Naruto and All Characters belongs to Masashi Kishimoto

Story and Plot belongs to Me

.

.

HADIAH KECIL DI HARI NATAL

.

.

Fiksi ini jauh dari kata bagus apalagi sempurna. Kritik, saran, dan pendapat diterima dengan senang hati :)

-oOo-

Sang mentari telah bangun dari tidurnya. Tetapi, cahaya keemasannya terhalang oleh awan kelabu yang membayangi langit. Cicitan burung tak terdengar, hanya suara hempasan salju menerpa tanah yang menjadi melodi pagi itu. Semuanya putih, dengan suhu yang semakin menipis. Angin-angin badai di pagi hari mengayun-ayunkan ranting pohon momiji. Membuat kayu-kayu itu mengetuk jendela kamar Haruno Sakura.

Gadis itu terbangun saat derikan ranting pada kaca jendelanya semakin menjadi, menimbulkan bunyi gesekan yang memekakkan telinga. Ia berdesis tidak terima karena waktu tidurnya telah terganggu. Tapi, begitu ia tersadar, Sakura langsung bangkit dari kamarnya. Kakinya terayun dengan penuh semangat menuju suatu titik dimana sebuah pohon dengan hiasan Natal terletak.

Ia tersenyum melihat pohon dengan hiasan-hiasan cantik, juga bintang yang terbuat dari kaca terletak pada ujungnya. Dirapatkan kimono tidurnya yang sempat ia sambar sebelum keluar kamar, berusaha menghalau rasa dingin dari suhu udara yang merendah akibat salju yang turun. Ia mengatupkan kedua tangannya, memejamkan mata dan memanjatkan doa-doa.

Setelah selesai, ia kembali membuka mata. Kilau emerald-nya terpaku pada sebuah notes kecil yang tersampir pada salah satu lonceng yang ia jadikan hiasan untuk pohon natalnya. Tangannya terulur mengambil notes itu. Bola matanya bergerak dengan lincah ke kanan dan ke kiri, mengikuti tiap susunan kata yang tertera di sana.

'Merry Christmas! Jadi, bagaimana kalau kau mandi, sarapan, kemudian membaca notes keduaku yang tertempel di lemari pendingin?'

Sakura tersenyum kecil melihat deretan huruf yang tertulis rapi di notes itu. Ia tahu benar, siapa pengirimnya. Tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri, Uchiha Sasuke. Ia hapal betul tulisan lelaki itu yang memilih memakai huruf hiragana yang rumit tinimbang memakai huruf kanji yang simpel.

Sakura melipat kertas itu, kemudian melaksanakan apa yang kekasihnya perintahkan. Setelah beberapa menit kemudian, ia keluar dari kamarnya dengan memakai celana jeans, kaos hijau lengan panjang yang terbalut sweater rajutan berwarna putih, juga sepatu boots berwarna coklat yang menghangatkan kakinya.

Kemudian, ia membuka lemari pendingin, mengambil beberapa lembar roti dan selai strawberry untuk sarapan pagi. Sebuah notes kecil tersampir di sana. Ia mengambilnya sambil mengunyah roti sarapannya. Buru-buru, ia menghabiskan sarapannya. Disusul dengan meneguk susu vanilla yang terlebih dahulu telah dihangatkannya.

'Apa kau sudah melakukan perintahku sebelumnya? Anak pintar. Sekarang, kau bisa menuju jendela yang menghadap langsung ke jalan raya.'

Hm?

Sakura mulai berpikir. Jendela yang menghadap ke jalan raya? Ada sekitar empat jendela yang menghadap langsung ke jalan raya. Apa perlu ia memeriksanya satu-persatu?

Dimulai dari jendela ruang tamu. Di sana tidak ada apa-apa. Hanya pemandangan menuju kendaraan yang berlalu lalang di hari Natal yang dilingkupi salju kali ini. Kemudian, ia menju jendela lainnya. Hal yang sama berulang-ulang hingga ia tiba di jendela ke tiga.

Di sana, sebuah kado tersemat di antara kusen jendela. Sebuah kotak dengan pita emas yang memepercantiknya. Pemandangan di sana pun lebih indah. Menghadap langsung ke arah matahari terbit, dengan sebuah pohon yang daunnya berguguran sebagai penghias. Cahaya keemasan itu menyusup di sela-sela ranting yang dipenuhi salju. Tampak indah sekali.

Sakura mengambil kado itu dan membukanya. Matanya berkaca-kaca, terharu. Kapankah Sasuke menyiapkan semua ini untuknya? Apa saat Sakura tertidur? Sasuke memang benar-benar seperti Sinterklas yang ada di dalam dongeng-dongeng tentang Natal untuk Sakura.

Di dalamnya, terdapat dua buah boneka beruang yang saling menggenggam tangan. Salah satunya berwarna cokelat yang diansumsikan Sakura bergender laki-laki, dan yang satu lagi berwarna putih gading yang di ansumsikan Sakura bergender perempuan –terlihat dari pita yang tersemat di antara telinga beruang itu. Yang laki-laki memiliki raut datar, sedangkan yang perempuan tampak tersenyum. Mengingatkannya tentang ekspresi wajah mereka berdua –Sasuke dan Sakura.

Notes kecil terjatuh saat Sakura mengangkat kotak itu. Ia memungutnya dan membacanya. Wajahnya sontak memerah melihat deretan kalimat-kalimat yang tertulis rapi di sana.

'Sudah terima hadiahnya, Sayang? Bagaimana kalau kau membalas kadoku dengan datang ke apartemenku dan memberiku kecupan selamat Natal?'

Sakura dengan malu-malu mengangguk, entah sadar atau tidak bahwa usahanya sia-sia karena tak ada yang melihat. Buru-buru ia mengambil mantel dan topi rajutan beserta sarung tangannya. Ia akan menembus salju untuk pergi ke apartemen Sasuke. Memberikan kecupan Selamat Natal tentu saja.

THE END

A/N:

Yoo! Just a ficlet (ficlet gak sepanjang ini woy!) for Christmas! :D

Maaf kalau ada kesalahan di dalam fic ini yaa :P

MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEEAAAAAARRRRR! \(^O^)/

Ya! Ya! Ya! Aku tau ini telaaaaaaaaaatttttttt bangeeeeeeeeeeettttt. Tapi aku hanya mau ngucapinnya, hehe. Habis belum sempat publish pas hari-hari itu. Sibuk coyyy :3

Semoga damai Natal dan semangat tahun baru melingkupi kita semua. Semoga, perdamaian di bumi terjaga, dan segala resolusi yang kita tetapkan berjalan sesuai harapan. Semoga, semoga dan semoga, segala kebahagiaan, keberuntungan, pokoknya yang baik-baik melingkupi kita di tahun yang baru ini. Amin (-/\-) ;D

Salam hangat,

-Hydrilla :)