Title : Our Hero Academia

Disclaimer : Naruto : Masashi Kishimoto. Boku No Hero Academia: Kohei Horikoshi

Warn : PowerfulNaru, OOC, Typo. Etc.

Summary : Ini hanyalah kisah Uzumaki Naruto melewati jalur yang panjang untuk menjadi pahlawan terkuat sepanjang masa.

P.s. : don"t like, don't read.

Chapter 1 : Uzumaki Naruto

...

Duak!

Seorang remaja 13 tahun berambut kuning tengah di pukuli di sebuah taman oleh remaja lain seumurannya.

"Hentikan! Sakit!" Remaja itu memohon sambil tetap mencoba melindungi kepala dan tubuhnya yang sedang di pukuli.

"Hahaha! Anak tanpa bakat sepertimu lebih baik mati" ucap seorang remaja berkaca mata yang dapat mengubah tangannya menjadi sebuah batu.

Mereka tertawa sambil memukuli remaja malah yang sudah menangis kesakitan.

"Hentikan itu!" Tiba-tiba dari belakang mereka terdengar suara seorang pria yang membuat mereka menghentikan kegiatan mereka dan menoleh kebelakang.

Itu adalah seorang pria berambut perak dengan masker yang menutupi mulutnya dan memakai head protector berlambang daun. Dia adalah Hatake Kakashi, seorang pahlawan yang tidak terlalu terkenal yang bertugas di sekitar kawasan taman, walau begitu dia lumayan kuat dengan kemampuan mengendalikan listriknya.

"I-itu Kakashi! Lari! Lari!" Remaja berkacamata tadi menjerit ketakutan dan lari dengan di ikuti oleh teman-temannya.

Kakashi berjalan mendekati remaja yang masih menangis di bawah pohon itu.

"Berhentilah menangis" Kakashi berucap lembut sambil menyodorkan sapu tangannya kepada remaja itu.

Remaja itu berhenti menangis lalu menatap Kakashi.

"Kau! Kau adalah Hatake Kakashi bukan?" Anak itu tiba-tiba bertanya dengan semangat yang membuat Kakashi tersenyum di balik maskernya dan menyimoan kembali sapu tangannya.

"Benar, aku adalah Kakashi Hatake" jawabnya dengan smiling eye miliknya.

Remaja berambut kuning itu langsung menyodorkan buku dan pulpen yang ia keluarkan dari tas miliknya.

"Bolehkah... aku meminta tanda tanganmu!?" Remaja itu bertanya dengan semangat dengan sedikit melompat-lompat.

"Tentu saja!" Jawab kakashi dan menada tangani buku remaja itu.

"Kyaaaa! Ini akan menjadi buku keramatku!" Teriak remaja itu dengan bahagia.

"Ngomong-ngomong, mengapa mereka memukulimu?" Remaja tadi langsung terdiam dan menunduk.

"Aku..., tak memiliki bakat, aku juga memiliki tingkat intelektual yang rendah sehingga membuatku masih di kelas 8 walau sudah 13 tahun. Walau begitu. Aku ingin masuk SMA Yuei" ucap remaja itu dengan semangat ketika mungatakan keinginannya.

"Siapa namamu?" Kakashi kembali bertanya kepada remaja itu.

Remaja itu menantap Kakashi.

"Namaku adalah Uzumaki Naruto, dan aku adalah fans beratmu!" Remaja bernama Naruto itu tersenyum lebar ketika mengatakan bahwa dia adalah fans berat Kakashi.

"Hoah, benarkah itu!?" Kakashi kembali bertanya, kali ini dengan pandangan tertarik.

"Hm! Aku menyukaimu sejak pertama kali muncul pada saat ada perampokan bank. Kau sangat hebat melawan perampok-perampok itu. Pahlawan tak ada yang datang menolong karena para perampok itu tak memiliki kekuatan dan di sekitar situ tak ada kamera yang merekam kejadian tersebut. Tapi aku berada di sana dan menjadi salah satu sandra yang kau selamatkan. Setelah itu aku selalu mengamati mu, mau itu dari tv atau aku mencari langsung karena spotmu muncul hanya di sekitar sini, aku menyukaimu karena kau selalu menegakkan keadilan walau itu hanya sebuah pencurian dot bayi, ketika pahlawan lain hanya ingin ketenaran dengan membuka seluruh wajah mereka dan hanya melaksanakan tugas besar atau setidaknya melawan musuh yang memiliki bakat agar menaikkan nama mereka, kau datang dengan wajah yang tertutup dan melakukan semua perkerjaan pahlawan walau itu hanya sebuah pencurian dot bayi atau pencurian pakaian dalam wanita. Karena itu, aku sangat-sangat menyukai mu. Hatake kakashi" cerita Naruto membuat Kakashi tertegun.

"Nak, apa kau mau menjadi pahlawan?" Pertanyaan tiba-tiba dari Kakashi membuat Naruto terkejut.

"Apa..., aku bisa?" Naruto bertanya dengan perlahan sambil menundukkan kepala.

"Tentu saja, tapi..." Kakashi menggantuk kalimatnya yang membuat Naruto menjadi semakin pesimis.

"Tubuhmu itu tidak ideal dan terlalu gemuk, kusarankan kau lakukan latihan ini. Karena jujur saja aku sama sepertimu dulu tapi karena latihan ini tubuhku menjadi ideal seperti sekarang" ucap Kakashi sambil menyodorkan beberapa lembar kertas hvs tua yang berisi banyak sekali menu latihan.

"Berlatihlah dengan giat dan jumpai aku lagi di sini 10 bulan lagi di mulai dari sekarangA" ucap Kakashi yang membelakangi Naruto dengan suara yang tegas.

Beberapa langkah berjalan Naruto dan melihat Kakashi yang menghilang di telan oleh kegelapan.

Naruto mengedarkan pandangan mencari Kakashi yang menghilang tapi tak dapat ia temukan.

Naruto kembali melihat ke kertas hvs tua itu.

"Senin : Lari 10 km, 100 kali push up, 100 kali squad dan 100 kali sit up. Hm.. bukannya semuanya sama saja? Hanya berbuah di setiap pergantian bulan. Hm? Apa ini? Ngupil dengan kaki 2x sehari?" Naruto bergumam-gumam gaje sambil membaca menu latihan yang tadi di beri oleh Kakashi.

"Hahh... tampaknya aku tak akan bisa" ucap Naruto kembali berfikir pesimis.

Naruto mulai berjalan meninggalkan taman sambil tertunduk dan berjalan pelan.

Naruto berjalan melewati sebuah terowongan dan berpapasan dengan seorang anak berambut hijau dengan wajah yang berbintik.

Dia mengenali anak itu, dia adalah Midoria Izuku dari kelas 8-9. Dia juga seorang anak yang tak memiliki bakat atau 'Quirk' namun dia tak pantamg menyerah dan memiliki tekat yang tinggi untuk menjadi seorang pahlawan.

Izuku dengan buku pahlawan masa depannya mencoba menjadi pahlawan walau tanpa bakat.

Tiba-tiba Naruto berhenti berjalan.

"Kau... Izuku Midoria kan?" Naruto bertanya dan Izuku berbalik menatap Naruto.

"Ha'i! Aku adalah Izuku Midoria" jawab Izuku dengan ceria.

"Aku... akan mengalahkanmu!" Ucap Naruto dan langsung berlari sekencang-kencangnya walau dengan tubuh gemuk meninggalkan Izuku yang menatapnya bingung.

"Apakah aku begitu bodoh? Hanya karna tak memiliki bakat aku menyerah? Tidak! Aku..., akan menjada pahlawan terkuat sepanjang masa! Aku adalah.. Uzumaki Naruto!" Dari sudut matanya keluar setitik air mata dan matanya yang tadi layu dan pesimis sudah berganti dengan pandangan yang tajam dan semangat.

...

Naruto memulai latihannya hari ini. Di mulai dengan lari 10 km.

"Hah! Hah! Hah!" Naruto ngos-ngosan dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya.

Dia berhenti sejenak dan menoleh kebelakang.

'Kussso!' Dia masih bisa melihat rumah dari jarak 4 meter.

"Semangat!" Dia meneriaki dirinya sendiri kemudian lanjut berlari dengan sekuat tenaga.

Beberapa jam berlari (dengan total berlari hanya 20 menit) dia akhirnya beristirahat di taman dan tiduran di sana.

"Kusso... aku lelah sekali" gumamnya lalu menutup matanya dengan renca untuk tidur sekejap.

"Ampun..." dia mendengar suara sendu dan langsung membuka matanya.

"Hahaha jangan banyak bicara kau!"

Buak

Bug!

Naruto mengedarkan pandangannya mencari asal suara itu.

Akhirnya ia menemukan asalnya.

Dia dapat melihat seorang anak smp kelas 1 sedang di pukuli oleh 4 orang anak sma Yuei.

Naruto langsung bangkit dan berlari ke arah mereka.

"Berhenti!"

Pukulan salah seorang murid terhenti dan mereka semua menatap Naruto yang berlari dengan susah payah ke arah mereka.

Naruto berdiri di depan anak smp berambit hitam tersebut untuk melindungi anak tersebut.

"Siapa kau hah!?" Tanya salah seorang dari mereka yang memakai bandana kuning menutupi rambutnya.

"Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya ingin meminta kalian menghentikan tindakan kalian!" Ucap Naruto lantang dan para anak sma itu malah tersenyum.

Duak!

Pemimpin mereka meninju perut gendut Naruto dengan kuat dengan bakat membesarkan tangannya, membuat Naruto berlutu di tanah dan memuntahkan sedikit darah.

Trak!

Anak sma itu kembali menyerang Naruto dengan menginnjak kepalanya.

"Hahaha! Apa yang kau bisa lakukan hah? Kau hanya orang gemuk yang tak berguna" ucapnya dengan tertawa dan semakin kuat menginjak kepala Naruto.

"Aku hanya meminta ugh! Kalian berhenti" Naruto berucap dengan suara yang kecil.

"Apa? Aku tak dengar. Hahahaha!" Remaja itu menendang perut Naruto sedangkan teman-temannya kembali memukuli remaja smp tadi.

'Sakit! Apa aku harus menyarah pada takdir? Tidak! Tapi apa yang bisa di lakukan anak tanpa bakat sepertiku?' Naruto berucap dengan batinnya.

Ia dapat melihat murid Yuei itu memukulnya dalam gerakan slowmotion, apakah kesadarannya akan segera hilang? Sehingga dia melihat hal yang tak mungkin itu.

Tiba-tiba ia ingat dengan Kakashi dan Izuku.

'Aku mungkin adalah seorang anak tanpa bakat namun!'

Tap!

Naruto menangkap kaki remaja Sma Yuei itu.

'Namun!'

Naruto berdiri secara perlahan dengan pandangan mata tajamnya.

"Aku akan tetap menjadi pahlawan terkuat!"

Duak!

Naruto menghantamkan uppercut ke dagu remaja sma itu hingga membuatnya terlempar.

Teman-temannya langsung berlari ke arah anak sma itu dan membopongnya dengan pandangan takut ke arah Naruto.

"A-arigatou!" Anak smp yang di pukuli tadi ternyata seorang perempuan, dia tadi terlalu fokus kepada berandalan tadi sehingga tak memperhatikan siapa yang mereka tindas.

"Ah iya.. domo-domo" ucap Naruto dengan senyumnya dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Sekali lagi arigatou karena telah menolongku" ucap gadis itu lagi dengan membungkuk di depan Naruto.

"Iya.. sama-sama, btw kau ini siapa?" Naruto bertanya kepada gadis itu dan diapun menegakkan tubuhnya.

"Aku adalah Katsuno Ani, bakatku hanyalah mengeluarkan sepasang sayap kecil" ucap gadis bernama Ani itu sambil cengengesan.

"Kalau kamu siapa?" Ani berbalik bertanya kepada Naruto.

"Ah.. aku adalah Uzumaki Naruto, aku tak memiliki bakat. Namun begitu aku akan tetap akan berusaha menjadi pahlawan terkuat!" Jawab Naruto.

Gadis itu tersenyum manis kepada Naruto.

"Begitukah? Kalau begitu, ketika kau telah menjadi seorang pahlawan terkuat. Aku lah yang akan mewawancaraimu. Karena mimpiku adalah sebagai seorang jurnalis. Ini sudah sore. Aku sebaiknya pulang. Jaa~" Ani kemudian membungkuk sekali lagi di depan Naruto lalu berlari pulang dengan sekali melambaikan tangnnya kepada Naruto.

"Katsuno Ani ya. Nama yang bagus" ucap Naruto dengan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

...

Semenjak saat itu, Naruto berlatih dengan giat. Tak hanya di rumah. Ia juga latihan di sekolah seperti berlariengelilingi sekolah (ok. Ini karena dia datang telat)

Tak terasa, 10 bulan sudah. Tubuh Naruto sudah sangat berubah(muka sih kagak). Tubuh Naruto yang di penuhi oleh lemak-lemak kini sudah di gantikan oleh otot-otot yang kekar. Dia merasa tak percaya dengan hasil yang ia dapatlan, hanya dengan latihan ringan saja dia bisa mendapat tubuh yang kuat. Dia percaya, hasilnya ini juga di dorong oleh Will atau tekatnya.

Seperti yang di janjikan, Narutopun mendatangi taman uang sudah di tunggu oleh Kakashi.

"Kau sudah cukup berubah ya. Apa kau siap untuk menjadi pahlawan?"

"Ya. Aku siap!"

.

.

.

.

.

.

TBC

Saya kembali lagi. Hm... maaf untuk fic kemarin yang belum dan tak akan di update lagi karena Author merasa down kalau mau ngelanjutinnya dan fic ini hanyalah sedikit ide saya.

Semoga kalian suka. Dan saya tak meberima flame(soalnya gak pande ngapusnya :v)

Bima Ootsutsuki~ LogOut~