A/N : Mmm, ini pertama kalinya aku bikin drabble… Eh, mungkin bukan drabble juga. Lebih tepat kayak diary kali ya? Menceritakan rahasia-rahasia (baca : aib) para character Inazuma Eleven. Oya, sebelum aku dapet flame yang mungkin isinya tuduhan kalo aku niru sebuah fanfic yang juga ada di fandom Inazuma Eleven, aku mau tekanin kalo aku bener-bener nggak niru ide dia. Aku emang baca fanfic itu, tapi sumpeh gue nggak jiplak! Dan ini fanfic Inazuma Eleven pertamaku. Hahaha, kalau ada yang nanya apa pair di fanfic ini... Uh, nggak ada pairnya mungkin... Mungkin ada tapi cuma buat humor ^_^ Oke, enjoy aja!

Disclaimer : Inazuma Eleven bukan punyaku!

Warning (s) : SUPER EXTRA OOC dan gaje.


= Hidden Secret =

= Chapter 1 : Maniak =

= By : 4869fans-nikazemaru =


Teng… Teng…

Bel berbunyi menandakan kalau sekarang sudah saatnya pulang. Seluruh murid berlarian dan berlomba-lomba untuk menjadi orang pertama yang sampai di pintu gerbang. Semuanya, kecuali murid yang ada kegiatan klub. Namun, tidak biasanya, seorang Goenji Shuuya hari itu minta absen latihan.

"Lho! Goenji, nggak latihan?" tanya Mamoru kepada cowok berambut jabrik yang nampak sudah memakai tasnya.

"Oh, Endou. Maaf, hari ini aku ada perlu. Jadi, aku minta ijin bolos hari ini," jawab Shuuya dengan gaya coolnya. Mamoru menggaruk kepalanya.

"Bolos? Nggak biasanya!"

"Maaf ya. Tapi, ini penting banget."

"Eh… Ta-tapi…"

"Sudah ya, Endou…"

Lalu Shuuya dengan santai melenggang pergi. Meninggalkan Mamoru yang pasang tampang cengo hingga Kazemaru dan Kidou datang. Kazemaru buru-buru menyadarkan Mamoru sebelum dia kesambet karena bengong terus. Yah, walau dia sendiri nggak yakin kalo bakal ada setan yang mau ngerasuki orang macam Mamoru… (author ditinju Mamoru pake Fist of Justice)

"Endou! Endou! Whoi! Sadar!" kata Kazemaru sambil melambaikan tangannya di depan wajah Mamoru.

"Wua! Kamu, toh! Bikin kaget aja!" teriak Mamoru kaget.

"Ngapain kamu masang wajah nggak mutu gitu ditengah jalan?"

"Oh… Kayaknya gue tadi melamun…"

"Jangan kebanyakan melamun. Kamu mau jadi rivalnya Fubuki ya? Melamun terus…"

"Jiyaah… Kalo Fubuki, sih, emang dari sononya cetakan wajahnya kayak orang lagi melamun!"

Kidou pun angkat bicara. "Ya udah. Terus ngapain kamu bengong gitu? Lagi terpesona gitu? Sama siapa? Cewek cakep ya?"

"Sembarangan! Goenji, nih!" kata Mamoru.

"HAH? JADI, ELO LAGI NGELAMUNIN GOENJI?" jerit Kazemaru dan Kidou.

"Astaga, Endou… Gue nggak pernah nyangka kalo elo menyimpang ke jalan itu… Tapi, tak apa… Kita tetep bakal dukung elo…" kata Kidou sambil menepuk bahu Mamoru.

"Iya, nih… Kita bahkan bakal bantu elo…" ucap Kazemaru.

Muka Mamoru merah. "Ka-kalian ngomong apa, sih? Bu-bukan gitu! Gue cuma heran aja. Tadi Goenji minta izin buat bolos. Katanya ada perlu gitu…"

Kazemaru kaget. "Hah? Goenji bolos? Tumben banget!"

"Iya, kan?" imbuh Mamoru bersemangat.

"Yah, biasa aja lagi… Setiap orang 'kan punya urusan sendiri-sendiri… Paling juga soal Yuka yang masih koma…" kata Kidou.

"Lagi koma pala lu peyang? Udah sadar tau!" bentak Mamoru tiba-tiba. Kazemaru dan Kidou sampai kaget.

"Oh… Udah sadar, toh?" kata Kazemaru dan Kidou.

"Jiyaaaah… Kalian itu nggak gaul banget, seeh? Udah dari dulu kale… Nggak pernah update ya? Kayak gue, dong… Update terus… Mau berita apa? Ariel? World Cup? Pernikahan IchiHitsu? Atau krisis pangan di Konoha? Ah, kecil, pokoknya!" pamer Mamoru. Yup, beri tepuk tangan kepada kapten sepak bola SMP Raimundo ini… Dia sukses mengumumkan ke seluruh dunia (?) bahwa dia adalah seorang bigos (baca : Biang Gossip) sejati!

"Eh… Mmm…" Kazemaru dan Kidou lagi-lagi nggak bisa komentar apa-apa.

"Duh, jadi penasaran, nih… Ada urusan apaan ya?" gumam Mamoru. "Jangan-jangan dia mau kencan sama cewek cantik gitu? Duuh…"

"Bagaimana kalau kita buntuti saja Si Goenji itu?" usul Kidou. Dia langsung pasang wajah cool ala detektif kawakan.

"Wah! Setuju! Setuju!" celetuk Mamoru dengan semangat '45. "Penasaran banget, nih!"

Kazemaru garuk-garuk kepala. "Tapi, bukannya ini namanya melanggar privasi orang?"

"Kalau demi kebaikan, kenapa enggak?" kata Kidou enteng.

Kazemaru sweatdrop. "Mmm… 'Demi kebaikan' dari mana coba?"

"Whatever… Suka-suka kamulah mau ikut apa nggak… Ayo, Endou!"

"Yes, sir!" jawab Mamoru yang langsung mengikuti Kidou. Kazemaru geleng-geleng dan mengikuti dua orang temannya. Yah, dari pada nganggur, iya, nggak? "Hh, semoga ini berakhir baik…" pikir Kazemaru.


Goenji dengan cool berjalan di daerah pertokoan. Sepertinya dia benar-benar nggak sadar kalau sedang dibuntuti dengan 3 cecunguk bernama Mamoru, Kidou, dan Kazemaru. Kidou dan Mamoru dengan sok gayanya memakai kostum Sherlock Holmes. Kazemaru hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah 2 temannya itu. Yah, dia sangat yakin bahwa dua temannya itu, terutama Mamoru, tidak punya kecerdasan seperti Sherlock Holmes. Setengah pun tidak. Jadi, dia hanya bisa menghela nafas sambil sesekali mengibaskan (?) rambut panjangnya.

"Duh, udah, deh… Balik aja, yuk…" pinta Kazemaru. "Paling Goenji cuma ingin belanja apa gitu…"

"Sst… Diem aja, deh!" kata Mamoru. "Nanggung, nih! Udah terlanjur disini juga…"

"Iya, sih… Tapi, gimana kalo ntar ketahuan? Elo mau ditendang pakai 'Badai Api'nya Goenji?"

"Tenang… Nggak bakal ketahuan. Kan, ada gue… Sang master 'membuntuti'!" kata Kidou sambil membusungkan dadanya. Kazemaru lagi-lagi sweatdrop. "Astaga… Sejak kapan otaknya Kidou ketularan error?" batin Kazemaru. "Apa ini akibat dari berteman dengan Endou? Ya ampun, jangan-jangan otak gue juga udah ketularan error? Tidaaaaaak!"

Setelah beberapa langkah, terlihat Shuuya berhenti di depan sebuah toko. Kelihatannya dia sedang mengamati isi etalase depan toko itu. Cukup lama Shuuya mengamati etalase itu, hingga akhirnya dia memasuki toko tersebut. Membuat Kidou dan Mamoru penasaran.

"Wuah! Goenji masuk toko itu! Toko apa, sih, itu?" celetuk Mamoru. Ya, dari lokasi 3 orang itu sembunyi, papan nama toko itu memang tidak terlihat. "Mendekat, yuk!"

"Sst…" Kepala Kidou terjulur dan menoleh ke kanan-kiri. "Ayo!" lanjut Kidou setelah merasa situasi aman. Mamoru dan Kidou langsung berjalan mendekati toko yang dimasuki Shuuya. Kazemaru terpaksa mengikuti mereka. Betapa terkejutnya mereka begitu mengetahui bahwa toko yang dimasuki Shuuya itu… Toko boneka… Tiga orang itu langsung melotot.

"To-toko boneka?" heran Kidou.

"Yaelah… Biasa aja kale… Kan, Goenji punya adik perempuan!" ucap Kazemaru. "Paling hari ini itu hari ulang tahunnya Yuka gitu… Jadinya Goenji pergi buat beli hadiah adiknya."

Kidou menepuk dahi. "Astaga… Berarti kita sia-sia, dong, ngebuntuti Goenji!"

Mamoru memasang tampang serius. "Sst… Kita masuk!"

"Hah? Elo gila ya? Gimana kalo ketahuan?" protes Kidou.

"Emang… Nggak, kok, kalau ketahuan. Asal kita waspada! WASPADALAH! WASPADALAH!"

Mamoru pun masuk ke dalam toko diikuti Kidou dan Kazemaru. Mereka segera mencari posisi strategis untuk mengintai Shuuya.

Shuuya nampak dengan tenang berkeliling di rak yang berisi tumpukan boneka. Eh, bukan… Sepertinya bukan dengan tenang… Wajahnya… Wajahnya serius! Dia dengan amat serius mengamati boneka-boneka tersebut! Pada akhirnya tangan Shuuya terulur untuk mengambil sebuah boneka beruang dengan ukuran yang tidak begitu besar namun pas untuk dipeluk anak SMP.

"Lucunya…" gumam Shuuya sambil menggendong boneka beruang yang super cute itu dengan penuh kasih sayang. Tanpa basa basi lagi dia langsung memeluk boneka nan imut itu. "Umm…" Dengan bahagia Shuuya menikmati keempukan (?) boneka itu. Shuuya dengan wajah malu-malu kucing mengelus boneka tersebut. Senyum tersungging di wajahnya yang nampak senang.

Kidou, Mamoru, dan Kazemaru langsung shock. Shock. BENAR-BENAR SHOCK! Seorang Goenji Shuuya yang terkenal cool itu… Ternyata suka dengan sesuatu yang imut dan lucu seperti boneka?

"Seseorang, tolong cubit aku… Aku pasti lagi bermimpi…" gumam Kidou sambil memijat kepalanya yang mulai pusing. "Astaga… Beneran, nih? Masa', sih, Goenji itu maniak boneka begini?" pikir Kidou.

Mamoru nampak sudah membentur-benturkan kepalanya ke tembok. Dia ingin memastikan bahwa ini benar-benar terjadi dan nyata. Kazemaru cuma cengo. Tapi, dia berusaha untuk cool dan ber-positive thinking.

"Sst… Jangan negative thinking dulu… Siapa tau itu tadi Goenji cuma mau ngecek, apa tu boneka bener-bener high quality, gitu! Kan, mestinya tu boneka buat adiknya!" kata Kazemaru dengan sangat bijaknya. Padahal dia sendiri tidak yakin dengan kebenaran ucapannya.

Mamoru dengan wajah horror menatap Kazemaru. "Gu-gue udah nggak bisa positive thinking soal ini… E-elo tadi juga lihat, kan? Go-Goenji… dengan begitu mesranya (?) memeluk boneka itu," kata Mamoru. Dia langsung berapi-api. "Yes! Ini bisa jadi gossip baru! Kidou, bawa kamera, nggak?"

"Aku… mau pulang…" gumam Kidou dengan wajah layaknya orang depresi. "Aku pasti sedang berhalusinasi… Hahaha… Goenji suka boneka? Hahaha…" Hmm, sepertinya Kidou sebentar lagi akan dengan sukses masuk RSJ Inazuma (emang ada, ya?).

"Umm… Endou, aku juga mau pulang. Sekalian mau nganterin Kidou. Elo?" kata Kazemaru.

"Gue tetep disini! Gue mau buntuti Goenji! Hmph! Gue nggak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini!" kata Mamoru.

"Yah, terserah elo, dah…" kata Kazemaru cool sambil menuntun Kidou yang kewarasannya mulai diragukan (?).


Shuuya dengan cool menggendong boneka beruang lucu yang baru dia beli. Dia masih belum menyadari keberadaan Mamoru yang ada 10 meter dibelakangnya. Mamoru dengan berkonsentrasi penuh mengekor dibelakang Shuuya.

"Hmm… Kelihatannya Goenji akan pulang ke rumah. Fufufu… Kebetulan sekali…" gumam Mamoru dengan wajah devil.

Akhirnya sampailah Shuuya di rumahnya (atau mungkin lebih tepat disebut apartemen). "Tadaima…" kata Shuuya begitu membuka pintu.

"Okaeri, Shuuya-san," sambut wanita yang sudah lama bekerja sebagai pembantu keluarga Goenji itu.

"Mana Yuka?"

"Oh, dia sedang main ke rumah temannya."

"Hmm…"

"Mmm, Shuuya-san, apakah itu boneka untuk Yuka-san?"

"Mungkin… Aku akan ke kamar dulu. Jangan ganggu ya."

"Baik."

Mamoru yang sedang mengintip di atap (emang apartemen ada gentengnya?) mengangguk-angguk sendiri. "Wah, dia aja jawabnya 'mungkin'! Tuh, kan, bener! Itu pasti boneka buat dirinya sendiri!" Mamoru pun mengendap-endap menuju beranda yang ada di kamar Shuuya. Dia mengitip lewat celah gorden.

Shuuya dengan tenang membuka kamarnya dan menyalakan lampu. Dengan sigap dia mengunci pintu. Cepat-cepat dia berganti pakaian lalu merebahkan diri dikasur. Cowok itu tiba-tiba duduk lagi dan dengan mesranya memeluk boneka yang baru dia beli tadi. "Umm… Lucu, deh… Kamu aku kasih nama, umm… Hachi…" kata Shuuya sambil mencubit pipi boneka beruang itu. "Lucunya~!"

Mamoru hanya bisa menyaksikan adegan itu dengan tampang horror. "Buset, dah! Fufufu, ini beneran bisa jadi gossip yang hot!"


"HAH? YANG BENER, ENDOU?" teriak seluruh anggota tim Raimon Eleven kecuali Kidou, Kazemaru, dan Fubuki. Tentunya kecuali Shuuya juga…

Mamoru mengangguk-angguk dengan penuh semangat. "Iya, tau! Begitu dirumah, dia langsung 'pacaran' dengan boneka itu! Buset! Mesra banget, euy!"

Kazemaru geleng-geleng. "Udahlah, Endou… Nyebarin 'aib' orang itu nggak baik, lho."

"Nyebarin aib apanya? Ini tu namanya gossip! Gossip! G-O-S-S-I-P!"

"Uh, kurasa sama saja…" kata Fubuki dengan wajah innocentnya.

Someoka nampak penasaran. "Sumprit loe? Masa, sih, si Goenji itu begitu?"

"Yah, nggak percaya… Tanya, tuh, Kidou sama Kazemaru! Mereka kemarin ikutan!" kata Mamoru.

Sreek…

Tiba-tiba pintu klub terbuka. Semua orang yang ada di ruangan itu langsung diam dan menatap orang yang baru masuk itu. Dan orang itu adalah… Goenji Shuuya!

"…" Situasi langsung hening.

"Hmm? Ada apa?" tanya Shuuya yang kebingungan. "Kok, diam?"

"Oh, enggak, kok, Goenji!" jawab Mamoru.

Fubuki tiba-tiba mendekati Shuuya. "Goenji-kun beneran suka boneka ya?" tanyanya dengan wajah yang tetep innocent.

Wajah Shuuya langsung memerah. "E-eh?"

Mamoru, dkk. yang tadi lagi menggossip langsung panik. "U-uwaa! Fubuki! Kamu ngomong apa, sih? Ng-nggak mungkin, kan?"

Fubuki menatap Mamoru. "Huh? Tapi, kalian tadi ngomongin itu, kan? Endou-san juga sampai bersemangat gitu… Katanya kemarin kamu buntuti Goenji-kun… Teru-MMH!" Mulut Fubuki langsung dibungkam sama Mamoru.

Aura horror langsung menyelimuti tubuh Shuuya. "Endou… Kau kemarin ngapain?"

"A-aah… Itu… Fubuki cuma bercanda, kok! Hahaha…" kata Mamoru. "Mati gue!" pikir Mamoru.

"Endou… ikut aku…" kata Shuuya sambil menarik kerah baju Mamoru. Dengan kasar Shuuya menyeret Mamoru keluar dari ruangan klub dan menutup pintu. Suasana mencekam langsung menyelimuti ruang klub.

"Waduh…" gumam Kazemaru. "Umm, Fubuki… Bisa kau ambilkan kotak P3K yang ada dilemari? Sepertinya setelah ini Endou membutuhkannya…"

"Uuh? Untuk apa?" Fubuki malah balik nanya.

"Soalnya…"

Sebelum ucapan Kazemaru selesai, langsung terdengar suara teriakan, tangisan, ringisan, dan jeritan histeris dari Mamoru yang begitu keras. Semua orang yang ada diruang klub langsung terdiam.

"Uuuh… Kurasa kita harus langsung panggil ambulans…" usul Kidou sambil geleng-geleng.

"Iya, ya…"


Pesan moral : Jangan pernah menyebarkan aib seseorang. Karena itu sama saja kita minta buat dihajar (?) orang itu.


4869fans-nikazemaru : "Sorry kalo gaje! Soalnya gue nggak pinter bikin deskripsi! Tapi, kayaknya kalau dijadiin film malah lebih lucu, deh!"

Hi-chan : "Emang!"

Fubuki : "Aku kelihatan innocent banget disini…"

Hi-chan : "Soalnya Fubuki-chan emang kawaii~!" (peluk Fubuki)

Mamoru : "Sial bener gue disini…"

4869fans-nikazemaru : "Itu request dari Hi-chan… Jangan protes ke gue…"

Shuuya : "…mmm…"

4869fans-nikazemaru : "Tenang, Oniichan… Oniichan tetep keren, kok!"

Shuuya : (sweatdrop) "O-oniichan?"

Kazemaru : "Entah mengapa aku merasakan sesuatu bakal terjadi padaku besok…"

Hi-chan : "Kyaaaaaa~! My prince!" (peluk Kazemaru)

4869fans-nikazemaru : "Ufufufu… Tau aja…"

Kazemaru : "APA? JADI CHAPTER SELANJUTNYA GUE?"

4869fans-nikazemaru : "Yup! Mohon direview ya!" (lambai-lambai) "Flame juga boleh, kok!"