/Hei apa kalian percaya dengan adanya kutukan?
Jaman gini masi percaya kutukan?
/Jangan jawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi, cukup jawab iya atau tidak.
Tidak.
/Bagaimana jika kau mendapat sebuah kutukan.
Aku tidak perduli, karena aku tidak percaya kutukan.
/Bagaimana jika kita buktikan, kutukan itu ada atau tidak. Setiap satu minggu akan ada satu teman mu yang tewas.
Itu mustahil.
Curse.
A Kuroko's Basketball Fanfiction
Kuroko Basketball © Fujimaki Tadoshi
Curse © Kuroko Tetsuragi
Game, produk, ataupun anime apapun yang tercantum dalam ff ini bukan punya saya
Rate: T+
Genre: Horror, Pshycological, Thriller.
Prologue: Mysterious Private Message
Kuroko memutuskan untuk keluar dari chat room itu, kutukan? Bukannya Kuroko tidak percaya, hanya saja itu terdengar mustahil.
Mana mungkin setiap minggu temannya akan meninggal? Kalau iya mungkin itu adalah kasus pembunuhan.
PING!
Kuroko kembali mengambil handphonenya lalu ia melihat sebuah pesan bbm dari orang yang dia tidak kenal.
Apa dia ada di kontakku ya?
Kuroko pun membuka aplikasi yang lagi tren di kalangan remaja tersebut, ia melihat ada pm dari seseorang yang ia tidak kenal.
"Noro?"
Ia membaca pm itu.
"Tidak selamanya emas itu bernilai abadi, Saat emas itu hancur ada saat itu juga emas tak ada nilainya."
Emas?
Kuroko merasa aneh ngelihat pm dari orang ini lalu ia mengarahkan matanya menuju pm yang lain.
"Kise-kun?"
Kise Ryouta
Nee Kurokocchi... besok jalan-jalan yuk! Mumpung lagi di Tokyo ni!
PING!
PING!
Kuroko menatap layar handphonenya, lalu mulai mengetik sebuah pesan.
Kuroko Tetsuya
[R] Boleh, jam berapa dan dimana?
Wow langsung R... ya namanya juga Kise, dia pasti ga keluar dari app biar langsung bisa lihat balasannya. -_- belom ada 5 menit balasan datang.
Kise Ryouta
Jam 11 pagi di Maji Burger gimana?
Kuroko terdiam lalu membuat kembali sebuah pesan.
Kuroko Tetsuya.
[D] Ok.
Namun tak ada balasan lagi dari sang pirang dari Kaijo itu. Kuroko tidak begitu memikirkannya lalu berjalan pulang ke rumah.
"Tadaima."
Kuroko membuka pintu rumahnya, membuka sepatunya lalu naik ke lantai dua—kamarnya. Tanpa singkat kata apapun ia membuka kembali aplikasi bbm dan mencari pm dari orang yang bernama Noro itu.
Noro
selamanya emas itu bernilai abadi, Saat emas itu hancur ada saat itu juga emas tak ada nilainya
Kuroko menatap pm itu dengan rasa penasaran tingkat dewa. Iapun mencopy pesan itu lalu mencari sebuah kontak
Ah ini dia. Ia membuka chatroom orang itu, dengan nama Akashi Seijuuro.
"Mungkin Akashi-kun tahu maksudnya apa."
Kuroko menekan sedikit layar smartphonenya lalu menekan paste, sehingga pesan itu tersalin di kolom pesan baru.
Lalu ia kirim pm itu namun apa daya
Kuroko Tetsuya
[X] Tidak selamanya emas itu bernilai abadi, Saat emas itu hancur ada saat itu juga emas tak ada nilainya.
"Hmm... Akashi-kun offline rupanya. Kalau di e-mail atau pm fb juga ga bakal dilihat, sms aja deh."
Kuroko benar-benar penasaran dengan pm dari Noro tersebut. Lalu ia mengirim sebuah pesan ke Akashi.
To: Akashi-kun
By: Kuroko
Konbanwa Akashi-kun...
Sementara itu mari kita lihat Akashi di sana, kedua manik crimsonnya menatap kaget sms yang ada didepannya.
Operator.
Maaf paket kuota utama anda telah habis silahkan beli paket ektra di *675#
Akashi masih terpaku, melihat sms itu
Kuotanya...
Habis?
Eh?
ENTAR GUE ADA JADWAL CLAN WAR!
Suara apa itu, ah mungkin itu cuman suara hati Aka—what?
Clan War? Pfftt anjrit Akashi tak kirain dia tercengang karena nanti nggak bisa bbm-an ama Uke tercintahnya tauknya.
Clan War... maen cOc pula ni orang.
"Mana on time log in reward ILPnya cash lagi."
Ternyata dia lebih milih ILP daripada pacarnya.
Lalu ia berasa handphonenya bergetar, ia pun mengambil iPhone 6nya yang ada didalam tas, lalu ia melihat.
"Hm? Kuroko? Tumben dia sms."
Kedua manik merah darahnya itu membuka pesan tersebut.
/Konbanwa Akashi-kun.
Dia lalu membalas pesannya.
Konbanwa Kuroko, tumben ada apa?
Balasan pun datang
/Aku ingin bertanya satu hal.
Akashi menatap layar hpnya lalu mengetik pesan.
Mau tanya apa? Semoga saja aku bisa jawab.
Terlalu sopan... ya memang beda jauh dengan yang Bokushi, sifatnya yang asli ini jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan si emperor jadi-jadian yang super angkuh itu *di ankle break Bokushi*
/Tadi aku dipm orang aneh, dengan pm yang aneh pula. Jujur saja aku tidak mengerti apa maksud dari pm tersebut.
Pm? Dari orang aneh, Akashi tiba-tiba jadi penasaran. Jangan-jangan yang pm si Decim dari fandom sebelah lagi, sebagai sebangsa dan seclan chara bermuka tembok, atau mungkin yang pm si Kaizuka Inaho dari fandom sebelah yang ngasih tahu cara untuk mengalahkan Kataphrak ber-aldnoah drive
—Akashi, imajinasimu terlalu tinggi
Baru saja Akashi ingin menulis sebuah pesan Kuroko mengiriminnya pesan lagi
/kayak gini pmnya 'Tidak selamanya emas itu bernilai abadi, Saat emas itu hancur ada saat itu juga emas tak ada nilainya' menurutmu maksudnya itu apa ya?
Akashi melihat pesan yang dikirim oleh sang uke, mata crimsonnya menatap layar hpnya dengan serius, ia bingung.
Apa maksudnya? Emas? Ah ia ingat.
Apa mungkin bakal ada kasus pembunuhan yang korbannya adalah pemuda berambut emas? Ia lalu menulis pesan
Dari kalimat pertama, Tak selamanya emas itu abadi—manusia dalam hal ini mungkin dia seorang yang jenius, jadi dilambangkan dengan emas, inti dari kalimat pertama mungkin, 'sejenius-jeniusnya orang itu, ia tidak bisa hidup abadi."
Ia menghela nafas lalu menulis pesan kedua—biasa dia pake hangouts jadi enter=send.
Dari kalimat kedua saat emas itu hancur saat itu juga emas itu tak ada artinya—ketika orang itu mati—kejeniusannya semasa hidup tidak ada artinya, mungkin artinya pada akhirnya ia akan mati sia-sia
Ia mulai berpikir lalu menulis sms-nya.
Kemungkinan emas disini juga sebagai lambang jenius mungkin juga menjadi petunjuk.
Ia melihat balasan dari Kuroko.
/Petunjuk apa?
Akashi menimbang-nimbang hal ini, haruskah ia mengatakannya, iapun menulis sebuah pesan.
Ini adalah clue—mungkin orang yang pm kamu ingin membunuh seseorang dan kalau itu memang benar, mungkin kata 'emas' disini bisa dijadikan petunjuk siapa yang akan dibunuhnya. Jenius dan berambut emas. Dan pastinya...
Akashi menghentikan pesannya lalu mengirimkannya ke Kuroko disana.
/Pastinya...?
Akashi menghela nafas pelan.
Pastinya ia orang yang kamu kenal.
Kuroko terkaget melihat sms terakhir yang dikirim Akashi padanya.
Jenius, rambut pirang dan dia kenal.
Hanya satu orang.
.
.
.
.
"Kise...kun?"
TBC.
Etto ini ff pertama saya ya di fandom Kurobas! Perkenalkan nama saiya Kuroko Tetsuragi—percampuran nama antara Kuroko Tetsuya dan Kamui Tetsuragi salam kenal!
