FORBIDDEN (LOVE) BETWEEN DEVIL AND ANGEL
SUMMARY:
Semua pasti tahu jika Iblis dan Malaikat tidak akan bisa hidup berdampingaan karena mereka yang saling bertolak belakang
Banyak larangan diantara mereka untuk hidup berdampingan, terutama saling jatuh cinta
Jangankan Iblis dengan Malaikat, dengan manusiapun mereka dilarang untuk saling mencintai
Bagimanakah nasib Jeno si Putri kesayangan Raja dan Ratu Malaikat juga Mark si calon Raja Iblis?
CAST:
Lee Jeno
Mark Lee
Jung Jaehyun
Kim Rowoon SF9
Lee Taeyong
Johnny Seo
Huang Renjun
Lucas Wong
And other NCT's members as support cast
WARNING:
GS!Uke
Rate M karena banyak kata-kata kasar dan beberapa adegan di chapter tertentu
Judul, summary dan isi cerita tidak sinkron
Alur cerita pasaran dan membosankan
Perubahan marga untuk kepentingan alur cerita
INSPIRATED IDEA FROM KIM KYUSUNG – WHEN DEVIL FALLING IN LOVE WITH ANGEL
NO PLAGIAT! JUST HAVE SAME AND REMAKE IDEA
I GOT PERMISSION FOR IT
DISCLAIMER:
Cast belongs to God, their parents, their entertaiment and their fans
I just use them for my nessecary story's cast
Hope You Guys Like It! ^0^
Nana Lee Jeno Present!
.
.
.
.
.
Seorang gadis cantik kini tengah mematut dirinya dihadapan cermin tanggung dalam kamarnya. Mencoba menata rambut dan seragam serapi mungkin agar mendapat good first impression di hari pertama ia sekolah.
Jeno –gadis tersebut- mencoba memakai jepit rambut berbentuk kepala kucing pada rambut sebelah kanannya dan membuat juntaian poni ke kiri. Terlihat sangat manis untuk ukuran gadis remaja seperti dirinya.
"Huft, aku tidak boleh tegang! Figthing, Kim Jeno!" ujar Jeno sambil mengepalkan tangannya
Tiba-tiba, sebuah cermin tangan di meja nakas menyala. Jeno mengambil cermin itu dan melihat jika wajah ayahnya sudah terpampang disana.
"Ya! Kim Jeno. Cepat berangkat sekolah! Jangan berias terus! Kau hanya bertugas membasmi para Iblis tengil di dunia, bukan untuk menjadi artis!" seloroh sang ayah
"Ish, Appa! Aku kan sedang berusaha menutupi jati diriku dan mencoba berlaga seperti manusia pada umumnya" sungut Jeno
"Tapi tidak perlu berdandan juga, gadis nakal" bentak sang ayah
Jeno hanya menggembungkan pipinya sebal ketika sang ayah mengatainya nakal.
"Rowoon, sudahlah! Apa salahnya ia bersikap layaknya manusia? Jeno sayang, jangan dengarkan Appa ne? Dia hanya kurang hiburan. Putri Eomma sangat cantik sekali sekarang" bela seorang wanita disebelah Rowoon –sang ayah- yang tak lain adalah ibunya tercinta sambil tersenyum manis pada Jeno
"Jaehyun-ah, sekali-sekali kau juga harus tegas pada putrimu! Kau terlalu memanjakannya. Jeno, dengarkan Appa. Meski kau adalah putri kami, putri seorang Raja dan Ratu Malaikat kau juga tetap memiliki tugas untuk membasmi para Iblis di dunia yang mengganggu manusia. Jangan hanya karena kau putri kami, kau merasa bebas dari tugas tersebut, mengerti?" tegas Rowoon
"Baik, Yang Mulia Raja" jawab Jeno sambil membungkuk hormat "Kalau begitu, aku pergi ke sekolah dulu. Appa, Eomma.. Annyeong.." pamitnya sambil melambaikan tangan
Begitu selesai, cermin tersebut kembali menjadi cermin biasa.
Ya, Jeno adalah Putri dari Raja dan Ratu Malaikat. Ia dikirim ke dunia langsung oleh ayahnya sendiri yaitu Raja Kim Rowoon untuk membasmi Iblis. Sebenarnya, ia bisa saja tidak mengirim putri kesayangannya. Ia hanya ingin mengetest sang putri, apakah ia mampu menjalankan tugasnya sebagai Malaikat apalagi dengan gelar Putri Raja.
.
.
.
.
.
Setelah sampai di sekolah sesuai perintah sang ayah, Neo Culture Art Academy. Jeno berjalan menuju gedung senior high school untuk pergi ke ruang kepala sekolah. Ia sudah membawa data-data –tentunya data palsu- sebagai formulir.
Setelah diberitahu ruang kepala sekolah oleh seorang security, Jeno berjalan di koridor sekolah yang tampak sepi. Entah ini terlalu pagi atau ini sudah masuk jam sekolah, Jeno tidak tahu. Ia belum beradaptasi dengan waktu di dunia.
Ketika ia berbelok di sebuah tikungan, ia berpapasan dengan seorang siswa sedang mengenakan jaket dan topi yang tengah berjalan dengan menunduk. Bagaikan gerakan slow motion dalam film, ada sedikit terpaan angin diantara mereka. Jeno tertegun sejenak ketika merasakan aura siswa tersebut.
"Ini 'kan aura milik.." batin Jeno
Saat jarak mereka sedikit jauh, Jeno menoleh ke belakang menatap punggung siswa tersebut yang terus berjalan hingga tak tampak olehnya.
"Jika dugaanku benar, aku akan dapat masalah yang sangat buruk" gumam Jeno
Jeno melanjutkan langkahnya menuju ruang kepala sekolah yang kurang dua ruangan lagi.
Tanpa Jeno sadari, siswa yang berpapasan dengannya tadi tersenyum menyeringai begitu mereka berada di jarak yang sama.
"I got you, Little Angel" batinnya
.
.
.
"Nah, Kim Jeno. Kau akan berada di kelas ini mulai sekarang. Ayo, akan kukenalkan kau dengan teman-temanmu" ujar sang guru yang mengaku sebagai wali kelasnya
Jeno menunggu di depan pintu terlebih dahulu dan membiarkan sang guru masuk.
"Anak-anak, tenanglah sebentar. Hari ini kelas kalian kedatangan teman dan keluarga baru. Masuklah" seru sang guru dan mempersilahkan Jeno masuk.
Jeno mulai berjalan perlahan kearah sang guru dan membungkuk sebentar kemudian berdiri disamping guru tadi. Dapat Jeno rasakan ada tiga aura disini. Aura manusia, ada juga aura Iblis dan.. campuran? Dan Jeno merasakan ada aura yang sama yang ia temui di lorong tadi. Jeno berusaha mengedarkan pandangannya, mencoba menebak seseorang dengan aura yang ia rasa yang paling kuat saat ini.
"Aneh! Bagaimana ia bisa bersembunyi meski auranya terasa begitu kuat?" gumam Jeno dalam hati
"Nah, Jeno. Silahkan perkenalkan dirimu" perintah sang guru
"Annyeong haseyo, joneun Kim Jeno imnida. Saya pindahan dari Ilsan, mohon bantuan dan kerjasama teman-teman" ujar Jeno kemudian membungkuk
"Jeno, sekarang kau bisa duduk disamping Renjun. Renjun, tolong angkat tanganmu" perintah sang guru pada seorang siswi yang duduk di bangku tengah pojok kiri
Jeno berjalan kearah gadis yang mengangkat tangannya tadi dan mulai duduk disamping gadis itu. Dapat Jeno rasakan aura berbeda dari gadis tersebut. Bukan aura manusia, namun juga bukan aura milik Iblis ataupun Malaikat. Ini kali pertama Jeno tahu ada aura seperti ini.
"Hai, namaku Huang Renjun. Salam kenal" ujar Renjun sambil mengulurkan tangannya
"Aku Kim Jeno, senang berkenalan denganmu" balas Jeno dan menjabat tangan Renjun
"Bukan gadis ini yang kucari. Tapi gadis ini juga memiliki aura yang berbeda dan kuat tadi" batin Jeno
"Jeno-ya, kau cantik sekali. Seperti malaikat" celetuk Renjun
Jeno terkejut sekejap namun ia mencoba kembali tenang dan tersenyum ramah.
"Ah, kau bisa saja, Renjun-ie. Kau juga cantik" balas Jeno malu
"Jika aku disuruh mendeskripsikan sosok malaikat, aku akan menunjukmu sebagai bentuk deskripsinya" ujar Renjun
Jeno hanya tertawa kecil untuk menutupi kecanggungan dan kegugupannya.
"Astaga, aku bisa mati jika harus seperti ini setiap hari" rutuk Jeno dalam hati.
Hei, Kim Jeno. Kau itu bodoh atau apa? Tidak ada yang namanya Malaikat bisa mati!
.
.
.
Saat ini Jeno tengah berada di perpustakaan. Ia harus meminjam beberapa buku bimbingan sesuai perintah guru Jung –wali kelasnya. Ketika Jeno sedang mencari buku terakhirnya di rak paling ujung belakang perpustakaan, ia merasakan aura di lorong pagi tadi muncul kembali. Jeno mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan.
"Ya! Nuguseyo?" ujar Jeno
"Finally, we can meet Little Angel" balas suara dari aura tersebut seraya bertelepati
Jeno merasa tak asing dengan suara dan aura ini.
"Siapa kau sebenarnya? Apa maumu?" tanya Jeno dalam hati
"Temui aku di atap sekolah nanti setelah jam sekolah berakhir jika kau ingin tahu. Nice to meet you, Little Angel" jawab suara tersebut
Jeno hanya menggedikkan bahunya acuh dan kembali mencari buku terakhirnya setelah merasa aura itu hilang. Jeno sendiri heran, padahal ia sudah menyamarkan aura Malaikatnya agar tak bisa dikenali. Namun, bagaimana orang dengan aura tersebut bahkan Renjun hampir mengenalinya sebagai Malaikat?
Tanpa Jeno sadari, ada seorang siswa berdiri tak jauh dari rak yang ada dihadapan Jeno tengah bersandar dan menyeringai puas.
.
.
.
.
.
Di dunia atas atau kita sebut langit, kerajaan Malaikat tampak begitu tenang. Beberapa Malaikat bawahan tampak tengah menjalankan tugasnya masing-masing. Jaehyun tengah berjalan-jalan, mengecheck keadaaan dan kinerja para anak buahnya.
"Jaemin.." panggil Jaehyun pada gadis Malaikat yang sebaya dengan anaknya
"Ya, Yang Mulia Ratu" sahut Jaemin dan berjalan kearah Jaehyun
"Jaemin-ie, apa kau sudah menyiapkan semua alat pantau untuk Jeno?" tanya Jaehyun
"Sudah, Yang Mulia Ratu. Saya sudah menyaipkan segala hal untuk memantau kegiatan Putri Jeno" jawab Jaemin hormat
"Baguslah, aku serahkan tugas itu padamu dan Jungwoo" ujar Jaehyun
Jaeminpun membungkuk hormat sebentar lalu kembali untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Yang Mulia, Anda harus tahu ini!" teriak salah satu anak buahnya yang tampak berlari kearahnya
"Ada apa Doyoung Eonni? Mengapa kau tampak cemas?" tanya Jaehyun penasaran
"Yang Mulia, ini gawat. Saya mendapat informasi dari salah satu tim penyelidik. Putra Raja dan Ratu Iblis Seo, Mark Seo. Ia sekarang juga ada di bumi dan di tempat yang sama pula dengan Putri Jeno" jawab Doyoung
"MWOYA?" seru Jaehyun kaget
.
.
.
Beda di langit, maka beda juga di neraka. Di dunia bawah atau neraka, tampak tempat tersebut terlihat sangat berisik dan.. kacau, akibat Ratu mereka yaitu Ratu Taeyong tengah murka.
"YA! MARK SEO! WHERE ARE YOU HAH? COME OUT!" teriak Taeyong dan 'sedikit' mengobark-abrik apapun yang ada di depannya
"Hey, baby. Calm down, okey? Why you so mad?" tanya Johnny sang suami atau Raja Iblis
"Where that bastard kid, John? He really make me crazy yesterday" murka Taeyong " Mark. Come here you, the bastard kid! You must get punishment!"
"Oh my, Mom. Why you screaming like crazy devil huh? You make me dizzy" keluh Haechan sambil memijat pelipisnya
"Where your brother, Haechan? Where you hide him?" tanya Taeyong pada putrinya
"I don't know. I didn't see him to a long time. Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku, Mom" jawab Haechan
"My Lord, I have an important news!" teriak seorang anak buahnya yang tampak terburu-buru menghampiri keluarga Raja tersebut
"What's that, Ten?" tanya Johnny tenang
"Saya tahu dimana Pangeran Mark sekarang. Dari informasi yang Yuta dapat, Pangeran kini tengah berada di dunia manusia dan bersekolah disana, Yang Mulia" jawab Ten
"WHAT THE HELL?!" koor Johnny, Taeyong dan Haechan
.
.
.
.
Mark tengah berjalan dengan santainya melewati koridor sekolah begitu bel tanda berakhirnya jam istirahat berbunyi. Ia lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya di atap gedung sekolah daripada berkumpul dengan para manusia lemah itu –menurut Mark.
Saking seriusnya ia memainkan ponselnya, tiba-tiba ada kobaran api di depannya. Membuat ia terhenti dan menatap api tersebut.
"Mark! What are you fucking do at Earth hah? Come back here soon, Bastard kid!"
Ternyata itu pesan dari ibunya di dunia bawah sana. Ibunya itu, suka sekali bertindak sesuka hatinya. Untung saja koridor ini sangat sepi. Jika tidak bisa gawat.
"Mom, why you really like to disturb me huh? I need a peacefull, okey! Bye, Mom. I love you" jawab Mark malas dan bersiap menghilangkan kobaran api tersebut
"Mark, cepat kembali ke neraka sebelum hari penobatanmu menjadi Raja Iblis selanjutnya atau kau akan kujadikan bui!" kini ayahnyalah yang memperingati dirinya
Meski sang ayah terkesan lebih tenang daripada sang ibu, tapi ayahnya lebih berbahaya dan kejam.
"Of course, Dad I will. Aku hanya ingin bersenang-senang sebentar sebelum hari itu tiba. Daddy pasti tidak akan menyangka aku bertemu siapa saja disini" ujar Mark
"That's not important for me, kid. Daddy pegang janjimu dan jangan macam-macam disana. Mommymu sudah terlalu lelah mencarimu!" pesan Johnny lalu api tersebutpun padam
Mark hanya menghela nafasnya malas. Iblis juga butuh hiburan jika kalian ingin tahu. Apalagi dirinya yang sebagai calon Raja Iblis. Ia lelah jika harus terus belajar dan berlatih agar bisa menjadi Raja Iblis yang kuat.
Seketika seringai Mark timbul kembali begitu mengingat ia akan benar-benar terhibur selama ia di dunia karena akan ada yang menghiburnya.
"Aku benar-benar tidak sabar menunggu saat-saat seperti ini. It's showtime, Little Angel" ujar Mark lalu melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
.
.
.
.
.
.
Sesuai apa yang diperintahkan padanya saat di perpustakaan tadi, Jeno pergi ke atap sekolah sepulang sekolah. Ia bertanya sebentar pada Renjun arah mana menuju atap sekolah dan gadis itu menawarkan diri untuk mengantarkannya namun ia tolak. Ia tak mau identitasnya segera terbongkar.
Begitu ia tiba, dapat ia lihat seorang siswa tengah membelakangi dirinya. Dapat ia rasakan aura siswa tersebut begitu kuat dan bertolak belakang yang sama yang ia rasakan di lorong tadi pagi, di kelas dan di perpustakaan.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku, Pangeran Iblis?" tanya Jeno to the point
Mark membalikkan tubuhnya dan menyeringai pada Jeno. Dapat ia lihat gadis itu bahkan sudah mengeluarkan sayap indah Malaikatnya.
"Wah wah, kau tampak terburu-buru sekali Putri Jeno. Kurasa tidak ada Malaikat yang memiliki sifat terburu-buru dan mudah tersulut emosi, kecuali dirimu" sindir Mark
"Cepat katakan apa maumu, Pangeran Mark? Kau membuang banyak waktuku jika kau ingin tahu" peringat Jeno tegas
"Benarkah? Ah, padahal aku ingin 'bermain' denganmu sedikit lebih lama, Malaikat kecil" ujar Mark berpura-pura kecewa
"Jangan pernah bermimpi untuk bisa 'bermain' denganku, Iblis kotor" geram Jeno dan melayangkan sebuah serangan pada Mark
Namun Mark dapat menangkisnya dengan mudah meski ia masih dalam wujud manusianya.
"Hey, Malaikat kecil. Yang tadi itu sedikit berbahaya, kau tahu. Sedikit" ejek Mark dengan menekankan kata sedikit
Jenopun mulai berjalan sedikit demi sedikit ke arah Mark sambil mengarahkan serangannya pada Mark.
"Hey hey hey, perhatikan seranganmu! Kau bisa melukaiku, bodoh" protes Mark sambil menghindari serangan bertubi-tubi milik Jeno
Jeno tak memperdulikan protesan Mark dan terus menyerang Mark. Hingga akhirnya Jeno bisa menjangkau tubuh Mark dan bersiap melukainya, namun tiba-tiba..
Srett! Grepp!
"Sayang sekali gerakanmu sangat lambat dan mudah terbaca!" sindir Mark begitu ia berhasil menarik Jeno kedalam sebuah pelukan
Mark menyeringai puas ketika wajah terkejut Jeno tampak jelas dihadapannya. Jeno bergerak-gerak berusaha lepas dari pelukan Mark, namun tidak bisa, ia terjepit.
Mark memaku mata indah Jeno dengan tatapan tajam miliknya kemudian..
BUGH!
Melancarkan satu pukulan ringan kearah dada kiri Jeno hingga membuat Jeno terpental beberapa langkah.
"UGH!" ringis Jeno merasakan nyeri pada dada kirinya
"Sayang sekali 'permainan' kita harus segera berakhir, Malaikat kecil. Lain kali jika 'bermain' denganku kau harus lebih seru lagi agar bisa sedikit lebih lama, okey" cibir Mark kemudian berteleportasi meninggalkan Jeno
"Dasar Iblis kurang ajar! Awas saja kau nanti" geram Jeno
.
.
.
Mark tengah menikmati perjalanannya menuju apartement yang ia tinggali selama ia disini. Saking asyiknya ia mendegarkan musik melalui eraphone, ia tidak merasa ada seseorang yang tengah bersidekap pada sebuah bangunan dan memperhatikannya.
"Puas sudah 'bermain-main' dengan Malaikat kecil Anda tadi, Yang Mulia Pangeran Iblis Mark?" ujar orang tersebut
Mark menghentikan langkahnya dan menoleh pada orang tersebut. Sejenak ia dibuat terkejut namun kemudian kembali memasang ekspresi biasa.
"Kau mengagetkanku saja, Lucas hyung" cibir Mark
Lucas –orang tersebut- hanya tersenyum dan kemudian menghampiri Mark.
"Lama tak bertemu, Mark!" sapa Lucas
.
.
.
.
.
.
TBC or END?
HAI HAI~~~ GUE BAWA FF ABAL BARU LAGI NIH... XD #padahalutangFFnumpuk
Lagi pengen buat FF Angel-Devil sehingga muncullah FF gamutu ini.. U,U
Sebenernya ini bukan full remake sih, Cuma aku suka sama alur dan temanya.
Dan serius, aku dapet izin dari author Kim Kyusung buat ngeremake FF dia yang When Devil Falling In Love With Angel KrisTao ver punya dia.
Kalo mau, coba kalian baca juga FF dia dan kalian pasti akan menemukan perbedaan dengan punyaku ini.
Gimana? Mau lanjut atao hapus aja?
Review juseyo~~~~
