mengejar Hinata dan memanggilnya,

"Hyuga Hinata-sama, Aku adalah Rock Lee, siswa tahun ketiga dari kelas F. Ini sudah 2 tahun sejak kau memberikan pidatomu di upacara penerimaan siswa baru yang membuat aku mengagumi kepintaran dan penampilanmu. Tapi karena sekolah kita memasukkan siswanya ke kelas berdasarkan tingkatan nilai, aku berada di kelas terendah, kelas F. Aku tidak bisa masuk ke kelas orang-orang pintar, kelas A, dimana kau ada disana. Sekarang karena aku berada di tahun ketiga, aku memutuskan untuk menyatakan perasaan padamu dengan seluruh keberanian yang aku miliki. Aku menyukaimu, Hinata-chan."

"Ini! Untukmu.. bacalah!! pemuda itu berdiri di hadapan gadis itu dan memintanya mengambil suratnya.

Hinata membaca sampulnya, menatapnya satu detik dan berkata

"Annoo.. 't'-nya kurang satu"

Lee bingung, t?

Kemudian Lee berfikir maksud Hinata adalah 'tea' alias teh dan ia langsung mengambil teh botol dari tas-nya. Dan kembali memberikan suratnya beserta teh.

"Aku tidak mau dan aku benci pria bodoh.."

Hinata berkata dan menatapnya datar.

Lee mematung.

Ia bingung dan menatap kembali suratnya, ia tak menyadari yang salah adalah tulisan di suratnya, ia menulis 'letter' dengan 'leter'. Masih bingung, ia menatap Hinata yang meninggalkannya dan baru menyadari kalau para siswa sudah berkumpul disana dan menertawainya.

"T-TIIDDAAAAKKK!!!"

Lee menyadari itu dan berteriak, ia segera lari ke dalam gedung.

-000-

Gosip tersebar dengan cepat. Banyak yang menatap Lee yang berjalan ke kelasnya, mereka menertawainya. Pemuda itu benar-benar malu.

Saat masuk ke kelasnya, dua sahabatnya Kiba dan Choji juga sudah mendengar hal itu,

"Lee, benarkah gosip yang ku dengar ini? kau menyatakan perasaan pada Hinata kelas A digerbang sekolah dan langsung di tolak?" kata choji dengan terburu.

"kau tahu, minggu kemarin kan si Garaa, Sasuke dan Naruto ditolak sama si hyuga itu. Mereka kumpulan siswa populer dengan segudang prestasi lho.." tambah kiba.

"Aku tahu itu, aku cuma berharap siapa tahu saja aku diterima.. tidak ada salahnya mencoba kan?"

"Sudahlah Lee harusnya kau menyadari hal itu tidak akan mungkin. Hinata adalah siswi tercantik di sekolah dan paling pintar. Lupakan dia.. lihat tenten, dia sudah lama menyukaimu" ungkap kiba dan choji bersamaan.

Guru kemudian masuk dan seluruh siswa tenang.

Lee masih tidak bersemangat karena ditolak. Ia menatap suratnya dan mengingat kenangannya akan Hinata selama 2 tahun belakangan ini.

Ia jatuh cinta pada gadis itu saat dirinya membacakan pidato murid baru di hari pertama mereka masuk sekolah, sejak itu ia selalu diam-diam menatap gadis itu, ia pergi ke perpustakaan untuk melihat hinata, karena biasanya nongkrong disana.

Ia bahkan menandai catatannya, hari dimana ia melihat hinata, ia akan memberi tanda hati di catatannya. Lee sangat sedih karena cintanya berakhir dengan cepat, bahkan sebelum orang itu membaca surat cintanya.

-000-

Istirahat siang, Lee, Kiba dan Choji makan bareng. Tenten dan geng-nya datang menemui Lee.

"Lee kun, nanti sore aku boleh ya ke rumahmu.. hari ini kan kau pindah rumah, aku ingin datang membantu.."

"Tak perlu tenten san, aku sudah menyewa orang untuk memindahkan barang, tapi bila kau tetap ingin datang, paling tidak pesta perayaan kepindahan, datanglah..."

Akhirya mau tak mau lee membiarkan mereka datang. Kiba dan choji sangat menyukai Tenten yang perhatian pada lee, mereka berdua mendukung Tenten yang sepertinya bisa membuat lee bahagia karena tenten sangat baik.

Meski begitu hati lee hanya untuk Hinata.

"Lee kau cukup berani, bagaimana bisa kau memberikan surat tiba-tiba pada orang yang bahkan sama sekali belum pernah bicara denganmu, tentu saja itu aneh dan wajar kalau gadis itu menolakmu". kata choji mencoba menghibur lee.

"Aku sudah pernah bicara pada Hinata sebelumnya" gumam lee lirih.

/FLASH BACK

Ingatan Lee kembali saat ia, Kiba dan Choji membahas nilai ujian mereka. Mereka mendapat nilai yang rendah tapi mereka tak terlalu mempermasalahkan itu. Seperti kata Kiba tak masalah nilai bahasa inggrisnya rendah toh nanti dia menikah dengan orang jepang, ngapain belajar bahasa inggris. #hahahaa...

Pada akhirnya mereka bertiga ingin melupakan tentang hasil tes dan bersorak dengan tangan ke atas. Saat itu angin bertiup dan kertas ujian Lee beterbangan. Lee memungut satu per satu kertasnya dan kertas matematika hilang. Ternyata agak jauh di depannya dan saat ia akan mengambilnya, ada orang lain yang mengambilnya duluan, Hyuga Hinata.

Lee tentu saja terkejut.

"Terimakasih.. hinata chan.. "

Ia mengambil kertasnya dan berterima kasih dengan perasaan berbunga bunga karena bertemu dengan gadis pujaan hatinya. #Kertas ujian matematika dengan nilai 27 wkkk.. L O L

Sementara Hinata yang berjalan pergi dan berkata kalau pemuda itu benar-benar bodoh.

/FLASHBACK END

Sepulang sekolah, Lee sudah baik-baik saja, ia nggak terlalu galau lagi karena ia orang yang ceria. Tenten dkk sudah menunggunya. Mereka semua akan pergi ke rumah baru Lee. Mereka terkejut karena rumah baru Lee sangat besar. Lee mengatakan padahal ia ingin rumah kecil yang simple tapi karena itu rumah pemberian teman ayah Lee, dan dijual dengan harga lumayan murah, jadi mereka memutuskan mengambilnya.

Kiba, Choji, Lee dan Tenten dkk masuk ke rumah dan disambut oleh ayah Lee (Guy sensei HAHAHHAHAH).

Mereka pesta di rumah Lee, makan-makan. Hari itu petugas pemasang gas akan datang ke rumah Lee dan ayah mengatakan nanti akan cukup berisik. Petugas akhirnya datang dan mulai mengebor untuk memasang gas.

Tapi di dalam rumah Lee terasa aneh. Kenapa rasanya rumah Lee bergetar. Mereka berfikir itu gempa, tapi rasanya berbeda dari gempa. Tiba-tiba getaran semakin kuat dan rumah goyang. Semuanya panik dan berlari ke luar rumah. Ayah tak lupa mengambil foto di altar istrinya dan mereka lari keluar.

Para petugas pemasang gas tidak mengetahui hal itu dan terus mengebor, ayah menyuruh mereka berhenti karena rumahnya jadi goyang. Tentu saja mereka tak percaya LOL.

Tapi tiba-tiba salah satu penyangga rumah patah dan dalam sekejap rumah Lee roboh. Semuanya panik dan berlari. Mereka menatap rumah roboh dihadapan mereka.

Tentu saja hal itu langsung masuk breaking news hari itu. Keesokan harinya Lee berangkat ke sekolah dengan tidak bersemangat. Di kereta bahkan berita mengenai rumahnya masih disiarkan dan ia malu karena orang menatapnya.

"Pagi Lee.." sapa kiba dan choji.

"Lee sepertinya kau menjadi pembicaraan dimana-mana"

"Ohh.. kalau ada lubang... rasanya aku ingin masuk ke dalam" desah lee sambil cemberut.

Dan tiba-tiba pembicaraan mereka berhenti karena melihat tenten sudah berdiri di gerbang gedung sekolah dengan toa dan papan pengumuman untuk donasi membantu keluarga lee yang kemalangan. Lèe tentu saja panik dan segera menemuinya.

"tenten, kumohon berhentilah... aku malu.."

"Lee, demi dirimu akan kulakukan apapun!!!" ungkap tenten tanpa merasa bersalah.

"Bisa kalian menyingkir.. kalian menghalangi jalan"

kata hinata yang ternyata ada disitu.

"Hey.. Hyuga Hinata.. ini semua salahmu. Gara-gara kau menolaknya nasib sial menghampirinya!"

ungkap tenten kesal.

"Memangnya salahku pilar rumahnya roboh?"kata hinata tak kalah kesal.

"Ya! itu salahmu!"

tambah tenten sambil memanyunkan bibir.

Hinata kesal dan mengeluarkan uang untuk menyumbang, tapi tentu saja lee menolak dan menepis tangan Hinata.

"Aku tak akan menerima bantuan apapun darimu, aku lebih baik mati dari pada menerima bantuanmu" kata lee datar.

"Hahahaaa..baguslah kalau begitu.."

Hinata tertawa mendengar itu dan meninggalkan mereka. lee kesal kenapa hinata tertawa, pasti karena hinata menganggap mereka bodoh.

Hinata meninggalkan mereka.

"Hey, don't make fun of me just because I'm stupid!!!" kata lee sambil berteriak.

Lee kesal dan berniat menunjukkan sisi tidak bodohnya pada Hinata.

"Aku akan membuktikannya tahun ini dengan berada di peringkat 100 besar ujian berikutnya!!".Kata Lee dengan semangat berapi-api.

"Apa kau yakin lee-kun, bagaimana bisa kelas F masuk ke Top 100? belum ada sejarahnya siswa kelas F yang masuk ke Top 100 di ujian.." kata tenten menenangkan lee.

"Aku yang akan membuat sejarah itu.. tenten"gumam lee penuh keyakinan.

Sementara itu Hinata dalam perjalanannya diam-diam melirik ke arah Lee.

-000-

Malam harinya, Lee dan ayahnya akan pergi ke rumah teman ayahnya untuk tinggal sementara disana. Lee masih kesal karena ayahnya muncul di TV dan itu membuatnya shock besar di sekolah karena orang-orang membicarakannya. Tapi ayah mengatakan berkat itulah hiashi-chan menghubunginya. Ayah mengatakan Hiashi-chan adalah teman masa kecilnya, mereka sekelas sampai SMP dan Hiashi-chan bahkan masuk universitas Tokyo dan sekarang CEO di perusahaan miliknya sendiri. Mereka akan tinggal di rumah keluarga Hiashi-chan untuk sementara. Ayah mengatakan kalau ia mendengar putri sulung Hiashi-chan seumuran dengan lee. Ayah ingin mengatakan kalau lee satu sekolah dengan putri Hiashi-chan tapi mereka keburu sampai di rumah Hiashi-chan.

Rumah Hiashi-chan sangat luas dan bahkan ada kolam renangnya. Saat lee akan menekan bel, lee shock karena disitu tertulis 'Hyuga', ia sudah mulai berfikir yang aneh-aneh, jangan-jangan itu rumah Hinata, tapi tak mungkin ada kebetulan seperti itu.

Hiashi-chan kemudian keluar menyambut lee dan ayahnya.

"Whoaa .. Guy chan?! Lama tak bertemu.."

"Hiashii chann !! bagaimana kabarmu.."

Dan dua sahabat itupun berpelukan melepas rindu, Ayah dan Hiashi-chan sangat senang bertemu setelah sekian lama.

Lee menatap Hiashi-chan yang tinggi besar dan yakin kalau hinata dan Hiashi-chan tidak mirip, cuma warna mata mereka saja yang mirip dan tak mungkin itu rumah hinata.

"Kalian sudah datang? Ayo masuk.. jangan malu-malu.." Ibu kemudian menyambut mereka dan menyuruh mereka masuk.

Lee dan ayahnya masuk, ibu memanggil anak-anaknya untuk menyapa. Dan betapa shocknya lee saat melihat kekhawatirannya menjadi benar, rumah itu adalah rumah Hyuga Hinata.

"A-akhh... H..I..N..A..T..A..!!!" Ucap lee terkejut langsung teriak dan menjatuhkan sendalnya saat melihat Hinata. Didalam hatinya dia merasa senang

'Aku akan satu rumahnya, mungkin ini takdir.' Lee berbunga-bunga dalam hati.

"Kau mengenalnya lee?"

"Kami satu sekolah" gumam lee lirih.

Ibu kemudian datang membawa foto-foto hasil jepretannya mengatakan kalau Lee dan Hinata kelihatan dekat di sekolah. Ibu sangat excited HAHHAHAHAH. Hinata bahkan tak tahu kapan ibu mengambil fotonya.

Mereka kemudian duduk di ruang tamu, makan-makan sambil mengobrol. Hyuga Hanabi, adik Hinata datang dan ibu memintanya menyapa lee. Hanabi datang dan meminta lee membantu pekerjaan rumahnya mengenai Kanji.

"Bacaan tulisan kanji ini apa?"

Lee menjawabnya dengan yakin dan pasti, yang sebenarnya salah membacanya.

"Dasar bodoh" ucap Hanabi.

"Apa kau bilang?" ucap Lee terkejut.

"Lee bodoh" ucap Hanabi lagi.

Lee pun mentertawakan dirinya sendiri.

Hanabi yang melihat sikap Lee mengatakan bahwa dia sangat tidak menyukai Lee.

"Aku tak suka dengan orang bodoh!" Ucap Hanabi ketus dengan tampang tak mengenakkan.

(sama seperti Hinata)

'Ia bahkan salah arah membaca kanjinya dan artinya juga salah. kesal sekali karena nii-san ini bodoh, aku tak suka pada Lee' batin hanabi.

Lee terlihat shock. Sementara Hinata tertawa melihat mereka. Ibu memarahi Hanabi karena tak sopan dan menyuruhnya minta maaf. Hanabi menolak dan kembali ke kamarnya.

Hinata mulai mendekati barang dan berniat membantu lee membereskan baju-bajunya. Tapi..

"Terimakasih hinata sama, aku bisa sendiri.. aku tidak memerlukan bantuanmu.." kata lee dengan datar.

"Bagiku, tak ada bedanya kau ada di rumah ini atau tidak, aku hanya ingin mengingatkanmu jangan pernah menggangguku". sambung hinata cuek.

Hinara keluar dari kamar dan Hanabi menatapnya dengan kesal, memanggilnya bodoh. Lee tak bisa menjawab. Ia shock dan terduduk, ia tak percaya ia berakhir di tempat seperti ini. Ia tak mengerti kenapa ada kebetulan seperti ini.

Saat Lee masih galau, hiashi datang ke kamarnya membawa cemilan.

"Apakah terjadi sesuatu? kau terlihat tak bersemangat lee.."

"A-aahh tidak ada hiashi san, aku cuma butuh istirahat" jawab lee dengan wajah yang kembali ceria.

"Jika hinata mengatakan sesuatu yang kejam, jangan tersinggung ya!. Aku sedih karena dulu hinata adalah anak yang lucu dan ceria. entah kenapa kemudian berubah menjadi seperti itu..."

-000-

Keesokan harinya saat sarapan, suasana menyenangkan. Hanabi bingung kenapa nii-san di hadapannya sejak tadi ketawa sendiri. LOL.

Para ayah dan ibu mengobrol sangat asik, Hiashi bahkan mengatakan ia tak keberatan kalau Lee menikah ke keluarga mereka LOL.

Ibu langsung menolak secara halus karena puterinya masih SMA... wkwkkk...

Hinata tak peduli dengan percakapan itu, ia menyelesaikan sarapannya dan segera berangkat. Hiashi menyuruh Hinata berangkat bersama Lee karena Lee belum hafal jalan ke sekolah. Hanabi yang merupakan Onee-chan lover ingin ikut bersama kakaknya tapi hiashi tentu saja melarangnya, ia ingin Lee dan Hinata berdua saja.

Lee POV

Aku bersemangat berangkat bersama Hinata ke sekolah, membayangkan akan bergandengan tangan dengan Hinata.

Aku mengejar Hinata dan berjalan disampingnya, Menatap hinata dengan senyuman.

"Hey...Berhenti!! Jangan berjalan disampingku dengan wajah seperti itu.. kau menakutkan!"

Aku terkejut dan menghentikan langkahku.

"Kau harus mengingat jalan ke sekolah, aku malas kalau harus mengantarmu setiap hari.."

"Dan ingat 3 hal ini baik-baik. Jangan mengatakan pada siapapun kita tinggal serumah, Jangan bicara padaku di sekolah dan berjalanlah 3 meter di belakangku alias jangan dekat-dekat denganku!"

Aku kesal dengan syarat ketiga, Hinata tak perlu mengatakan itu padaku. Hinata mengatakan ia tak mau terlibat rumor aneh denganku. Dan dia benci pemuda bodoh.

Aku benar-benar kesal mendengarnya,aku akan membalas gadis itu suatu hari nanti.

Lee POV END

-000-

"Lee, jalan-jalan yuk!" Ajak Tenten sepulang sekolah

"aku harus belajar untuk ujian, maaf aku tak bisa"

"APAAA?? Benarkah itu lee? jadi kau serius akan membuat sejarah di Konoha High School ini?" kata kiba dan choji bersamaan.

"YAA! Aku serius dengan hal ini." kata lee membenarkan dengan semangat berapi-api.

Tiba-tiba seisi kelas terkejut karena Hinata datang ke kelas mencari Lee, meminta Lee keluar membawa tasnya.

Tenten tentu saja shock kenapa Hinata sampai mencari lee. Pemuda itu sendiri tak mengerti tapi ia menuruti Hinata.

Keduanya bicara di sudut gedung sementara dari jauh, Tenten, kiba, choji dkk mengintip, meski mereka tak bisa mendengarkan percakapan Lee dan Hinata.

Ternyata bento Hinata dan Lee tertukar, ibu sengaja melakukannya, meski Hinata pikir itu sebuah ketidaksengajaan.

"Bukankah kau mengatakan jangan saling bicara di sekolah? Lalu apa ini?" ejek lee pada gadis itu.

"Ini bukan keinginanku. tentu saja, hal seperti ini mungkin akan sering terjadi karena kita satu sekolah, misalnya ibu membuat kesalahan lainnya" elak hinata yang mulai kehilangan kata-kata.

"A-ah benar juga, kau juga mungkin tidak sengaja mengenakan celana ke sekolah" ejeknya

Hinata bingung.

Pemuda itu mengeluarkan foto masa kecil Hinata dari sakunya dan Hinata langsung terbelalak melihat itu.

"A-apa yang..., dari mana kau mendapatkannya?" gadis itu terkejut dengan muka memerah malu.

"Bibi memberikan itu padaku, Aku senang karena ternyata jenius punya kelemahan juga.." sebuah seringaian tercetak diwajah pemuda itu.

"Kembalikan foto itu! Apa yang kau inginkan?"

Lee menyembunyikan di saku dalam jasnya dan hinata tak bisa mengambilnya.

"Ajari aku belajar dan Jadikan aku masuk ke top 100 saat ujian nanti. Aku akan mengembalikannya jika kau mau mengajariku"

"Aku tidak mau!! hanya buang-buang waktu mengajari pemuda bodoh sepertimu!"

"Kau tak punya pilihan lain lagi. Atau kau suka aku sebarkan foto ini?"

"Baiklah.." desah hinata akhirnya.

Akhirnya gadis itu setuju tapi dengan syarat dia akan serius mengajari lee dan lee jangan mengeluh, mereka akan belajar sepanjang malam mulai malam ini.

Setelah Hinata pergi, Lee merasa menang, ia berjalan dengan bahagia. Teman-temannya keluar dari persembunyian.

"Hey.. A-apa yang terjadi?"

"Bukan apa-apa.." jawab lee sumringah, dia tak sabar untuk memulai belajarnya.

-000-

Lee tiba di rumah dan ibu menyambutnya.

"Apakah terjadi sesuatu dengan kau dan hinata hari ini?".

Lee bingung.

"Apakah kau tidak makan bento bersama-sama..?"

"T-tidak.."

Ibu kecewa karena ia menukar bento itu agar keduanya bertemu dan makan bersama.

"Sifat Hinata memang yang seperti itu, kau harus lebih agresif padanya.."

Hinata POV

Aku kembali ke rumah dan mendengar percakapan mereka. Aku kesal karena ibu salah memberikan bekal hari ini. Pemuda aneh itu membela ibu mengatakan manusia pasti pernah berbuat kesalahan.

Ibu sendiri mengatakan kalau ia sangat berharap Aku dan Lee segera membuat kesalahan. Kulihat raut bingung diwajah pemuda itu, otaknya tulalit.. dasar pemuda polos. Sementara itu ibu meninggalkan kami dengan senyuman.

Hinata POV END

-000-

Lee menyelesaikan makan malamnya dengan cepat

"Kau makannya sangat sedikit, lee...? Kau sakit?"

"Tidak, aku hanya tidak selera. aku harus belajar mulai malam ini untuk persiapan tes seminggu lagi"

Ayah lee shock karena putranya mulai belajar. Ibu mengatakan ia akan memasakkan cemilan untuk lee nanti. Hinata mengatakan pada ibu untuk membuat dua porsi, satu untuknya.

Ibu terkejut..

"A-apa kau akan mengajari lee?. Ibu sangat senang anaknya akhirnya kau mau belajar, hinata!"

"Aku juga ingin diajari Onee-san" Sela hanabi

"Bukankah kau sudah menjadi siswi TOP di sekolahmu jadi tak perlu diajari.." tegas hiashi pada putri kecilnya.

Hanabi menatap lee dengan marah. Lee dendam karena perhatian kakak yang ia sayangi teralihkan pada lee. XD

-000-

Dikamar bernuansa biru terlihat sepasang muda mudi. Pemuda itu tampak kebingungan dengan lembar soal yang diberikan gadis itu untuk memulai proses belajarnya.

'Aku benar-benar tidak mengerti dan bahkan tak tahu bagian mana dia yang nggak mengerti' batin lee berkecamuk, malu untuk bertanya.

Namun semua itu bisa dilihat gadis jenius itu. Hinata cukup kesal.

"Apa sih yang ada di kepalamu?, kau tidak serius dan bodoh, untuk apa ke sekolah?"

"Aku bodoh makanya aku ke sekolah, agar bisa pintar sepertimu.. itu fungsi sekolah kan?"

Hinata terdiam, membenarkan, dia tak bisa menjawab .

"Bagaimana kau belajar?" Lee mengalihkan pembicaraan

"Aku tak pernah belajar. Aku langsung bisa ingat dengan sekali melihat"

"Hinata, kau benar-benar jenius!" kata lee mengacungkan jempol dan mata berbinar penuh kekaguman.. #LOL

Hinata mengajari lee dengan baik sampai pemuda itu mengerti. Ia bahkan membuatkan soal-soal yang mungkin akan keluar saat ujian nanti, jadi Lee tak perlu belajar seluruh materi, hanya materi penting.

Dan begitulah, 5 hari sebelum ujian, Lee terus belajar dan belajar. Di kelas ia belajar dengan serius, bahkan di perpustakaan juga. Hinata diam-diam melihat lee yang belajar di perpustakaan..

.

.

To be continued...

Review please and don't be a silent reader..