Gudako:

Gudako memasuki sebuah bar yang ada di Chaldea. Di sana, seorang pria dengan rambut putih serta pakaian khas seorang Bartender sedang meramu minuman untuk beberapa pelangannya.

Gudako sedikit terpaku saat dia menatap pria itu, dia mengenal siapa pria tersebut. Namanya, James Moriarty. Seorang Servant class Archer, rival dari Sherlock Holmes-Servant Class Ruler.

Gadis itu sedikit menggelengkan kepalanya, dia menghela napasnya, kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Moriarty berada.

"Ohh, Master. Selamat datang di Bar spesial milikku. Saya sangat berterimakasih kepada Master yang membuatkan Bar ini untukku." Ujar Moriarty dengan gentle, dia sedikit membungkukkan badannya, dengan tangan kananya yang menyilang di dadanya. Senyuman itu menghiasi wajah tua miliknya. "Ada yang bisa kubantu, Master? Anda mau dibuatkan sebuah minuman?"

"Umm, aku ingin Wine saja." Balas Gudako, dia sudah berada tepat di depan Moriarty. Gudako pun duduk di atas kursi bar.

Moriarty mengangguk kecil sambil memberikan sebuah senyum tipis kepada Gudako. "Saya akan ambilkan Wine yang enak untukmu." Moriarty mulai mencari botol Wine yang menurutnya, spesial untuk Masternya. Setelah menemukannya, ia mulai membuka serta mencoba minuman tersebut.

Moriarty menuangkan Wine tersebut ke gelas kaca yang ukurannya lumayan kecil, pria itu memberikan gelas tersebut kepada sang Master.

"Saya sudah mencarikan Wine yang enak untuk anda, semoga Master suka." Ujar Moriarty memberikan gelas berisi Wine itu kepada Gudako. Pria itu mengerlingkan sebelah matanya kepada Gudako.

Gadis itu sedikit tersentak dengan rona merah yang menutupi kedua pipinya.

"Anda cantik malam ini, Master." Puji Moriarty.

"Te-terima kasih Moriarty-san." Balas Gudako sambil meminum Wine miliknya.

Tiba-tiba tangan putih Gudako ditarik dengan lembut oleh pria paruh baya itu. Moriarty tersenyum tipis menatap wajah malu milik Gudako. "Kau bisa mengajakku kencan jika mau." Senyuman menggoda yang diberikan Moriarty membuat Gudako salah tingkah, pria tersebut kemudian mencium punggung tangan milik Gudako. "Itu jika kau tak keberatan, Master."

"A-aku akan memikirkannya."

"Bagus kalau begitu." Ujar pria itu memberikan senyuman manis kepada Gudako.

'Astaga, kenapa Kakek ini malah makin tampan.' batin Gudako bergejolak saat dia menatap Moriarty.

...

..

.

END

Disclaimer: Fate series by Type-Moon and Nasu Kinoko