Alohaaaaaaa...~~~~~~~perkenalkan semua...saya author baru yang berusha meramaikan pandom fic onepiece,,,tertuma pairing luna!(aku luna lovers sejati loh...)..yeah
Mohon jangan flame saya...(walau saya ga tahu flame itu apa..tolong maklumi,,,anak bau kencur saya..)
Oh yeah...
Lanjut..
Disclaimer:one piece bukan punya saya..(sayang sekali.. ) T.T
"Selamat istirahat ya,,,"suara riang itu berlalu bersama mobil mercedez silver.
Nami mengangguk singkat dan tersenyum,,, mengantar kepergian si empunya mobil mewah itu hilang di balik tikungan pun Nami masih berdiri di depan gerbang rumahnya,, menikmati semilir angin yang menampar halus wajahnya.
Setelah beberapa menit, wanita berambut orange itu menghela nafas panjang dan masuk ke dalam rumah.
"Aku pulang!" Nami berseru lantang,berusaha memberitahu keberadaan dirinya.
"Kau sudah pulang…."suara halus wanita sesosok tubuh muncul..Bellemere.
"Diantar luffy lagi?"bellemere bertanya.
Tapi bagi Nami itu bukan pertanyaan… karena si bodoh itu memang mengantar jemputnya setiap hari.
Nami mengangguk singkat.
"Kau kelihatan lelah,,mau mandi dulu atau makan?aku masak sup ayam kesukaan mu loh…"
"Bellemere,aku sudah makan di luar!Bellemere tidak bilang-bilang akan masak sup ayam..aku kan tidak usah makan malam di kafe tadi…."Nami berkata menyesal.
Bellemere mengangkat bahu.
"Aku juga tidak akan memasak sup ayam apabila tadi Nojiko tidak datang membawa daging segar itu…"
Nami yang sedang berjalan ke dapur menoleh kaget.
"Tadi Nojiko datang?bersama Yume dan Law?"
"Tidak…dia hanya berdua dengan Yume,,Law kan kerja nami….dia juga menitipkan sekotak pai jeruk untukmu,,,"Bellemere menarik bangku meja makan dan duduk mengawasi Nami yang sedang menuangkan air dari dispenser.
"Aku sudah lama tidak bertemu Nojiko…gimana ya dia sekarang?sejak dia menikah dengan law aku tidak pernah pergi jalan-jalan bersama dia lagi…" Nami duduk di depan Bellemere,,lalu memandang hampa ke luar jendela.
Bellemere tersenyum simpul.
"Dia baik-baik saja,,,,Law menjaganya dengan baik dan Yume sudah pandai membaca..menggemaskan sekali…"
"Aku juga ingin melihat Yume…"
Tapi kamu sibuk bekerja terus kan?kalau kau luang,,kunjungilah Nojiko,,ajak luffy..dia menanyakan hubungan kalian berdua loh…kubilang baik-baik saja…benar begitu kan?"
Nami diam,,lalu menggumam lirih,
" Ya…baik-baik saja…"
" Eh ? " bellemere mengernyitkan dahi, "sepertinya tidak menyakinkan,,,, "
"Benar ko…hehehe" nami bangkit sambil menggeliat
"Aku capek,ingin mandi lalu tidur…"
"Sup ayamnya?"
"Antarkan saja ke kamarku…sekalian coklat panas ya Bellemere…"Nami memeluk Bellemere manja.
"Ih kau ini,,,sudah dewasa masih saja manja…"Bellemere berkata gemas sambil mencubit ujung hidung mungil nami.
"Aku mandi ya…jangan lupa pesananku…" Nami pun melesat ke kamar hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putri bungsunya itu.
Nami menyesakkan tubuhnya ke sofa,menatap undangan berwarna gading yang lembut itu dengan tatapan miris.
Undangan pernikahan lagi….
"Ah aku lupa Nami,,tadi ada undangan pernikahan…sudah ku taruh di meja belajar kamarmu.." kata Bellemere ketika dia baru keluar dari kamar mandi.
Pemahaman muncul di wajah manisnya.
"Terima kasih Bellemere…."
"Siapa yang menikah?"
"Ummmm,,Zoro dan Robin.." Nami menjawab singkat.
"Tuh Zoro dan Robin sudah…kamu kapan?"
Nami terdiam,,dia langsung ke kamarnya tanpa berniat menjawab pertanyaan itu.
Nami membuka pembungkus undangan itu hati-hati, menatap inisial RZ&NR berwarna perak itu dengan tatapan kagum.
"Warna undangan ini bagus sekali…desainnya juga…"
Dia membaca undangan itu,,membacanya seksama…
"2 minggu lagi…"gumam nami sambil melempar undangan itu ke atas tempat tidur,,dia menagmbil gelas coklat panasnya,,lalu beranjak ke beranda kamarnya..memandang keindahan langit pukul setengah sebelas malam.
Pernikahan…betapa kata itu sangat mudah di ucapkan tetapi sulit dilakukan…
Dan berapa banyak acara pernikahan yang telah dia hadiri?moment bahagia sahabat-sahabatnya?yang dia harus terus memendam iri ketika sahabat atau kakaknya sendiri mengikat sebuah janji sakral seumur hidup…
Dan pernikahan yang sepertinya berantai ini,sebenarnya di awali dari sebuah mitos yang nami dengar dari nojiko saat nami masuk ke ruang rias pengantin ketika hari pernikahannya dengan Trafalgar law
Dan Nojiko bercerita,,kalau sesorang berhasil mendapatkan buket bunga yang dilempar pengantin perempuan,,maka orang tersebut jika masih lajangakan segera menikah,dan jika sudah menikah akan makin mesra.
Awalnya Nami tidak percaya,tapi…
Hancock yang mendapat buket bunga Nojiko,beberapa bulan kemudian dia menikah dengan Ace,lalu buket bunga Hancock di dapat Vivi,dan Vivi menikah dengan sebuah pesta yang sangat mewah…Kohza pasangannya..berlanjut ke Ussop-Kaya,Sanji-Margaret dan sekarang Zoro-Robin.
Dering hp membuatnya menoleh,Nami tersentak dari lamunannya dan mengambil hp orange kesayangannya itu
Nami melihat nama orang yang menelpon di layar hp-nya,
Robin .
"Halo?"sapa Nami dengan suara yang berusaha di ceriakan,
"Hai..kau sudah menerima undanganku?"diseberang sana robin bertanya.
"Sudah,,berlebihan sekali kau mengirimkan ku undangan,,padahal aku kan ikut menngurus pernikahanmu…"
Robin tertawa kecil. "itu prosedur Nami,,kau tidak bisa masuk ke kapel kalau tidak memperlihatkan undanganmu…"
"Dan aku sudah masuk kapel sebelum si pemeriksa undangan itu datang" Nami berkata muram..
"Kau tidak suka?"
"Bukan begitu,,undangan ini bagus sekali…aku suka warna naturalnya…dibanding undangan pernikahan Sanji yang terlalu berkilauan sehingga membuat mataku sakit"
"itu Zoro yang memilih warnanya,,,aku saja heran dia bisa memilih warna sebagus itu…"
"Ya..ya..ya…dan desainnya kau yang memilih?"
"Uuhm..ya…bagaimana menurutmu?"
"Menggambarkan karaktermu sekali"
"Terima kasih.,,,ngomong-ngomong nami,,kau ada waktu hari sabtu ini?"
"Entahlah,,,,memang ada apa?/"
"Aku ingin mengajakmu fiting baju pengantinku.."
"Loh?bukannya dalam hal itu kau harusnya mengajak Zoro?yamg mau menikah kan kau dengan Zoro bukan aku dengan kamu…"nami berkata kaget.
"Aku tahu…tapi aku ingin mendengar pendapat sesama wanita tentang gaun-ku,,,kalo dengan Zoro…."suara Robin terdengar menggantung."dia pasti bilang bagus..bagus saja…"
Nami tersenyum,"gaunmu itu sudah jadi?'
'' Sudah,,aku sudah mencobanya 3 kali…dan menurut orang-orang yang pernah melihatku memakai gaun itu…mereka bilang aku…yah…cantik..''
''Kalau begitu benar,,kau kan memang cantik… ' 'Nami berkata menggoda
''Nami,,,bukan begitu,,entah kenapa aku tidak yakin saja..''
''Ada apa ni?Nico Robin yang tidak terlalu memperdulikan fashion tiba-tiba cemas akan pakaian yang akan dipakainya.?uuuupsss…maksudku…Roronoa Robin.."
''Nama itu baru resmi ku pakai minggu depan,,,,jadi aku masih Nico Robin…,,aku hanya ingin,,aku..hmm..terlihat sempurna di momen bersejarah dalam hidupku…'''
Nami terdiam,,,moment bersejarah dalam hidupku,,,,dia benar…dan kapan dirinya akan mendapatkan moment itu?
''Nami,kau masih disana?''
''Ah-ya..''Nami tegagap kaget ''kenapa?''
''Bisa tidak hari sabtu?''
''Aku tidak bisa janji tapi akan kuusahakan''
''kau mau kencan dengan luffy ya ?''
''Tidak..''Nami menjawab cepat ''tapi pekerjaanku menunggu untuk diselesaikan..''
''Cepat sekali kau menjawab ''tidak'' saat kutanya kencan dengan Luffy,,tapi soal pekerjaan…''Robin memberi jeda pada kalimatnya
''Ada yang salah dengan itu ?'''
''Aku hanya menangkap kau menghabiskan weekend mu hanya berkutat dengan pekerjaan tidak bersenang-senag dengan kekasihmu sendiri.."
''Luffy minggu ini juga ada lembur kok..''nami membela diri
''Begitu ?tapi kau wajib datang ke pernikahanku ,,siapa tahu kau dapat buket bunga yang ku lempar..kau tentu tidak mau menjadi tamu undangan terus kan''
''He—em..''Nami menggumam tak jelas
"Ah,ada telpon masuk..sudah dulu ya…mungkin itu zoro..nanti hari jumat ku telpon lagi.."
"Ya". itu pun terputus.
Nami menghela nafas lelah,,
Tentu kau tidak mau menjadi tamu undangan terus kan?
Tuh Robin dan Zoro sudah,,kamu kapan ?
Nami mnunduk dalam-dalam,,,
''Aku juga ingin…''bisiknya lirih
Fyuh...
Via:bagh...
Gw:nape u?kagum ma fic gw?
Via:kagum apanya?siapa ni yang ngedit?
Gw:siapppaaaa yak?*dengan muka ngeselin
Via:ck...mendokusai
Gw:hohohohoho...
MOHON RIVIEW
