Disclaimer :
Ide fic ini sedikit terinspirasi dari :
Novel Mortal Instruments Series karya Cassandra Clare.
Novel Touché karya Windhy Puspitadewi.
Anime Special A.
Jalan cerita anime Naruto itu sendiri.
Terus dicampur dengan imajinasi ngasal ala Hun wkwkwk. (Sekali lagi saya bukan jiplak cerita ya.)
Casts :
(MAIN) Tenten, Neji, Naruto, Hinata, Sasuke, Sakura, Shikamaru, Temari, Ino, Sai.
(CAMEOS) Kakashi, Tsunade, Shizune, Yamato, and many more...
Pairings :
NejiTen, NaruHina, SasuSaku, ShikaTema, SaiIno.
Genre :
AU, Fantasy, Adventure, and little bit Humor+Romance
Rating :
T
Warning :
Typo(s), OOC, dan Don't like, Don't read, sangat menerima review^.^!
.
.
MORTAL BOX
.
.
.
Seorang laki-laki bersurai perak melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan tergesa-gesa ditengah keramaian jalan kota Tokyo. Maklum, hari itu adalah hari senin, apalagi jalan di kota itu hampir semuanya dilanda kemacetan akibat kecelakaan yang terjadi beberapa kilometer dari pusat kota.
Laki-laki berumur dua puluhan itu bernama Hatake Kakashi, salah seorang bawahan kepercayaan Tsunade-sama. Rambut perak jabriknya tertiup angin seiring dengan pergerakan lincahnya melompati satu pohon ke pohon lainnya.
Ia barusaja mendapat berita darurat dari salah seorang penjaga Mortal Box di pinggir kota, tempat kotak keramat itu disembunyikan.
Kotak itu telah dicuri! Tentusaja berita ini harus segera disampaikan pada Tsunade-sama secepatnya. Maka dari itu, Kakashi memilih meninggalkan mobil ferrari kesayangannya ditengah kemacetan dan melompat ala ninja untuk menemui atasannya secepat mungkin. Jangan salah, begitu-begitu Kakashi adalah satu-satunya keturunan Ninja berdarah murni yang tersisa di muka bumi ini, dan hal tersebuat merupakan salah satu alasan kenapa Tsunade-sama memilih Kakashi sebagai tangan kanannya.
.
.
.
Di tempat lain, sang atasan, Wanita setengah baya yang biasa dipanggil Tsunade-sama, sedang menghirup ceylon teanya dalam damai.
Jangan terkecoh dengan penampilan awet mudanya! Sebenarnya usia wanita itu telah menginjak kepala lima, tapi hebatnya ia masih terlihat awet muda. Seperti wanita berusia 25-an!
Brak..
"Kakashi, aku sudah mengingatkanmu untuk tidak menerobos masuk lewat jendela. Ruanganku telah dilengkapi pintu, kenapa kau malah memilih masuk lewat jendela lagi?" Tsunade meletakkan cangkir tehnya dengan heran tanpa menatap laki-laki berambut perak itu.
"Maaf Tsunade-sama, ada berita darurat yang ingin saya sampaikan." Jawab Kakashi sambil mengatur nafasnya dan langsung berlutut hormat di depan wanita setengah baya itu. "Lain kali saya akan masuk melalui pintu, mohon maaf yang sebesar-besarnya Tsunade-sama." sambungnya menyesal.
"Lain kali? Hahahha..." Tsunade tertawa, "Sudahlah itu tidak penting. Apa berita daruratnya?" Kali ini wanita itu memasang ekspresi seriusnya, Sebenarnya ia maklum dengan kebiasaan Kakashi, tetapi masalahnya ia barusaja mengganti jendela tiga hari yang lalu, karena itu, Tsunade memberikan sedikit ultimatum kepada bawahannya sekaligus memperingatkan si rambut perak itu untuk tidak merusak jendela barunya. Dasar Tsunade!
"Hai Tsunade-sama, kotak mortal telah dicuri." jawab Kakashi dengan tenang. "Saya curiga pelakunya adalah pesulap terkenal yang saat ini sedang naik daun..."
"Madara kah?" Tebak Tsunade.
"Benar sekali Tsunade-sama." Jawab Kakashi membenarkan ucapan atasannya, masih dalam posisi berlutut dan tak menatap tuannya itu.
"Apa yang direncanakan orang itu?"
"Saya dengar dia adalah satu-satunya keturunan murni Kurohashi yang tersisa. Menurut insting saya, kemungkinan ia ingin balas dendam pada keturunan Senju, penjaga kotak itu dan merencanakan sesuatu yang berbahaya bagi Jepang dan dunia." laki-laki itu diam sebentar, "Tetapi saya masih belum bisa membaca apa rencana berbahaya itu tuan." sambungnya.
"Apa lagi informasi yang kau dapatkan Kakashi?" Tanya Tsunade sambil menulis berita yang disampaikan bawahannya, diselingi menyesap ceylon teanya.
"Insting saya mengatakan, Madara telah membuka kotak itu Tsunade-sama."
Tsunade berhenti menulis, "Ini berbahaya."
"Benar sekali Tsunade-sama..." Kakashi menatap ubin marmer putih yang melapisi lantai ruang kerja tuannya dengan tenang, laki-laki itu sepertinya bisa menebak apa perintah yang akan diberikan Tsunade padanya.
Tsunade menggigit kuku ibu jari kanannya dengan tegang. Wanita itu telah menyangka hal ini akan terjadi cepat atau lambat. "Kakashi! Aku perintahkan kau menggunakan instingmu bersama para Anbu untuk menemukan dan membawa kesepuluh remaja yang mendapat anugrah Mortal Rings ke hadapanku dalam waktu sebulan. Jangan sampai Madara menemukan mereka duluan, Mengerti!"
"Hai Tsunade-sama. Maafkan atas kelancangan ini, bolehkah saya meminta tolong untuk mengurus satu hal pada tuan?"
"Apa itu Kakashi?" Tsunade menyesap tehnya.
"Tolong selamatkan ferrari saya yang sedang terjebak kemacetan di pusat kota, Tsunade-sama." jawab Kakashi.
Tsunade tertawa sebentar, "Baiklah, aku akan menyuruh Yamato untuk mengurusnya. Jadi sekarang laksanakan perintahku!"
"Ryoukai!" Kemudian laki-laki itu menghilang dengan cepat dari hadapan Tsunade.
Wanita itu menggigit kuku ibu jari kanannya dengan refleks, akhirnya hari ini datang juga. Ternyata prediksi para tetua memang akurat. Sudah kewajibannya sebagai perpanjangan tangan pemerintah Jepang sekaligus satu-satunya keturunan keluarga Senju yang tersisa untuk menjaga dan mengamankan Kotak Mortal itu. Dalam Mortal Box terdapat 10 cincin. Setiap cincin tersebut masing-masing bertahtakan sebuah kristal hexagonal berbeda warna.
Setiap cincin mewakili satu jenis kemampuan yang akan membuat si pengguna cincin memiliki kemampuan spesial melampaui manusia biasa. Tentu bila kesepuluh cincin ini tidak dikendalikan secara bijak, akan menyebabkan peristiwa yang sangat berbahaya, bisa menghancurkan Jepang dan bahkan dunia.
Cincin-cincin itu mempunyai beberapa keistimewaan, pertama, kesepuluh cincin itu akan mencari sendiri sepuluh remaja yang tepat untuk menjadi tuannya. Artinya, cincin-cincin itu hanya bisa dipakai oleh orang-orang tertentu dan tidak bisa dipindahtangankan secara sembarangan. Dan kedua, diantara kesepuluh cincin itu, ada satu cincin berbeda yang memiliki kemapuan istimewa. Menurut Ten Mortal Rings Legend, pemegang cincin istimewa itu akan mendapat dua kemampuan super dan hanya pemegang cincin inilah yang bisa mengatur pergerakan cincin-cincin lainnya sekaligus mendeteksi keberadaan Mortal Box yang hilang itu.
'Aku harus membawa kesepuluh remaja itu ke Konoha Academy ini dan melatih mereka untuk mengontrol kekuatan cincin-cincin itu. Hanya merekalah yang bisa menemukan kotak mortal itu dan menghentikan pergerakan Kurohashi Madara.' pikir wanita itu.
Tsunade memencet interphone dengan mantap, "SHIZUNE! SEGERA SIAPKAN SATU KELAS KHUSUS, AKU AKAN MENJELASKAN DETAILNYA NANTI." Teriak Tsunade tanpa sadar pada bawahan kepercayaannya yang lain melalui interphone.
"Baik Tsunade-sama, ada lagi?" jawab seorang yang dipanggil Shizune di seberang sana.
"Atur jadwal pertemuan darurat secepatnya! Aku ingin berunding dengan para tetua!"
"Baik akan segera saya laksanakan Tsunade-sama."
Kemudian sambungan percakapan melalui interphone itu terputus dan menyisakan keheningan aneh di ruangan wanita paruh baya itu.
Tsunade berharap Kakashi dapat menemukan kesepuluh remaja itu dengan selamat.
.
.
.
TBC
.
.
.
A/N
-Marganya Madara sengaja Hun ganti jadi Kurohashi, biar gak semarga sama Sasuke. *peace*
-Fic ini merupakan 100% kisah fiksi, namun sedikit di kaitkan dengan realita yang ada untuk menambah kesan nyata.
.
.
.
[BACOT AUTHOR]
Halo Hun kembali dengan Chaptered multipairing fic baru!
Mortal Box ini adalah fic bergenre fantasy yang pertama Hun bikin *bukan ide fic bergenre fantasy pertama yang Hun dapet ya* sebenarnya Hun punya dua ide fic fantasy, tapi setelah menimang-nimang plus minta review sana-sini, jadilah Mortal Box yang Hun upload duluan :p oiya, fic ini juga bakalan dibikin sedikit lebih serius dari segi penggunaan bahasa dibanding semua ff Hun sebelum-sebelumnya. Tapi bukan berarti gak ada humor sama romancenya loh wkwkwk.
Jangan lupa fav+follow dan tinggalin jejak di kolom review yaa! XD #plak *maunya*
Akhir kata,
Enjoy,
Sherleenten.
