Melepaskanmu
Naruto © Masashi Kishimoto
Seorang pemuda tengah mengigit bibir bawahnya. Berusaha mengatakan sesuatu namun terhalang oleh sesuatu. Mendadak lidahnya menjadi kelu.
"Sas—" nadanya terdengar serius. Pemuda berambut pirang menyebut nama dari pemuda yang berada dihadapannya. Tidak, dia tidak ingin mengatakannya.
Tidak ada jawaban. Pemuda berambut pirang yang bernama Naruto menjadi salah tingkah. Dia benci kesunyiaan.
"Ada yang ingin aku bicarakan." Kini Naruto menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Berusaha mengurangi kegugupan yang melanda dirinya.
Ini salah. Semua harus diluruskan. Begitu yang dipikirkan Naruto.
"Hn." Singkat Sasuke membalas ucapan Naruto. "Apa?" Sasuke tidak banyak bicara.
Naruto menatap mata Sasuke tanpa ragu walaupun hatinya merasa takut untuk menatap mata tajam Sasuke yang kini menatapnya penuh tanda tanya.
"A-aku tidak bisa bersa—" belum sempat Naruto melanjutkan kalimatnya. Sasuke menaruh telunjuknya tepat di bibir Naruto.
Sasuke mendekap Naruto, membawa Naruto ke dalam pelukan hangat dirinya. Tidak, Sasuke tidak ingin mendengar kata terlarang dari mulut Naruto.
"I-ini salah Sas. Jika kita terus seperti ini maka klan Uchiha tidak akan mendapatkan penerus. Ka-kau adalah klan Uchiha terakhir dan kau membutuhkan keturunan." Dalam dekapan Sasuke, Naruto mengungkapkan kegundahan yang selama ini bersarang dalam pikirannya.
Ini salah dan tidak boleh dilanjutkan. Naruto terus merapalkan kalimat itu dalam pikiran dan hatinya.
"Ka-kau harus menikah dengan seorang perempuan." Mendadak kelu lidah Naruto setelah mengatakannya.
Naruto tidak rela namun dia tidak boleh egois. Dia tidak ingin menahan Sasuke untuk terus selalu berada di sampingnya dan melihat klan Uchiha terkikis waktu. Naruto tidak menginginkan semuanya.
"Sakura mencintaimu. Dia ga-gadis yang baik." Lolos air mata Naruto. Dia tidak dapat menahan rasa sakit di dadanya. Naruto tidak boleh egois. Dia memang mencintai Sasuke tetapi Sasuke membutuhkan keturunan untuk mempertahankan klan Uchiha yang tidak mungkin Naruto berikan pada Sasuke.
Sasuke mengelus rambut pirang Naruto. "Bodoh."
Naruto membuat baju Sasuke kini basah. Naruto tidak mempedulikannya. Dia rapuh saat ini.
"Kau harus tahu Naruto bahwa dua tambah dua selalu sama dengan empat tidak bisa lalu menjadi tiga. Begitu pula cintaku padamu. Tidak ada yang salah dengan semua yang terjadi di antara kita. Hiraukan semuanya. Kau dan aku ditakdirkan untuk hidup bersama. Tidak akan yang berubah dari semua hal itu. Tidak ada yang dapat menghalangi cinta kita." Perkataan Sasuke membuat Naruto terenyuh. Bagaimana Sasuke begitu mencintainya ?
"Tapi ka-kau?"
"Tidak. Kita akan memikirkan cara lain. Aku tidak ingin berpisah denganmu. Kita akan meminta nenek Tsunade untuk membuatmu mengandung dan melahirkan keturunan Uchiha."
"Sasu—" belum sempat Naruto melanjutkan kalimatnya. Sasuke telah membungkam bibir Naruto dengan bibirnya. Membiarkan Naruto tahu betapa Sasuke sangat menginginkan Naruto dan tidak ingin berpisah dengan pemuda yang telah menyakinkan bahwa di dunia masih ada seseorang yang membutuhkan dirinya.
Naruto mengajari semuanya pada Sasuke. Bagi Sasuke, sesuatu yang menjadi milik Uchiha tidak akan pernah terlepas.
THE END
