The Walking Dead bukan milik saya. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari ini. Oh, ngomong-ngomong ini drabble jadi cuma dikit ehehe.
.
.
Secangkir kopi dan hangatnya matahari, menambah kesan romantis disetiap nada-nada cinta yang tersematkan.
Hello
Secangkir kopi dan hangat cahaya mentari menambah kesan romantis di setiap seduhan. Bayangan wajahku berserta helaian cokelat tipis ini membingkai halus di permukaan cangkir kopi yang masih panas.
Sesekali aku menatapi jalanan. Dalam kerumunan manusia di luaran sana, mataku tertuju pada satu arah, hanya satu, di sudut jalan sana, dekat zebra cross di mana seharusnya ia berada.
Benar. Aku sedang menunggu tindak akan kehadiran seseorang yang tentu saja sudah aku damba kehadirannya setelah sekian lama tidak bertemu.
Keteduhan dari kafe buat lamunanku melayang tak karuan. Aku ingat bagaimana pertamakali bertemu dengannya, ia manis. Sangat. Atau mungkin terlalu. Ia mengajarkanku berbagai hal menarik yang kuingat dalam pikiranku. Mungkin karena dia yang memberikannya, jadi aku merasakan hal yang tak bisa kujelaskan bagaimana detailnya.
Tentunya... Aku senang dia juga senang, aku tertawa dia tersenyum, aku menangis dia menghibur, aku pergi dia mengikuti. Hal-hal yang menurut orang logis, tapi aku menanggapi ini dengan sangat bijaksana.
Tapi, setelah sekian lama dari pertemanan manis ini, ia pergi untuk sesuatu yang jelas dan aku mengizinkannya dengan alasan yang sedikit aneh. Perasaanku berantakan kala itu, mungkin aku menjadi sangat peka sejak aku mengenal dia. Atau mungkin aku...
"Hei..."
..dia datang.
"Long time no see..."
Kupeluk dia erat, aroma maskulin dari jaket kulit yang dia kenakan memenuhi penciumanku. Pikiranku melantur akan kenangan lama, membawa beberapa kenangan manis terangkat kembali. Seperti sebuah awan yang ringan, ia mengangkat sedikit tubuhku dalam sela-sela pelukan ini.
Aku tersenyum kecil, mengusap pipinya dalam harmoni. "Kau tahu? Aku sangat merindukanmu, Daryl?"
Namanya Daryl.
"Yeah, aku tahu..." Balasan atas senyumanku ini adalah tepukan ringan yang kaya akan afeksi. "Aku tahu..."
