Donat

BoBoiBoy © Animonsta Studios

OOC! Typo(s)! Bromance? PWP (Plot, What Plot?)

Enjoy!


"Hanya kali ini saja, Fang. Aku lapar sekali."

"Tidak." tangan berbalut sarung tangan ungu itu semakin mengeratkan pegangannya pada kantong plastik yang berisi hampir satu lusin donat lobak merah miliknya (harus ada penekanan disini) yang baru saja ia beli di kantin. Beruntung hanya sedikit siswa yang membeli donat kesukaannya maka jadilah ia memborong semua donat lobak merah yang tersisa—lagipula, ia juga sedang lapar.

Namun, Tuhan sepertinya tidak menghendaki dirinya untuk memakan semua donat lobak merah itu dengan tenang. Buktinya selama perjalanannya menuju kelas Boboiboy terus merengek kepadanya untuk memberikan—paling tidak—satu donat yang ia miliki. Katanya sih, tadi pagi pemuda bertopi dinosaurus itu bangun kesiangan dan tidak sempat sarapan.

Salahnya sendiri, kenapa kesiangan? Dan bukannya Fang pelit, hanya saja ia masih kesal karena waktu itu Boboiboy mengambil donat terakhir yang ada di kantin. Padahal kan, dia duluan yang lihat.

Fang masih dendam ternyata.

"Ayolah Fang, hanya satu saja—"

"Tidak, Boboiboy." Namun tiba-tiba langkahnya terhenti dan berbalik untuk menemukan wajah memelas Boboiboy—sepertinya ia sangat lapar. Sebuah seringai muncul tak lama kemudian. "Tetapi jika kamu mau mentraktirku Hot Choco Special di kedia Tok Aba selama seminggu, aku akan memikirkannya lagi."

Boboiboy syok. Apa katanya tadi? Hot Choco Special selama seminggu? Satu buah donat ditukar dengan Hot Choco Special selama seminggu?

Fang kamu mangkak banget.

"Kamu mau ngerampok aku ya?"

"Ngga juga. Menurutku itu pertukaran yang setimpal."

Setimpal ndasmu?!

Kesal? Tentu. Lapar? Banget. Tapi Hot Choco Special selama seminggu itu—

"Ng—ngga jadi deh Fang. Tiba-tiba kenya—hfff!"

"Jangan ngambek, aku hanya bercanda. Tuh, aku kasih satu." Ucapnya dan langsung melenggang pergi meninggalkan Boboiboy yang terbatuk akibat ulahnya yang tiba-tiba saja menjejalkan sebuah donat lobak merah ke mulut pemuda yang lebih pendek darinya itu.

Namun begitu, Boboiboy tidak merasa kesal ataupun jengkel kepada Fang. Ia malah senang dan hanya tersenyum kecil melihat punggung Fang yang semakin menjauh. Itu karena secara tidak sengaja ia mendengar Fang berbisik sesaat sebelum sosok berkacamata itu meninggalkannya sendiri.

"Selamat ulang tahun, Boboiboy."

"Terimakasih, Fang."


A/n: SELAMAT ULANG TAHUN BOBOIBOY!

Halo! Aku Ren. Aku mau mengucapkan terimakasih untuk semua yang telah meluangkan waktunya untuk membaca fanfik aku ehehe

Dan juga, aku meminta maaf yang sebesar-besarnya jika penggambaran karakter Boboiboy maupun Fang disini terlalu OOC. Soalnya, yah, katakanlah aku bikin fanfik ini seminggu setelah nonton Boboiboy untuk yang pertama kalinya. Dan idenya pun muncul pas lagi ngerjain soal uas penjas jadinya PWP gini ehehe._.v

Sekali lagi, terimakasih banyak! :)